TENTANG INFLASI
Nama : David rafi sanjaya
Nim : 221100035
Inflasi adalah penurunan nilai uang (kertas) yang drastis karena banyaknya dan
cepatnya uang (kertas) yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-
barang Sedangkan dalam buku Ekonomi Moneter Indonesia karya Aji Supriyanto, inflasi
mengacu pada peningkatan harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian yang
berlangsung secara terus menerus
Pengertian lainnya dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengartikan bahwa inflasi adalah
keadaan perekonomian negara di mana kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa
dalam jangka panjang karena tidak seimbangnya arus uang dan barang
Berikut ini beberapa penjelasan inflasi yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1 Penyebab Inflasi
Meningkatnya biaya produksi , Hal ini terjadi dalam jangka waktu tertentu dan secara
terus menerus Secara umum, penyebab inflasi akibat kenaikan biaya produksi adalah
karena adanya desakan biaya produksi yang semakin naik Inflasi ini dapat terjadi
kepada negara yang ekonominya sedang bertumbuh dan berkembang
Tingginya Permintaan, Jika permintaan terhadap sebuah barang atau jasa naik, maka
hal itu akan mengakibatkan penyediaan faktor produksi dan barang menjadi menurun
Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas
bahkan tidak ada Keadaan yang tidak seimbang itulah yang akan menyebabkan harga
barang dan jasa menjadi naik
Kekacauan Ekonomi dan Politik,Jika sebuah negara dalam kondisi yang tidak aman,
maka harga barang di negara tersebut akan cenderung menjadi mahal Hal ini juga
pernah terjadi di Indonesia Tepatnya hal ini terjadi pada tahun 1998 lalu Pada masa itu,
level inflasi di Indonesia bahkan menyentuh 70 persen Padahal level inflasi cenderung ,
antara tiga hingga 4 persen
Utang Nasional ,Ketika uyang di suatu negara meningkat, maka umumnya pemerintah
memiliki dua opsi Pertama, pemerintah dapat menaikkan pajak Kedua pemerintah
mencetak lebih banyak uang untuk melunasi hutang negara tersebut Jika pajak
mengalami kenaikkan, maka bisnis akan bereaksi Mereka akan menaikkan harganya
Hal itu dilakukan untuk mengimbangi kenaikan tarif pajak di perusahaan tersebut Jika
pemerintah memilih pilihan kedua, maka hal itu akan berdampak pada peredaran uang
di masyarakat Hal itu akan mengarahkan kepada kenaikan harga dan devaluasi mata
uang
Jumlah Uang Beredar Bertambah Teori ini dikemukakan oleh para kaum klasik Mereka
mengatakan bahwa ada sebuah keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan
harga-harga barang Jika jumlah barang tetap tetapi jumlah uang yang beredar lebih
banyak, maka harga akan menjadi mahal Jika hal tersebut terjadi secara terus menerus,
maka itu dinamakan inflasi
2 Dampak Inflasi
Perhitungan inflasi ini dilakukan oleh Badan Pusat Statistik atau BPS Kenaikan harga
dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut dengan inflasi kecuali, jika kenaikan
itu meluas pada barang lainnya BPS menghitung inflasi menggunakan Indeks Harga
Konsumen (IHK) atau Indeks pengeluaran IHK sendiri meliputi pengeluaran bahan
makanan dan makanan jadi ditambah dengan minuman atau tembakau Komponen IHK
lainnya dalam perhitungan inflasi adalah pengeluaran sandang, perumahan, Kesehatan,
Pendidikan dan olahraga serta transportasi dan juga komunikasi
4 Jenis Inflasi
Berdasarkan tingkatannya:
d Hiperinflasi: dikenal sebagai inflasi tidak terkendali, yaitu di atas 100 persen per tahun
Berdasarkan sebabnya:
Muncul karena tingginya permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa
Sesuai dengan hukum permintaan, jika permintaan banyak sementara penawaran tetap,
harga akan naik Peningkatan permintaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal,
seperti bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh percetakan uang,
kenaikan permintaan ekspor, bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit
yang murah
b Bottle Neck Inflation
Inflasi ini dipicu oleh faktor penawaran atau faktor permintaan Jika terjadinya karena
adanya faktor penawaran, sekalipun kapasitas yang sudah terpakai tetapi
permintaannya masih banyak, maka dapat menimbulkan inflasi Jika terjadi karena
faktor permintaan, maka disebabkan dengan adanya likuiditas yang lebih banyak, baik
berasal dari sisi keuangan atau akibat tingginya ekspektasi terhadap permintaan baru
Hal ini terjadi karena kenaikan dari biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya
input atau biaya faktor produksi
Berdasarkan sifatnya:
Inflasi ini ditandai dengan adanya laju inflasi yang rendah di mana kenaikan harga
berjalan secara lambat dengan persentase yang relatif kecil dalam jangka waktu yang
lama
Ditandai dengan adanya kenaikan harga yang cukup tinggi dan kadang dalam jangka
waktu pendek dan memiliki sifat akselerasi Artinya, harga-harga minggu atau bulan ini
lebih tinggi dibandingkan harga-harga minggu atau bulan yang lalu
Inflasi jenis ini merupakan inflasi yang parah sehingga masyarakat tidak bisa lagi
menyimpan uangnya Perputaran uang yang terjadi begitu cepat dan akhirnya harga naik
secara akselerasi Kondisi ini biasanya terjadi karena pemerintah mengalami defisit
anggaran belanja yang dibelanjai atau ditutup dengan mencetak uang
Berdasarkan tempat asalnya:
a Imported inflation
Inflasi ini merupakan inflasi yang berasal dari luar negeri yang dapat timbul akibat
kenaikan harga barang impor Menurut jurnal “Inflasi di Indonesia: Sumber-Sumber
Penyebab dan Pengendaliannya” oleh Edwin S Atmaja, inflasi ini hanya dapat terjadi
pada negara yang menganut sistem perekonomian terbuka Inflasi ini dapat menular,
baik melalui harga barang-barang impor maupun harga barang-barang ekspor
b Domestic inflation
Inflasi ini berasal dari dalam negeri Inflasi ini terjadi karena disebabkan oleh kesalahan
pengelolaan perekonomian baik di sektor riil maupun di sektor moneter di dalam negeri
oleh para pelaku ekonomi dan masyarakat
5 Contoh Inflasi
Contoh inflasi seperti misalnya kenaikan minyak goreng, dapat mengakibatkan kenaikan
inflasi karena memberikan efek yang luas dan diikuti dengan kenaikan harga barang
atau jasa lainnya