Anda di halaman 1dari 8

SITI ALIFFA, 030829147

UPBJJ Jakarta

1. Bacalah terlebih dahulu artikel di bawah ini


Pemerintah semakin yakin menerapkan kebijakan pengupahan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah ( tentang Pengupahan. Hal itu dipicu oleh kandasnya 4 permohonan hak
uji materi (HUM) yang diajukan serikat buruh dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin)
ke Mahkamah Agung (MA).
Bagi Pemerintah, putusan Mahkamah Agung membuktikan PP Pengupahan sudah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri, menjelaskan ada 4 gugatan yang diajukan


pemangku kepentingan terhadap PP Pengupahan. , perkara no. 67 P/HUM/2015 dengan
pemohon Lembaga Pembelaan Hukum Advokasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(KSPSI). Mahkamah memutus permohonan tidak dapat diterima alias (NO). Putusan itu
tertanggal 24 November 2016.

, uji materi Pasal 44 ayat (2) PP pengupahan yang dimohonkan Komite Aksi Upah-Gerakan
Buruh Indonesia (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) dengan perkara No. 69 P/HUM/2015.
Putusan tertanggal 24 November 2016 itu menyatakan permohonan pemohon tidak dapat
diterima.

,uji materi Pasal 43 dan 44 ayat (2) PP Pengupahan, perkara bernomor 70P/HUM/2015 itu
dimohonkan Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan bermotor di
Jakarta (Organda). Mahkamah Agung memutus perkara itu pada 24 November 2016 dengan
amar putusan permohonan tidak dapat diterima.

,uji materi Pasal 43 dan 44 ayat (2) PP Pengupahan. Perkara bernomor 07 P/HUM/2015 itu
diajukan Ketua Dewan Pengurus Kantor Dagang dan Industri Kabupaten Bangkalan. Dalam
putusan tertanggal 24 November 2015 Mahkamah Agung juga menyatakan permohonan tidak
dapat diterima.
“Keempat putusan itu berarti menegaskan PP Pengupahan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan,” kata Hanif dalam rapat kerja di DPR, Senin (06/2).

Menurut Hanif PP Pengupahan merupakan bukti negara hadir memberi perlindungan bagi
pekerja karena upah minimum pasti naik setiap tahun. Melalui PP pengupahan, upah minimum
lebih dari sekadar jaring pengaman tapi memperhatikan kesejahteraan buruh.

Selain itu Hanif berpendapat PP Pengupahan menguntungkan pengusaha karena kenaikan upah
minimum setiap tahun tergolong stabil dan bisa diprediksi. Walau begitu, kata dia, tidak
menutup kemungkinan akan dilakukan penyempurnaan terhadap formula penghitungan upah
minimum yang digunakan dalam PP Pengupahan.
SITI ALIFFA, 030829147
UPBJJ Jakarta

Sambil mencari formula yang lebih tepat, dalam penetapan upah minimum ke depan
pemerintah tetap menggunakan aturan sebagaimana diatur PP Pengupahan. “Kami
pertahankan PP Pengupahan ini sampai ketemu formula yang pas,” tukas Hanif.

Selaras itu pemerintah tidak bisa memenuhi rekomendasi panitia kerja (Panja) Pengupahan
Komisi IX DPR yang salah satu rekomendasinya mengusulkan PP Pengupahan dicabut.

Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, mengatakan sebelum mengajukan uji materi
para pemohon harusnya melengkapi data pendukung. Kemudian para pemohon perlu
mengikuti prosedur yang sudah ada. Ia menduga kurang optimalnya data pendukung yang
diajukan membuat permohonan tidak cukup kuat meyakinkan Mahkamah Agung.

Jika rekomendasi Panja Pengupahan itu tidak bisa dijalankan, Irma mengatakan Komisi IX tidak
dapat menjatuhkan sanksi kepada pemerintah. Kecuali, seluruh fraksi setuju melakukan itu
kemudian dibahas ke tingkat paripurna.

Tapi yang jelas politisi Partai Nasdem itu mengatakan Komisi IX perlu mempelajari putusan uji
materi itu untuk melihat kenapa gugatan yang diajukan tidak dapat diterima. Setelah itu Komisi
IX DPR perlu menggelar rapat dengar pendapat dengan para pemangku kepentingan seperti
serikat pekerja. “Kami ini wakil rakyat, bagaimanapun juga harus melakukan advokasi kepada
rakyat,” pungkasnya.
PP) No. 78 Tahun 2015

1. Berdasarkan artikel diatas, silahkan Anda analisis apa yang menjadi objek uji materi,
lalu apa yang menjadi alasan PP tersebut diuji materinya.
Yang menjadi objek uji Materi dari artikel di atas adalah ; PP Pengupahan.
Yang menjadi alasan PP tersebut diuji materi nya adalah :
1. Serikat pekerja tidak dilibatkan dalam menentukan kenaikan upah minimum.
kenaikan upah selalu melibatkan serikat pekerja. Dengan menetapkan formula kenaikan upah
sebatas inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi, maka pemerintah telah merampas hak serikat
pekerja untuk terlibat dalam menentukan kenaikan upah minimum. Ini bertentangan dengan
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Buruh dan Konvensi ILO No. 87 tentang kebebasan berserikat

2. Upah minimum di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-
negara lain di ASEAN.
Dengan kenaikan upah yang ditentukan hanya sebatas inflasi + pertumbuhan ekonomi, maka
setiap tahun penyesuaian upah di Indonesia hanya dalam kisaran 10 persen (bahkan bisa lebih
kecil). Padahal harga kebutuhan pokok di Indonesia penuh dengan ketidakpastian
SITI ALIFFA, 030829147
UPBJJ Jakarta

3. PP Pengupahan didalangi “Pengusaha Hitam” yang serakah dan rakus


Kenaikan upah dibatasi hanya sebatas inflasi dan pertumbuhan ekonomi, dan bisa dipastikan
nilainya akan sangat kecil sekali. Dengan kata lain, pemerintah telah membuat kebijakan yang
berorientasi terhadap upah murah. Kebijakan seperti ini curang dan tidak adil bagi buruh.

4. Formula kenaikan upah minimum yang diatur dalam PP pengupahan bertentangan


dengan konstitusi
Bahwa berdasarkan UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusian, dan Pasal 28D ayat (2) “setiap orang berhak
untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan
kerja. Hal yang sama juga ditegaskan dalam UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,
setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
5. Persoalan jangka pendek, dijawab dengan jangka panjang.
Peraturan Pemerintah bisa berlaku hingga 20 tahun, bahkan 30 tahun. Persoalan jangka
pendek, jangan dijawab dengan kebijakan jangka panjang, yang orientasinya terus-menerus
memiskinkan kaum buruh

2. Perpres dan PP merupakan peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang.


Buatlah runtutan prosedur pengajuan uji materi Perpres dan PP.

Jenis Peraturan Mekanisme Pengujian

Peraturan Pemerintah (PP) Mahkamah agung (MA) yang memiliki


kewenangan untuk menguji PP terhadap
undang undang
Mahkamah agung (MA) baru dapat
menjalankan kewenangan nya menguji PP
secara materiil, berdasarkan sebuah
permohonan yang diajukan oleh pemohon
(tidak bersifat aktif).
Tata cara pengujian PP
1. Pengajuan permohonan ,
Pemohon dapat mengajukan nya langsung ke
MA atau melalui panitera pada pengadilan
negeri yang memiliki kompetensi relatif pada
domisili pemohon.
2. Persidangan
Persidangan permohonan hak uji materiil
SITI ALIFFA, 030829147
UPBJJ Jakarta

tidak dilakukan secara terbuka sebagaimana


persidangan pada Mahkamah Konstitusi.
Dalam persidangan, Majelis hakim hanya
akan memeriksa permohonan pemohon serta
jawaban termohon.
3. Putusan
Atas permohonan pengujian PP, MA dapat
memutuskan untuk mengabulkan
permohonan, tidak dapat menerima
permohonan, dan/atau menolak
permohonan.
4. Pemberitahuan isi putusan.
MA memberitahukan putusan langsung
kepada para pihak atau melalui pengadilan
negeri yang mengirim permohonan.
SITI ALIFFA, 030829147
UPBJJ Jakarta

Peraturan Presiden (Perpres) Mahkamah agung (MA) yang memiliki


kewenangan untuk menguji Peraturan
Presiden terhadap undang undang di atas
nya.
Mahkamah agung (MA) menjalankan
kewenangan menguji Perpres berdasarkan
sebuah permohonan. Berdasarkan
permohonan tersebut. MA akan
memberitahu termohon, yaitu pejabat yang
mengeluarkan peraturan perundang-
undangan yang dimohonkan untuk diuji oleh
MA.
Tata cara pengujian Perpres :
1. Pengajuan permohonan
Pemohon dapat mengajukan nya langsung ke
MA atau melalui panitera pada pengadilan
negeri yang memiliki kompetensi relatif pada
domisili pemohon.
2. Persidangan
Persidangan permohonan hak uji materiil
tidak dilakukan secara terbuka sebagaimana
persidangan pada Mahkamah Konstitusi.
Dalam persidangan, Majelis hakim hanya
akan memeriksa permohonan pemohon serta
jawaban termohon. Pasal 1 ayat 11 UU No.14
tahun 1985 tentang MA pemeriksaan
tersebut dilakukan oleh MA paling lama 14
hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya
permohonan oleh Majelis Hakim.
3. Putusan (Pemberitahuan Putusan)
MA memberitahukan putusan langsung
kepada para pihak atau melalui pengadilan
negeri yang mengirim permohonan. Panitera
MA berkewajiban mencantumkan petikan
putusan tersebut dalam Berita Negara. Selain
itu, Presiden RI, sebagai Badan atau pejabat
TUN yang mengeluarkan Perpres, dalam
waktu 90 Hari setelah putusan yang
mengabulkan permohonan pemohon harus
mengubah Perpres sesuai dengan putusan
MA. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka
Perpres akan sendirinya tidak akan
berkekuatan hukum tetap.
SITI ALIFFA, 030829147
UPBJJ Jakarta

3. Carilah contoh putusan untuk:


1. Putusan uji materi PP yang diterima
2. Putusan uji materi PP yang ditolak
3. Putusan uji materi Perpres yang diterima
4. Putusan uji materi Perpres yang ditolak

Putusan uji Materi PP yang diterima


Putusan Mahkamah Agung RI (MARI) tanggal 23 Maret 2001 No. 03 P/HUM/2000
● Objek uji Materi : Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2000 tentang Tim
Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK)
● Pihak yang berperkara :
Pemohon : Indra Sahnun Lubis, S.H dkk
Termohon : Pemerintah Presiden RI
● Pasal yang dimohonkan : PP No. 19 tahun 2000
● Hasil putusan :
Putusan ini mengabulkan permohonan para Pemohon dan menyatakan bahwa
PP No. 19 tahun 2000 tidak sah dan tidak berlaku untuk umum, dengan
pertimbangan hukum yang intinya menyatakan bahwa meskipun dari aspek
sosiologis PP No. 19 tahun 2000 kemungkinan dapat diterima karena
doelmatigheid-nya sesuai dengan aspirasi masyarakat, namun dari aspek yuridis
(rechtmatigheid) dan filosofis PP tersebut sebagai secondary rule telah
bertentangan atau mengesampingkan ketentuan primary rule, yaitu UU No. 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

Putusan uji Materi PP yang ditolak


● Objek uji Materi : PP No.78 tahun 2015
● Pihak yang berperkara :
Pemohon : Lembaga Pembelaan Hukum Advokasi Konfederasi Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (KSPSI).
Komite Aksi Upah-Gerakan Buruh Indonesia (Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia)
Termohon : Pemerintah Presiden RI
● Pasal yang dimohonkan
○ uji materi Pasal 44 ayat (2) PP pengupahan yang dimohonkan Komite Aksi
Upah-Gerakan Buruh Indonesia (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia)
dengan perkara No. 69 P/HUM/2015
SITI ALIFFA, 030829147
UPBJJ Jakarta

○ uji materi Pasal 43 dan 44 ayat (2) PP Pengupahan, perkara bernomor


70P/HUM/2015 itu dimohonkan Dewan Pimpinan Daerah Organisasi
Pengusaha Nasional Angkutan bermotor di Jakarta (Organda)
● Hasil putusan : Permohonan pemohon tidak dapat diterima.

Putusan uji Materi Perpres yang diterima


Putusan Mahkamah Agung RI (MARI) Nomor 7 P/HUM/2020
● Objek uji Materi : PerPres RI no. 75 Tahun 2019 tentang perubahan atas
peraturan PerPres No. 82 tahun 2018 tentang jaminan kesehatan pada tingkat
pertama dan terakhir.
● Pihak yang berperkara :
Pemohon : Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) dalam hal ini diwakili
oleh Tony Richard Samosir selaku Ketua Umum
Termohon : Presiden RI
● Pasal yang dimohonkan : Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) PerPres RI no. 75 Tahun
2019 tentang perubahan atas peraturan PerPres No. 82 tahun 2018 tentang
jaminan kesehatan pada tingkat pertama dan terakhir.
● Hasil putusan : Pemohon hanya dapat dikabulkan sebagian sepanjang
menyangkut Ketentuan Pasal 34 ayat 1 dan 2 Perpres No. 75 Tahun 2019.
Menyatakan Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat

Putusan uji Materi Perpres yang ditolak


Putusan Mahkamah Agung RI (MARI) Nomor 7 P/HUM/2020
● Objek uji Materi : PerPres RI no. 75 Tahun 2019 tentang perubahan atas
peraturan PerPres No. 82 tahun 2018 tentang jaminan kesehatan pada tingkat
pertama dan terakhir.
● Pihak yang berperkara :
Pemohon : Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) dalam hal ini diwakili
oleh Tony Richard Samosir selaku Ketua Umum
Termohon : Presiden RI
● Pasal yang dimohonkan : Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2) PerPres RI no. 75 Tahun
2019 tentang perubahan atas peraturan PerPres No. 82 tahun 2018 tentang
jaminan kesehatan pada tingkat pertama dan terakhir.
● Hasil putusan :
SITI ALIFFA, 030829147
UPBJJ Jakarta

Menyatakan menolak permohonan pemohon untuk Menyatakan Perpres no. 75


tahun 2019 bertentangan Pasal 23A, Pasal 28 H ayat (1) dan (3) Jo. Pasal 34 ayat
(1), (2) dan (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Pasal 2, Pasal 4 (huruf b,c,d dan e), Pasal 17 (ayat 3) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional; Pasal
2, 3, 4( huruf b,c,d dan e) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;Pasal 4 Jo Pasal 5 ayat (2) Jo.
Pasal 171 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;

Anda mungkin juga menyukai