KRISIS EKONOMI
Disusun oleh :
1. Septiana Elma Sinta 20PB1 (20111496)
Kata Pengantar
Daftar Isi
I.PENDAHULUAN
II.PEMBAHASAN
III.PENUTUP
KESIMPULAN
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul "krisis ekonomi di Indonesia "ini dapat tersusun sampai
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen /guru
pada bidang studi manajemen budaya perusahaan selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada bapak bapak /ibu guru dosen selaku pengajar
mata kuliah ini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca.
Saya menyadari.bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusun
maupun bahasa oleh karna itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
kompleks. Krisis ekonomi telah menyebabkan perekonomian Indonesia yang pada awalnya
bertumbuh pesat tiba-tiba bergejolak. Sehingga menimbulkan terjadinya tingkat inflasi yang tinggi.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 telah membuat beberapa bank
konvensional dilikuidasi karena tidak mampu melaksanakan kewajiban terhadap nasabahnya akibat
dari kebijakan suku bunga yang tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah selama krisis
berlangsung.Perekonomian Indonesia membaik setelah periode kelam 1965 dan melonjak pada
Pada periode 1990an awal, ekonomi Indonesia sebenarnya tengah dalam periode
pertumbuhan yang tinggi di kisaran 6%. Inflasi Indonesia juga hanya berada di angka 5,1%.Setelah
melewati pertumbuhan tinggi, Indonesia mengalami resesi hebat pada 1998. Ekonomi terkontraksi
hingga 13,13% sementara inflasi Indonesia melambung 77,63% pada 1998.Ekonomi domestik
terkontraksi 6,4% pada kuartal I. Kontraksi semakin membesar menjadi 16,8% pada kuartal II dan
17,4% pada kuartal IV.Resesi 1998 dipicu oleh Krisis Keuangan Asia. Krisis bermula dari Thailand
yang meninggalkan kebijakan nilai tukar tetapnya (fixed exchange rate) terhadap dolar AS pada
Juli 1997.Kebijakan tersebut membuat banyak perusahaan menjadi gagal bayar karena nilai mata
uang yang melemah. Krisis menjalar ke negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Krisis
menjatuhkan nilai tukar rupiah dari Rp 2.500 menjadi Rp 16.900 per dolar AS.Indonesia harus
membayar mahal atas terjadinya krisis 1997/1998 yakni runtuhnya pemerintahan hingga krisis
politik dan sosial yang mengakibatkan kerusuhan massal.Krisis moneter bahkan sampai menjalar ke
ranah politik dan sosial hingga menjatuhkan kepemimpinan Presiden Soeharto yang sudah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan pada 1996 berjumlah 22,5 juta jiwa atau sekitar 11,3% dari total penduduk.Sampai
dengan akhir tahun 1998, jumlah penduduk miskin melonjak menjadi 49,5 juta orang, atau sekitar
3
24,2% dari total penduduk.Akibat resesi, industri besar dan sedang berkurang drastis dari 22.997
perusahaan pada 1996 menjadi 20.422 pada 1998. Jumlah tenaga kerja pada periode tersebut anjlok
BAB II
PEMBAHASAN
4
Perekonomian negara merupakan topik yang umum diperbincangkan dan erat kaitannya dengan
kebijakan moneter suatu negara. Perekonomian negara tidak terlepas dari campur tangan pemerintahan
dalam menyusun regulasi atau kebijakan untuk menikngkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
Peran eksekutif dan legislatif sebagai pembuat regulasi menginginkan situasi moneter yang meningkat atau
stabildalam konteks positif. Namun pada kenyataannya setiap negara rentan terhadap krisis ekonomi, mulai
dari negara berkembang seperti Indonesia hingga negara maju seperti Amerikat Serikat. Krisis ekonomi
atau sering yang disebut dengan nama krisis moneter merupakan suatu peristiwa atau kondisi dimana
menurunnya ekonomi suatu negara. Semua negara praktisnya mengalami yang namanya krisis dalam
perekonomian negaranya, karena krisis merupakan kejadian yang simultan dan memiliki efek yang akan
menyebar keberbagai negara. Krisis ekonomi Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang
mengalami krisis mata uang, kemudian disusul oleh krisis moneter dan berakhir dengan krisis ekonomi yang
besar. Ekonomi setiap negara tentu berbeda-beda perkembangannya, sehingga bagi pejabat yang mengatur
perekonomian negara tidak hanya mengatur perekonomian saja namun juga mengendalikannya ketika terjadi
gejolak ekonomi. Walaupun hanya masyarakat biasa namun perlu mengetahui pula kondisi ekonomi yang
sedang bergejolak atau yang akan mengalami krisis ekonomi. Tujuannya agar ketika krisis tersebut terjadi
sebagai masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai pengusaha dapat mengantisipasi atau meminimalisir
Secara umum terlihat suatu pola dan karakteristik yang berlaku sama diseluruh negara yang dilanda
krisis. Namun, dalam hal kedalamannya dan jangka waktunya, Indonesia dapat dikatakan sangat unik. Sulit
mencari pembandingnya, barangkali negara yang paling layak dibandingkan waktu itu adalah Rusia, dan
sekarang mungkin Argentina. Sebagai instropeksi, harus diakui krisis di Indonesia benar-benar tidak terduga
datangnya, sama sekali tidak terprediksi sebelumnya. Sehingga dapat diketahui faktor penyebab dari
Perubahan nilai tukar rupiah dapat mempengaruhi kondisi ekonomi sebuah Negara. Ini dikarenakan
para pengusaha yang selalu bertransaksi exportdan import akan mengalami kerugian karena krisis yang
terjadi.
5
Pada dasarnya, melemah atau menguatnya Rupiah tergantung kebutuhan dan ketersediaan
mata uang itu sendiri. Misalnya saja banyak orang yang membutuhkan Dolar ketimbang Rupiah maka
nilai tukar Rupiah dipastikan melemah. Dari situ dapat diketahui, impor barang dan penggunaan jasa
dari luar negeri menjadi salah satu penyebab rupiah melemah. Impor barang tinggi menyebabkan
2. Demonstrasi
Memang sebagian masyarakat yang melakukan orasi untuk menyalurkan aspirasinya memang baik,
namun jika orasi dengan cara melakukan demonstrasi disertai anarkis tidaklah etis. Ini dikarekan
3. Krisis Produksi
Krisis produksi adalah termasuk tipe krisis ekonomi yang bersumber dari dalam negeri. Krisis
tersebut bisa dalam bentuk penurunan produk domestik secara mendadak dari sejumlah komoditas
pertanian, misalnya padi. Penurunan produksi tersebut berakibat langsung pada penurunan tingkat
pendapatan riil dari para petani dan buruh tani padi. Dalam tipe krisis ini, jalur-jalur transmisi
dampaknya terhadap kemiskinan adalah perubahan- perubahan dalam harga harga (inflasi), jumlah
kesempatan kerja dan tingkat pendapatan. Kelompok masyarakat yang paling rentan tehadap tipe krisis
ini adalaha petani, buruh tani dan pada tingkat berikutnya adalah pekerja dan pemilik- pemilik usaha
4. Krisis Perbankan
Dampak langsung atau fase pertama dari efek krisis perbankan adalah kesempatan kerja dan
pendapatan menurun disubsektor keuangan tersebut pada fase kedua krisis perbankan merembet
perusahaan – perusahaan yang sangat tergantung pada sector perbankan. Rumah tangga juga terkena
dampaknya. Ada dua macamdampak terhadap rumah tangga dan dua tipe kelompok rumah tangga yang
terkena dampaknya. Pertama kelompok rumah tangga kaya; tabungan mereka yang hilang karena bank-
bank yang menyimpan uang mereka harus bangkrut. Di banyak negara , termasuk Indonesia pemerintah
memberikan jaminan keamanan bagi pemilik-pemilik rekening tabungan diperbankan, tapi hanya
hingga suatu batas (jumlah) tertentu saja. Kedua, kelompok rumah tangga non-kaya; penegeluaran-
pengeluaran mereka terutama untuk barang – barang bukan kebutuhan pokok( seperti mobil, rumah,
naikhaji) menurun karena mereka tidak bisa meminjam dari bank, atau masih tetap bisa mendapatkan
kredit konsumen dengan tingkat R yang sangat tinggi yang membuat biaya pinjaman terlalu mahal.
6
Dalam tipe krisis ekonomi ini, jalur-jalur transmisi paling utama lewat krisis tersebut berdampak pada
tingkat kemiskinan yakni perubahan dalam arus kredit dari perbankan ke dunia usaha atau tingkat suku
bunga pinjaman, volume produksi (output), jumlah kesempatan kerja, tingkat pendapatan masyarakat.
Kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap krisis masyarakat kelas menengah dan
5. Krisis Perdagangan
Dalam hal krisis –krisis ekonomi yang berasal dari sumber-sumber eksternal ada dua jalur utama,
yaitu perdagangan dan investasi atau arus modal. Di dalam jalur perdagangan itu sendiri ada dua sub-
jalur, yaitu ekspor dan impor(barang dan jasa). Dalam kasus ini, jalur-jalur transmisi paling utama
adalah kesempatan kerja, kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap krisis tipe ini
yaitu: pertama, sebagai sumber energi atau bahan baku utama dan pekerja-pekerja di perusahanaan atau
6. Krisis modal
Suatu pengurangan modal di dalam negeri dalam jumlah besar atau penghentian bantuan
serta pinjaman luar negeri akan menjadi sebuah krisis ekonomi bagi banyak negara miskin di dunia,
seperti di Afrika, dan Asia Tengah yang ekonomi mereka selama ini sangat tergantung pada ULN atau
hibah Internasional Suatu pelarian modal,baik yang berasal dari sumber dalam negeri maupun modal
asing, terutama investasi asing jangka pendek (yang umum disebut ‘uang panas’), dalam jumlah yang
besar dan secara mendadak bisa menjelma menjadi sebuah krisis besar bagi ekonomi dari negara-negara
yang sangat memerlukan modal investasi. Dalam kasus ini, jalur-jalur transmisi memiliki dampak
utama, yakni perubahan-perubahan dalam jumlah investasi, khususnya investasi jangka panjang
(volume atau unit proyek), volume produksi, dan jumlah tenaga kerja yang bekerja. Kelompok-
kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap krisis ekonomi dari kategori ini bisa kelompok
miskin tetapi juga bisa kelompok non-miskin, tergantung pada sektor atau industri yang paling
4. Situasi Politik.
Krisis ekonomi mewakili situasi di mana ekonomi suatu negara melewati penurunan kekuatannya
secara tiba-tiba, penurunan yang biasanya disebabkan oleh krisis keuangan. Krisis ekonomi mungkin
memiliki bentuk stagflasi, resesi atau depresi ekonomi yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor internal
maupun eksternal. Misalnya, pecahnya konflik, kebijakan politik, kelangkaan, hingga embargo.
Ada beberapa persiapan menghadapi krisis ekonomi yang bisa kamu lakukan, berikut penjelasannya.
Dalam persiapan menghadapi krisis, hal paling fundamental yang harus diperkuat adalah dana
tabungan. Tabungan ini bisa digunakan sewaktu-waktu jika dalam kondisi mendesak. Untuk
memaksimalkan dana tabungan, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Mulai dari membuka rekening
giro, tabungan deposito, hingga pasar uang. Investasi jangka pendek juga bisa membantu dalam menghadapi
krisis.Hindari berinvestasi dalam saham berisiko tinggi. Dalam kondisi krisis, beberapa indeks saham bisa
saja anjlok seketika. Buatlah tabungan pribadi di beberapa produk keuangan. Dengan begitu, kamu memiliki
beberapa dana tabungan yang bisa digunakan dengan bijak.Memiliki beberapa sumber tabungan juga bisa
membuat keuanganmu lebih aman jika sewaktu-waktu kesulitan mengakses rekening dari satu tabungan.
Persiapan menghadapi krisis yang kedua adalah menyusun anggaran. Jika kamu tidak tau persis
berapa banyak uang yang kamu keluarkan setiap bulan, kamu tidak akan tau berapa banyak uang yang kamu
Jika kamu tidak memiliki anggaran, kamu juga tidak tau apakah kamu saat ini hidup sesuai dengan
Anggaran tidak akan memaksamu untuk mengubah perilaku berbelanja, melainkan dapat menjadi
Persiapan menghadapi krisis selanjutnya adalah mengurangi tagihan bulanan. Banyak pekerja yang
gajinya menipis di awal bulan karena harus melunasi tagihannya.Maka dari itu, sebaiknya kamu mulai
memangkas kebutuhan belanja yang tidak esensial. Terutama kebiasaan menggunakan pembayaran paylater
yang bisa membuatmu sedikit kalap.Misalnya, cobalah untuk menghemat penggunaan kuota internet,
mengurangi urusan belanja pakaian, dan menekan budget untuk nongkrong ke kafe. Dengan begitu, kamu
BAB III
KESIMPULAN
Krisis Ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak sepenuhnya karena sistem ekonomi
Indonesia melainkan juga karenam kiriman dari negara lain. Inflasi juga merupakan salah satu
faktor terjadinya krisis tersebut. Dampak yang di timbulkan berbagai macam dan dampak tersebut
9
Krisis ekonomi di Indonesia yang di awali dengan stok hutang luar negeri swasta yang
sangat besar dan umumnya berjangka pendek telah menciptakan kondisi “ketidakstabilan” ekonomi
Dan yang menjadi tugas pemerintah saat ini dan ke depan adalah bagaimana penegakan
peraturan-peraturan tersebut. Perekonomian Indonesia yang telah lebih baik masih harus
mengurangi beban ekonomi rakyat dan pengangguran demi kemakmuran dan kesejahteraan
Dalam pemulihan ekonomi, pemerintah dan pelaku ekonomi mengelola kebijakan makro
dan mikro ekonomi secara terkoordinasi dan sinergis guna menentukan tingkat suku bunga yang
wajar, tingkat inflasi terkendali, tingkat kurs rupiah yang stabil dan sesuai realita, dan berusaha
menyediakan fasilitas publik yang memadai dan harga terjangkau serta memperlancar perizinan
10