Disusun Oleh
ROMI AJI
NIM : 041244376
UNIVERSITAS TERBUKA TANGERANG SELATAN
UPBJJ PALANGKA RAYA POKJAR SAMPIT
FHISIP HUKUM
2021
TUGAS 1
Pemerintah Negara Panem secara resmi telah menyatakan bahwa organisasi yang bernama
Faksi Insurgent merupakan organisasi yang terlarang di negaranya. Pelarangan tersebut
tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian
Hukum Negara Panem. SKB tersebut juga merupakan pembubaran organisasi Faksi Insurgent.
Pertimbangan Pemerintah Negara Panem membubarkan dan melarang organisasi Faksi
Insurgent karena dalam kegiatannya organisasi tersebut dianggap sering melakukan
pelanggaran ketertiban umum dan tindakannya sering melanggar hukum.
Jawaban :
Hak berkumpul, berorganisasi dan menyatakan pendapat termasuk dalam derogable rights.
Derogable rights, yakni hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi pemenuhannya oleh
negara-negara pihak.
Pada kasus diatas Negara Panem mempunyai hak untuk membubarkan dan melarang organisasi
Faksi Insurgent, Selain hak berkumpul, berorganisasi, dan menyatakan pendapat termasuk
dalam derogable rights, organisasi tersebut juga dianggap sering melakukan pelanggaran
ketertiban umum dan tindakannya sering melanggar hukum.
Jawaban :
Dalam Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), komitmen untuk memenuhi, melindungi
HAM serta menghormati kebebasan pokok manusia secara universal ditindaklanjuti oleh PBB
melalui pembentukan instrument-instrumen yang mengatur tentang HAM dalam bentuk
instrument hukum yang mengikat dan tidak mengikat.
Terkait jaminan hak berkumpul, berorganisasi dan menyatakan pendapat dalam instrument
hukum HAM internasional masuk kedalam instrument yang mengikat pada Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang merupakan langkah besar yang diambil oleh
masyarakat internasional pada tahun 1948. Norma-norma ini disepakati dan diterima oleh
negara-negara di dunia melalui PBB. Hak-hak yang terdapat dalam DUHAM merupakan
realisasi dari hak-hak dasar yang terdapat dalam Piagam PBB, Misalnya terkait dengan
penegakan hukum Pasal 3,5,9,10 dan 11. Pasal-pasal tersebut secara berturut-turut menetapkan
hak untuk hidup, ha katas kebebasan dan keamanan diri, pelarangan penyiksaan perlakuan
penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, dan merendahkan martabat manusia,
pelarangan penangkapan sewenang-wenang, ha katas keadilan, ha katas praduga tak bersalah
sampai terbukti bersalah, serta pelarangan hukuman yang berlaku surut.
Dalam hal ini DUHAM merupakan pedoman bagi penegak hukum dalam melakukan
pekerjaannya untuk menjamin hak berkumpul, berorganisasi dan menyatakan pendapat.
Sumber :