INFLASI
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
2018
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Money And Banking dengan judul “Inflasi”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan do’a,saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuanyang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk salan serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya
kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
1
i
Daftar isi
Cover
Kata Pengantar ...................................................................................................................i
Daftar isi............................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................iii
B. Rumuskan Masalah ...............................................................................................iii
C. Tujuan ...................................................................................................................iii
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Inflasi ..................................................................................................1
2. Penggolongan Inflasi ............................................................................................2
3. Faktor-faktor penyebab timbulnya inflasi di Indonesia.......................................4
4. Dampak yang ditimbulkan dari inflasi .................................................................5
5. langkah-langkah untuk mencegah terjadinya inflasi ............................................6
6. Peran Bank Sentral terhadap inflasi ......................................................................8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................10
2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan inflasi dapat
mengakibatkan lemahnya efisiensi dan produktifitas ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan
ketidakjelasan ongkos serta pendapatan di masa yang akan datang. Keberadaan permasalahan inflasi dan
tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan
yang berkuasa serta otoritas moneter . Lebih dari itu, ada kecenderungan inflasi dipandang sebagai
permasalahan yang senantiasa akan terjadi . Hal ini tercermin dari kebijakan otoritas moneter dalam
menjaga tingkat inflasi. Setiap tahunnya otoritas moneter senantiasa menargetkan bahwa angka atau
tingkat inflasi harus diturunkan menjadi satu digit atau inflasi moderat.
Permasalahan tersebut menimbulkan reaksi para ahli ekonomi Islam modern, seperti Ahmad Hasan, Hifzu
Rab, dan ‘Umar Vadillo, yang menyerukan penerapan kembali mata uang dînâr dan dirham sebagai jalan
keluar penyelesaian kasus-kasus transaksi inflasioner di dunia ekonomi modern.Mereka beralasan bahwa
mata uang logam mulia dînâr dan dirham dapat menjamin keamanan transaksi karena keduanya
memberikan keseimbangan nilai terhadap setiap komoditas yang ditransaksikan. Gagasan ini memberikan
akses terwujudnya ekonomi makro yangkuat dengan dukungan penuh mata uang yang berbasis kekuatan
riil materialnya. Terjadinya inflasi dapat mendistorsi harga-harga relatif, tingkat pajak, suku bunga riil,
pendapatan masyarakat akan terganggu, mendorong investasi yang keliru, dan menurunkan moral. Maka
dari itu, mengatasi inflasi merupakan sasaran utama kebijakan moneter. Pengaruh inflasi cukup besar
pada kehidupan ekonomi, inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat
perhatian para ekonom, pemerintah, maupun masyarakat umum. Berbagai teori, pendekatan dan
kebijakan dikembangkan supaya inflasi dapat dikendalikan sesuai dengan yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang inflasi .
3
3iii
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus. Sedangkan kebalikan
dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara terus menerus, akibatnya daya beli
masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi langka, akan
tetapi pada tahap berikutnya jumlah barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya
daya beli masyarakat. Sedangkan lawan dari inflasi adalah deflasi,yaitu manakala harga-harga
secara umum turun dari periode sebelumnya (nilai inflasi minus).Akibat dari inflasi secara umum
adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara riil tingkat pendapatannya juga menurun.
Secara umum, Pengertian inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara
umum mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara
seperti kenaikan harga pada masa lebaran tidak dianggap sebagai inflasi, karena disaat setelah
masa lebaran, harga-harga dapat turun kembali. Inflasi secara umum dapat terjadi karena jumlah
uang beredar lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi
yang tidak pernah dapat dihilangkan dengan tuntas. Usaha-usaha yang dilakukan biasanya hanya
sampai sebatas mengurangi dan mengendalikannya.
4
Sumber dari http://www.academia.edu 1
2. Penggolongan Inflasi
5
1 (Nopirin, 1992) 2
c. Jenis Inflasi Menurut Asalnya
Jenis inflasi menurut asal dari inflasi dibagi menjadi2:
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul misalnya karena defisit anggaran belanja yang
dibiayai dengan pencetakan uang baru, gagal panen dan sebagainya.
6 3
2(Boediono, 1985)
3.Faktor-faktor penyebab timbulnya inflasi di Indonesia
Demand Pull Inflation dikenal juga sebagai inflasi karena guncangan permintaan. Hal ini
disebabkan karena adanya tarikan permintaan yang begitu kuat dari masyarakat terhadap
berbagai jenis barang. Inflasi ini dikenal dengan istilah Philips Curve Inflation. Inflasi ini dipicu
karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa domestic
yang banyak di butuhkan masyarakat. Kondisi ini biasa terjadi pada masyarakat yang
perekonomian tumbuh cepat.
Faktor penyebab inflasi yang berikutnya ialah karena bertambahnya uang yang beredar di
masyarakat. Teori ini dikemukakan oleh kaum klasik yang menyatakan bahwa terdapat
keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga. Apabila jumlah barang yang
ada tetap, namun uang yang beredar lebih besar dua kali lipat. Maka harga barang tersebut akan
melonjak sebanyak dua kali lipat.
Kenaikan biaya produksi yang terus menerus juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
inflasi. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya desakan biaya faktor produksi yang terus
mengalami kenaikan yang merupakan ciri-ciri ekonomi pasar . Kenaikan ini mau tidak mau akan
memaksa produsen untuk menaikkan harga produksi. Sehingga akan berakibat pada harga
produk yang akan naik saat diperjual belikan.
7
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/penyebab-terjadinya-inflasi 4
4. Dampak yang ditimbulkan dari inflasi
Pada keadaan Inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing
terjadi karena harga barang ekspor makin mahal. Masi dapat menyulitkan para eksportir dan
negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang
mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh juga semakin kecil.
Pada masa inflasi, pendapatan rill para penabung berkurang karena jumlah bunga yang diterima
pada kenyataannya berkurang karena laju Inflasi. Misalnya, bulan Januari tahun 2006 seseorang
menyetor uangnya ke bank dalam bentuk deposit dalam satu tahun. Deposito tersebut
menghasilkan bunga sebesar, misalnya, 15% per tahun. Apabila tingkat Inflasi sepanjang Januari
2006
8
5
.
5. Langkah-langkah untuk mencegah terjadinya inflasi
Untuk mengatasi inflasi, pada intinya pemerintah dapat melakukan tiga hal, yaitu mengurangi jumlah uang yang
beredar, memperbanyak jumlah barang dan jasa serta menetapkan harga maksimum (agar harga tidak terus naik).
Secara lengkap, untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat melakukan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
9
6
III. Kebijakan Bukan Moneter dan Bukan Fiskal
Selain dengan kebijakan moneter dan fiskal, untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat menjalankan kebijakan
berikut:
1) Menambah hasil produksi.
Untuk menambah hasil produksi, pemerintah dapat memberikan subsidi dan premi atau membuat peraturan yang
mendorong pengusahapengusaha menjadi lebih produktif sehingga mampu menambah hasil produksi.
Bertambahnya hasil produksi berupa barang dan jasa, diharapkan mampu mengimbangi jumlah uang yang beredar.
2) Mempermudah masuknya barang impor.
Dengan masuknya barang impor, jumlah barang yang masuk ke dalam negeri menjadi lebih banyak dan diharapkan
mampu mengimbangi jumlah uang yang beredar. Untuk mempermudah masuknya barang impor dapat melalui
penurunan bea masuk impor dan mempermudah
aturan impor.
3) Tidak mengimpor barang-barang dari negara yang sedang mengalami inflasi. Untuk mencegah menularnya
imported inflation (inflasi dari luar negeri), sebaiknya pemerintah tidak mengimpor barang-barang dari negara yang
sedang mengalami inflasi yang umumnya menjual barang dengan harga lebih mahal.
4) Menetapkan harga maksimum.
Agar harga tidak terus-menerus naik, pemerintah dapat menerapkan harga maksimum sehingga produsen (penjual)
tidak bisa menjual melebihi harga maksimum.
5) Melarang penimbunan barang yang biasa dilakukan pedagang.
Penimbunan barang bisa menyebabkan langkanya barang di pasaran sehingga memicu kenaikan harga-harga.
Dengan melarang penimbunan, berarti mencegah kenaikan harga-harga.
6) Menjaga kestabilan tingkat upah.
Dengan menjaga kestabilan tingkat upah (tidak membiarkan upah naik terus-menerus) maka kenaikan biaya
produksi bisa ditekan. Dengan demikian, pemerintah bisa mencegah naiknya harga jual barang-barang. Dalam hal
ini pemerintah telah mencegah terjadinya Cost Push Inflation (inflasi dorongan biaya produksi, lihat lagi tentang
macam-macam inflasi
10
10
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/penyebab-terjadinya-inflasi 7
6. . Peran Bank Sentral terhadap inflasi
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu
negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar.
Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa
kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah.
Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang
independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan
kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang
lebih tinggi.Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat
suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga
berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan
karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi)
maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank
11
11
http://heranoviyanth.blogspot.com 8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun simpulan dari penjelasan mengenai Inflasi tersebut di atas adalah :
1. inflasi merupakan suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang terjadi
secara sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu tempat, melainkan
diseluruh penjuru suatu negara bahkan dunia
2. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Inflasi yaitu: Jumlah uang beredar, defisit anggaran
belanja pemerintah
3. Efek yang ditimbulkan dari Inflasi yaitu:
1 Efek terhadap pendapatan (Equity Effect),
2 Efek terhadap efisiensi (Efficiency Effect),
3 Efek terhadap Output (Output Effect)
4 Inflasi dan Perkembanngan Ekonomi,
5 Inflasi dan Kemakmuran masyarakat.
4. Cara mencegah Inflasi yaitu: Kebijakan moneter, kebijaksanaan fiskal, kebijaksanaan
yang berkaitan dengan Output, kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing, kebijakan lain,
perbaikan prilaku masyarakat.
5. Cara mengatasi Inflasi
Untuk mengatasi terjadinya Inflasi, bisa dilakukan kebijakan uang ketat meliputi :
1. Peningkatan tingkat suku bunga.
2. Penjualan surat berharga.
3. Peningkatan cadangan Kas.
4. Pengetatan pemberian kredit.
6. Peranan Bank Sentral
bank sentral berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini
disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat
inflasi) maupun eksternal (kurs).
12
12
9
DAFTAR PUSTAKA
1. http://heranoviyanth.blogspot.com
2. http://khairilanwarsemsi.blogspot.com
3. https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/penyebab-terjadinya-inflasi
4. Sumber dari http://www.academia.edu 13
13
10