Anda di halaman 1dari 5

Fakultas : Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Hukum

Tugas : 3

Kode/Nama MK : HKUM4302/Hak Kekayaan Intelektual

1. Contoh kasus :
Sebuah perusahaan komputer X menjual sistem operasi komputer (software) yang laris di
pasaran. Perusahaan tersebut kemudian mengembangkan aplikasi perambah internet atau
web browser. Perusahaan tersebut mengatur produk sistem operasi komputernya hanya
dapat menggunakan web browser yang juga merupakan milik perusahaan tersebut,
padahal terdapat beberapa perusahaan web browser lainnya di pasaran. Apakah
perusahaan X melakukan praktik usaha curang? Analisis kasus tersebut berdasarkan
peraturan HKI dan Persaingan Usaha Curang.
Jawab :
Pelanggaran hak cipta yang ada di Indonesia sudah jadi budaya indonesia bukan hal baru
lagi untuk diperbincangkan tapi hal baru untuk diperbaiki. pelanggaran hak kekayaan
intelektual yang ada di indonesi bukan satuan lagi tapi beraneka ragam seperti hak cipta,
hak ekonomi, Hak merek, Hak paten, hak desain industri dan hak yang lainnya.Satu
kasus pelanggaran yang hampir mencakup semua adalah DVD VCD MP3 bajakan seperti
film, lagu, software, games dan lain-lain. permasalahan yang ada di indonesia ini
memang sudah menjadi budaya yang mengakar yang sulit untuk diberantas dan dibenahi.
karena, masyarakat yang menjadi konsumen pun sudah jadi kebiasaan untuk membeli
yang bajakan dengan iming-iming harga yang miring dan sangat murah ini tapi hampir
sama kualitasnya. UU yang menjadi pedoman untuk mencegah itu terjadi masih terlalu
lemah dan kurangya aksi pasti untuk menegakkan hukum itu sendiri. akhirnya yang
terjadi dari kelengahan itu banyak yang mencari kesempatan untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dengan menyalahgunakannya.beberapa akhir tahun ini pemerintah
mulai mengkaji kembali tentang UU hak kekayaan intelektual untuk di revisi. Pengkajian
UU ini untuk membereskan pembajakan yang terjadi di setiap lokasi seperti mall dan
toko di pinggir jalan. penelahaan UU ini hanya khusus untuk merubah beberapa pasal
dari undang-undang saat ini, merubah setiap hukum sedikit demi sedikit seperti cara yang
diterapkan presiden jokowi. Salah satu RUU yang sedang di telaah yaitu hak cipta yang
kemudian dilanjutkan dengan hak merek. Penggalakan kaset bajakan ini di mulai sudah
dari tahun lalu yang kemudian mulai di beri himbauan atau sosialisasi bahwa akan ada
penggeledahan dari mall ke mall jika ada kaset bajakan di perjual-belikan.
Penggerebekan akan dilakukan bagi mal yang tidak mencantumkan pemberitahuan atau
mendeklarasikan sebagai mal yang bebas pelanggaran hak cipta. Mal atau plaza yang
kedapatan menjual barang bajakan akan ditindak tegas Direjn HKI sesuai dengan hukum
yang berlaku. RUU dan UU tentang hak kekayaan intelektual ini sedang di benahi secara
mendalam oleh pemerintah agar menaikan derajat bangsa di mata dunia sehingga pasar
bebas bisa percaya dan industri kreatif bisa lebih membangun negara.

Kesimpulan
Kasus tentang pelanggaran hak kekayaan intelektual yang sudah lama menjamur
bertahun-tahun ini bisa dibenahi dengan cepat dan pemerintah dapat menegaskan UU
tentang HKI agar masyarakat bisa lebih memahami. Sosialisasi dari pemerintah pun perlu
dilakukan agar masyarakat ataupun penjual nakal lebih mengetahui apa itu HKI dan
kerugiannya jika bajakan terus berkeliaran dengan bebas. Masyarakat pun harus sadar
bahwa membeli bajakan sama saja dengan menghancurkan bangsa perlahan demi
perlahan karena jika membeli bajakan sama saja dengan tidak mendukung negara untuk
maju bersaing dengan negara maju lainnya. Masyarakat perlu di bina untuk tidak
membeli barang bajakan sehingga penjual pun tidak mau lagi menjual barang bajakan.

2. Jelaskan analisis anda, apakah terdapat kontradiksi antara perlindungan hak kekayaan
intelektual dengan aturan praktik persaingan usaha curang?
Jawab :  
Istilah HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari Intellectual
Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994
tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade Organization).
Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas
kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan
dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right). HaKI atau
Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau
peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Pada intinya
HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas
intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir
karena kemampuan intelektual manusia. Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI
harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan
penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI yang Pertama, antisipasi kemungkinan
melanggar HaKI milik pihak lain, Kedua meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar
dalam komersialisasi kekayaan intelektual, Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia.
HaKI sangat penting dalam rangka melindungi karya dan menghargai karya milik orang
lain Lalu bagaimana apabila karya kita atau milik orang lain tidak dilindungi? Sudah
pasti dipastikan akan terkena pembajakan. Sebegai contoh untuk di dunia pendidikan saat
ini marak adanya pembajakan buku. Pembajakan buku ini makin marak terjadi di
masyarakat, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pembajakan buku, salah
satunya adalah kurangnya penegakan hukum, ketidaktahuan masyarakat terhadap
perlindungan hak cipta buku, dan kondisi ekonomi masyarakat. Sudah banyak pelaku
terjaring oleh aparat, dan masih banyak pula yang masih berkeliaran dan tumbuh, seiring
tingginya permintaan oleh masyarakat. Untuk itu butuh kesadaran dari masyarakat untuk
mengetahui HaKI agar karyanya tidak diambil oleh orang lain. Berikut ini terdapat
macam-macam HaKI
Macam-macam HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual
1. Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam
bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni. Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam
ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta
hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang
secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang
khas dan bersifat pribadi.
2. Hak Kekayaan Industri yang Meliputia. Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, Paten adalah
hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya
tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu
penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah
kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi yang berupa : Proses, hasil
produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses, penyempurnaan dan
pengembangan hasil produksi.
3. Merek
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1 Merek adalah
tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,
atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan
dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.Jadi merek merupakan tanda yang
digunakan untuk membedakan produk (barang dan atau jasa) tertentu dengan yang
lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, dan melindungi
produsen dan konsumen. Terdapat beberapa istilah merek yang biasa digunakan, yang
pertama merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.Merek jasa yaitu
merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa
sejenis lainnya.Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa
dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa sejenis
lainnya.Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik
merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu,
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk menggunakannya.
4. Desain Industri
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk
jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-
kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau
seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan
semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
6. Rahasia Dagang
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang bahwa,
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
7. Indikasi Geografis
Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal 56 Ayat 1 Tentang Merek
bahwa, Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah
asal suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam,
faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan
kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.

Prinsip-Prinsip HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual


Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya
pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member
keuntungan kepada pemilik hak cipta.
2. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil
dari  kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan
hak atas kekayaan intelektual terhadap karyanya.
3. Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan
seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi
masyarakat, bangsa dan Negara.
4. . Prinsip Sosial
Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara, sehingga hak
yang telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang
diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu
dan masyarakat/ lingkungan.

3. Bagaimanakah seharusnya perusahaan komputer tersebut memanfaatkan hak kekayaan


intelektualnya dalam mengembangkan produk agar tidak melanggar UU Persaingan
usaha curang? Jelaskan.
Jawab :
Harus dilihat lagi apakah rancangan program tersebut dibuat oleh perusahaan dan dikerjakan oleh
teman Anda atau tidak. Jika yang merancang adalah perusahaan, dan teman Anda bekerja di
bawah bimbingan dan pengawasan perusahaan dalam mewujudkan rancangan tersebut, maka
sebenarnya yang menjadi pencipta dari program komputer itu adalah perusahaan.Jika perusahaan
yang menjadi pencipta, maka perusahaan tidak perlu izin dari teman Anda untuk
mengkomersialkan program komputer tersebut.

Anda mungkin juga menyukai