Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3

Sejarah Perekonomian
Nama : Partini
Nim : 017456731

1. Jelaskan mengapa krisis ekonomi dunia berlangsung dalam jangka waktu yang lama!
Jawab : Krisis moneter yang terjadi di Thailand ini, menyebabkan Indonesia dan
beberapa negara Asia, seperti Filipina, Korea dan Malaysia mengalami krisis keuangan.
Ketika krisis melanda Thailand, nilai baht terhadap dolar anjlok dan menyebabkan nilai
dolar menguat. Penguatan nilai tukar dolar berimbas ke rupiah. Sekitar bulan Juli 1997, di
Indonesia terjadi depresiasi nilai tukar rupiah, nilai rupiah terus merosot. Di bulan
Agustus 1997 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dari Rp2.500,00 menjadi
Rp2.650,00 per dolar AS. Sejak saat itu, posisi mata uang Indonesia mulai tidak stabil.
Padahal, pada saat itu hutang luar negeri Indonesia, baik swasta maupun pemerintah,
sudah sangat besar. Tatanan perbankan nasional kacau dan cadangan devisa semakin
menipis.Perusahaan yang tadinya banyak meminjam dolar (ketika nilai tukar rupiah kuat
terhadap dolar), kini sibuk memburu atau membeli dolar untuk membayar bunga
pinjaman mereka yang telah jatuh tempo, dan harus dibayar dengan dolar. Nilai rupiah
pun semakin jatuh lebih dalam lagi. IMF datang dengan paket bantuan 23 milyar dolar,
tapi tidak mampu memperbaiki keadaan. Malahan akhirnya paket bantuan IMF itu, yang
dalam penggunaannya banyak terjadi penyelewengan, semakin menambah beban utang
yang harus ditanggung oleh rakyat Indonesia.
2. Jelaskan dampak perang dunia II terhadap faktor ekspor dan impor Indonesia!

Jawab : Dampak Positif Impor

1. Meningkatkan kesejahteraan konsumen 

Dengan adanya impor barang – barang konsumsi, masyarakat Indonesia biasa menggunakan
barang yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri.
2. Meningkatkan industri dalam negeri

Dengan adanya impor, kita mendapat kesempatan untuk mengimpor barang – barang modal,
baik  yang berupa mesin industri maupun bahan baku yang memungkinkan kita untuk
megembangkan suatu industri.

3. Alih teknologi

Dengan adanya impor menungkinkan terjadinya alih teknologi. secara bertahap negara kita
mencoba mengembangkan teknologi modern untuk mengurangi ketertinggalan kita dengan
bangsa yang sudah maju.
Dampak Negatif Impor

1. Menciptakan persaingan bagi industri dalam negeri

Selain akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan industri dalam negeri melalui
impor barang – barang modal, namun bisa terjadi sebalikya, industri kita tidak berkembang
karena menghadapi pesaing – pesaing di luar negeri.2. Menciptakan pengangguran

Dengan mengimpor barang dari luar negeri berarti kita tidak mempunyai kesempatan untuk
memproduksi barang – barang tersebut. Sama artinya kita telah kehilangan kesempatan untuk
membuka lapangan pekerjaan yang tercipta dari proses memproduksi barang tersebut.3.
Konsumerisme

Konsumsi berlebihan terutama untuk barang – barang mewah merupakan salah satu dampak
yang dapat diciptakan dari adanya kegiatan impor barang.
B. Manfaat Ekspor dan Impor
1. Manfaat Kegiatan Ekspor
Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat
kegiatan ekspor:
a. Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia

Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar
negeri.Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai dikenal oleh
masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin
meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar.
Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang.
b. Menambah Devisa Negara

Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada


masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan
demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan
negara.
c. Memperluas Lapangan Kerja

Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.


Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan
meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin
luas.

3. Apa yang menyebabkan Amerika tidak tergantung kepada negara lain? Jelaskan!
Jawab :

Belakangan ini Amerika Serikat mengalami penurunan ekonomi dan menghadapi hadirnya
pesaing baru terutama China dan India, namun toh tetap saja masih berpengaruh kuat dalam
percaturan ekonomi dunia.

Sejak awal Maret 2008, telah terjadi lonjakan angka kerugian yang dialami bankbank investasi
dunia yang ditaksir mencapai US $160 miliar, dan diprediksikan masih terus berlanjut dan
berpotensi akan menembus US $300 miliar, bahkan para analis moneter memperkirakan angka
kerugian bisa mencapai lebih dari US $1 triliun. Dalam laporan sidang International Monetary
Fund (IMF) dan IBRD yang dihadiri menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral 185 negara
pada 12 – 13 April 2008, serta pertemuan G 7 pada April 2008 di Washington, memastikan
kerugian finansial akibat krisis subprime mortgage Amerika mencapai hamper US $1 triliun
(Investor Daily, 9 April 2008). Angka tersebut sangat fantastis, akan tetapi jika mengacu
proyeksi kalkulasi yang menggejala saat ini angka tersebut cukup realistis, sehingga
menyebabkan kepanikan di sektor keuangan dunia. Krisis yang semakin menghebat ini biang
keladinya bermula dari kesalahan menghitung para banker di Amerika Serikat dan beberapa
banker negara-negara lain yang terlalu ekspansionistis tidak terkendali dalam menggelontorkan
kreditnya kepada sektor properti, khususnya kredit perumahan yang kurang produktif. Masalah
ini berawal turunnya pasar perumahan pada tahun 2006, karena kenaikan suku bunga ke angka
tertinggi 5,25 persen. Kenaikan suku bunga ini menyebabkan repayment pinjaman rumah lebih
mahal, memicu penunggakan pembayaran dalam jumlah besar, dan menjadi ancaman kredit
macet.

Menurut George Soros, krisis finansial saat ini adalah yang terburuk semenjak depresi besar
tahan 1929, dan krisis ini menuju pada titik nadir (paling rendah).

Akar krisis keuangan ini sudah tertanam semenjak dekade 1980-an, yang saat itu presiden
Ronald Reagen dan Perdana Menteri Margaret Thatcher mendamba laissez faire, mazhab yang
menjungjung pasar liberal yang akan mengoreksi sendiri atas kesalahan (Bloomberg News, 3
April 2008).

Kebijakan ekonomi pasar bebas yang disertai pinjaman terakumulasi menumpuk sampai saat ini.
Ben S. Bernanke (Gubernur Bank Sentral/The Federal Reserve) Amerika Serikat pada akhir
tahun 2007 menyampaikan warning bahwa perekonomiaan Amerika serikat akan melamban
sebelum akhir tahun 2008, karena krisis kredit perumahan yang mempersulit sektor finansial.

Anda mungkin juga menyukai