Anda di halaman 1dari 5

LKPD INFLASI

Nama : Sitty Maharani Laliyo


Kelas : XI-4

DEFINISI INFLASI
Link: https://www.bi.go.id/id/fungsi- utama/moneter/inflasi/default.aspx
Konten:
https://youtu.be/elQmZy3IUPE
https://youtu.be/ryyC5RU5XGg
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka
waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi
kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.
Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

TUGAS INDIVIDU
1. Penyebab inflasi
 Tekanan dari sisi penawaran (Cost Push Inflation, disebabkan oleh tekanan dari sisi
penawaran atau peningkatan biaya produksi. Beberapa faktor penyebabnya meliputi:
-Depresiasi nilai tukar, Jika mata uang suatu negara mengalami depresiasi terhadap
mata uang asing, harga impor akan naik, sehingga meningkatkan biaya produksi dan
akhirnya mendorong inflasi.

-Dampak inflasi luar negeri, Inflasi di negara mitra dagang atau di pasar global dapat
berdampak pada harga-harga impor, yang dapat meningkatkan biaya produksi di dalam
negeri.

-Peningkatan harga komoditas yang diatur Pemerintah, Jika Pemerintah mengatur harga
komoditas yang penting, kenaikan harga tersebut dapat menyebabkan peningkatan
biaya produksi secara umum.

-Negative supply shocks , Bencana alam atau gangguan dalam distribusi barang dan jasa
dapat mengurangi penawaran, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga

•Tekanan dari sisi permintaan (Demand Pull Inflation), disebabkan oleh tekanan dari sisi
permintaan atau meningkatnya permintaan barang dan jasa relatif terhadap
ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil
yang melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar
dari pada kapasitas perekonomian hal tersebut dapat mendorong kenaikan harga.

•Ekspektasi inflasi adalah faktor yang dipengaruhi oleh persepsi dan harapan
masyarakat serta pelaku ekonomi terhadap tingkat inflasi di masa depan. Faktor ini
dapat mempengaruhi keputusan konsumen, investor, dan pelaku ekonomi lainnya.

Ada dua jenis ekspektasi inflasi:


-Ekspektasi inflasi adaptif yang didasarkan pada pengalaman masa lalu atau data
historis.
-Ekspektasi inflasi forward-looking yang didasarkan pada analisis dan perkiraan terhadap
faktor-faktor ekonomi dan kebijakan yang mempengaruhi inflasi di masa depan.

2. Dampak Inflasi
Dampak Inflasi pada Masyarakat:
 Menurunnya Daya Beli Masyarakat, Harga barang dan jasa yang melambung tinggi
membuat orang-orang tidak mampu untuk melakukan transaksi jual-beli.
 Menurunnya Investasi, Orang jadi cenderung memilih menabung uang mereka daripada
mengeluarkannya untuk hal-hal non pokok, seperti investasi.
 Meningkatnya Biaya Hidup, harga barang kebutuhan pokok jadi mahal. Konsekuensinya,
biaya hidup jadi ikut naik.
 Harga Ekspor Jadi Mahal, kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang secara
signifikan. Hal ini terjadi karena biaya ekspor akan lebih mahal. Tak hanya itu, daya saing
barang ekspor juga mengalami penurunan. Konsekuensinya, pendapatan dari devisa pun
berkurang.
3. Jenis-Jenis Inflasi
 Tingkat Keparahan
o Inflasi ringan adalah jenis inflasi yang tergolong mudah ditangani dan
dikendalikan. Efeknya pun tidak terlalu signifikan pada perekonomian suatu
negara. Tolak ukurnya adalah jika kenaikan harga barang dan jasa kurang dari
10% per tahun.
o Inflasi sedang adalah jenis inflasi yang cukup berat dan berdampak pada
sejumlah masyarakat, sekalipun yang memiliki pendapatan tetap. Tolak ukurnya
adalah jika kenaikan harga barang dan jasa mencapai 30% per tahun.
o Inflasi berat adalah kondisi kenaikan harga barang dan jasa yang mengakibatkan
perekonomian suatu negara menjadi tidak stabil. Tolak ukurnya adalah jika
kenaikan harga barang dan jasa mencapai 100% per tahun.
o Hiperinflasi adalah kondisi kenaikan harga barang dan jasa secara ekstrem dan
mampu mengacaukan perekonomian negara. Bahkan, pemerintah sampai turun
tangan dengan membuat kebijakan moneter dan fiskal. Tolak ukurnya adalah jika
kenaikan harga barang dan jasa di atas 100% per tahun.

 Dari Penyebabnya
o Demand pull inflation disebabkan karena meningkatnya permintaan konsumen
atas suatu barang atau jasa. Ketika permintaan konsumen melebihi penawaran
yang tersedia, maka akan terjadi inflasi dan peningkatan biaya hidup secara
total.
o Cost push inflation terjadi karena adanya kenaikan pada biaya produksi. Biaya
produksi yang meningkat akan menyebabkan harga barang di pasaran ikut naik.
o Bottle neck inflation adalah jenis inflasi yang terjadi karena adanya faktor
penawaran dan permintaan. Inflasi ini merupakan perpaduan dari demand pull
inflation dan cost push inflation.

 dari Sumbernya
o Domestic inflation terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih
banyak dibandingkan kebutuhan. Kondisi ini biasa terjadi di dalam negeri.
o Imported inflation adalah kondisi inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi
jenis ini dapat ketika terjadi kenaikan harga pada perdagangan antar negara.
4. Apa yang harus di lakukan pemerintah indonesia untuk mengatasi inflasi
Cara mengatasi inflasi di Indonesia
1. Kebijakan Fiskal, berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dari anggaran
pemerintah. Kebijakan fiskal ini antara lain dengan meningkatkan tarif pajak,
mengurangi pengeluaran dari pemerintah, dan melakukan pinjaman.
2. Kebijakan Moneter, Kebijakan moneter atau kebijakan keuangan bisa dilakukan
dengan menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar.Hal ini dilakukan
untuk menjaga kestabilan moneter dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan dari
masyarakat suatu negara.Kebijakan moneter lainnya adalah dengan melakukan
kebijakan operasi pasar terbuka. Kebijakan ini bisa dilakukan dengan cara
mengendalikan jumlah uang beredar.
3. Kebijakan Non-fiskal dan Non-moneter:
a. Menambah hasil produksi
b. Mempermudah masuknya barang impor
c. Menstabilkan pendapatan masyarakat
d. Menetapkan harga maksimum
e. Pengawasan distribusi barang
5. Penyebab inflasi di Indonesia
Penyebab kenaikan inflasi ini sendiri dibagi menjadi 2 yaitu, demand pull inflation
inflation adalah situasi yang terjadi ketika permintaan akan suatu barang atau jasa tinggi
sementara pasokan dari barang atau jasa itu terbatas dan Cost push inflation adalah
situasi yang terjadi ketika permintaan akan suatu barang atau jasa tinggi sementara
pasokan dari barang atau jasa itu terbatas.
Selain itu sumber kenaikan inflasi dapat berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
Sumber inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul akibat adanya defisit dalam
pendapatan dan belanja negara. Sementara sumber kenaikan inflasi yang berasal dari
luar negeri timbul karena negara yang menjadi mitra dagang mengalami inflasi yang
tinggi.

6. IHK adalah indeks harga yang mengukur harga rata-rata atas makanan, perumahan,
aneka barang, dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, IHK
digunakan BPS sebagai indikator inflasi.
Berikut ini rumus menghitung laju inflasi:
Laju Inflasi (LI) = (IHK bulan ini - IHK bulan sebelumnya) / (IHK bulan sebelumnya x 100
persen.
Pertanyaan
Berdasarkan data BPS, indeks harga konsumen bulan Januari 2021 sebesar 120,65.
Sementara itu, indeks harga konsumen bulan Februari 2021 sebesar 145,50. Berapa laju
inflasi bulan Februari 2021?

IHK (sekarang)−IHK (lalu)


LI = × 100 %
IHK (lalu)
145,50−120,65
LI = × 100 %
120,65

LI = 20,59

Dengan demikian 20,59 adalah nilai inflasi bulan Februari.

7. Kesimpulan
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang
berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri
meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut
menyebabkan turunnya nilai uang. Inflasi memiliki cukup banyak dampak bagi
perekonomian suatu negara, diantaranya inflasi bisa menggerus daya beli masyarakat.
Jika kondisi ini daya beli menurun, maka masyarakat akan lebih irit berbelanja. Padahal,
motor penggerak ekonomi suatu negara salah satunya ditopang melalui konsumsi
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai