Anda di halaman 1dari 3

3.

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

1. Pengertian
 Sikuit terpadu
Sirkuit terpadu merupakan suatu produk yang berbentuk jadi maupun setengah jadi,
yang didalamnya terdiri dari beberapa elemen dan setidaknya satu dari elemen
tersebut merupakan suatu elemen aktif, dan sebagian atau seluruh dari elemen
tersebut saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu dalam suatu bahan
semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
 Desain Tata Letak
Desain tata letak merupakan sebuah kreasi yang berupa rancangan suatu peletakan
berbentuk tiga dimensi dari berbagai elemen, yang setidaknya satu dari elemen
tersebut merupakan elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam
suatu Sirkuit Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut mempunyai maksud
untuk pembuatan suatu Sirkuit Terpadu.
 Desain Tata Latak Sirkuit Terpadu
Hak Desain Tata Letak Sikuit Terpadu merupakan suatu hak yang diberikan oleh
Negara Indonesia kepada pendesain mengenai hasil kreasinya, untuk waktu tertentu
melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakan hak tersebut.
2. Ruang Lingkup
a. Subjek
Yang berhak untuk meneriman Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu merupakan
pendesain atau beberapa pendesain dalam hal bekerja sama.
b. Objek
Objek yang dilindungi oleh Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu merupakan suatu yang
orisinil, milik pendesain itu sendiri, dan buka suatu hal tiruan.
c. Hak eksklusif dan Hak Moral
 Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan atas dasar Permohonan (Pasal 9). Hak
eksklusif yang dipegang digunakan untuk melaksanakan hak tersebut sendiri (Pasal 8
ayat (1) dan dapat :
- Melarang orang lain untuk tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual,
mengimport, mengeksport,  dan atau
- Mengedarkan barang yang didalamnya terdapat seluruh atau sebagian desain yang
telah diberi Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
- Kecuali untuk kepentingan penelitian dan pendidikan sepanjang tidak merugikan
kepentingan pemegang Hak Desain Tata Letak Sirkuit tersebut.
 Hak moral seorang pendesain adalah hak pencantuman nama pendesain  dalam
sertifikat, Daftar Umum, Berita Resmi  DTLST, sekalipun hak ekonominya sudah dialihkan
seluruh atau sebagian kepada pihak lain.

3. Peraturan Perundang-undangan
Desain tata letak sirkuit terpadu ini diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2000 yang
berisi mengenai Hukum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Menurut pasal 4 Undang-undang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dikatakan bahwa:
1. Perlindungan terhadap Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan kepada pemegang
hak sejak pertama kali desain tersebut dieksploitasi secara komersial diamanapun, atau
sejak tanggal penerimaan.
2. Dalam hal Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu telah dieksploitasi secara komersial,
permohonan harus diajukan paling lama 2 tahun terhitung sejak tanggal pertama kali
dieksploitasi.
4. Unsur-Unsur
- Kreasi yang berbentuk tiga dimensi yang terdiri dari elemen-elemen elektronik dimana
paling sedikit mengandung satu elemen aktif
- Merupakan suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi.
- Dapat menghasilkan fungsi elektronik.
5. Tata Cara Pendaftaran
1) Mengisi Form Permohonan
2) Melakukan pemeriksaan secara formil
3) Pemberian hak
4) Pengumuman
5) Pemberian sertifikat atas kepemilikan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

4. Hak Perlindungan Varietas Tanaman

1) Pengertian.
 Perlindungan Varietas Tanaman merupakan suatu perlindungan khusus yang diberikan
oleh suatu negara, yang diwakili oleh pemerintah dan pada pelaksanaannya dilakukan
oleh Kantor perlindungan Varietas tanaman terhadap varietas tanaman yang dihasilkan
oleh pemulia tanaman melalui suayu kegiatan pemuliaan tanaman.
 Hak Perlindungan Varietas Tanaman merupakan suatu hak yang diberikan oleh pemulia
atau pemegang hak ini untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau
memberikan persetujuan kepada orang-orang atau badan lain untuk menggunakannya
selama waktu tertentu (berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman)
 Varietas tanaman, merupakan sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang
ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan
ekspresi karakteristik genotipe atau kombinasi genotipe yang dapat membedakan dari
jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan
apabila diperbanyak tidak mengalami perubahan .
2) Peraturan Perundang-undangan
Perlindungan Varietas Tanaman ini diatur dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 yang
berisi tentang Hukum Perlindungan Varietas Tanaman.
3) Lingkup
a. Varietas yang diberikan dan tidak diberikan PVT
Perlindungan Varietas Tanaman diberikan kepada varietas dari jenis atau spesies
tanaman yang baru, unik, seragam, stabil, dan telah diberi nama. Sedangakan
Perlindungan Vareietas Tanaman tidak diberikan untuk varietas yang penggunaannya
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum,
kesusilaan, norma-norma agama, kesehatan, dan kelestarian lingkungan hidup.
b. Pemegang hak PVT
Sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang Perlindungan Varietas Tanaman, pemegang hak
Perlindungan Varietas Tanaman adalah pemulia atau orang atau badan hukum, atau
pihak lain yang menerima lebih lanjut hak Perlindungan Varietas Tanaman dari
pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman sebelumnya.
c. Hak dan kewajiban pemegang hal PVT
Hak untuk menggunakan varietas tersebut meliputi kegiatan:
 memproduksi atau memperbanyak benih;
 menyiapkan untuk tujuan propagasi;
 mengiklankan;
 menawarkan;
 menjual atau memperdagangkan;
 mengekspor;
 mengimpor;
 mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7.

Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga
mempunyai beberapa kewajiban sebagai berikut:

 melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia;


 membayar biaya tahunan PVT;
 menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan
hak PVT di Indonesia.
 Hak Pemulia
4) Alur Pendaftaran Varietas Lokal dan Hasil pemuliaan.
1. Permohonan
2. Pemeriksaan dokumen administrasi dan teknis oleh Pusat PVTPP
3. Jika memenuhi persyaratan maka akan menerima tanda dafta.
5) Permohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman.
Untuk permohonan Hak Perlindunagn Varietas Tanaman diajukan kepada Kantor PVT secara
tertulis dalam bahasa Indonesia dengan membayar biaya yang besarnya telah ditetapkan
olrh keputusan Menteri.
6) Jangka Waktu Hak Perlindungan Varietas Tanaman
Jangka waktu perlindungan yang diberikan adalah:
- selama 20 (dua puluh) tahun untuk tanaman semusim
- 25 (dua puluh lima) tahun untuk tanaman tahunan.
Tanaman tahunan ditujukan untuk jenis pohon-pohonan dan tanaman merambat yang
masa produksinya lebih dari satu tahun, sedangkan yang lainnya disebut sebagai
tanaman semusim.
7) Berakhirnya Hak Perlindungan Varietas Tanaman
- Berakhir karena jangka waktu
- Pembatalan
- Pencabutan
8) Pelanggaran dan Sanksi.
Sanksi utama yang dapat diterapkan atas pelanggaran hak Perlindungan Varietas Tanaman
adalah pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan denda paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

Anda mungkin juga menyukai