Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yeni Dwijyanthi

Semester :1

Inflasi adalah sebuah keadaan dimana perekonomian suatu negara terjadi kecenderungan
kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang berkepanjangan. Inflasi
akan dihitung dari berbagai indeks harga pasar yang ada. Jika hampir keseluruhan dari harga
suatu barang ataupun produk terus meningkat maka nilai inflasi yang terjadi juga semakin tinggi.

Inflasi yang terjadi pada suatu negara tidak akan muncul begitu saja. Ada beberapa faktor yang
bisa memengaruhi terjadinya inflasi yang terus meningkat. Secara umum, inflasi disebabkan
adanya kenaikan dari biaya produksi suatu barang. Harga barang baku yang meningkat akan
membuat biaya produksi menjadi naik dan terus meningkat.

Selain itu, inflasi juga bisa terjadi karena adanya peningkatan permintaan untuk jenis barang
ataupun jasa yang tertentu. Dalam kasus ini, peningkatan atas barang atau jasa terjadi secara
keseluruhan. Peredaran uang yang terlalu tinggi juga akan mengakibatkan terjadinya krisis
inflasi. Kondisi ini adalah dimana ketika barang yang ada jumlahnya tetap namun uang yang
beredar di masyarakat menjadi lebih banyak bisa mengakibatkan inflasi pada suatu negara.

Agar Anda bisa mengerti apa maksud dari inflasi, cara mengatasi inflasi, dampak dan lainnya
maka pada artikel kali ini akan dibahas mengenai:

Cara Mengatasi Inflasi

Jenis – Jenis Inflasi

Dampak dari Terjadinya Inflasi

Cara Mengatasi Inflasi

Inflasi akan terus terjadi secara alami dan tidak dapat dicegah. Setiap negara bisa mengalami
inflasi dan tidak dapat dihindari. Akan tetapi, inflasi tersebut masih dapat diperlambat dan diatasi
dengan semaksimal mungkin dan akan membutuhkan penanganan yang serius untuk
menghadapinya. Di bawah ini merupakan beberapa cara mengatasi inflasi:

1. Menghemat Pengeluaran Pemerintah


Care mengatasi inflasi yang pertama yang bisa diandalkan untuk mengatasi inflasi adalah dengan
menghemat pengeluaran pemerintah. Pemerintah bisa membatasi untuk melakukan pembelian
ataupun permintaan barang dan jasa. Pemerintah juga bisa membatasi anggaran yang dikeluarkan
untuk berbagai keperluan yang tidak perlu seperti melakukan studi banding.

2. Menaikkan Tarif Pajak

Cara mengatasi inflasi adalah untuk menekan inflasi adalah dengan menaikkan tarif pajak.
Naiknya tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga akan mengurangi dan membatasi tingkat
konsumsi. Pengurangan tingkat konsumsi tersebut akan berpengaruh terhadap menurunnya harga
suatu barang.

3. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Agar dapat menambah jumlah barang, pemerintah harus mengeluarkan aturan untuk
meningkatkan jumlah produksi. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan memberikan premi ataupun
subsidi pada perusahaan yang dapat memenuhi target kuota tertentu. Selain itu juga, untuk
meningkatkan jumlah barang yang beredar di pasaran pemerintah bisa melonggarkan keran
impor dengan menurunkan bea masuk barang impor.

4. Kebijakan Diskonto

Cara mengatasi inflasi adalah bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan diskonto dengan cara
meningkatkan nilai suku bunga. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat semakin terdorong
untuk menabung. Dengan demikian, dapat diharapkan jumlah uang yang beredar dapat
berkurang dan nilai inflasi bisa ditekan lebih baik.

5. Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang

Cara mengatasi inflasi yang terakhir adalah untuk mengendalikan nilai inflasi yang terus
meningkat, harus terdapat penetapan harga maksimum bagi beberapa jenis barang. Penetapan
harga yang dilakukan oleh pemerintah haruslah realistis untuk menghindari terjadinya penjualan
pada pasar gelap.

Jenis – Jenis Inflasi


Setiap negara tentu mempunyai nilai inflasinya masing-masing. Setiap inflasi mempunyai
jenisnya masing – masing dan semua bisa dilihat dari seberapa tinggi inflasi itu terjadi pada
suatu negara. Simak di bawah ini mengenai jenis – jenis inflasi adalah sebagai berikut:

1. Inflasi Rendah

Jenis inflasi yang pertama adalah inflasi rendah. Inflasi rendah merupakan sebuah jenis inflasi
yang jumlahnya kurang dari 10% per tahunnya. Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang
mempunyai target pencapaian inflasi kurang lebihnya sebesar 4% setiap tahunnya dan berhasil
mencapai angka inflasi sebesar 2.96% pada tahun 2019 menjadikan Indonesia sebagai salah satu
negara dengan inflasi yang rendah.

Salah satu negara yang tidak mengalami inflasi adalah Uni Emirat Arab. Negara tersebut
mengalami penurunan inflasi atau disebut juga sebagai deflasi sebesar -3.6% dan menjadikan
biaya hidup di negara Uni Emirat Arab menjadi lebih murah dan sekaligus menurunkan harga
komoditas yang ada.

2. Inflasi Menengah

Inflasi menengah merupakan jenis inflasi yang mengalami jumlah kenaikan sebesar 10-30% per
tahunnya. Salah satu negara yang mengalami kondisi inflasi menengah adalah Mesir dengan
tingkat inflasi sebesar 13,87% per tahunnya. Negara Mesir mengalami inflasi disebabkan oleh
terjadinya kenaikan harga pangan dan papan hingga sebesar 15,1% .

Baca Juga: Panduan Investasi di Instrumen Pasar Modal Agar Sukses

3. Inflasi Berat

Salah satu jenis inflasi yang berikutnya adalah inflasi berat. Kondisi ini merupakan sebuah
keadaan dimana sebuah negara mengalami inflasi antara 30-100% per tahunnya. Negara yang
saat ini sedang mengalami kenaikan inflasi dan bisa disebut juga dalam kondisi inflasi berat
adalah Argentina. Negara Argentina mengalami inflasi berat disebabkan oleh terjadinya
peningkatan jumlah uang yang beredar dalam negaranya.

4. Hyperinflation
Jenis inflasi yang berikutnya adalah Hiperinflasi. Hiperinflasi merupakan sebuah kondisi dimana
negara mengalami kenaikan inflasi hingga diatas 100% per tahunnya. Negara yang mengalami
kondisi hiperinflasi tersebut umumnya sedang mengalami konflik internal ataupun terjadi sebuah
kondisi politik yang memanas. Salah satu negara yang sedang mengalami hiperinflasi adalah
Venezuela yang berhasil menyusul Zimbabwe dengan kenaikan inflasi hingga sebesar 200%.

Venezuela mengalami peningkatan inflasi secara drastis diakibatkan pertama kali sejak
dilantiknya Presiden Maduro. Venezuela juga secara terus menerus melakukan pencetakan uang
dan menyebabkan inflasi menjadi semakin parah dan tidak dapat terkontrol.

5. Inflasi Dalam Negeri

Salah satu jenis inflasi berikutnya adalah inflasi dalam negeri. Kondisi ini bisa terjadi karena
adanya peningkatan permintaan dari masyarakat yang lebih cepat dari kemampuan pasar untuk
memenuhi permintaan tersebut.

6. Inflasi Luar Negeri

Jenis inflasi yang terakhir adalah inflasi luar negeri. Inflasi ini terjadi pada negara lain dan
mengakibatkan harga barang impor terus meningkat. Apabila barang impor tersebut digunakan
sebagai bahan baku industri maka inflasi akan mempengaruhi harga akhir dari barang tersebut.

Dampak dari Terjadinya Inflasi

Setiap negara yang mengalami inflasi tentunya akan memunculkan berbagai dampak yang
negatif. Hampir semua aspek masyarakat akan turut merasakan dampaknya dan tentunya bisa
membuat beban hidup menjadi bertambah. Di bawah ini terdapat beberapa dampak dari inflasi
adalah sebagai berikut:

1. Terhadap Pendapatan

Jika harga dari suatu bahan pangan dan papan akan terus meningkat karena inflasi maka
pendapatan riil dari masyarakat akan terus berkurang. Sebagai contoh, sebelumnya harga satu
porsi mie ayam hanya sebesar Rp. 8.000. Namun, setelah terjadi inflasi dan pedagang melakukan
penyesuaian terhadap harga maka harga satu porsi mie ayam tersebut akan menjadi sebesar Rp.
10.000.
2. Terhadap Nilai Ekspor

Kemampuan suatu negara untuk melakukan ekspor akan berkurang ketika sedang mengalami
inflasi. Biaya ekspor akan menjadi lebih mahal dan juga daya saing barang ekspor dan komoditi
lain akan mengalami penurunan yang akan mengakibatkan pendapatan devisa bisa menjadi
berkurang.

3. Terhadap Minat untuk Menabung dan Berinvestasi

Berkaitan dengan menurunnya pendapatan, inflasi juga akan menurunkan minat seseorang untuk
menabung dan melakukan investasi. Bunga dari tabungan yang terlalu kecil mengakibatkan
banyak orang lebih baik untuk menyimpannya sendiri atau menggunakan untuk berbagai
keperluan konsumtif. Biaya investasi yang terus meningkat juga akan menurunkan minat
seseorang untuk melakukan investasi.

4. Terhadap Nilai Properti

Nilai properti akan sangat dipengaruhi oleh inflasi. Jika nilai inflasi terus meningkat, maka Anda
akan semakin sulit untuk membeli sebuah properti. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada
ketika inflasi masih rendah untuk membeli properti idaman Anda.

5. Terdahap Kalkulasi Harga Barang Pokok

Dengan terjadinya inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga barang pokok
menjadi lebih sulit. Harga barang pokok yang terus meningkat akan mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi suatu negara bisa menjadi melambat bahkan berhenti.

Itulah definisi dan beberapa cara terbaik untuk menghadapi inflasi. Meskipun inflasi tidak dapat
diberhentikan tetapi peningkatannya masih bisa diperlambat dan dikurangi. Pastikanlah agar
Anda membeli rumah terlebih dahulu ketika nilai inflasi masih rendah agar harga dari properti
yang Anda inginkan masih lebih murah dan tidak meningkat.

Anda mungkin juga menyukai