Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 1

inflasi
DOSEN PENGAMPU : Dr. Masnilam Hasibuan. SE, MM
anggota kelompok
Kapika Annisa
Wardani Gurning
Huzaimah
Agustina Tanjung
Donny Salsabila
Nurlelasari Hasibuan
latar belakang
Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk
dibahas terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap
agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi
menyebabkan tingkat balas jasa yang ril terhadap asset finansial
domestik semakin rendah ( bahkan seringkali negatif ), sehingga dapat
mengganggu mobilisasi dana domestik dan bahkan dapat mengurangi
tabungan domestik yang menjadi sumber dana investasi. Kedua, dapat
menyebabkan daya saing barang ekspor berkurang dan dapat
menimbulkan defesit dalam transaksi berjalan dan sekaligus dapat
meningkatkan hutang luar negeri.
latar belakang
Ketiga, inflasi dapat memperburuk distribusi pendapatan dengan
terjadinya transfer sumberdaya dari konsumen dan golongan
berpenghasilan tetap kepada produsen. Keempat, inflasi yang tinggi
dapat mendorong terjadinya pelarian modal keluar negeri. Kelima,
inflasi yang tinggi akan dapat mennyebabkan kenaikan tingkat
bunga nominal yang dapat mengganggu tingkat investasi yang
dibutuhkan untuk memacu tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu
(Hera Susanti et all,1995).
pengertian inflasi
Secara umum, inflasi diartikan sebagai kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung secara
terus menerus dalam periode tertentu. Samuelson (2001) memberikan definisi bahwa inflasi
merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan tingkat harga umum, baik barang-barang, jasa-
jasa maupun faktor-faktor produksi. Definisi tersebut menunjukkan keadaan melemahnya daya beli
yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara. Menurut
Boediono (1994:155), definisi inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara
umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi.
Kenaikan harga-harga yang sifatnya hanya sementara, biasanya karena musiman, seperti menjelang
hari raya, bencana, dan sebagainya, juga tidak bisa disebut inflasi. Menurut Lerner (Gunawan,
1995), inflasi adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan (excess demand) terhadap
barang dan jasa secara keseluruhan. Sedangkan menurut Sukirno (1998), inflasi merupakan suatu
proses kenaikan harga-harga yang berlaku secara umum dalam suatu perekonomian. Sementara itu
Mankiw (2000) menyatakan bahwa inflasi merupakan peningkatan dalam seluruh tingkat harga.
indikator inflasi
Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu perekonomian sedang
dilanda inflasi atau tidak. Indikator tersebut diantaranya :
1. Indeks Harga Konsumen (IHK), ialah suatu indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam
suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk atau rumah tangga
dalam kurun waktu tertentu. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket
barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Indikator ini merupakan indikator yang sering digunakan
untuk mengukur tingkat inflasi.
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga
dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan pada tingkat produsen di suatu daerah pada suatu periode
tertentu. Jika pada IHK yang diamati adalah barang-barang akhir yang dikonsumsi masyarakat, pada IHPB
yang diamati adalah barang-barang mentah dan barang-barang setengah jadi yang merupakan input bagi
produsen.
3. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB), merupakan indikator yang menggambarkan pengukuran level
harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB
dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.
Faktor – Faktor Penyebab Inflasi

ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi, diantaranya :


1. Naiknya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Contohnya, ketika
pemerintah menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS), biasanya akan diikuti dengan
kenaikan permintaan barang dan jasa. Apabila kenaikan permintaan ini tidak diimbangi
dengan penambahan jumlah barang dan jasa di pasar, maka hal ini akan berakibat pada
naiknya harga barang dan jasa.
2. Naiknya biaya produksi. Contohnya, pada saat pemerintah menaikkan harga bahan
bakar minyak (BBM), harga barang-barang di pasar juga akan meningkat. Kenaikan
harga BBM ini juga berdampak pada kenaikan biaya produksi, akibatnya perusahaan
juga akan menaikkan harga jual barang dan jasanya.
Faktor – Faktor Penyebab Inflasi

3. Defisit anggaran belanja (APBN). Defisit APBN yang ditutup dengan percetakan
uang baru oleh Bank Indonesia, akan berakibat pada bertambahnya jumlah uang
beredar, dan pada akhirnya akan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa.
4. Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, seperti US dollar, akan
berdampak pada semakin mahalnya barang-barang produksi impor. Hal ini akan
berakibat pada kenaikan biaya produksi dan pada akhirnya akan meningkatkan harga
jual barang.
5. Perkiraan masyarakat akan kenaikan harga di masa mendatang (expectation).
Jenis – Jenis Inflasi
1. Berdasarkan Sumber
a.Inflasi tarikan permintaan
Inflasi terjadi biasanya pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Selain itu
kesempatan kerja yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan yang tinggi dan
menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan produksi.
b.Inflasi desakan biaya
Inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi
sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.
c.Inflasi impor
Inflasi impor adalah kenaikan harga-harga yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga
impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negri.
Jenis – Jenis Inflasi
2 .Berdasarkan Tingkatannya
a. Inflasi ringan, berada di tingkat 10% dalam periode satu tahun
b. Inflasi sedang, berada di tingkat 10-30% dalam periode satu tahun
c. Inflasi berat, berada di tingkat 30-100% dalam periode satu tahun
d. Hiperinflasi ( inflasi tak terkendali ) akan terjadi inflasi lebih dari 100% dalam
pertiode satu tahun
3. Berdasarkan Penyebab
a. Demand Inflation
Inflasi ini disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
b. Cost Inflation
Jenis inflasi ini disebabkan oleh naiknya biaya produksi
Jenis – Jenis Inflasi
4. Berdasarkan tempat asalnya

a. Domistic Inflation Inflasi ini terjadi disebabkan oleh dalam negri biasanya terjadi
karena devisit pada anggaran belanja pemerintah.
b. Inported Inflation Inflasi ini terjadi dari luar negri yang mengakibatkan naiknya harga
barang impo
dampak inflasi

1) Turunnya nilai mata uang


2) Kenaikan harga barang dan jasa
3) Meningkatnya pengangguran
4) Menurunnya kesejahteraan masyarakat
5) Hilangnya investasi
cara menanggulangi inflasi

1) Menghemat anggaran
2) Menaikkan pajak
3) Membuat kebijakan operasi pasar terbuka
4) Melakukan kebijakan diskonto
5) Menerapkan kebijakan fiscal
6) Menerapkan kebijakan moneter
7) Melakukan kebijakan non fiscal dan non moneter
kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan, diantaranya


sebagai berikut :
1. Inflasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana
tingkat harga umum yang mengalami kenaikan yang
berlangsung secara terus menerus dalam periode tertentu.
2. Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu
perekonomian sedang dilanda inflasi atau tidak.
s
terima
kasih
s

Anda mungkin juga menyukai