Anda di halaman 1dari 4

MASALAH KENAIKAN HARGA (INFLASI) DI INDONESIA

NAMA : QOTRUN NISSA APRILLA


NIM : 202497SM
1. Pengertian Inflasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Inflasi diartikan sebagai kemerosotan
nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga
menyebabkan naiknya harga barang-barang.

Sementara pengertian lain dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa inflasi
adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-
harga dan jasa dalam waktu panjang. Hal ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus
uang dan barang.

Adapun kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga menjelang Hari
Raya Idul Fitri tidak termasuk ke dalam inflasi. Secara garis besar, inflasi disebabkan
karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.

Tingkat inflasi bisa diukur dengan indikator Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi
yang diukur IHK kemudian dikelompokkan ke dalam 7 kelompok pengeluaran yang di
antaranya sebagai berikut:

• Kelompok bahan makanan


• Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
• Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar
• Kelompok sandang
• Kelompok kesehatan
• Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga
• Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan

Perkembangan pada Desember 2022 menunjukkan inflasi Indeks Harga


Konsumen (IHK) terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi
IHK pada Desember 2022 tercatat menjadi 0,66% (mtm) sehingga inflasi IHK 2022
menjadi 5,51% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi IHK 2021 sebesar 1,87%
(yoy) dan lebih tinggi dari sasaran 3,0+1%, terutama dipengaruhi oleh dampak
penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada September 2022.
2. Penyebab Inflasi
a. Meningkatnya Jumlah Permintaan
Penyebab inflasi yang pertama bisa dikarenakan meningkatnya permintaan atau
demand pada suatu jenis barang atau jasa tertentu. Ketika permintaan meningkat
sementara stok barang yang tersedia tak memadai, maka akan terjadi kenaikan
harga.
b. Meningkatnya Biaya Produksi
Inflasi juga bisa disebabkan karena meningkatnya biaya produksi. Biaya
produksi yang baik bisa disebabkan karena beberapa hal seperti naiknya harga
bahan baku atau naiknya upah pegawai
c. Peredaran Uang
Ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat tinggi, maka inflasi bisa terjadi.
Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, harga barang
akan ikut mengalami kenaikan. Karena kenaikan daya beli masyarakat
sedangkan stok barang statis, maka harga barang akan ikut naik.
Jenis-jenis Inflasi

3. Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan Dampak Ekonomi

a. Inflasi Ringan
Inflasi rendah yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan belum begitu
mengganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/jasa
secara umum, biasanya di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.

b. Inflasi Sedang
Inflasi tingkat ini dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat
berpenghasilan tetap, tetapi belum membahayakan aktivitas perekonomian
negara. Inflasi sedang berada di kisaran kenaikan harga 10%–30% per tahun.

c. Inflasi Berat
Jenis inflasi ini bisa mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara.
Kondisi ini umumnya membuat masyarakat lebih memilih menyimpan barang
dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai
inflasi. Kenaikan harga sebab inflasi ini ad di besaran 30%–100% per tahun.

d. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)


Di tingkat inflasi ini telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat
sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal.
Inflasi ini berada di kisaran 100% ke atas per tahun.

4. Inflasi Berdasarkan Penyebabnya

a. Demand pull inflation


Inflasi jenis ini terjadi karena permintaan akan barang atau jasa lebih tinggi dari
yang bisa dipenuhi oleh produsen.

b. Cost push inflation


Kemudian cost push inflation terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi
sehingga harga penawaran barang naik.

c. Bottle neck inflation


Sementara untuk inflasi jenis ini merupakan campuran yang disebabkan oleh
faktor penawaran atau faktor permintaan.
5. Inflasi Berdasarkan Sumbernya

a. Inflasi Berasal dari Domestik


Inflasi ini terjadi dan bersumber dari dalam negeri. Terjadi karena jumlah uang
di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi ini juga dapat
terjadi ketika barang atau jasa tertentu berkurang sedangkan permintaan pasar
tetap yang membuat harga menjadi naik.

b. Inflasi Berasal dari Luar Negeri


Inflasi yang berasal dari luar negeri atau imported inflation disebabkan karena
harga barang-barang impor atau yang berasal dari luar negeri semakin mahal
karena adanya kenaikan harga di negara asal barang itu diproduksi.

6. Dampak Inflasi
Inflasi memiliki cukup banyak dampak bagi perekonomian suatu negara,
diantaranya inflasi bisa menggerus daya beli masyarakat. Jika kondisi ini daya beli
menurun, maka masyarakat akan lebih irit berbelanja. Padahal, motor penggerak
ekonomi suatu negara salah satunya ditopang melalui konsumsi masyarakat. Jika
masyarakat mengurangi belanja, otomatis pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat
atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.
Inflasi juga berpengaruh dan merugikan konsumen karena gaji atau penghasilan
menjadi stagnan, tetapi biaya pengeluaran atau belanja membengkak karena kenaikan
harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan utama.
Dampak selanjutnya dari inflasi adalah memengaruhi kemampuan ekspor
sebuah negara. Akibat inflasi, biaya ekspor menjadi lebih mahal dan daya saing produk
ekspor menurun yang bisa menyebabkan devisa berkurang.
Inflasi juga bisa memengaruhi minat orang menabung di bank. Hal ini
disebabkan karena bunga simpanan tabungan menjadi kecil karena tergerus inflasi.
Belum lagi, menabung di bank juga mengeluarkan biaya administrasi setiap bulan,
sehingga bunga yang diperoleh nasabah semakin minim.
Lebih jauh, inflasi dapat mempengaruhi kestabilan mata uang suatu negara.
Kestabilan kurs mata uang mengandung dua aspek, yakni kestabilan nilai mata uang
terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Kondisi inflasi pun bisa mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok
menjadi sulit, karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.

Anda mungkin juga menyukai