Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Krisis
Perbankan pada Tingkat Output Alami terhadap Negara Amerika, Indonesia, Inggris”.Tidak
lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
memberikan materi maupun pendapatnya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.4 MANFAAT
BAB II
LANDASAN TEORI
Krisis pertama berkaitan dengan permasalahan fiskal dan juga moneter di negara
Meksiko pada tahun 1973-1982
Krisis pertama juga disebabkan oleh adanya ketidakstabilan makroekonomi, selain itu
krisis juga disebabkan adanya nilai mata uang yang melemah.
c. Menurut Obstfeld
Krisis kedua disebabkan oleh penerapan nilai tukar dan keinginan pemerintah untuk
melakukan ekspansi moneter.
Krisis ketiga merupakan gabungan dari krisis pertama dan juga kedua
BAB II
PEMBAHASAN
Krisis perbankan atau biasa disebut krisis keuangan merupakan salah satu jenis krisis
ekonomi yang paling sering terjadi dibanyak negara. Krisis perbankan ini bersifat sistemik
sehingga akan berpengaruh terhadap banyak sektor, jika perbankan mengalami krisis maka
perusahaan-perusahaan yang notabene dibiayai kegiatan produksi nya oleh bank akan
mengalami kesulitan. Krisis perbankan menyebabkan suku bunga pinjaman menjadi naik,
karena permintaan kredit yang besar dari dunia usaha, namun disisi lain pada waktu yang
bersamaan dana yang terkumpul di perbankan dari pihak ketiha (masyarakat) untuk
disalurkan sebagai kredit usaha terbatas. Bahkan pada saat krisis perbankan, yang sering
terjadi adalah penarikan dana dari bank-bank oleh para nasabah secara serentak yang
berakibat bank-bank tersebut mengalami kehancuran seketika.
Kondisi perekonomian yang tidak membaik dan terjadi di Amerika Serikat ini tidak
hanya berpengaruh pada negara itu saja tetapi negara Eropa dan Asia. Indonesia misalkan,
salah satu negara di Asia yang pada tahun itu mengalami dampak dari krisis ekonomi di
Amerika Serikat. Pada tahun 2008 nilai tukar rupiah mencapai 11.900 per 1 USD. Perubahan
dari nilai tukar ini bisa mempengaruhi kondisi ekspor dan impor suatu negara karena USD
sebagai pembayaran Internasioanal. Perubahan yang terjadi pada ekspor dan impor negara ini
juga nantinya akan mempengaruhi pendapatan negara itu sendiri. Indonesia pada saat itu juga
terkena dampak lain seperti kerugian yang dialami perusahaan di Indonesia yang berinvestasi
di Amerika Serikat. Selain itu secara tidak langsung juga adanya penurunan likuiditas,
melonjaknya tingkat suku bunga dan melemahnya nilai tukar rupiah. Bank Indonesia sendiri
sebenarnya sudah memberikan solusi untuk mengatasi krisis ini yaitu dengan memperkuat
likuiditas perbankan, menjaga pertumbuhan kredit pada tingkat bunga yang sesuai untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kebijakan yang dilakukan berfungsi untuk
memperkuat sektor perbankan dan juga untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap
stabil. Krisis keuangan menyebabkan Bank Indonesia BI ratenya untuk menurunkan inflasi
yan disebabkan oleh turunnya nilai rupiah terhadap dollar. Kenaikan BI rate ini menyebabkan
kenaikan tingkat bunga pada bank konvensional berbeda dengan bak syariah yang cenderung
stabil.
Krisis keuangan juga menyebabkan krisis perbankan dimana salah satu faktor
penyebabnya adalah menurunnya harga perumahan. Saat ini utamanya masyarakat di luar
negeri yang masih muda cenderung tidak ingin berinvestasi melalui perumahan. Pandangan
ini mengakibatkan harga perumahan menjadi turun karena daya minat masyarakatnya yang
rendah. Beberapa waktu lalu Amerika Serikat juga mengalami perang dagang dengan China
sehingga berdampak pada negara lainnya. Permasalahan ini muncul akibat adanya
kesalahpahaman antara Negara Amerika Serikat dan juga China. Sehingga perang dagang ini
terus berkelanjutan.
Adanya peristiwa ini berdampak pada negara Eropa, Inggris misalnya. Negara Inggris
merupakan salah satu negara di Eropa yang cenderung stabil kondisi perekonomiannya.
Namun, tetap saja akhir-akhir ini perekonomian negara Inggris menunjukkan tanda
kelemahannyabdi tengah krisis Brexit dan perlambatan global yang terus mengalami
peningkatan. Para pelaku bisnis sudah mulai berkurang kepercayaannya seiring dengan krisis
ekonomi ini. Bank sentral Inggris juga mengalami kesulitan akan adanya resesi begitu pula
dengan para investor sehingga perlu adanya upaya untuk mengatasi hal tersebut.
Gambar 1
Gambar diatas merupakan grafik yang menggambarkan pertumbuhan GDP di Amerika
Serikat pada tahun 2006-2017. Dari gambar diatas sekilas dapat dilihat bahwa
pertumbuhan output dari tahun ke tahun selalu meningkat walaupun pada tahun 2009
mengalami penururnan. Hal ini disebabkan ketidakstabilan perekonomian yangsedang
terjadi di Amerika Serikat saat itu,yakni Krisis.
Gambar 2
Gambar 3
BAB III
KESIMPULAN
Krisis keuangan yang terjadi di berbagai negara ini berkaitan dengan krisis perbankan
salah satunya di Indonesia. Dampak adanya krisis keuangan menyebabkan tingkat suku
bunga menjadi naik dan juga mempengaruhi likuiditas bank konvensional. Secara umum
dengan adanya krisis keuangan mempengaruhi tingkat bunga simpanan dan juga
pinjaman bank konvensional. Selain berdampak pada negara Indonesia krisis keuangan
juga memberikan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi negra Amerika Serikat dan juga
Inggris. Hal ini disebabkan Amerika Serikat sebagai pusat perekonomian dunia, jika
Amerika Serikat mengalami penurunan kualitas pereonomian maka dampaknya akan
meluas hingga ke negara Eropa lainnya dan juga Asia. Maka dari itu perlu adanya upaya
untuk menstabilkan kondisi masing-masing negara oleh bank sentral.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Nezky, Mita. 2013. Pengaruh Krisis Ekonomi Amerika Serikat terhadap Bursa Saham dan
Perdagangan Indonesia. Hal 91-103.
Sudarsono, Heri. 2009. Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di Indonesia:
Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah. Volume III (1).