Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1.

HKUM4305/Hukum Pidana Internasional

1. Berdasarkan kutipan berita di atas, jelaskan sejauh mana ruang lingkup


berlakuknya ICC dalam penanganan kasus rohingya?Jawab:
Jawab : Etnis Rohingnya yang mengalami tindakan diskriminasi berupa
penyiksaan dan kekerasan yang tidak manusiawi, membuat negara harus
bertanggung jawab dengan melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan Etnis
Rohingnya dengan secara tranparan dan jujur untuk dapat mengadili dan
menghukum pelakupelaku tersebut, ICC merupakan suatu badan peradilan pidana
internasional yang bersifat tetap, yang mempunyai kekuasaan untuk melaksanakan
yurisdiksinya atas seseorang atau badan hukum yang telah melakukan kejahatan-
kejahatan serius yang dikutuk oleh masyarakat internasional
ICC melakukan upaya-upaya kemanusiaan sesuai dengan yurisdiksinya.
ICC dapat melaksanakan kewenangannya atas suatu kasus jika negara yang
mempunyai yurisdiksi atas kasus, sungguh-sungguh tidak mau (unwilling) atau
tidak mampu (unable) untuk melakukan penyidikan atau penuntutan. Kewenangan
ICC itu tidak bisa dijalankan dikarenakan beberapa alasan antara lain , kasus di
negera tersebut sudah disidik oleh negara yang bersangkutan, Bedasarkan pasal 14
tersebut tindakan ICC dalam menyelesaikan kejahatan internasional memerlukan
kerjasama antar negara peserta.

2. Terkait dugaan genoside yang dilakukan militer myanmar, Bagaimanakah jenis


pertanggung jawabannya dalam asas berlakunya hukum pidana di ICC?
Jawab : ICC dalam upayanya menyelesaikan kasus etnis Rohingnya terhambat
oleh prinsip yang dipegang teguh oleh negara Myanmar selaku anggota ASEAN
yang menyebabkan munculnya keterbatasan menjalankan yurisdiksinya dalam
penegakan HAM untuk entis Rohinya juga mengadili pelaku pelanggaran HAM
Rohingnya. Walaupun Myanmar bukan merupakan Negara peserta yang ikut
meratifikasi Mahkamah Pidana Internasional, akan tetapi bukan menjadi alasan
kejahatan yang terjadi terhadap etnis rohingnya tidak dapat diadili melalui
Mahkamah Pidana Internasional. Karena semua warga Negara berada dibawah
yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional dalam kondisi seperti; Negara tempat
terjadi sengketa telah meratifikasi Statuta Mahkamah Pidana Internasional.
Negara tersebut telah mengakui yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional dalam
dasar ad hoc. Dewan Keamanan PBB menyampaikan sengketa ini ke Mahkamah
Pidana Internasional, sehingga kasus ini dapat diadili menggunakan Mahkamah
Pidana Internasional

3. Dalam prinsip umum hukum pidana dikenal istilah individual criminal


responsibility , menurut anda bagaimana keterkaitannya dengan kasus rohingya?
Jawab :
Dalam pasal 25 (1) Statuta Roma jelas disebutkan : “the court shall have
jurisdiction over natural persons pursuant to this Statute“. Individu yang dapat
dimintai pertanggung jawabannya adalah : 1. Melakukan kejahatan tersebut, baik
sebagai individu, bersama-sama dengan orang lain atau melalui orang lain,
terlepas dari apakah orang lain itu bertanggung jawab secara kriminal. 2.
Memerintahkan, memudahkan atau membujuk supaya tindakan kejahatan tersebut
yang sebenarnya terjadi atau dicoba. 3. Untuk tujuan memfasilitasi kejahatan
seperti itu, membantu, bersekongkol atau mendukung tindakan atau usaha coba
melakukan, termasuk menyediakan sarana untuk melakukannya. 4. Dengan cara
lain memberikan kontribusi kepada komisi atau coba kejahatan tersebut oleh
sekelompok orang yang bertindak dengan tujuan yang sama. Kontribusi semacam
itu haruslah merupakan kesengajaan dan keharusan. 5. Dilakukan dengan tujuan
untuk memperluas kegiatan kejahatan atau tujuan kejahatan kelompok, di mana
kegiatan atau tujuan melibatkan kejahatan di dalam juridiksi Pengadilan; atau 6.
Dilakukan dengan sepengetahuan atas kesengajaan dari kelompok untuk
melakukan kejahatan. Mahkamah Pidana Internasional memiliki yurisdiksi
terhadap orang- orang atau individu individu yang harus bertanggung jawab atas
kejahatan yang dilakukannya (individual criminal responsibility). Prinsip-prinsip
umum terkait dengan beberapa karakter khusus orang yang dapat dimintai
pertanggungjawabnya dalam Statuta Roma adalah : 1. Statuta ini akan berlaku
kepada setiap orang tanpa melihat perbedaan berdasarkan jabatannya dalam
pemerintahan. 2. Seorang komandan militer bertanggung jawab secara pidana
untuk kejahatan yang dilakukan oleh pasukan dibawah kewenang/komandonya,
atau akibat dari kegagalannya dalam mengendalikan pasukannya, dimana
pasukannya melakukan atau mencoba melakukan suatu kejahatan; dan gagal
untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan kekuasaannya
untuk mencegah terjadinya atau untuk melaporkannya kepada pihak-pihak yang
berwenang untuk diadakan penyelidikan. 3. Seseorang akan bertanggung jawab
secara pidana . Jadi dalam kasus rohingnya sangat berkaitan dan meruppakan
suatu yang melanggar hukum pidana internasional dan jadi dalam kasus ini sangat
erat huubunganya dengan kasus rohingnya ini.

Sumber referensi :
https://journal.ilininstitute.com/index.php/IJoCL/article/download/355/202

Anda mungkin juga menyukai