Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN MATERI

1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam
jangka panjang. Tekanannya pada tiga aspek, yaitu: proses, output perkapita
dan jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran


ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek dinamis dari suatu
perekonomian, yaitu bagaimana suatu perekonomian berkembang atau
berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya ada pada perubahan atau
perkembangan itu sendiri. Menurut Prof. Simon Kuznets, pertumbuhan
ekonomi adalah kenaikan kapasitas jangka panjang dari negara yang
bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada
penduduknya. Kenaikan kapasitas tersebut dimungkinkan oleh adanya
kamajuan atau penyesuaian penyesuaian teknologi, intitusional dan ideologi
terhadap berbagai keadaan yang ada.
Perkembangan ekonomi mengandung arti yang lebih luas serta
mencakup perubahan pada susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Pembangunan ekonomi pada umunya didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara

1
dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berarti perubahan yang
terjadi terus menerus, usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita, kenaikan
pendapatan perkapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang dan yang
terakhir perbaikan sistem kelembagaan disegala bidang (misalnya ekonomi,
politik, hukum, sosial, dan budaya). Sistem ini bisa ditinjau dari dua aspek
yaitu: aspek perbaikan dibidang organisasi (institusi) dan perbaikan dibidang
regulasi baik legal formal maupun informal. Dalam hal Ini, berarti
pembangunan ekonomi merupakan suatu usaha tindakan aktif yang harus
dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan
perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat,
pemeritah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.
Dari berbagai teori pertumbuhan yang ada yakni teori Harold Domar,
Neoklasik, dari Solow, dan teori endogen oleh Romer, bahwasanya terdapat
tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi, ketiganya
adalah:
a) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru
yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya
manusia.
b) Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selajutnya akan
memperbanyak jumlah angkatan kerja.
c) Kemajuan teknologi
Pembangunan daerah dilaksanakan untuk mencapai tiga tujuan
penting, yaitu mencapai pertumbuhan (growth), pemerataan (equity), dan
keberlanjutan (sustainability).
2. Inflasi
Inflasi dapat diartikan sebagai gejala kenaikan harga barang-barang
yang bersifat umum dan terus menerus. Dari definisi ini ada tiga syarat untuk
dapat dikatakan telah terjadi inflasi. Pertama, adanya kenaikan harga. Kedua,

2
kenaikan tersebut terjadi terhadap harga-harga barang secara umum. Ketiga,
kenaikan tersebut berlangsung cukup lama. Dengan demikian kenaikan harga
yang terjadi pada hanya satu jenis barang, atau kenaikan yang terjadi hanya
sementara waktu tidak dapat disebut dengan inflasi.

Pandangan kaum moneteris menganggap inflasi sebagai akibat dari


jumlah uang yang beredar yang terlalu banyak, sehingga daya beli uang
tersebut (purchasing power of money) menurun. Sebagai akibatnya harga
barang-barang menjadi naik. Sedangkan menurut kaum strukturalis, inflasi
merupakan gejala ekonomi yang disebabkan oleh masalah struktural seperti
masalah gagal panen yang menyebabkan kekurangan persediaan barang,
sehingga tidak dapat memenuhi jumlah permintaan secara keseluruhan.
Sebagai akibat harga barang tersebut mengalami kenaikan.

A. Jenis–Jenis Inflasi

Inflasi yang terjadi dapat dikelompokkan berdasarkan sifat, sebab terjadinya,


dan berdasarkan asalnya.

a. Inflasi Berdasarkan Sifatnya


Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi empat kategori utama,
yaitu:

3
1) Inflasi Rendah (Creeping Inflation), yaitu inflasi yang besarnya kurang dari
10% per tahun. Inflasi ini dibutuhkan dalam ekonomi karena akan
mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
2) Inflasi Menengah (Galloping Inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara
10-30% per tahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga
secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada kondisi ini biasanya
disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, dan 30%.
3) Inflasi Berat (High Inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30-100%
per tahun.
4) Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation), yaitu inflasi yang ditandai oleh
naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (diatas 100%). Pada
kondisi ini, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya
turun sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.
b. Inflasi Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi dua kategori utama,
yaitu:
1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation). Inflasi ini timbul
karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat
pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya, biasanya pemerintah
melakukan kebijakan mencetak uang baru.
2) Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation). Inflasi ini timbul
karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami
inflasi yang tinggi. Kenaikan harga-harga di luar negeri atau di negara-
negara mitra dagang utama (antara lain disebabkan melemahnya nilai tukar)
yang secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan kenaikan
biaya produksi biasanya akan disertai dengan kenaikan harga-harga barang.
B. Penyebab Inflasi
Inflasi dapat digolongkan karena penyebab-penyebabnya yaitu sebagai
berikut:

4
a) Natural Inflation dan Human Error Inflation. Natural Inflation adalah inlasi
yang terjadi karena sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai
kekuasaan dalam mencegahnya. Human Error Inflation adalah inflasi yang
terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia sendiri.
b) Actual/Anticipated/Expected Inflation dan Unanticipated/Unexpected
Inflation. Pada Expected Inflation tingkat suku bunga pinjaman riil sama
dengan tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi inflasi. Sedangkan
pada Unexpected Inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau
tidak merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi.
c) Demand Pull dan Cost Push Inflation. Demand Pull diakibatkan oleh
perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi Permintaan Agregatif (AD) dari
barang dan jasa pada suatu perekonomian. Cost Push Inflation adalah inflasi
yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan pada sisi Penawaran
Agregartif (AS) dari barang dan jasa pada suatu perekonomian.
d) Spiralling Inflation. Inflasi jenis ini adalah inflasi yang diakibatkan inflasi
yang terjadi sebelumnya yang mana inflasi yang sebelumnya itu terjadi
sebagai akibat dari inflasi yang terjadi sebelumnya lagi begitu seterusnya.
e) Imported Inflation dan Domestic Inflation. Imported Inflation adalah inflasi
di negara lain yang ikut dialami oleh suatu negara karena harus menjadi
price taker dalam pasar internasional. Domestic Inflation bisa dikatakan
inflasi yang hanya terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak begitu
mempengaruhi negara-negara lainnya.
C. Dampak Inflasi

Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian diantaranya sebagai berikut:

a) Nilai suatu mata uang akan mengalami penurunan dan daya beli mata
uang tersebut menjadi semakin rendah. Penurunan daya beli mata uang
selanjutnya akan berdampak pada individu, dunia usaha dan APBN.
Dengan kata lain, laju inflasi yang tinggi dapat berdampak buruk
terhadap perekonomian secara keseluruhan.

5
b) Inflasi mendorong redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat,
hal inilah yang disebut dengan efek redistribusi dari inflasi. Inflasi akan
mempengaruhi keseahteraan ekonomi anggota masyarakat, sebab
redistribusi pendapatan yang terjadi akibat inflasi akan mengakibatkan
pendapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil yang lain
akan jatuh. Umumnya bagi mereka yang berpendapatan tetap seperti
pegawai negeriakan mengalami dampak negatif inflasi, hal tersebut
dikarenakan inflasi yang tinggi pendapatan riil mereka akan turun.
c) Inflasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam output dan kesempatan
kerja. Hal tersebut terjadi dikarenakan inflasi memotivasi perusahaan
untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama
ini.
d) Inflasi menyebabkan sebuah lingkungan yang tidak stabil bagi kondisi
ekonomi. Jika konsumen memperkirakan tingkat inflasi di masa
mendatang akan naik, maka akan mendorong mereka untuk melakukan
pembelian barang-barang dan jasa secara besar-besaran pada saat
sekarang dari pada mereka menunggu tingkat harga sudah meningkat
lagi.
e) Inflasi cenderung memperendah tingkat bunga riil dan menyebabkan
terjadinya ketidak seimbangandi pasar modal. Hal tersebut menyebabkan
penawaran dana untuk investasi menurun, dan sebagai akibatnya,
investor sektor swasta berkurang sampai ke bawah tingkat
keseimbangannya.
3. Pengangguran

Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan


di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Dapat disimpulkan bahwa
Penganguran adalah keadaan dimana orang ingin bekerja namun tidak
mendapat pekerjaan.

6
a. Faktor Penyebab Pengangguran
Pengangguran adalah suatu hal yang tidak dikehendaki, namun suatu
penyakit yang terus menjalar di beberapa Negara, dikarenakan banyak faktor–
faktor yang mempengaruhinya. Mengurangi jumlah angka pengangguran
harus disertai dengan adanya kerjasama lembaga pendidikan, masyarakat, dan
lain-lain.
Berikut adalah beberapa faktor peyebab pengangguran:
1) Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja.
Banyaknya para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan
pekerjaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia.
2) Kurangnya keahliah yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak
jumlah Sumber daya manusia yang tidak memiliki keterampilan
menjadi salah satu penyembab makin bertambahnya angka
pengangguran di Indonesia.
3) Kurangnya informasi, dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk
mencari tau informasi tentang perusahaan yang memilli kekurangan
tenaga pekerja.
4) Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan
di kota, dan sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.
5) Masih belum maksimal nya upaya pemerintah dalam memberikan
pelatihan untuk meningkatkan softskill.
6) Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang
membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang
kerja.
b. Dampak Pengangguran
Dampak dari pengangguran berimbas pada menurunnya tingkat
perekenomian Negara, yaitu berdampak pada ketidakstabilan politik,
berdampak pada para investor, juga pada social dan mental.

7
Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari pengangguran.
Beberapa dampak yang timbul oleh pengangguran:
1) Ditinjau dari segi Ekonomi Pengangguran akan meningkatkan jumlah
kemiskinan. Karena banyaknya yang menganggur berdampak
rendahnya pendapata ekonomi mereka. sementara biaya hidup
terus.berjalan. Ini akan membuat mereka tidak dapat meandiri dalam
menghasilkan finansial untuk kebutuhan hidup para pengangguran.
2) Ditinjau dari segi social, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi
maka akan meningkatnya jumlah kemiskinan, dan banyaknya
pengemis, gelandangan, serta pengamen. Yang dapat mempengaruhi
terhadap tingkat kriminal, karena sulitnya mencari pekerjaan, maka
banyak orang melakukan tindak kejahatan seperti mencuri,merampok,
dan lain-lain untuk memenuhi kehidupan mereka.
3) Ditinjau dari segi mental, dengan banyaknya penganguran maka
rendahnya kepercayaan diri, keputusan asa, dan akan menimbulkan
depresi.
4) Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya demonstrasi yang
terjadi. Yang akan membuat dunia politik menjadi tidak stabil,
banyaknya demosntrasi para serikat kerja karena banyaknya
pengangguran yang terjadi.

8
5) Ditinjau dari segi keamanan, banyaknya pengangguran membuat para
pengangur melakukan tindak kejahatan demi menghidupi
perekonomiannya, seperti merampok, mencuri, menjual narkoba,
tindakan penipuan.
6) Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan Pekerja Seks
komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi ekonominya.
7) Banyaknya dampak pengangguran yang timbul, menjadi tanggung
jawab pemerintah dan masyarakat untuk segera menanggulangi jumlah
pengangguran yang terjadi. Pemerintah harus meningkatkan kegiatan
ekonomi di Indonesia. Setiap daerah harus mampu mandiri dalam
meningkat laju perekonomiannya.
4. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang
biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air
minum, hal-hal ini berkaitan erat dengan hidup.

9
Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap
pendidikan dan berkejaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan
mendapat penghormatan yang layak sebagai warga Negara. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara
subyektif dan komperatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral
dan evaluative, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan.

A. Penyebab Kemiskinan
Adapun penyebab-penyebab kemiskinan antara lain:
1. Merosotnya standar perkembangan pendapatan perkapita secara global.
Standar pendapatan perkapita bergerak seimbang dengan produktivitas
yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat
maka pendapatan perkapitapun akan naik. Begitu pula sebaliknya,
Seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan perkapita akan turun
beriringan.
2. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap
kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas
masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta
jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan
dengan maksimal.
3. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan disuatu daerah adalah sebagai
akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat.
Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dan realita diatas. Hal ini
bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli dan terjadinya
krisis global yang melanda seluruh dunia.
4. Pembagian subsidi in come pemrintah yang kurang merata.

10
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan
jaminan kemanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung
mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan disisi lain rakyat miskin
masih terbebani oleh pajak warga.

B. Penanggulangan Kemiskinan
Adapun langkah jangka pendek yang di prioritaskan untuk
penanggulangan kemiskinan antara lain:
1. Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan: (i) penyediaan sarana-sarana
irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber
air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah
tertinggal. (iii) restribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki
pendapatan rendah dengan instrument Dana Alokasi Khusus (DAK).
2. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana
stimulant untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan
meningkatkan investasi dan revitalisasi industry.
3. Khusus untuk pemenuhan sarana khas dasar penduduk miskin diberikan
pelayanan antara lain: (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program
belajar tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu. (ii)
jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas
dan rumah sakit kelas tiga.

5. Defisit Anggaran Pemerintah

Defisit atau surplus anggaran yaitu selisih antara penerimaan


pemerintah dengan pengeluaran pemerintah. Defisit anggaran terjadi apabila
pengeluaran pemerintah lebih besar daripada penerimaan pemerintah, dalam
hal ini pengeluaran rutin lebih besar dari tabungan yang dimiliki pemerintah.
Pemerintah memiliki dua cara untuk membiayai defisit anggaran, pertama
pemerintah menaikkan penerimaan pemerintah atau cara kedua pemerintah

11
melakukan pinjaman luar negeri. Selain kedua cara tersebut pemerintah
sebenarnya juga dapat melakukan pencetakan uang baru untuk membiayai
defisit anggaran, tetapi pencetakan uang baru yang tidak terkendali dapat
menyebabkan inflasi.

Menurut Basri (2005:45), anggaran (budget) ialah suatu daftar atau


pernyataan yang terperinci tentang penerimaan dan pengeluaran negara yang
diharapkan dalam jangka waktu tertentu, yang biasanya adalah satu tahun.
Menurut Rahardja (2004:38) defisit anggaran adalah anggaran yang memang
direncanakan untuk defisit, sebab pengeluaran pemerintah direncanakan lebih
besar dari penerimaan pemerintah (G>T). Anggaran yang defisit ini biasanya
ditempuh bila pemerintah ingin menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini
umumnya dilakukan bila perekonomian berada dalam kondisi resesi.

Pengaruh defisit anggaran terhadap suatu perekonomian negara


merupakan salah satu isu yang kontroversial. Sudut pandang pertama
berpendapat defisit anggaran yang dibiayai oleh utang pemerintah dapat
menyebabkan dampak seperti pengangguran, inflasi, tingginya suku bunga
dan memburuknya nilai tukar suatu negara. Sedangkan sudut pandang kedua
berpendapat bahwa defisit anggaran tidak memiliki dampak terhadap
perekonomian (Solikin, 2003).

12
Defisit anggaran dapat dikelompokkan menjadi dua komponen. Kedua
komponen itu adalah defisit primer dan komponen pembayaran bunga utang.
Defisit primer didefinisikan sebagai selisih antara pengeluaran pemerintah
(tidak termasuk pembayaran bunga utang) dengan seluruh penerimaan
pemerintah (tidak termasuk utang baru dan pembayaran cicilan utang).
Pengelompokan komponen defisit anggaran itu dimaksudkan untuk melihat
peranan beban utang dalam anggaran pemerintah. Jika beban utang
pemerintah, suku bunga pinjaman, dan kurs mata uang semakin tinggi maka
pembayaran bunga utang juga akan semakin tinggi, selanjutnya defisit
anggaran cenderung semakin tinggi. Pemerintah terpaksa menjalankan defisit
anggaran yang lebih tinggi karena faktor pembayaran bunga utang
(Dornbusch, 1990).

6. Hutang Luar Negeri


Pengertian utang luar negeri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
pinjaman luar negeri. Utang luar negeri dapat ditelaah dari beberapa sudut
pandang. Apabila dilihat dari sudut pandang pemberi pinjaman atau kreditur,
penelaahan akan lebih ditekankan pada berbagai faktor yang memungkinkan
pinjaman kembali pada waktunya dengan perolehan manfaat tertentu.
Sedangkan apabila dilihat dari penerima pinjaman atau debitur, penelaahan
akan ditekankan pada berbagai faktor yang memungkinkan pemanfaatannya
secara maksimal dengan nilai tambah serta kemampuan pengembalian
sekaligus kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi (Triboto, 2001).

13
Menurut (Todaro M. 1998) utang luar negeri adalah seluruh pinjaman
serta konsesional baik secara resmi dalam bentuk uang tunai maupun bentuk
aktiva yang lainnya yang secara umum ditujukan untuk mengalihkan sejumlah
sumber daya negara-negara maju ke negara berkembang untuk kepentingan
pembangunan atau mempunyai maksud sebagai distribusi pendapatan. Selama
periode 1990-2013, hutang luar negeri Indonesia hingga tahun tahun 1999
selalu meningkat, hanya menurun pada tahun 2000 dan 2001. Tahun 2002
hingga 2013 bahkan peningkatan yang besar terjadi pada tahun 2012. Enam
negara Asean lainnya sejak tahun 2008 juga cenderung meningkat jumlah
hutang luar negerinya. Hutang luar negeri Indonesia tetap menjadi yang
terbesar di Asean. Tahun 1990 jumlah hutang luar negeri Indonesia sebesar
US$ 69.871,53 juta atau 40,66% dari total hutang luar negeri tujuh Negara
Asean berpenghutang besar. Tahun 2013 jumlah hutang luar negeri Indonesia
meningkat menjadi sebesar US$ 267.643,00 juta atau 41,37% dari total
hutang luar negeri tujuh Negara Asean berpenghutang besar.

EVALUASI
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada soal pilihan ganda
berikut ini!

14
1. Tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan
adalah pengertian dari....
a. Tenaga kerja
b. Angkatan kerja
c. Pengangguran
d. Kesempatan kerja
2. Terdapat tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi yakni
teori oleh Harold Domar, Neoklasik, dari Solow, dan teori endogen oleh
Romer, yaitu...
a. Akumulasi modal
b. Pertumbuhan penduduk
c. Kemajuan teknologi
d. Semua jawaban benar
3. Kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus dapat
diartikan sebagai gejala dari...
a. Pertumbuhan penduduk
b. Pasar modal
c. Inflasi
d. Hutang luar negeri
4. Inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun disebut dengan inflasi...
a. Inflasi rendah
b. Inflasi menengah
c. Inflasi berat
d. Inflasi sangat tinggi
5. Suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya adalah pengertian
dari...
a. Inflasi
b. Kemiskinan
c. Pengangguran

15
d. Kesempatan kerja
6. Keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berkaitan erat
dengan hidup adalah pengertian dari...
a. Inflasi
b. Kemiskinan
c. Pengangguran
d. Kesempatan kerja
7. Berikut ini adalah penyebab-penyebab dari kemiskinan, kecuali...
a. Merosotnya standar perkembangan pendapatan perkapita secara
global.
b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
c. Biaya kehidupan yang tinggi.
d. Terbukanya sistem kerja bagi para pengangguran
8. Defisit anggaran dapat dikelompokkan menjadi ..... komponen.
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
9. Seluruh pinjaman serta konsesional baik secara resmi dalam bentuk uang
tunai maupun bentuk aktiva yang lainnya yang secara umum ditujukan untuk
mengalihkan sejumlah sumber daya negara-negara maju ke negara
berkembang untuk kepentingan pembangunan atau mempunyai maksud
sebagai distribusi pendapatan, adalah pengertian dari...
a. Defisit anggaran pemerintah
b. Hutang luar negeri
c. Kemiskinan
d. Pengangguran
10. Berikut ini yang bukan merupakan faktor dari penyebab kemiskinan adalah...

16
a. Merosotnya standar perkembangan pendapatan perkapita secara
global.
b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
c. Biaya kehidupan yang tinggi.
d. Terbukanya sistem kerja bagi para pengangguran

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jelaskan pengertian dari pertumbuhan ekonomi!
2. Sebutkan dan jelaskan 3 faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan
ekonomi menurut teori Harold Domar, Neoklasik, dari Solow, dan teori
endogen oleh Romer!
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis inflasi berdasarkan sifatnya!
4. Apa faktor terjadinya pengangguran dan bagaimana cara penanggulangannya?
Jelaskan!
5. Apa faktor penyebab terjadinya kemiskinan dan bagaimana cara
penanggulangannya? Jelaskan!

17
18

Anda mungkin juga menyukai