Dalam penyusunan norma hukum, secara umum dikenal dua metode yakni kodifikasi
dan modifikasi. Secara sederhana, kodifikasi dapat dimaknai sebagai penyusunan dan
penetapan peraturan-peraturan hukum dalam kitab undang-undang secara sistematis
mengenai bidang hukum yang agak luas. Sedangkan modifikasi adalah penyusunan
norma hukum yang dapat merangsang pembangunan dan perkembangan kehidupan di
dalam negara. T. Koopmans menyatakan bahwa pembentukan undang-undang dewasa
ini tidak lagi berusaha ke arah kodifikasi, melainkan modifikasi. Pertanyaan:
Jawaban:
B. Berikan argumentasi Saudara tentang hal apa saja yang menjadi tolok ukur untuk
menentukan hierarki Permen dibandingkan dengan Perda!
Jawaban:
Menurut Sistem norma hukum Indonesia yang menjadi acuan hierarki Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia adalah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan. Akan tetapi Peraturan
Menteri tidak disebutkan dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tersebut.
Yang menjadi persoalan apabila Peraturan Menteri dihadapakan dengan Peraturan
Daerah. Jika dilihat dari sudut kelembagaan tentu posisi kementerian sebagai
pembantu Presiden mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
Pemerintahan Daerah, akan tetapi jika dilihat dari sudut kewilayahan, maka posisi
Pemerintahan Daerah merupakan Daerah Otonom yang berhak dan mempunyai
wewenang untuk mengatur rumah tangganya sendiri melalui suatu Peraturan
Daerah.
Menurut saya kedudukan peraturan menteri mempunyai derajat yang lebih tinggi
dari peraturan daerah, karena kedudukan lembaga kementerian sebagai pembantu
presiden yang menjalankan garis kebijakan umum yang telah ditentukan dan
ruang lingkup keberlakuan peraturan menteri berskala nasional serta materi
muatan yang diatur dalam peraturan menteri merupakan penjabaran secara
langsung dari undang-undang, peraturan presiden dan peraturan pemerintah.
Jawaban:
Jadi menurut saya apabila ada hal ihwal kegentingan untuk dicantumkan sanksi
pidana maka peraturan pemerintah tersebut dibuat dengan PP pengganti Undang-
undang (PERPPU). Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
(“PERPPU”) pada prinsipnya itu setara/setingkat dengan Undang-undang (UU).
Memang benar Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (“UU 12/2011”) telah mengatur bahwa materi
muatan mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam UU dan Peraturan
Daerah (“Perda”). Karena memiliki kedudukan dan materi muatan yang sama
dengan UU, maka ketentuan pidana dapat dimuat dalam PERPPU.
Ini artinya, ketentuan pidana yang merupakan materi muatan dalam UU juga
dapat dimuat dalam PERPPU. Sebagai contoh PERPPU yang di dalamnya
memuat sanksi pidana dapat kita lihat dalam Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (“PERPPU 1/2002”). PERPPU 1/2002
itu sendiri kemudian ditetapkan menjadi undang-undang berdasarkan Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2003. Ketentuan Pidana dalam PERPPU 1/2002 diatur
khusus dalam Bab III yang salah satu pasalnya (Pasal 6 PERPPU 1/2002).
4. Susunlah suatu konsideran peraturan daerah berdasarkan pada contoh kasus tersebut!
TENTANG
BUPATI SAMOSIR,
Menimbang : a. bahwa peraturan daerah sebagai bagian dari proses legislasi daerah
merupakan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum
nasional yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah dalam rangka
penyelenggaraan otonomi daerah, tugas pembantuan dan
menampung kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut.
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi;
b. bahwa Pembentukan Peraturan Daerah sebagai proses pembuatan
peraturan daerah, diperlukan sebagai acuan dan pedoman dalam
menyelenggarakan Pemerintahan Daerah yang lebih efektif oleh
Pemerintah Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Samosir ;
c. bahwa dengan Terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Samosir
Nomor 5 Tahun 2005 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,
namun keberadaan Perda tersebut dirasakan belum cukup ampuh
mengatur tentang penegakan hukum tanggung jawab sosial
perusahaan di Kabupaten Samosir dan perlu diganti;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a ,b dan c maka perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten
Samosir tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Mengingat : 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2003 Tentang
Badan Usaha Milik Negara;
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2007 Tentang
Penanaman Modal;
4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial;
Dengan Persetujuan Bersama
dan
BUPATI SAMOSIR
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal 14 Desember 2020. Agar setiap
perusahaan mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Samosir.
Ditetapkan di Samosir
pada tanggal 14 Desember 2020
BUPATI SAMOSIR,
WIBOWO