Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

LIA SULASTRI PAKPAHAN

031351473

1. Jelaskan tentang Catur Tertib Pertanahan!

Jawab :

Catur Tertib Pertanahan merupakan landasan Page 7 22


kebijaksanaan pertanahan untuk menyusun program – program penataan kembali
penguasaan, pemilikan dan penggunaan tanah.

2. Jelaskan macam pengadilan landreform dan kewenangannya!

Jawab :

- Perkara-perkara yang timbul di dalam pelaksanaan peraturan-peraturan landreform


perlu mendapat penyelesaian yang cepat, agar tidak menghambat pelaksanaan
landreform; berhubung dengan sifat-sifat yang khusus dari perkara-perkara yang timbul
karena pelaksanaan landreform diperlukan suatu badan pengadilan tersendiri dengan
susunan, kekuasaan dan acara yang khusus pula, dengan membentuk Undang-Undang
Pengadilan HAM.
- Dasar hukum Undang-Undang ini adalah : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1) dan Pasal
24 Undang Undang Dasar; Undang-Undang Nomor 19 tahun 1964 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman; Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara Nomor I/ MPRS/1960 dan Nomor II/MPRS/1960; Undang Undang Nomor 5
tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria; dan Undang Undang Nomor
10 Prp tahun 1960 jo Keputusan Presiden Nomor 239 tahun 1964.
- Dalam Undang-undang ini mengatur tentang : Pengadilan Landreform. Pengadilan
Landreform ini tidak bermaksud untuk memutus segala perkara mengenai tanah atau
agraria sebagai suatu kebulatan. Hal ini disebabkan, karena sifatnya yang khusus untuk
memperlancar berjalannya landreform dan lagi pula tidak mengurangi wewenang
Pengadilan Negeri untuk memutus tentang soal-soal tanah, soal waris-mewaris dan
sebagainya yang bila juga akan dibebankan kepada Pengadilan landreform, pasti akan
menghambat pelaksanaan Landreform. Pengadilan Landreform diadakan dalam dua
tingkat, Pengadilan Landreform sehari-hari adalah Pengadilan Landreform Daerah,
sedang di Jakarta diadakan sebuah Pengadilan Landreform Pusat yang berdaerah hukum
seluruh wilayah Republik Indonesia dan ditugaskan sebagai Pengadilan Banding.
Tentang Hukum Acara ditentukan bahwa pada umumnya dipergunakan Hukum Acara
yang berlaku untuk Pengadilan Negeri bagi Pengadilan Landreform Daerah atau
Pengadilan Tinggi bagi Pengadilan Landreform Pusat. Pengecualian terdapat dalam
pasal-pasal yang bersangkutan. Hukum Acara tersebut berlaku juga dalam pemeriksaan
pidana landreform, terhadap tertuduh anggota Angkatan Perang, hanya Ketua sidang
adalah Ketua atau Ketua Pengganti atau hakim Pengadilan Tentara dari angkatan yang
bersangkutan, demikian juga jaksa dan penyidiknya

3. Jelaskan tata cara pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk


kepentingan umum!

Jawab :

1. Instansi adalah lembaga negara, kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian,


pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan Badan Hukum Milik Negara/Badan
Usaha Milik Negara yang mendapat penugasan khusus Pemerintah.
2. Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti
kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.
3. Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan tanah.
4. Objek Pengadaan Tanah adalah tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah, bangunan,
tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau lainnya yang dapat dinilai.
5. Hak atas Tanah adalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan hak lain yang
akan ditetapkan dengan undang-undang.
6. Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus
diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
7. Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari negara yang kewenangan pelaksanaannya
sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.
8. Konsultasi Publik adalah proses komunikasi dialogis atau musyawarah antarpihak yang
berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.
9. Pelepasan Hak adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum dari pihak yang berhak
kepada negara melalui Lembaga Pertanahan.
10. Ganti Kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak dalam
proses pengadaan tanah.
11. Penilai Pertanahan, yang selanjutnya disebut Penilai, adalah orang perseorangan yang
melakukan penilaian secara independen dan profesional yang telah mendapat izin praktik
penilaian dari Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari Lembaga Pertanahan
untuk menghitung nilai/harga objek pengadaan tanah.
12. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
13. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Anda mungkin juga menyukai