Anda di halaman 1dari 14

Memahami Inflasi, Deflasi dan Pengangguran

1. INFLASI
PENGERTIAN INFLASI
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
suatu perekonomian. Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya
harga barang-barang secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme
pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Kenaikan harga ini diukur dengan menggunakan indeks harga yang merupakan rata-rata harga
konsumen atau produsen. Indeks harga adalah rata-rata tertimbang dari sejumlah barang-barang
dan jasa. Dalam membuat indeks harga para ekonom menimbang harga individual dengan
memperhatikan arti penting setiap barnag secara ekonomis. Indeks harga yang digunakan untuk
mengukur inflasi yaitu indeks biaya hidup (consumer price index), indeks harga perdagangan
besar (wholesale price index), dan GNP deflator.

Pengertian inflasi menurut para ahli, yaitu:


 Menurut Rahardja (1997: 32) inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat
secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut
inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian besar harga barang-barang maka hal ini
disebut inflasi.
 Menurut Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan terus-menerus
dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan
turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi.
 Menurut Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa inflasi adalah suatu proses kenaikan
harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.

CARA MENGHITUNG LAJU INFLASI


Untuk menghitung besarnya laju inflasi dapat digunakan Indeks Harga, sebagai berikut :

(IHK periode n – IHK periode sebelumnya)


Laju Inflasi = X 100%
IHK periode sebelumnya

1
Contoh :
Diketahui : Indeks Harga Konsumen bulan Maret 2005 = 150,65
Indeks Harga Konsumen bulan Februari 2005 = 145,15
Penyelesaian :
Besarnya laju inflasi bulan Maret 2005 adalah :
(IHK periode n – IHK periode sebelumnya)
Laju Inflasi = X 100%
IHK periode sebelumnya
( 150,65 – 145,15)
Laju Inflasi = X 100%
145,15
Laju Inflasi = 3,79 %
Keterangan : Termasuk inflasi ringan

Jenis-jenis Inflasi
· Berdasarkan besar laju inflasi, antara lain:
a. Inflasi ringan atau Creeping inflation (di bawah 10% setahun)
b. Ditandai dengan laju inflasi yang rendah sehingga kenaikkan harga berjalan secara lambat,
dengan persentase yang kecil serta dalam jangka yang relatif lama.
c. Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)
d. Tingkat sedang ini sudah mulai membahayakan kegiatan ekonomi.Perlu diingat laju inflasi ini
secara nyata dapat dilihat garak kenaikan harga.Pendapatan riil masyarakat terutama
masyarakat yang berpenghasilan tetap seperti buruh ,mulai turun dan kenaikan upah selalu
lebih kecil bila dibandingkan dengan kenaikan harga.
e. Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)
f. Kenaikan harga sudah sulit dikendalikan.Hal ini diperburuk lagi oleh pelaku-palaku ekonomi
yang memanfaatkan keadaan untuk melakukan spekulasi.
g. Inflasi liar atau hyperinflation ( di atas 100% setahun)
h. Inflasi ini terjadi bila setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang
tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang
tidak terkendali (Hyperinflastion).
·
Berdasarkan Sebabnya, antara lain:
a. Demand pull inflation adalah inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan
berbagai barang yang kuat.

2
b. Cost Push Inflation adalah inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi

Berdasarkan Asal Terjadinya Inflasi, antara lain:


a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation) adalah inflasi yang timbul karena
terjadi defisit anggaran belanja yang dibiayai oleh pemerintah dengan pencetakan uang baru,
karena panenan gagal dan akibat-akibat lain sebagainya.
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation) adalah inflasi yang timbul karena
kenaikan harga-harga (yaitu, inflasi) di luar negeri atau di negara-negara langganan
berdagang kita. Kenaikan harga barang-barang yang kita impor mengakibatkan: (1) secara
langsung kenaikan indeks biaya hidup karena sebagian dari barang-barang yang tercakup di
dalamnya berasal dari impor, (2) secara tidak langsung menaikkan indeks harga melalui
kenaikan biaya produksi (dan kemudian, harga jual) dari berbagai barang yang menggunakan
bahan mentah atau mesin-mesin impor (cost inflation), (3) secara tidak langsung
menimbulkan kenaikan harga di dalam negeri karena kemungkinan (tetapi ini tidak demikian)
kenaikan harga barang-barang impor mengakibatkan kenaikan pengeluaran
pemerintah/swasta yang berusaha megimbangi kenaikan harga impor tersebut (demand
inflation).

Dampak dari Inflasi


Inflasi umumnya memberikan dampak yang kurang menguntungkan dalam perekonomian,
akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam jangka pendek ada trade
off antara inflasi dan pengangguran menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan tinhgkat
pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan salah satu cara untuk menyeimbangkan perekonomian
Negara, dan lain sebagainya. Secara khusus dapat diketahui beberapa dampak baik negatif
maupun positif dari inflasi adalah sebagai berikut.

 Dampak Negatif
1. Bila harga secara umum naik terus-menerus maka masyarakat akan panik, sehingga
perekonomian tidak berjalan normal, karena disatu sisi ada masyarakat yang berlebihan
uang memborong sementara yang kekurangan uang tidak bisa membeli barang akibatnya
negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya.
2. Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masyarakat cenderung untuk menarik
tabungan guna membeli dan menumpuk barang sehingga banyak bank di rush akibatnya
bank kekurangan dana berdampak pada tutup (bangkrut ) atau rendahnya dana investasi
yang tersedia.

3
3. Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar
keuntungan dengan cara mempermainkan harga di pasaran.
4. Distribusi barang relative tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi produk
pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan yang
masyarakatnya memiliki banyak uang.
5. Bila inflasi berkepanjanagn produsen banyak yang bangkrut karena produknya relatif
akan semakin mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli.
6. Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata yang mengarah pada
sentimen dan kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada penjarahan dan
perampasan.

 Dampak Positif
1. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi akan diusahakan
seefisien mungkin dan konsumtifme dapat ditekan.
2. Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi
semakin dipercaya dan tangguh.
3. Tingkat pengangguran cenderung akan menurun karena masyarakat akan tergerak untuk
melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha.

Cara Mencegah Inflasi


1. Kebijakan Moneter
Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar. Bank
Sentral dapat mengatur uang giral melalui peralatan moneter yaitu : (1) Pelaksanaan Operasi
Pasar Terbuka (Open Market Operation) dimana pengendalian jumlah uang beredar oleh
Bank Sentral dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga. Untuk meningkatkan
jumlah uang beredar, Bank Sentral menjual surat-surat berharga. Sedangkan untuk
menurunkan jumlah uang beredar, Bank Sentral membeli surat-surat berharga ; (2)
Penetapan Tingkat Diskonto (Discount Rate Policy) yang merupakan tingkat bunga yang
ditetapkan Bank Sentral sebagai pinjaman yang diberikan kepada Bank Umum; (3)
Penetapan Rasio Cadangan Wajib Minimum (Reserve Requirement) yaitu proporsi cadangan
minimum yang harus dipegang Bank umum atas simpanan masyarakat yang dimiliki. Untuk
menekan laju inflasi cadangan minimum ini dinaikkan sehingga jumlah uang menjadi lebih
kecil.

4
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta
perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan
demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan
total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan
pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.

3. Kebijakan yang Berkaitan dengan Output


Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat
dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor cenderung
meningkat. Bertambahnya jumlah barang dalam negeri cenderung menurunkan harga.

4. Kebijakan Penentuan Harga dan Indexing


Ini dilakukan dengan penentuan harga, serta didasarkan pada indeks harga tertentu untuk
gaji ataupun upah (gaji/upah secara riil tetap). Kalau indeks harga naik,gaji atu upah juga
dinaikkan.

2. Deflasi
Pengertian Deflasi
Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang
beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Ada
pula deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah
uang yang berada di masyarakat. Kamus ekonomi deflasi adalah penurunan tingkat pendapatan
nasional (national income) dan output yang biasanya dibarengi dengan penurunan tingkat harga-
harga umum (disinflasi/disinflation). Deflasi seering dilakukan dengan sengaja oleh pemerintah
untuk menurunkan inflasi dan memperbaiki neraca pembayaran dengan menurunkan permintaan
impor.

Penyebab Deflasi
1. Menurunnya Persediaan Uang di Masyarakat
Menurunnya jumlah persediaan uang di masyarakat ini cenderung disebabkan karena
sebagian besar masyarakat menyimpan uangnya di bank.Masyarakat menyimpan uangnya di
bank kemungkinan disebabkan oleh tingkat suku bunga yang tinggi karena dapat
memberikan keuntungan yang cukup tinggi.Sehingga dengan demikian persediaan uang yang
ada di masyarakat semakin berkurang.Jika persediaan uang lebih sedikit bila dibandingkan
dengan jumlah barang maka akan dapat menimbulkan deflasi.

5
2. Meningkatnya Persediaan Barang
Kadang kala produksi barang tidak bisa di bendung apabila permintaan barang
meningkat.Produsen cenderung terus meningkatkan produksinya pada saat kondisi seperti
itu.Jika jumlah barang yang diproduksi tersebut tidak habis terjual kepada konsumen dan
produksi tetap dilakukan sedangkan permintaan akan barang semakin berkurang maka akan
dapat meningkatkan jumlah persediaan barang di masyarakat akibatnya harga barang tersebut
semakin menurun karena jumlahnya banyak.
3. Menurunnya Permintaan Akan Barang
Apabila permintaan akan suatu barang menurun sedangkan produksi tetap dilakukan
maka cenderung hal tersebut akan menurunkan tingkat harga barang yang bersangkutan.

Pengaruh dan Akibat Deflasi


 Penurunan persediaan uang
Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan
menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan juga akan membuat
pasar Investasi akan mengalami kekacauan.
 Memperlambat aktivitas ekonomi Dikarenakan harga barang mengalami penurunan,
konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan
harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat
dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
 Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang akhirnya
mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan
demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang
beredar di masyarakat semakin berkurang.
 Dari sisi investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di
lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada
lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
 Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti
juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah
paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat
peredaran uang semakin kecil.

Dampak deflasi
a. Dampak positif, deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar
dihargai dan jaminan keamanan sosial politik. Orang akan banyak berinvestasi langsung dan
ketersediaan barang terjamin. Akibatnya nilai mata uang akan menguat.

6
b. Dampak negative, deflasi akan membuat jatuh nilai properti. Orang lebih suka
mendepositokan uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik.
Karena harga terus turun maka produsen cenderung kurang berminat memproduksi barang.
Kesempatan kerja berkurang karena banyak PHK. Pajak tidak dapat ditarik oleh pemerintah
sehinga pendapatan negara berkurang. Kegiatan perekonomian secara keseluruhan
mengalami kemunduran.

Cara Mengatasi Deflasi


Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga.
Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga. Apabila seseorang
pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas menggunakannya, maka ini akan
mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu
lebih lama orang tersebut akan tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu
lemah untuk digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan
mengalami kelumpuhanselamanya.
Hal ini parallel dengan inflasi. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan melatih
kembali otot-otot yang sudah lama tidak digunakan. Meski memakan waktu lama, hal ini adalah
satu-satunya cara untuk mengembalikan kekuatan otot yang melemah. Dengan kata lain untuk
mencegah deflasi menjadi krisis ekonomi besar, pemerintah dan semua pihak yang terkait harus
bersepakat untuk memulai kembali kegiatan ekonomi yang sempat terhenti karena salah urus
tersebut. Tentu saja ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Lazim dikatakan oleh para analis
eknonomi bahwa deflasi merupakan kondisi krisis moneter yang sebenarnya tidak memiliki obat
yang efektif. Apabila pada inflasi Bank Sentral dapat menaikkan suku bunga untuk menahannya,
menurunkan suku bunga bahkan hingga nol persen bukanlah jalan keluar bagi deflasi. Pasalnya
ini akan membuat pemasukan pemerintah menjadi nol juga atau bahkan negative. Akibatnya,
biaya impor menjadi terbebani sementara ekspor tidak menunjukkan kenaikan signifikan
berhubung melemahnya mata uang disebabkan oleh aksi spekulan semata-mata.
Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan
likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar.
Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk
menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan
peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya
dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun
seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang sesungguhnya tetapi

7
hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi dan mengharapkan harga
bergerak naik dengan sendirinya.

3. PENGANGGURAN
Pengangguran atau Tuna karya adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai
64 tahun) tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Jenis & Macam Pengangguran


a. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
b. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai pekerjaan.Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang
belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
d. Pengangguran sukarela (Voluntary Unemployment) adalah pengangguran yang
menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
e. Pengangguran duka lara (Involantary Unemployment)adalah pengengguran yang
menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan
kerja.

Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-
masalah sosial lainnya.tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu
negara.

Terjadinya Pengangguran
 Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan
adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan

8
pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu
memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang
memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
 Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
 Pengangguran structural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur
ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa
diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
a. Akibat permintaan berkurang
b. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
c. Akibat kebijakan pemerintah
 Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan
ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti
petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
 Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun
siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
 Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
 Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya
permintaan masyarakat (aggrerate demand).

Kebijakan-Kebijakan Pengangguran.
- Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
a. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama
yang bersifat padat karya.
b. Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya
investasi baru.
c. Menggalakkan pengembangan sektor informal, sepertihome industry.
d. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan
sektor formal lainnya.
e. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan
raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung
maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
- Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural

9
a. Meningkatkan daya beli masyarakat sehingga pasar menjadi ramai dan akan menambah
jumlah permintaan
b. Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi sehingga investor lebih suka
menginvestasikan uangnya
- Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
a. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
b. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke
tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
c. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja
yang kosong,
d. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
- Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
a. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
b. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika
menunggu musim tertentu.
- Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi
a. Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan cara
memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
b. Pengenalan teknologi sejak dini
c. Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi

Dampak Pengangguran
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat membawa berbagai dampak pada proses
pembangunan ekonomi. Agar tidak terus berlanjut, pemerintah harus mengatasi masalah
pengangguran, karena masalah pengangguran adalah masalah yang sangat vital dan sensitif bagi
kestabilan ekonomi dan keamanan suatu negara.Pengangguran dapat membawa dampak yang
sangat berbahaya jika tidak segera diatasi. Pengangguran berdampak dalam bidang ekonomi,
sosial, maupun secara individual pada pelaku pengangguran itu sendiri.
Diantara dampak pengangguran tersebut antara lain:
a. Penurunan permintaan agregat
b. Penurunan tingkat upah
c. Penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat
d. Penurunan tingkat investasi
e. Penurunan penerimaan pajak
f. Munculnya sector informal
g. Menimbulkan masalah social

10
Upaya Mengatasi Pengangguran
- Memperluas Kesempatan Kerja
1. Meningkatkan kegiatan produksi
2. Meningkatkan kegiatan ekspor impor
3. Meningkatkan investasi
4. Meningkatkan proyek pekerjaan umum
5. Mendorong kegiatan wirausaha
6. Meningkatkan program padat karya

11
- Menurunkan Jumlah Angkatan Kerja
Pengangguran antara lain disebabkan oleh pertumbuhan angkatan kerja yang terlalu
cepat. Untuk mengurangi pertumbuhan angkatan kerja tersebut dilakukan dengan program
keluarga berencana (KB) dan menetapkan batas usia minimal pernikahan.

- Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja


Kualitas tenaga kerja dapat ditingkatkan dengan tingkat kesehatan dan pendidikan yang
lebih baik. Untuk memperbaiki kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara memberi
subsidi kesehatan, layanan kesehatan masyarakat, membangun rumah sakit, pengadaan
dokter dan obat, perbaikan lingkungan, serta menjamin keselamatan kerja. Sementara itu
tingkat pendidikan dan keahlian masyarakat dapat ditingkatkan dengan cara program
pendidikan dasar, memperbaiki gedung sekolah, pengadaan kursus dan balai latihan kerja,
seminar, dan magang.

12
KESIMPULAN

 Inflasi adalah suatu keadaan dalam mana terjadi senantiasa meningkatnya harga-harga pada
umumnya, atau suatu keadaan di mana terjadi senantiasa turunnya nilai uang.
 Dampak dari Inflasi terbagi atas dua yaitu: Dampak Positif dan Dampak Negatif.
 Cara Mencegah Inflasi yaitu Kebijakan Moneter, Kebijakan Fiskal, Kebijakan yang Berkaitan
dengan Output, Kebijakan Penentuan Harga dan Indexing.
 Deflasi adalah suatu keadaan semakin turunnya harga barang-barang atau semakin meningkatnya
nilai uang.
 Penyebab Deflasi dibagi menjadi tiga yaitu:
- Menurunnya Persediaan Uang di Masyarakat
- Meningkatnya Persediaan Barang
- Menurunnya Permintaan Akan Barang
 Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak

13
Daftar Pustaka

 http://intansaipatiratu.blogspot.co.id/2013/11/konsep-dan-pengaruh-
inflasi-deflasi-dan.html
 http://ryansyukra.blogspot.com/2012/05/hubungan-antara-inflasi-
dan.html
 http://lanimaidiacute.blogspot.com/2012/05/hubungan-inflasi-dan-
pengangguran.html
 http://dwi-oki.blogspot.com/2012/04/hubungan-antara-pengangguran-
dengan.html
 http://shandrakatherine.wordpress.com/tag/makalah-inflasi/
 http://www.artikelsains.com/2015/01/pengertian -inflasi-dan cara
menghitung.html

14

Anda mungkin juga menyukai