Disusun oleh:
1. Eka Kurniawan (2102010151)
2. Siska Kurniasih (2102010149)
3. Alfina Damayanti F. P. (2102010170)
JURUSAN MANAGEMENT
FAKULTAS EKONOMI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Kenaikan harga yang sifatnya sementara tidak termasuk dalam inflasi, misalnya kenaikan harga-
harga menjelang hari raya Idul Fitri. Pada umumnya inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di
masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi adalah gejala ekonomi yang tidak mungkin
dihilangkan secara tuntas. Berbagai upaya yang dilakukan biasanya hanya sebatas pengendalian inflasi
saja.
Agar lebih memahami apa arti inflasi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut
ini:
1. Boediono
Menurut Boediono, pengertian inflasi adalah suatu kecenderungan mengenai harga-harga agar naik
secara umum dan secara terus-menerus.Keadaan ketika harga dari satu atau beberapa barang naik,
maka itu bukanlah dapat dikatakan sebagai inflasi. Namun, jika harga barang yang naik tersebut meluas
dan menyebabkan naiknya sebagian besar dari barang-barang lainnya itulah yang dinamakan dengan
inflasi.
2. Winardi
Menurut Winardi, pengertian inflasi adalah suatu periode pada masa tertentu, dimana terjadi penurunan
kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter. Inflasi dapat timbul apabila nilai uang yang
didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan atas jumlah barang atau pun jasa yang ditawarkan.
3. Sadono Sukirno
Menurut Sadono Sukirno, pengertian inflasi adalah suatu proses terjadinya kenaikan harga-harga yang
terjadi dalam suatu perekonomian.
Menurut Dwi Eko Waluyo, arti inflasi adalah bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul
dan dialami hampir di seluruh negara. Kecenderungan dari kenaikan harga-harga pada umumnya serta
terjadi secara terus-menerus.
Inflasi Ringan, yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan belum begitu menganggu
perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/ jasa secara umum, yaitu di bawah 10%
per tahun dan dapat dikendalikan.
Inflasi Sedang, yaitu inflasi yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat
berpengahsilan tetap, namun belum membahayakan aktivitas perekonomian suatu negara. Inflasi
ini berada di kisaran 10% – 30% per tahun.
Inflasi Berat, yaitu inflasi yang mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Pada
kondisi ini umumnya masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung
karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Inflasi ini berada di kisaran 30% –
100% per tahun.
Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation), yaitu inflasi yang telah mengacaukan perekonomian suatu
negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal.
Inflasi ini berada di kisaran 100% ke atas per tahun
2. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Demand pull inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena permintaan akan barang/ jasa lebih tinggi
dari yang bisa dipenuhi oleh produsen.
Cost push inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan biaya produksi sehingga harga
penawaran barang naik.
Bottle neck inflation, yaitu inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor
permintaan.
3. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya
Domestic inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena jumlah
uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi jenis ini juga dapat terjadi
ketika jumlah barang/ jasa tertentu berkurang sedangkan permintaan tetap sehingga harga-harga
naik.
Imported inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi ini terjadi pada negara
yang melakukan perdagangan bebas dimana ada kenaikan harga di luar negeri. Contoh, Indonesia
melakukan impor barang modal dari negara lain. Ternyata harga barang-barang modal di negara
tersebut naik, kenaikan harga tersebut berdampak bagi Indonesia sehingga mengakibatkan inflasi.
Dikutip dari Modul Ekonomi Kemdikbud Kelas XI oleh Basuki, S.Pd., M.M., arti deflasi adalah
kondisi dimana jumlah uang beredar lebih sedikit, dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa.
Apa itu deflasi? sederhananya, definisi deflasi adalah kondisi di mana uang terlalu sedikit beredar
di masyarakat, itu ditandai dengan harga-harga yang terus turun sepanjang waktu.
Pengertian deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Perbedaan inflasi dan deflasi adalah, jika inflasi
terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena
kurangnya jumlah uang yang beredar.
Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Bank
sentral dapat mengambil kebijakan menurunkan tingkat suku bunga bank umum, dengan harapan
masyarakat banyak melakukan pinjaman dari bank. Sehingga, memungkinkan pada akhirnya
menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Secara umum, dampak inflasi adalah membuat harga-harga produk mengalami kenaikan. Secara spesifik,
dampak inflasi bagi bisnis sebagai berikut:
Dampak inflasi dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi karena dapat menjadi tanda
meningkatnya permintaan.
Dampak inflasi selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan biaya karena permintaan pekerja
untuk mendapatkan upah lebih tinggi untuk membeli produk sehari-hari. Hal ini dapat
meningkatkan pengangguran karena perusahaan harus memberhentikan pekerja untuk
mengimbangi pengeluaran.
Dampak inflasi lain yaitu produk dalam negeri mungkin menjadi kurang kompetitif jika inflasi di
dalam negeri lebih tinggi. Hal ini dapat melemahkan mata uang negara.
Dampak inflasi tentu dapat sangat merugikan ekosistem bisnis. Namun, ada beberapa cara yang bisa
dilakukan untuk menghadapi dampak inflasi, yaitu:
1. Efisiensi biaya internal, misalnya dengan menghemat pengeluaran perusahaan hanya untuk hal-
hal yang mendesak dan sangat dibutuhkan saja.
2. Menekan biaya produksi, biaya operasional dan biaya pemasaran. Alokasi biaya yang tidak perlu
dapat dikurangi.
3. Melakukan inovasi produk. Dengan melakukan inovasi, perusahaan diharapkan dapat menjaga
pemasukan dan penjualan.
4. Minimalisir biaya penyimpanan atau biaya overhead.
5. Naikkan harga. Strategi menaikan harga merupakan langkah akhir yang dapat dilakukan jika
keadaan sudah sangat mendesak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Inflasi merupakan sebuah fenomena dimana terjadi kenaikan harga secara umum dan terus menerus.
Inflasi dapat disebabkan karena beredarnya jumlah uang yang terlalu banyak di masyarakat dan defisit
anggaran belanja pemerintah. Inflasi tertiggi yang pernah terjadi di Indonesia yaitu pada tahun 1998,
dimana tingkat inflasi sebesar 77% yang dapat mempengaruhi efisiensi dan pendapatan.Inflasi dapat
dicegah dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang berkaitan dengan Output, kebijakan
Penentuan Harga dan Indexing, kebijakan lain, perbaikan prilaku masyarakat. cara lain untuk mengatasi
inflasi adalah dengan diberlakukannya uang ketat meliputi peningkatan tingkat suku bunga, penjualan
surat berharga, peningkatan cadangan kas pengetatan pemberian kredit dan peningkatan tingkat suku
bunga.
DAFTAR PUSTAKA
https://store.sirclo.com/blog/dampak-inflasi-bisnis/
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6028544/deflasi-pengertian-penyebab-jenis-dampak-
dan-contohnya
https://www.academia.edu/39723537/MAKALAH_PERSOALAN_INFLASI_DI_INDONESIA