Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KRISIS MONETER DAN PERANAN KEBIJAKAN MONETER TERHADAP


PEREKONOMIAN”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Ekonomi Moneter Islam

DOSEN PENGAMPU :

AHMAD MUNIR HAMID, M.SEI

Disusun Oleh :

NABILATUR ROHMAH (20053002)

PROGAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karuniaNya yang telah
dilimpahkanNya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat dan waktu yang
ditentukan.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ekonomi Moneter
yang diberikan oleh dosen bidang studi, dan juga berguna sebagai acuan atau media untuk belajar.
Kami menyadari sepenuhnnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya kepada kami sendiri dan dapat
memenuhi fungsinya sebagai mana yang diharapkan. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih.

Lamongan, 9 Mei 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR… ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN… ........................................................................................................... 1

Latar Belakang… ........................................................................................................................ 1

Rumusan Masalah… ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2

Krisis Moneter ............................................................................................................................. 2

Peranan Kebijakan Moneter Terhadap Perekonomian ................................................................ 5

BAB III PENUTUP… .................................................................................................................... 7

Kesimpulan…..............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA… ................................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Krisis ekonomi di Indonesia dari zaman dahulu hingga sekarang sudah sering terjadi
apalagi pada tahun 1997 Indonesia pernah mengalami krisis moneter selama lebih dari 2 tahun
diubahlah menjadi krisis ekonomi yakni lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak
perusahaan yang ditutup dan jumlah pekerja yang menganggur.Tingginya krisis ekonomi ini
diindikasikan dengan laju inflasi yang cukup tinggi. Sebagai dampak atas inflasi, terjadi
penurunan tabungan, berkurangnya investasi, semakin banyak modal yang dilarikan ke luar
negeri, serta terhambatnya pertumbuhan ekonomi.
Sistem moneter merupakan sistem yang berfungsi menjaga kestabilan nilai tukar
dengan cara membatasi peredaran uang, nilai suku bunga perbankan, dan kepastian dan
kelancaran likuiditas institutisi pembayaran. Oleh karena itu di Indonesia moneter
dikendalikan oleh Bank Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana krisis moneter di Indonesia?
2. Apa peranan ekonoi moneter terhadap perekonomian?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Krisis Moneter
Krisis moneter atau yang dikenal sebagai krisis keuangan, merupakan situasi dimana
harga aset mengalami penurunan nilai yang tajam, bisnis dan konsumen tidak dapat membayar
hutangnya, dan lembaga keuangan mengalami kekurangan likuiditas. Krisis moneter sering
dikaitkan dengan kepanikan dimana investor menjual aset atau menarik uang dari rekening
tabungan karena mereka takut nilai aset tersebut akan turun jika tetap berada di lembaga
keuangan.
Krisis ternyata juga berpengaruh pada sistem ekonomi pertanian. Jenis tanaman
berumur pendek yang dicatat dalam perkebunan besar adalah tebu, tembakau dan rami.
Umumnya, krisis moneter dapat terjadi jika lembaga atau aset dinilai terlalu tinggi, dan
dapat diperburuk oleh perilaku investor yang tidak rasional atau panik. Misalnya, serangkaian
aksi jual yang cepat di pasar modal dapat mengakibatkan harga saham jatuh, sehingga
mendorong investor membuang saham atau melakukan penarikan tabungan dalam jumlah
besar ketika rumor kegagalan bank.
Penyebab Krisis moneter mungkin mengalami banyak penyebab. Umumnya, krisis
dapat terjadi jika lembaga atau aset dinilai terlalu tinggi, dan dapat diperburuk oleh perilaku
investor yang tidak rasonal atau seperti kawanan. Misalnya, serangkaian aksi jual yang cepat
dapat mengakibatkan harga aset yang lebih rendah, mendorong individu untuk embuang aset
atau melakukan penarikan tabungan dalam jumlah besar ketika rumor kegagalan bank. Faktor-
faktor yang berkonstribusi pada krisis moneter termasuk kegagalan sistematik, perilaku
manusia yang tidak terduga atau tidak terkendali, insentif untuk mengambil terlalu banyak
resiko, ketidakhadiran atau kegagalan peraturan, penularan yang menyebabkan masalah seperti
virus dari satu lembaga atau negara ke negara lain. Jika dibiarkan krisis dapat menyebabkan
perekonomian mengalami resesi atau depresi. Bahkan ketika langkah-langkah diambil untuk
mencegah krisis keuangan itu masih bisa terjadi, dipercepat atau diperdalam.1

1
Hady, Hamdi. 2009. Ekonomi Internasional (buku kedua) Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional . Bogor:
Ghalia Indonesia.

2
B. Krisis Moneter di Indonesia

risis moneter yang melanda Indonesia sejak awal Juli 1997, sementara ini telah
berlangsung hampir dua tahun dan telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni
lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang tutup
dan meningkatnya jumlah pekerja yang menganggur. Memang krisis ini tidak seluruhnya
disebabkan karena terjadinya krisis moneter saja, karena sebagian diperberat oleh berbagai
musibah nasional yang datang secara bertubi-tubi di tengah kesulitan ekonomi seperti
kegagalan panen padi di banyak tempat karena musim kering yang panjang dan terparah
selama 50 tahun terakhir, hama, kebakaran hutan secara besar-besaran di Kalimantan dan
peristiwa kerusuhan yang melanda banyak kota pada pertengahan Mei 1998 lalu dan
kelanjutannya.
Krisis moneter ini terjadi, meskipun fundamental ekonomi Indonesia di masa lalu
dipandang cukup kuat dan disanjung-sanjung oleh Bank Dunia (lihat World Bank: Bab 2 dan
Hollinger). Yang dimaksud dengan fundamental ekonomi yang kuat adalah pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, laju inflasi terkendali, tingkat pengangguran relatif rendah, neraca
pembayaran secara keseluruhan masih surplus meskipun defisit neraca berjalan cenderung
membesar namun jumlahnya masih terkendali, cadangan devisa masih cukup besar, realisasi
anggaran pemerintah masih menunjukkan sedikit surplus. Namun di balik ini terdapat
beberapa kelemahan struktural seperti peraturan perdagangan domestik yang kaku dan
berlarut-larut, monopoli impor yang menyebabkan kegiatan ekonomi tidak efisien dan
kompetitif.
Pada saat yang bersamaan kurangnya transparansi dan kurangnya data
menimbulkan ketidak pastian sehingga masuk dana luar negeri dalam jumlah besar
melalui sistim perbankan yang lemah. Sektor swasta banyak meminjam dana dari luar negeri
yang sebagian besar tidak di hedge Dengan terjadinya krisis moneter, terjadi juga krisis
kepercayaanNamun semua kelemahan ini masih mampu ditampung oleh perekonomian
nasional. Yang terjadi adalah, mendadak dating badai yang sangat besar, yang tidak mampu
dbendung oleh tembok penahan yang ada, yang selama bertahun-tahun telah mampu
menahan berbagai terpaan gelombang yang datang mengancam.
Sebagai konsekuensi dari krisis moneter ini, Bank Indonesia pada tanggal 14 Agustus
1997 terpaksa membebaskan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, khususnya dollar AS,
dan membiarkannya berfluktuasi secara bebas (free floating) menggantikan sistim managed
floating yang dianut pemerintah sejak devaluasi Oktober 1978. Dengan demikian
Bank Indonesia tidak lagi melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk
menopang nilai tukar rupiah, sehingga nilai tukar ditentukan oleh kekuatan pasar semata. Nilai
tukar rupiah kemudian merosot dengan cepat dan tajam dari rata-rata Rp 2.450 per dollar AS
Juni 1997 menjadi Rp 13.513 akhir Januari 1998, namun kemudian berhasil menguat kembali
menjadi sekitar Rp 8.000 awal Mei 1999

Kebijakan moneter digunakan pemerintah untuk memecahkan masalah dan


menstabilkan perekonomian. Kebijakan moneter dibagi menjadi:

1. Kebijakan Moneter Ekspansi


Kebijakan ini bisa disebut juga kebijakan longgar, pemerintah menggunakan kebijakan ini
3
untuk meningkatkan atau menambah jumlah uang yang beredar. Pemerintah menggunakan
kebijakan ini biasanya saat terjadi depresi ekonomi dan Deflasi (kenaikan nilai mata uang).
Alasan terjadinya depresi ekonomi dan Deflasi ini karna meningkatnya angka
pengagguran, meningkatnya permintaan masyarakat akan suatu barang. Saat terjadinya hal
ini pemerintah akan mengambil kebijakan ini untuk menstabilkan ekonomi agar
perekonomian tetap terjaga. Kebijakan moneter ekspansi memiliki tujuan menstabilkan
perekonomian agar uang yang beredar ini stabil sesuai arahan, harapan dan juga
berkesinambungan antara pelaku ekonomi. Yang dimaksud adalah arus uang yang beredar
seimbang dengan barang dan jasa yang beredar di masyarakat.
Kebijakan ini bisa memperbaiki neraca pembayaran dan neraca perdagangan.Jika dari
pihak menurunkan suku bunga yang rendah maka pengusaha terutama pengusaha
pengekspor barang dapat meningkatkan jumlah ekspor dan mengembangkan usahanya.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif
Kebijakan ini diberlakukan atau memiliki arti mengurangi jumlah uang yang beredar.
Alasan kenapa diberlakukan kebijakan kontraktif ini bisa karena terjadinya Inflasi.
Kebijakan ini bisa disebut kebijakan uang ketat. Bermaksud untuk menjaga keuangan agar
tetap stabil. Kebijakan suku bunga naik atau turunnya bisa dilihat dari permintaan
masyarakat. Dari sana Bank Indonesia selaku bank sentral akan mencetak uang tapi sesuai
permintaan dari masyarakat dari situ bisa tercapainya target dari Bank Indonesia.
Reaksi dari bank Indonesia dilihat dari bagaimana permintaan masyarakat sendiri apabila
permintaan uang menurun yang terjadi adalah bank Indonesia akan mengurangi jumlah
yang beredar di masyarakat, begitu sebaliknya apabila permintaan uang meningkat maka
Bank Indonesia menambah penwaran uang yang beredar.

http://fakta-sejarah.blogspot.com/2009/02/moneter-indonesia.html(diakses tanggal3/11/2014 pukul 09.05 WIB)

http://safitrifitrieka.blogspot.com/2012/04/terjadinya-krisis-moneter.html(diaksestanggal 3/11/2014 pukul 09.10


WIB)

4
Kesimpulan yang bisa diambil yaitu semakin banyak pendapatan dari masyarakat maka
permintaan uang masyarakat akan meningkat.

Tujuan Kebijakan Moneter

Setiap program yang dibuat pemerintah pasti memiliki tujuan untuk mengantisipasi
terjadinya kerugian besar yang ditimbulkan. Berkaca dari tahun 1960- 1965 Indonesia yang
memiliki banyak proyek besar tapi tidak ada rem dalam pengambilan uang, tidak ada
koordinir, tidak ada yang menjaga. Tapi Indonesia belajar dari pengalaman masa lalu.
Karena pengalaman adalah guru yang tebaik. Jadi Indonesia memikirkan cara apa yang
bisa membuat keuangan di Indonesia stabil tanpa mendapat kerugian. Di dunia
perekonomian siapa yang tidak mengenal akan untung dan rugi. Pasti semua pernah
mengalami untung dan rugi bila di dunia perekonomian. Jadi Indonesia bangkit dari
kesalahan itu dan mencari letak kesalahan dan membuat suatu kebijakan unuk merubah
sistem perekonomian di Indonesia sebelum Indonesia mengalami masa kritis yang sangat
dalam. Pemerintah membuat suatu kebijakan yang dinilai akan merubah perekonomian di
Indonesia yaitu kebijakan moneter.

Tujuan kebijakan moneter ini antara lain:

1. Membantu pemerintah dalam menjalankan program yang belum atau tidak terealisasikan
dengan cara memberi sumber penerimaan normal.
2. Menjaga kestabilan keuangan negara dengan mengawasi barang dan jasa seimbang dengan
permintaan masyarakat.
3. Mengedarkan uang yang tersedia sebagai alat tukar di dalam perekonomian negara
4. Untuk meningkatkan lapangan pekerjaan. Semua berawal dari pengusaha yang apabila
keuangan dalam kantoratau pabriknya stabil maka yang terjadi adalah pengusaha akan
membuka cabang yang ppastinya akan membuka lapangan pekerjaan yang baru serta bisa
juga berinvestasi.
5. Menaikkan neraca perdagangan, agar negara Indonesia bisa menaikkan impor dan
mengurangi ekspor.2

2
http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnalekonomi/Documents/3b7ed389a7b4484fbb81173e451f8c1abempvol1no4mar
.pdf(diakses tanggal 3/11/2014 pukul 09.15 WIB)

5
C. Peranan Kebijakan Moneter terhadap Perekonomian
1. Kebijakan menetapkan cash ratio
Kebijakan moneter berperan mengatur persentase cadangan minimum yang ada di bank
berdasarkan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
2. Kebijakan suku bunga kredit
Setiap setoran masyarakat yang diberikan perbulan dari kredit tersebut juga ditambahkan
bunga yang sudah ditetapkan oleh bank. Jika bank tidak memiliki kebijakan suku bunga
maka perekonomian negara tidak stabil.
3. Kebijakan suku bunga deposito
Peranannya sana dengan kebijakan suka bunga kredit. Apabila pemerintah menginginkan
peredaran uangnya bertambah, maka suku bunga di naikan. Dan sebaliknya.
4. Kebijakan mempertahankan kestabilan harga
Perekonomian di suatu negara kerap kali tidak stabil. Seperti inflasi. Apabila suatu negara
mengalami inflasi, maka kebijkan moneter berperan untuk mengurangi peredaran uang dan
perekonomian akan stabil kembali.
5. Mengendalikan uang dengan menjual atau membeli surat berharga
Kebijakan ini di sebut sebagai operasi pasar terbuka. Apabila negara ingin menambah
jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan membeli surat berharga. Dengan begitu
aset negara juga bertambah dan peredaran uang bisa di perbanyak. Dan sebaliknya.
6. Memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum
Peran ini disebut sebagai fasilitas diskonto. Fasilitas akan memainkan peredaran uang
dengan meningkatkan suku bunga bank sentral kepada bank umum. Biasanya bank umum
seringkali kekurangan uang dan meminjam uang kepada bank sentral. Fasilitas diskonto
ini membuat jumlah uang bertambah, sehingga tidak mengalami inflasi.
7. Memainkan jumlah cadangan perbankan

http://novitalaili.blogspot.com/2011/11/konsep-exchange-rate.html (diakses tanggal3/11/2014 pukul 09.23 WIB)

http://strugglemoment.wordpress.com/2010/05/10/kurs-di-indonesia-mekanisme-dan-dampaknya/(diakses tanggal
3/11/2014 pukul 10.05 WIB)

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Bretton_Woods(diakses tanggal 3/11/2014 pukul10.15 WIB)

http://ikemurwanti.blogspot.com/2011/10/kurs-tetap-kurs-seimbang-dan-kurs.html(diakses tanggal 12/11/2014


pukul 08.04 WIB)

6
Peran ini disebut sebagai rasio cadangan wajib. Dengan memainkan rasio cadangan wajib
pada perbankan, maka perekonomian negara akan kembali stabil karena perbankan
menjadi lembaga utama dalam peredaran keuangan negara.
8. Imbauan moral kepada pelaku ekonomi
Himbauan ini ditunjukan kepada bank. Pemerintah akan menghimbau setiap bank agar
hati-hati memberikan kredit. Dan bank umum juga dihimbau untuk meminjam lebih
banyak uang kepada bank sentral untuk memperbanyak uang yang beredar pada
perekonomian.
9. Kebijakan nilai tukar uang
Nilai tukar sangat berpengaruh kepada peningkatan harga barang dan jasa,
sehingga kebijakan moneter berperan memantau nilai tukar
10. Mengatur persediaan uang dan barang
Kebijakan moneter juga berpengaruh dalam sektor perdagan. Untuk mengatur laju
perekonomian dengan menstabilkan keuangan dan memperhatikan penyediaan barang.
Dengan begitu perekonomian negara akan stabil melalui kebijakan moneter dibidang
perdagangan.3

3
https://ikasamsumantri.wordpress.com/2011/10/17/pengertian-dari-kurs-tetap-dan-kurs-mengambang/(diakses
tanggal 12/11/2014 pukul 08.30 WIB)

http://alexandria05.blogspot.com/2014/10/makalah-sistem-moneter-internasional.html(diakses tanggal 18/12/2014


pukul 08.11 WIB)

https://dosenekonomi-com.cdn.amprorct.org/v/s/dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/peran-kebijakan-
moneter/

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Krisis moneter merupakan situasi di mana keadaan keuangan suatu negara tidak
stabil, akibat harga aset mengalami penurunan nilai yang tajam, bisnis dan konsumen tidak
dapat membayar hutangnya, dan lembaga keuangan mengalami kekurangan likuiditas.

Krisis moneter yang terjadi menyebabkan keterpurukan kondisi ekonomi di


Indonesia, hal itu di picu oleh sistem moneter yang kurang baik.

Peranan kebijakan moneter terhadap perekonomian adalah:

1. Kebijakan menetapkan cash ratio


2. Kebijakan suku bunga kredit
3. Kebijakan suku bunga deposito
4. Kebijakan mempertahankan kestabilan harga
5. Mengendalikan uang dengan menjual atau membeli surat berharga
6. Memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum
7. Memainkan jumlah cadangan perbankan
8. Imbauan moral kepada pelaku ekonomi
9. Kebijakan nilai tukar uang
10. Mengatur persediaan uang dan barang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hady, Hamdi. 2009. Ekonomi Internasional (buku kedua) Teori dan Kebijakan Keuangan
Internasional . Bogor: Ghalia Indonesia.
http://fakta-sejarah.blogspot.com/2009/02/moneter-indonesia.html(diakses tanggal3/11/2014
pukul 09.05 WIB)
http://safitrifitrieka.blogspot.com/2012/04/terjadinya-krisis-moneter.html(diaksestanggal
3/11/2014 pukul 09.10 WIB)
http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnalekonomi/Documents/3b7ed389a7b4484fbb81173e451f8c
1abempvol1no4mar.pdf(diakses tanggal 3/11/2014 pukul 09.15 WIB)
http://novitalaili.blogspot.com/2011/11/konsep-exchange-rate.html (diakses tanggal3/11/2014
pukul 09.23 WIB)
http://strugglemoment.wordpress.com/2010/05/10/kurs-di-indonesia-mekanisme-dan-
dampaknya/(diakses tanggal 3/11/2014 pukul 10.05 WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Bretton_Woods(diakses tanggal 3/11/2014 pukul10.15 WIB)
http://ikemurwanti.blogspot.com/2011/10/kurs-tetap-kurs-seimbang-dan-kurs.html(diakses
tanggal 12/11/2014 pukul 08.04 WIB)
https://ikasamsumantri.wordpress.com/2011/10/17/pengertian-dari-kurs-tetap-dan-kurs-
mengambang/(diakses tanggal 12/11/2014 pukul 08.30 WIB)
http://alexandria05.blogspot.com/2014/10/makalah-sistem-moneter-internasional.html(diakses
tanggal 18/12/2014 pukul 08.11 WIB)
https://dosenekonomi-com.cdn.amprorct.org/v/s/dosenekonomi.com/ilmu-
ekonomi/moneter/peran-kebijakan-moneter/
Tulisan ini merupakan revisi dan updating dari pidato pengukuhan Guru Besar Madya
pada FEUI dengan judul“Krisis Moneter Tahun 1997/1998 dan Peran IMF”
Jakarta, 10 Juni 1998.
Lepi T. Tarmidi : Wakil Kepala Pusat Kajian APEC, Universitas Indonesia, email :
lepi@lpem.feui.org

Anda mungkin juga menyukai