Anda di halaman 1dari 1

Kemukakan pendapat dan diskusikan dengan dasar hukum/ teori yang tepat terkait faktor-faktor yang

menyebabkan potensi wakaf di Indonesia belum dapat dimaksimalkan.


Assalamualaikum ijin menanggapi atas diskusi diatas
Dalam Pasal 215 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau
kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan
melembagakannya untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya sesuai
dengan ajaran Islam. Sementara itu, dalam Undang-Undang 41 Tahun 2004 tentang Wakaf menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamnya atau untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut
syariah.
Wakaf memiliki tujuan untuk memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. Sementara itu,
fungsi dari wakaf sendiri adalah mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk
kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
Namun, perkembangan wakaf di Indonesia belum maju seperti perkembangan zakat. Badan wakaf
Indonesia (BWI) menyampaikan beberapa faktor penyebab perkembangan wakaf bekum maju seperti
zakat. Undang-undang (UU) tentang zakat sudah diterbitkan sejak tahun 1990 sementara UU tentang
wakaf baru diterbitkan tahun 2004 artinya dorongan pemerintah terhadap wakaf juga baru.
Wakaf dan zakat berbeda, jika zakat sifatnya wajib jadi pemerintah lebih mudah mendorong agar
masyarakat berzakat karena zakat kewajiban bagi umat Islam. Maka siapapun punya kepedulian untuk
memastikan agar umat Islam benar-benar menunaikan zakatnya. Sementara wakaf sifatnya sukarela,
sehingga perlu ada kekuatan untuk mengajak masyarakat agar mau wakaf secara masif.
Sumber HKUM 4408 Modul 4 HUkum Wakaf.

Anda mungkin juga menyukai