Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

TUGAS AKHIR PROGRAM(TAP)/HKUM4500

Nama : Nico Firmansabila


NIM : 043203043

SOAL
Wanprestasi pada Kontrak Jaminan Fidusia

Pengertian Fidusia sebagai salah satu bentuk hak tanggungan adalah pengalihan
penguasaan hak kepemilikan atas suatu benda bergerak yang hak kepemilikannya
masih dalam kekuasaan pemilik benda tersebut. Banyak modus tindak keperdataan
dan kepidanaan sebagai implikasi bisnis financing ini, dari laporan palsu debitor,
penggadaian ulang (penggelapan), eksekusi sepihak leasor (kejahatan korporasi)
hingga kesalahan wewenang pejabat publik.

Tipe Kasus-1,

Peristiwa hukum dialami saat Latuwo (35 Th) dihadang untuk berhenti oleh
orang-orang yang menyatakan diri dari Federal Insurance Finance (FIF), dengan sikap
kasar menyita sepihak motor (barang agunan fidusia) yang dikendarainya karena
cedera janji pembayaran uang cicilan (Peristiwa 26 Juli 2016). Upaya penyelesaian
tunggakan kredit pembayaran kendaraan bermotor tersebut ternyata tidak ada titik
temu kesepakatan, dan diketahui bahwa perjanjian fidusianya belum/tidak terdaftar
ke Kantor Jaminan Fidusia. Olehkarena tidak diperoleh kesepakatan maka Latuwo
melaporkan kronologi kejadian perkara eksekusi sepihak PT FIF ke kepolisian
(seorang petugas polisi, Oni) sebagai tindak pidana perampasan dan perbuatan tidak
menyenangkan. Namun pihak kepolisian menolak membuatkan laporan polisi dengan
alibi motor tidak ‘raib/hilang/dirampas’ namun ‘diamankan’ oleh pihak kantor FIF,
dan memang demikian bahwa benar keberadaan motornya berada di kantor
FIF. Petugas penyidik kepolisian (Oni) berpendapat bahwa, “ini bukanlah pencurian
dan juga bukan perampasan. Tapi masalah kredit. Dan polisi tidak bisa membuatkan
laporan polisi jika masalahnya adalah kredit” yaitu “… kredit macet”. Latuwo
frustasi, akhirnya Ia laporkan perkaranya ke jajaran lebih tinggi kantor kepolisian
Polda Jatim. Hasilnya, Ia dibuatkan laporan polisi dengan tersangka Teguh sebagai
pimpinan FIF, dengan sangkaan Pasal 368 KUHP perihal tindak kekerasan untuk
maksud hapusnya hutang-piutang dan Pasal 372 KUHP perihal perbuatan melawan
hukum karena penggelapan. Laporan polisi tingkat Polda tersebut dirujuk ke kantor
polisi tingkat Polrestabes Surabaya dan terus ke kantor polisi Polsek Dukuh Pakis
(otoritas locus delicti). Proses penanganan perkara ini cukup lama (26/Juli/2016 hingga
November 2016), namun dengan terbitnya Surat Pemberitahuan Proses Penyidikan
(SP2P) kasus ini malah mandeg/berhenti. Sehingga penanganan kasus perkara ini
dipertanyakan lagi oleh publik untuk penyelesaiannya.

Tipe Kasus-2,

Kepala Desa di Kecamatan Sempor berinisial NM (52) berurusan dengan polisi,


karena penggadaian terselubung motor jaminan fidusia. Kasus gadai menggadai motor
jaminan fidusia milik NSC ini melibatkan peran debitur nakal. Kasat Reskrim Polres
Kebumen AKP Edy Istanto mengatakan, tindakan gadai menggadai yang dilakukan
NM berlangsung 4 tahun terakhir, yang keuntungan dari hasil menggadai tersebut,
NM yang telah dua periode menjabat mendapatkan jatah keuntungan sebesar 10
persen. "Jadi jika sepeda motor digadai Rp 4 juta, ia akan mendapatkan keuntungan
sebesar Rp 400 ribu," kata Istanto. Kasus gadai ulang ini berawal dari laporan salah
satu karyawan NSC terkait dua kendaraan sepeda motor yang menjadi objek jaminan
fidusia telah digadaikan oleh NM. Diketahui lingkaran penggadaian ulang berawal
dari debitur SM warga dari NM menggadaikan dua sepeda motor padanya.
Selanjutnya sepeda motor tersebut digadaikan kembali oleh NM dengan dibantu oleh
perantara tersangka GW (42), warga Sidayu Gombong.Ujung transaksi, sepeda motor
berpindah tangan dari NM kepada tersangka inisial AK warga Kecamatan
Puring. Polisi telah mengembangkan kasus tersebut, mendapatkan adanya proses
transaksi penggadaian lain sebanyak 15 unit kendaraan bermotor dan dua mobil yang
disimpan di gudang milik Kepala Desa.

Memperhatikan peristiwa hukum di atas, para pihak bersengketa dan


otoritas berwenangtelah memenuhi unsur-unsur perbuatan hukum baik hukum
pidana, hukum administrasi negaramaupun hukum perdata.

1. Jelaskan unsur unsur perbuatan melawan hukum apa saja yang dapat
diterapkan kepada PT. FIF dan Kepala Desa NM;
2. Apakah bagi korporasi PT FIF telah memenuhi unsur melawan hukum
untuk dapat dikenakan sanksi pidana dan perdata?;
3. Jelaskan unsur-unsur tidak terpenuhinya pelayanan dan perlindungan
publik pada kantor Kepolisian Sektor Dukuh Pakis.
4. PT. FIF sebagai leasor telah melakukan eksekusi sepihak (bukan
perbuatan titel eksekutorial dan parate eksekusi), di sisi lain kepolisian sector
Dukuh Pakis terindikasi maladministrasi yaitu non-performanceagainst good
governance principles dan asas-asas perlindungan masyarakat (UU 30/2014
tentang Administrasi Pemerintahan jo. UU 37/2008 tentang Ombudsman RI jo.
UU 2/2002 tentang Kepolisian Negara RI). Demikian pula Kepala Desa NM,
warga SM, perantara GW dan tersangka AK yang terlibat tindak pidana
melalui penggadaian ulang barang fidusia. Jawablah pertanyaan dibawah ini:

a. Apakah PT. FIF a/n pimpinan memenuhi persyaratan sebagai pihak yang
dapat dimintai pertanggungjawaban pidana maupun perdata (corporate
liability)? Jelaskan!
b. Apa implikasi hukum sehubugan dengan belum/tidak terdaftarnya
perjanjian fidusianya ke Kantor Jaminan Fidusia? Jelaskan!

JAWABAN

1. a. PT FIF

Dalam kasus tersebut diketahui bahwa perjanjian fidusia ole PT FIF tidak
didaftarkan, sehingga posisi kreditur hanyalah sebagai kreditur konkuren. Oleh
karena itu, atas perampasan tersebut PT FIF dapat dijerat dengan Pasal 368
KUHP dan pasal 372 KUHP dengan unsur sebagai berikut:

• Pasal 368 KUHP

- Barang siapa: dalam hal ini adalah PT FIF

- dengan maksud untuk menguntungkan dir sendiri atau orang lain secara
melawan hukum : perbuatan yang dilakukan PT FIF tersebut adalah
bertujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri berupa pelunasan piutang

- memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk


memberikan barang sesuatu : perampasan yang dilakukan oleh PT FIF

- yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain
atau supaya membuat hutang maupun menghapuskan piutang : diketahui
perbuatan tersebut bertujuan untuk menghapuskan piutang PT FIF

• Pasal 372 KUHP

- Barangsiapa : PT FIF

- dengan sengaja : Perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja

- memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau
sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain : Sepeda motor tersebut adalah
milk Anwar dan dimiliki PT FIF dengan melawan hak

- barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan : barang tersebut
berada dibawah penguasaan PT FIF atas sepengetahuan Anwar

b. Kepala Desa NM
Perbuatan yang dilakukan oleh Kepala Desa NM tersebut dapat dikenakan
pasal 372 KUHP dengan unsur-unsur sebagai berikut:

• Pasal 372 KUHP

- Barangsiapa : Kepala desa NM

- dengan sengaja : Perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja memiliki


dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya
termasuk kepunyaan orang lain : Sepeda motor tersebut adalah milik debitur
SM

- barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan: barang tersebut
dibawah penguasaan NM atas dasar sebagai objek jaminan yang sah

2. Korporasi PT FIF telah melakukan perbuatan melawan hukum yakni tindakan


menyita paksa barang oleh kreditur dengan bantuan debt collector dan berindikasi
tindak pidana pencurian tindak pidana pencurian (pasal 362 KUHP), yaitu
mengambil barang yang sebagian atau seluruhnya milik orang lain secara
melawan hukum. Kreditur tidak dapat sewenang wenang dengan cara paksa dan
kekerasan menarik kendaraan debitur yang telat membayar angsuran tapa adanya
somas atau pemberitahuan terlebih dahulu. Hal tersebut juga diperkuat xiii
dengan Peraturan Kapolri No.8 Tahun 2011 tentang Pengamanan Eksekusi
Jaminan Fidusia. daripada pihak-pihak menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan cara kekerasan (merampas kendaraan dengan paksa).
3. Fungsi, tugas pokok, tugas dan wewenang Polri sebagaimana diatur dalam UU
No. 2 tahun 2002, dalam hal pelayanan dan perlindungan publik mask dalam
Tugas di bidang Preventif. Tugas Preventif merupakan segala usaha dan kegiatan
di bidang kepolisian preventif untuk memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, memelihara keselematan orang, benda dan barang termasuk
memberikan perlindungan dan pertolongan, khususnya mencegah terjadinya
pelanggaran hukum. Kepolisian Sektor Dukuh Pakis berkewajiban untuk
menerima seluruh laporan dari masyarakat tapa terkecuali dan melakukan
penyelidikan hingga selesai. Dalam hal ini tugas kepolisian dalam pelayanan dan
perlindungan publik tidak tercapai karena Polsek Dukuh Pakis menghentikan
penyidikan. Maka tidak terpenuhinya unsur memberikan perlindungan dan
pertolongan dalam terjadinya tindak pelanggaran hukum (Pidana dan Perdata)
menunjukkan bahwa akuntabilitas, pastisipatif, dan pemenuhan hak masyarakat
oleh kepolisan tidak berjalan dengan semestinya.
4. a. PT. FIF a/n pimpinan dapat dimintai pertanggungjawaban pidananya sebagai
pimpinan dari korporasi yang berperkara. Peraturan MA (Perma) Nomor 13/2016
tentang Tata-cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi. Peraturan
in mengatur, manakala sebuah korporasi diduga melakukan tindak pidana, maka
penegak hukum akan meminta pertanggungjawaban hukum kepada seseorang
yang tercatat pada akta korporasi sebagai penanggung jawab korporasi tersebut,
pengendali dan bahkan penerima manfaat meskipun tidak tercantum dalam
anggaran dasar. Cara memanggil dan memeriksa korporasi sebagai saki kasus
pidana serta siapa yang mewakilinya merupakan hal baru dalam Peraturan ini.

b. Terkait perjanjian fidusianya belum/tidak terdaftar ke Kantor Jaminan


Fidusia, dalam Pasal 23 POJK 29/2014 berbunyi :

"Perusahaan Pembiayaan dilarang melakukan penarikan benda jaminan fidusia


berupa kendaraan bermotor apabila Kantor Pendaftaran Fidusia belum
menerbitkan sertifikat jaminan fidusia dan menerahkannya kepada Perusahaan
Pembiayaan,

Menurut Pasal 1 PMK No. 130/PMK.010/ 2012, Perusahaan Pembiayaan yang


melakukan pembiayaan konsumen untuk kendaraanbermotor dengan pembebanan
jaminan fidusia wajib mendaftarkan jaminan fidusia dimaksud pada Kantor
Pendaftaran Fidusia, sesai undang-undang yang mengatur mengenai jaminan
fidusia (pasal 1). Dengan keluarnya peraturan ini, maka seluruh perusahaan
pembiayaan harus mendaftarkan fidusia untuk setiap transaksi pembiayaannya.

Anda mungkin juga menyukai