Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANANDA ISWAHYUDI

NIM : 220306026

INFLASI
A. PENGERTIAN INFLASI

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan
terus menerusdalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi,
yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

B. PENGGOLONGAN INFLASI

1. Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya

 Inflasi yang Berasal dari Dalam Negri (Domestic Inflation)


 Inflasi yang Berasal dari Dalam Negri (Imported Inflation)

2. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

 Inflasi Ringan : <10% pertahun


 Inflasi Sedang : 10% - 30% pertahun
 Inflasi Berat : 30% - 100% pertahun.
 Inflasi Sangat Berat : >100% pertahun

3. Jenis Inflasi Berdasarkan Sifat nya

 Inflasi Merayap (Creeping Inflation)


 Inflasi Menengah (Galloping Inflation)
 Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)

C. PENYEBAB TIMBULNYA INFLASI

1. Meningkat nya biaya produksi,


hal ini terjadi dalam jangka waktu tertentu dan secara trus menerus. Secara umum,
penyebab inflasi akibat kenaikan biaya produksi adalah karena adanya desakan biaya
produksi yang semakin naik. Inflasi ini dapat terjadi kepada negara yang ekonominya
sedang bertumbuh dan berkembang.

2. Tingginya Permintaan,

jika permintaan terhadap sebuah barangatau jasa naik, maka hal itu akan
mengakibatkan penyediaaan faktor produksi dan barang menjadi menurun. Sementara
itu, pengganti atau subsitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas bahkan tidak ada.
Keadaan yang tidak seimbang itulah yang akan menyebabkan harag barang dan jasa
menjadi naik.

3. Kekacauan Ekonomi dan Politik,

jika sebuah negara dalam kondisi yang tidak aman, maka harga barang di negara
tersebut akan cenderung menjadi mahal. Hal ini juga pernah terjadi di Indonesia pada
tahun 1998, pada masa itu level inflasi di Indonesia bahkan menyentuh 70%, padahal
level inflasi cenderung normal antara 3-4 persen.

4. Utang Nasional,

ketika utang nasional di suatu negara meningkat, maka umumnya pemerintah


memiliki dua opsi, yaitu:

 Pemerintah dapat menaikan pajak


 Pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk melunasi hutang tersebut.

Jika pajak mengalami kenaikan, maka bisnis akan bereaksi mereka akan
menaikan harganya. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi kenaikan tarif pajak di
perusahaan tersebut. Jika pemerintah memilih pilihan kedua maka hal itu akan
berdampak pada peredaran uang di masyarakat.
D. CARA MENGUKUR INFLASI

Cara menghitung inflasi memiliki tiga metode yaitu Indeks Harga Konsumen
(IHK), Produk Dosmetik Bruto (PDB) Deflator, Indeks Harga Perdagagngan Besar
(IHPB).

Meski demikian, metode yang kerap digunakan adalah IHK. Angka IHK dihitung
berdasarkan survei terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat,
sehingga IHK adalah angka yang menunjukan perubahan harga dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat tersebut. Adapun PDB Deflator adalah indeks yang
menunjukan perkembangan harga di tingkat produsen, dan IHPB mengungkapan
harga yang terjadi pada perdagangan grosir. Berikut cara menghitung inflasi dengan
metode IHK:

Laju Inflasi = [(IHK periode ini – IHK periode sebelumnya)/(IHK periode sebelum
nya)] x 100%.

E. DAMPAK INFLASI

Dampak inflasi biasanya dirasakan oleh masyaraat dengan pendapatan menegah


kebawah. Hal tersebut dikarenakan ketika terjadi kenaikan harga barang maka daya
beli mereka akan turun. Dari penurunan daya beli tersebut menurut Bank Indonesia
akan memberikan efek berkelanjutan sehingga dapat menyebabkan pendapatan dan
standar hidup yang menurun. Dalam jangka panjang hal ini menyebabkan masyarakat
yang miskin akan bertambah miskin, dampak yang di timbulkan oleh inflasi adalah
pendapatan yang tidak seimbang. Artinya, dalam hal ini ada pihak- pihak yang
dirugikan dengan adanya inflasi tetapi ada juga pihak – pihak yang justru
diuntungkan dengan adanya inflasi.

Anda mungkin juga menyukai