Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan
berlangsung dalam waktu yang lama terus-menerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-
waktu sebelumnya dan berlaku di mana-mana dan dalam rentang waktu yang cukup lama
Arti Stagnasi
Stagnasi adalah suatu keadaan di mana tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sekitar 0% per tahun.
Arti Stagflasi
Stagflasi adalah suatu kondisi suatu perekonomian mengalami inflasi dan stagnasi dalam waktu yang
bersamaan.
Dijelaskan banyak pengertian inflasi yang disampaikan para ahli. Inflasi menurut A.P. Lehnerinflasi adalah
keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan (Excess Demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian
secara keseluruhan. Ahli yang lain yaitu Ackley memberi pengertian inflasi sebagai suatu kenaikan harga yang
terus menerus dari barang dan jasa secara umum (bukan satu macam barang saja dan sesaat).
Sedangkan menurut Boediono, inflasi sebagai kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan
terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan
tersebut meluas kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang-barang lain.
Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
atau inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan
saling pengaruh-mempengaruhi.
JENIS INFLASI
Menurut Penyebab Awal Inflasi
Demand-Pull Inflation
Yaitu Inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat (sering
disebut dengan inflasi murni).
Cost-Push Inflation
Cost push inflation ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Jadi inflasi yang dibarengi
dengan resesi. Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (agregate supply)
sebagai akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan produksi akan menaikkan harga dan turunnya produksi.
Inflasi ini disebabkan kenaikan permintaan di satu sisi dan penawaran di sisi lain. Timbulnya inflasi karena
antara pelaku permintaan dan penawaran yang tidak seimbang artinya jika permintaan barang bertambah sementara
penyediaan barang mengalami kekurangan
Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor seperti teh dan kopi di luar negeri (negara tujuan
ekspor), harganya mengalami kenaikan dan ini membawa pengaruh terhadap harga di dalam negeri.
3. Inflasi diimpor
Inflasi Tarikan Pemerintah
Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat.Kesempatan kerja yang
tinggi menciptakan pendapatan tinggi yang selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan
ekonomi mengeluarkan barang dan jasa.Pengeluaran ini dapat menimbulkan inflasi.
Disamping dalam masa perekonomian berkembang pesat , inflasi tarikan permiantaan juga bisa bersalu
pada masa ketidakstabilan politik yang terus menerus.Dalam masa seperti ini pemerintah belanja jauh melebihi
pajak yang di pungutnya.Untuk membiayai kelebihan pengeluaran tersebut pemerintah terpaksa mencetak uang
atau meminjam dari bank sentral. Pengeluaran pemerintah agregat akan akan mewujudkan melebihi kemampuan
ekonomi tersebut menyediakn barang dan jasa.Maka keadaan ini inflasi.
mencari pekerja baru dengan tawaran dengan pembayaran gaji dan upah yang tinggi ini.Langkah ini
menyebabkan biaya produksi meningkat yang akhirnya menyebabkan kenaikan harga – harga berbagai barang.
Inflasi Di Impor
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga – harga barang yang di impor.Inflasi ini akan wujud
apabila barang – barang yang diimporyang mengalami kenaikan harga mempunyai persanan yang penting dalam
kegiatan pengeluaran perusahaan – perusahaan.Satu contoh hal yang nyata dari inflasi ini adalahefek kenaikan
harga minyak dalam tahun 1970an kepada perekonomian Negara – Negara baratpengimpor barang lainnya.Minyak
penting artinya dalam proses proses barang – barang industri.Maka kenaikan harga minyak tersebut menaikkan
biaya produksi , dan kenaikan biaya produksi mengakibatkan kenaikan harga –harga.
Contoh lain dari peristiwa ini stagflasi adalah keadaan dalam ekonomi Indonesia sesudah krisis ekonomi
asia pada tahun 1997. Pada tahun berikutnya pendapatan nasional Indonesia menurun sebesar 13 persen,
penganguran mengalami kenaikan yang sangat nyata dan tingkat inflasi mencapai 70 persen .Stagflasi ini berlaku
sebagai akibat kemerosatan nilai rupiah yang sangat besar dan ketidakstabilan politik yang ditimbulkan oleh
penurunan nilai mata uang yang dratis tersebut.
Ada kalanya tingkat inflasi meningkat tiba-tiba atau wujud akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di
luar ekspentasi pemerintah . misalnya efek dari pengurangan nilai uang yang sangat besar atau ketidakstabilan
politik.Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang
bertujuan untuk mengatasi masalah inflasi yang bertambah cepat tingkatnya.
Berdasarkan kepada tingkat kelajuan kenaikan harga-harga yang berlaku , inflasi dapat dibedakan kepada
tiga golongan :
1. Inflasi merayap
3. Hiperinflasi
Inflasi Merayap
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalnnya.Yang di golongkan kepada inflasi
ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun.
Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat , yang menyebabkan tingkat harga
menjadi dua atau beberapa kali lipay dalam masa yang singkat . Di Indonesia sebagi contoh , pada tahun 1965
tingkat inflasi adalah 500 persen dan pada tahun 1966 ia telah mencapai 650 persen.dan inflasi seperti ini di
golongkan sebagai inflasi sederhana atau moderate inflation.
Hiperinflasi
Sumber Wujud Hiperinflasi
Hiperinflasi seringkali berlaku dalam perekonomian yang sedang mengalami perang atau kekacauan politik
dalam negaranya.Dalam masa-masa seperti ini pemerintah terpaksa menambah pengeluaran yang jauh melebihi
pajak yang di pungutnya.Salah satu caranya adalah meminjam dari bank sentral atau mewajibkan bank sentral
mencetak lebih banyak uang pembelanjaan pemerintah yang berlebihan tersebut mempercepat pertambahan
pengeluaran agregat.Pada umumnya sector perusahaan tidak akan mapu menghadapi kenaikan pengeluaran yang
sangat berlebihan , dan sebagai akibatnya harga-harga akan naik dengan cepat.
Apabila inflasi yang tinggi tingkatnya ini berjalan terus menerus , tingkat kegiatan ekonomi akan semakin
menurun dan ini menyebabkan pendapatan nasional mengalami kemunduran dan pengangugran semakin
meningkat . Ini berarti hiperinflasi cenderung mewujudkan stagfasi.
Kenaikan harga-harga yang tinggi dan terus menerus bukan saja menimbulkan bebrapa efek buruk ke atas
kegiatan ekonomi , tetapi juga kepada kemakmuran individu dan masyarakat.
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk
merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan
konsumen.
C. Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan
barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
D. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa
dari produsen ke konsumen.
Formulasi Strategi
Aliran yang paling berpengaruh dalam proses perumusan strategi adalah yang disebut dalam literatur manajemen
sebagai “the design school”. Aliran ini mengatakan bahwa strategi organisasi pada dasarnya adalah usaha untuk
menciptakan “fit” atau “match” antara kapabilitas internal organisasi dan peluang eksternal. Alat analisis untuk
membantu menciptakan “fit and match” adalah analisis SWOT (Strenghts, Weaknessess, Opportunities, and
Threats — kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman). Tetapi, orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
pemasaran menggunakan istilah lain yaitu TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, and Strenghts).
Tampaknya perbedaan penekanan antara faktor eksternal (OT/TO) dan faktor internal (SW/WS) yang menjadi
persoalan.
Menurut aliran ini, strategi yang baik adalah strategi yang sesuai dengan asan kehematan (law of parsimony), yaitu
jelas, sederhanan, dan spesifik. Tindakan harus merupakan konsekuensi dari alasan (action must flow from reason).
Namun, aliran ini menghadapi banyak kritik, karena dinilai menempatkan konsepsi lebih penting daripada proses
belajar, dan memisahkan formulasi dan implementasi (penerapan).
Tahap pertama adalah melakukan analisis trend (kecenderungan). Sesuatu disebut sebagai kecenderungan apabila
memiliki sifat dinamis — mengandung unsur perubahan. perubahan tersebut relatif permanen — tidak bersifat
sementara — dan perubahan tersebut relatif bisa diukur.
Tahap kedua adalah melakukan analisis SWOT (atau TOWS). SW merupakan analisis internal organisasi,
sedangkan OT merupakan analisis eksternal. Strategi yang disusun, pertama-tama, berdasarkan analisis internal
organisasi disebut strategi “inside-out”. Sedangkan yang disusun pertama-tama sebagai hasil analisis eksternal
disebut “outside-in”. Strategi “inside-out” biasanya melihat keterbatasan sumber daya sebagai kendala, sedangkan
strategi “outside-in” melihat peluang sebagai daya tarik utama. Dalam praktek sehari-hari, keduanya digabungkan
sehingga disebut analisis SWOT atau TOWS.
Tahap ketiga adalah berdasarkan analisis SWOT (TOWS), kemudian diturunkan berbagai alternatif strategi yang
bisa dipilih. Dengan menghubungkan empat dimensi tersebut, akan diperoleh empat kuadran, yaitu: alternatif
strategi SO (Strenghts and Opportunities), alternatif strategi ST (Strenghts and Threats), alternatif strategi WO
(Weaknesses and Opportunities) dan alternatif strategi WT (Weaknesses and Threats).
Tahap keempat adalah memilih strategi yang dinilai paling tepat bagi organisasi. Pemilihan strategi tentu dengan
memperhitungkan misi organisasi, nilai-nilai yang diyakini oleh pemimpin puncak organisasi, harapan-harapan
yang berkembang di masyarakat, dan kemungkinan berhasil-tidaknya strategi yang dipilih tersebut dalam
implementasinya. Pertimbangan-pertimbangan riil pelaksanaan strategi perlu dipikirkan secara masak, karena
organisasi tidak bisa diubah hanya dengan membuat pernyataan-pernyataan di atas kertas.
Tahap kelima adalah pelaksanaan strategi. Strategi yang telah dirumuskan harus diterjemahkan ke dalam program
kerja yang jelas. Salah satu yang harus dibangun adalah arsitektur organisasi. Arsitektur organisasi berkaitan
dengan jawaban terhadap tiga hal dasar, yaitu: siapa yang mempunyai kewenangan untuk memutuskan tentang hal
apa (distribution of authority), siapa memberi kontribusi apa dan bagaimana mengukurnya (performance appraisal),
dan siapa memperoleh apa dan berapa banyak (reward system).
Banyak faktor mempengaruhi pelaksanaan strategi, seperti faktor kepemimpinan, faktor komunikasi dalam
organisasi, faktor konflik, sistem imbalan, sisntem kontrol, dan faktor sumber daya manusia. yang penting,
organisasi harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap proses pembelajaran terus-menerus.
Michael E. Porter (dalam “What is Strategy?”, Harvard Business Review, Nov-Dec, 1996) membedakan
pengertian strategi dan operational effectiveness (OE). OE meliputi banyak kegiatan, seperti: benchmarking,
reengineering, total quality management, continuous innovation (kaizen), dan lainnya. Strategi adalah lebih dari
sekedar meningkatkan efisiensi. Strategi melibatkan pilihan-pilihan yang sulit (trade-off). Strategi berurusan
dengan upaya untuk menjadi berbeda (to be different), dan sering berkaitan bukan dengan yang harus dikerjakan,
melainkan dengan yang harus dilakukan (what not to do).
A.C. Hax dan N.S. Majluf (dalam The Strategy Concept and Process — A Pragmatic Approach. Prentice Hall
International Inc. 1996) menyebut ada empat sumber dari daya saing perusahaan, yaitu: kompetensi yang unik,
keberlanjutan (sustainability), apropriabilitas (kemampuan memanfaatkan potensi) dan oportunisme (saat yang
tepat).
Kompetensi unik hanya muncul apabila organisasi melakukan investasi pada aset yang berdaya tahan, spesialisasi,
dan sulit ditukar-tukar (durable, specialized and untradeable). Hal ini melibatkan keputusan yang tak mudah
diubah-ubah dan melibatkan investasi yang signifikan.
Dapat dikatakan bahwa sumber daya organisasi yang paling berharga, jarang, sulit ditiru, dan tidak mudah
tergantikan adalah sumber daya reputasi (seperti: image, ekuitas merek, kredibilitas korporasi, …) dan sumber
daya organisasional (seperti: etos kerja karyawan, kepemimpinan yang visioner, komitmen karyawan, …)
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai
dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan
antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan
kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang
spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan
Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program
yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan
(Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran
yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang
direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan
pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat
dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan para pesaing.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan
nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu
organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran
sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan
harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk
mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi
barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas
dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,
performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas,
karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri
terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus
melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan
dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih
efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor
lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya
adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
SISTEM PEMASARAN
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan
secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan
lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan
yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan
pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
3. Target pasar.
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi
pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur
yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan
peluang pemasaran yang muncul.
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan,
kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
f. Persaingan.
a. Pasar (market)
b. Pemasok
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian
dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan
oleh manajemen.
STRATEGI PEMASARAN
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap
kedewasaan dan tahap kemunduran.
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin,
menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi
berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan
produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah
proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara
pembeli di pasar.
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status
kesetiaan dan sikap pada produk.
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya
langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang
sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah
suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu.
Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan
pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-
beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
PERILAKU KONSUMEN
1. Faktor kebudayaan
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku
konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang
yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama.
Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial
adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya
mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga
serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta
konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga
oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta
sikap.
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial.
Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan
untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari
pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk
dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan
nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang
dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama,
mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan
pilihan.
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek.
Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara
berbagai merek dan harga barang relatif rendah
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan
semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan
pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau
jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk
dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa
saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan