Anda di halaman 1dari 7

PENYEBAB, DAMPAK, DAN CARA MENGATASI INFLASI

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk dibahas
terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat makro ekonomi.
Pertama, inflasi domestik yang tinggi menyebabkan tingkat balas jasa yang riil terhadap
asset finansial domestik semakin rendah ( bahkan seringkali negatif ), sehingga dapat
mengganggu mobilisasi dana domestik dan bahkan dapat mengurangi tabungan domestik
yang menjadi sumber dana investasi. Kedua, dapat menyebabkan daya saing barang
ekspor berkurang dan dapat menimbulkan defesit dalam transaksi berjalan dan sekaligus
dapat meningkatkan hutang luar negeri. Ketiga, inflasi dapat memperburuk distribusi
pendapatan dengan terjadinya transfer sumberdaya dari konsumen dan golongan
berpenghasilan tetap kepada produsen. Keempat, inflasi yang tinggi dapat mendorong
terjadinya pelarian modal keluar negeri. Kelima, inflasi yang tinggi akan dapat
mennyebabkan kenaikan tingkat bunga nominal yang dapat mengganggu tingkat investasi
yang dibutuhkan untuk memacu tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu.
Inflasi juga merupakan masalah yang dihadapi setiap perekonomian. Sampai
dimana buruknya masalah ini berbeda di antara 2 satu waktu ke waktu yang lain, dan
berbeda pula dari satu Negara ke Negara lain. Tingkat inflasi yaitu presentasi kenaikan
harga – harga dalam suatu tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai ukuran untuk
menunjukkan sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi. Dalam
perekonomian yang pesat berkembang inflasi yang rendah tingkatannya yang dinamakan
inflasi merayap yaitu inflasi yang kurang dari sepuluh persen setahun. Seringkali inflasi
yang lebih serius atau berat, yaitu inflasi yang tingkatnya mencapai diatas seratus persen
setahun. Pada waktu peperangan atau ketidak setabilan politik, inflasi dapat mencapai
tingkat yang lebih tinggi yang kenaikan tersebut dinamakan hiperinflasi.
2. Rumusan Masalah
1. Apa saja penyebab inflasi?
2. Apa saja dampak inflasi?
3. Bagaimana cara mengatasi inflasi?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Penyebab Inflasi
Secara umum, inflasi disebabkan oleh ketidakseimbangan permintaan dan penawaran
barang atau jasa, peredaran uang, serta biaya produksi. Kondisi ekonomi negara yang
menjadi mitra dagang turut berpengaruh terhadap terjadinya inflasi.
 Tingginya peminatan pasar
Meningkatnya permintaan pasar dalam negeri terhadap suatu jenis barang atau
jasa tertentu dalam jumlah besar namun tidak diimbangi dengan pasokan barang
yang memadai atau terjadi kelangkaan barang di pasaran.
 Biaya produksi tinggi
Biaya produksi yang membengkak disebabkan oleh stok bahan baku yang langka
di pasaran. Sementara di waktu yang sama, permintaan akan barang tersebut
sangat tinggi.
Harga bahan baku akan menjadi mahal dan biaya produksi harus dinaikkan.
Imbasnya, harga jual barang menjadi mahal.
Faktor lain selain kelangkaan bahan baku di pasaran yang menjadi penyebab
inflasi adalah naiknya harga bahan bakar dan upah buruh. Dalam situasi tertentu,
faktor-faktor tersebut bisa saja naik secara bersamaan.
 Peredaran uang
Banyaknya peredaran uang di masyarakat berimbas pada kenaikan harga barang.
Hal ini disebabkan karena pasokan barang yang beredar di pasaran dalam keadaan
stagnan, sementara uang yang beredar di masyarakat jumlahnya lebih banyak.
2. Dampak Inflasi
1.Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus menurun
sehingga berdampak pada standar hidup masyarakat dan menjadikan semua orang,
terutama kelompok menengah ke bawah, semakin tidak mampu.
2. Inflasi yang tidak stabil menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam
mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak
stabil menyulitkan masyarakat saat akan berinvestasi, produksi, dan konsumsi.
Dampaknya, pertumbuhan ekonomi menurun.
3. Inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding inflasi negara lain memicu terjadinya
tekanan pada nilai rupiah.

3. Cara mengatasi inflasi


Ada 3 cara agar pemerintah dapat mengatasi masalah inflasi
a. Kebijakan finansial
Cara pertama yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah kebijakan fiskal.
Kebijakan fiskal ini sendiri berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran
dari anggaran pemerintah.
Kebijakan fiskal ini antara lain dengan meningkatkan tarif pajak, mengurangi
pengeluaran dari pemerintah, dan melakukan pinjaman
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter menjadi salah satu dari cara mengatasi inflasi yang bisa
dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan moneter atau kebijakan keuangan bisa
dilakukan dengan menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan moneter dengan tujuan bisa
meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat suatu negara.
Kebijakan moneter lainnya adalah dengan melakukan kebijakan operasi pasar
terbuka. Kebijakan ini bisa dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah
uang beredar.
c. Kebijakan non-fisikal dan non-moneter
Selain menggunakan kebijakan fiskal dan juga kebijakan moneter, pemerintah
juga bisa menggunakan kebijakan non fiskal dan juga non moneter. Kebijakan
nonfiskal dan nonmoneter ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Setidaknya terdapat 5 cara yang termasuk ke dalam kebijakan non-fiskal dan
non-moneter yang biasanya dilakukan oleh pemerintah.
1. Menambah hasil produksi
2. Mempermudah masuknya barang impor
3. Menstabilkan pendapatan masyarakat
4. Menetapkan harga maksimum
5. Pengawasan distribusi barang
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Inflasi adalah kecenderungan dari harga – harga untuk menaik secara umum dan terus
menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi,
kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian
besar dari barang – barang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Tim CNN Indonesia (2022). Mengenal inflasi,penyebab,dan cara mengatasinya

Diakses pada 25 September 2022, dari

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220719141458-532-823357/mengenal-inflasi-

penyebab-dan-cara-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai