Anda di halaman 1dari 11

INFLASI

KELOMPOK 6
1. Emawati ( C1A020065 )
2. Indah Nur Aisyah ( C1A020075 )
3. Fahreza Radya Pratama ( C1A020080)
Inflasi adalah kecenderungan
naiknya harga barang dan jasa pada
umumnya yang berlangsung secara
terus menerus. Jika harga barang
dan jasa di dalam negeri
Definisi meningkat,maka inflasi mengalami
Inflasi kenaikan.
Naiknya harga barang dan jasa
tersebut menyebabkan turunnya
nilai uang. Dengan demikian, inflasi
dapat juga diartikan sebagai
penurunan nilai uang terhadap nilai
barang dan jasa secara umum.
JENIS – JENIS INFLASI
A. Inflasi Berdasarkan Sifatnya
1 Inflasi Rendah (Creeping Inflation) 2 Inflasi Menengah (Galloping Inflation)

Inflasi rendah (creeping inflation) yaitu Inflasi menengah (galloping inflation) yaitu
inflasi yang besarnya kurang dari 10% per inflasi yang besarnya antara 10–30% per
tahun. Inflasi ini dibutuhkan dalam tahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh
ekonomi karena akan mendorong naiknya harga-harga secara cepat dan relatif
produsen untuk memproduksi lebih besar. Angka inflasi pada kondisi ini biasanya
banyak barang dan jasa. disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%,
dan 30%.
3 Inflasi Berat (High Inflation)
4 Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation)
Inflasi berat (high inflation) yaitu inflasi yang
Inflasi sangat tinggi (hyperinflation) yaitu
besarnya antara 30–100% per tahun, misalnya
inflasi yang terjadi pada pertengahan dekade inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara
1960an yang mencapai 600%. drastis hingga mencapai 4 digit (di atas 100%).
JENIS – JENIS INFLASI
B. Infasi Berdasarkan Sebabnya
1 Demand Pull Inflation) 2 Cost Push Inflation 3 Bottle Neck Inflation
Inflasi ini terjadi sebagai akibat IInflasi ini disebabkan karena Inflasi ini dipicu oleh faktor
pengaruh permintaan yang tidak kenaikan biaya produksi yang penawaran (supply) atau faktor
diimbangi oleh peningkatan jumlah disebabkan oleh kenaikan biaya permintaan (demand). Jika
penawaran produksi. Akibatnya, input atau biaya faktor produksi. dikarenakan faktor penawaran maka
sesuai dengan hukum permintaan, Akibat naiknya biaya faktor persoalannya adalah sekalipun
jika permintaan banyak sementara produksi, dua hal yang dapat kapasitas yang ada sudah terpakai
penawaran tetap, harga akan naik. dilakukan oleh produsen, yaitu tetapi permintaannya masih banyak
Jika hal ini berlangsung secara langsung menaikkan harga sehingga menimbulkan inflasi.
terus-menerus, akan produknya dengan jumlah Adapun inflasi karena faktor
mengakibatkan inflasi yang penawaran yang sama atau permintaan disebabkan adanya
berkepanjangan. Oleh karena itu, harga produknya naik karena likuiditas yang lebih banyak, baik itu
untuk mengatasinya diperlukan penurunan jumlah produksi. berasal dari sisi keuangan
adanya pembukaan kapasitas (monetary) atau akibat tingginya
produksi baru dengan penambahan ekspektasi terhadap permintaan baru.
tenaga kerja baru.
JENIS – JENIS INFLASI
C.Inflasi Berdasarkan Asalnya
2 Inflasiyang berasal dari luar negeri
1 Inflasi yang berasal dari dalam negeri ( Imported Inflation)
( Domestic Inflation )
Inflasi ini timbul karena negara-negara
Inflasi ini timbul karena terjadinya yang menjadi mitra dagang suatu negara
defisit dalam pembiayaan dan belanja mengalami inflasi yang tinggi. Kenaikan
negara yang terlihat pada anggaran harga-harga di luar negeri atau di negara-
belanja negara. Untuk mengatasinya, negara mitra dagang utama (antara lain
biasanya pemerintah melakukan disebabkan melemahnya nilai tukar) yang
kebijakan mencetak uang baru. secara langsung maupun tidak langsung
akan menimbulkan kenaikan biaya
produksi di dalam negeri. Kenaikan biaya
produksi biasanya akan disertai dengan
kenaikan harga-harga barang.
TEORI INFLASI
A. Teori Kuantitas
Teori ini mengacu pada persamaan pertukaran dari Irving Fisher, yaitu MV=PT. Menurut teori ini,
terdapat tiga penyebab naiknya harga barang secara umum yang cenderung akan mengarah pada
inflasi, yaitu sebagai berikut :
1. Jika dalam perekonomian, jumlah uang beredar (M) dan transaksi barang produksi (T) relatif
tetap, harga (P) akan naik jika sirkulasi uang atau kecepatan perpindahan uang (V) dari satu
tangan ketangan yang lain berlangsung cepat (masyarakat terlalu konsumtif).
2. Jika dalam perekonomian, kecepatan perpindahan uang (V) dan transaksi barang produksi (T)
tetap, kenaikan harga disebabkan oleh terlalu banyaknya uang yang dicetak dan diedarkan
ke masyarakat.
3. Jika dalam perekonomian, kecepatan perpindahan uang (V) dan jumlah uang beredar (M)
tetap, kenaikan harga disebabkan oleh turunnya transaksibarang produksi (T) secara
nasional.
TEORI INFLASI
B.Teori Keynes C.Teori Strukturalis
Teori ini disebut juga teori inflasi jangka
Menurut teori ini, inflasi terjadi panjang. Teori ini menyoroti sebabsebab inflasi
karena masyarakat hidup di luar yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi.
batas kemampuan ekonominya. Dengan demikian, pertambahan barang-barang
Teori ini memfokuskan bagaimana produksi ini terlalu lambat dibanding dengan
persaingan dalam mendapatkan pertumbuhan kebutuhannya sehingga menaikkan
penghasilan antargolongan harga bahanmakanan dan kelangkaan devisa. Hal
ini berakibatpada kenaikan hargaharga barang
masyarakat dapat menimbulkan
lain sehingga terjadi inflasi yang relatif
permintaan agregat yang lebih berkepanjangan jika pembangunan sektor
besar daripada jumlah barang yang penghasil bahan pangan dan industri barang
tersedia. ekspor tidak ditambah
DAMPAK INFLASI
• Jika harga barang secara umum naik terus menerus, masyarakat
akan panik sehingga perekonomian tidak berjalan normal,
karena di satu sisi masyarakat yang berlebihan uang akan
memborong barang, sementara yang kekurangan uang tidak
bisa membeli barang, akibatnya negara rentan terhadap segala
macam kekacuan yang ditimbulkannya.
• Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga
untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkan
harga di pasar sehingga harga akan terus naik.
• Jika inflasi berkepanjangan, produsen banyak yang bangkrut
karena produknya relatif akan semakin mahal sehingga tidak
ada yang mampu membeli.
Cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Yaitu kebijakan yang diambil untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat
Kebijakan penetapan persediaan kas
Mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan persediaan
uang kas pada bank-bank.
Kebijakan diskonto
Mengurangi uang yang beredar dengan meningkatkan nilai suku
bunga.
Kebijakan operasi pasar terbuka
Mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat-
surat berharga.
Cara Mengatasi Inflasi
2. Kebijakan Fiskal
Yaitu langkah untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran
pemerintah.
a) Menghemat pengeluaran pemerintah
b) Menaikkan tarif pajak

3. Kebijakan Lain di Luar Kebijakan Moneter dan Kebijakan


Fiskal. Selain kebijakan moneter dan fiskal, pemerintah masih
memiliki cara lain, diantaranya;
a) Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di
pasar
b) Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang

Anda mungkin juga menyukai