Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mata kuliah "Ekonomi Makro II".

Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
saw. yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah
untuk keselamatan umat di dunia.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Bapak Dr. Muhammad Yani Balaka, S.E.,M.Sc.Agr. selaku dosen
pengampuh mata kuliah Ekonomi Makro II. dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 02 Desember 2023

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BABI PENDAHULUAN.........................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................


1.2 Rumusan Masalah.....................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................

2.1 Pengertian Inflasi.......................................................................


2.2 Jenis-jenis Inflasi.......................................................................
2.3 Penyebab Inflasi........................................................................
2.4 Dampak dari Inflasi....................................................................
2.5 Analisis kondisi Inflasi di Kota Kendari......................................

BAB III PENUTUP................................................................................

3.1 Kesimpulan................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal


ini dikarenakan inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan
produktifitas ekonomi investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan
ongkos serta pendapatan di masa yang akan datang. Keberadaan
permasalahan inflasi dan tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu
senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa
serta otoritas moneter . Lebih dari itu, ada kecenderungan inflasi
dipandang sebagai permasalahan yang senantiasa akan terjadi . Hal ini
tercermin dari kebijakan otoritas moneter dalam menjaga tingkat inflasi.
Setiap tahunnya otoritas moneter senantiasa menargetkan bahwa angka
atau tingkat inflasi harus diturunkan menjadi satu digit atau inflasi
moderat.
Pengaruh inflasi cukup besar pada kehidupan ekonomi, inflasi
merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat
perhatian para ekonom, pemerintah, maupun masyarakat umum.
Berbagai teori, pendekatan dan kebijakan dikembangkan supaya inflasi
dapat dikendalikan sesuai dengan yang diinginkan.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Inflasi ?
2. Apa saja jenis-jenis inflasi ?
3. Apa saja yang menyebabkan Inflasi ?
4. Apa dampak yang timbul akibat Inflasi ?
5. Bagaimana Kondisi Inflasi di Kota kendari ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Apa itu Inflasi.
2. Mengetahui jenis-jenis Inflasi.
3. Mengetahui Penyebab terjadinya Inflasi.
4. Mengetahui Dampak yang diakibatkan oleh Inflasi.
5. Mengetahui Inflasi di Kota Kendari.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inflasi

Mengutip Buku Perekonomian Indonesia (2022), terdapat sejumlah


pengertian inflasi dari para ahli.

 Menurut Boediono (2005), inflasi adalah suatu kecenderungan


kenaikan harga secara umum dan terus-menerus.

 Winardi (1998) mengatakan inflasi merupakan suatu periode pada


masa tertentu yang terjadi ketika kekuatan dalam membeli
terhadap kesatuan moneter menurun, serta nilai uang yang
didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan jumlah barang
dan jasa.

 Sedangkan Lehner (2006) mengatakan inflasi sebagai keadaan


yang terjadi kelebihan permintaan terhadap barang-barang dalam
perekonomian secara menyeluruh.

Dari pendapat sejumlah tokoh ekonomi tersebut, inflasi dapat diartikan


sebagai kenaikan harga barang pokok karena ketidakseimbangan
ketersediaan barang dengan permintaan masyarakat.

2.2 Jenis-jenis Inflasi

1. Inflasi dapat dibagi menjadi dua kategori berdasarkan asalnya:


inflasi yang bersumber dari dalam negeri dan inflasi yang

5
bersumber dari luar negeri. Inflasi terjadi di dalam negeri. Misalnya,
harga pangan lebih tinggi karena penerbitan uang kertas baru dan
defisit anggaran yang dibiayai oleh kegagalan pasar.

Sedangkan inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang disebabkan


oleh kenaikan harga barang-barang impor. Hal ini mungkin
disebabkan tingginya biaya produksi barang di luar negeri atau
kenaikan bea masuk barang. Inflasi juga dapat dibagi lagi menurut
besarnya pengaruh harga.

2. Berdasarkan Keparahannya, jika kenaikan harga hanya terkait


dengan satu atau dua barang tertentu, ini disebut inflasi tertutup.
Namun jika terjadi kenaikan harga secara umum untuk semua
barang, hal ini disebut dengan inflasi terbuka (open inflation).

Sebaliknya, ketika serangan inflasi begitu kuat sehingga harga


berubah dan naik setiap saat, sehingga masyarakat tidak dapat lagi
memegang uang karena nilai uang terus menurun, ini disebut inflasi
yang tidak terkendali (hiperinflasi).

3. Inflasi berdasarkan sebabnya, tingkat inflasi dapat bervariasi dari


satu negara ke negara lain atau dalam suatu negara pada waktu
yang berbeda Demand-Pull Inflation Inflasi ini disebabkan oleh
peningkatan permintaan agregat (permintaan agregat) pada
kesempatan kerja penuh atau mendekati kesempatan kerja penuh.
ukuran

Dalam situasi mendekati kesempatan kerja penuh, peningkatan


permintaan total, selain kenaikan harga, dapat meningkatkan output.
Inflasi biaya Tidak seperti inflasi permintaan, inflasi biaya biasanya
ditandai dengan kenaikan harga dan penurunan output. Jadi inflasi sejalan
dengan resesi.

6
Keadaan ini biasanya terjadi pada saat penawaran total (total supply)
menurun akibat kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: Perjuangan serikat yang
sukses untuk kenaikan upah Dalam industri monopolistik, manajer dapat
menggunakan kekuatan pasar mereka untuk mendorong harga (lebih
tinggi).

2.3 Penyebab Inflasi

a. Meningkatnya Biaya Produksi

Hal ini terjadi dalam jangka waktu tertentu dan terus menerus.
Secara umum, sumber inflasi akibat kenaikan biaya produksi adalah
tekanan kenaikan biaya produksi. Inflasi ini dapat terjadi di negara-
negara yang perekonomiannya sedang tumbuh dan berkembang.

b. Tingginya Permintaan

Jika permintaan akan suatu barang atau jasa meningkat, hal ini
menyebabkan berkurangnya penawaran faktor produksi dan barang.
Sekarang barang dan jasa ini terbatas atau tidak ada substitusi atau
penggantinya. Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga barang dan
jasa naik.

c. kacauan Ekonomi dan Politik

Ketika suatu negara dalam kondisi tidak aman, harga komoditas di


negara tersebut cenderung tinggi. Hal ini juga terjadi di Indonesia.
Lebih tepatnya, ini terjadi pada tahun 1998. Saat itu, inflasi di
Indonesia mencapai 70 persen. Padahal inflasi biasanya antara tiga
sampai empat persen.

7
d. Utang Negara

Ketika utang suatu negara bertambah, pemerintah biasanya


memiliki dua pilihan. Pertama, negara dapat menuntut pajak. Kedua
pemerintah mencetak lebih banyak uang untuk melunasi utang negara.

Ketika pajak naik, perusahaan akan bereaksi. Yakni menaikkan


harga. Hal itu dilakukan untuk mengkompensasi kenaikan tarif pajak
perusahaan. Jika pemerintah memilih opsi lain, maka akan
mempengaruhi peredaran uang di masyarakat. Hal ini menyebabkan
kenaikan harga dan devaluasi mata uang.

e. Jumlah uang beredar meningkat

Teori ini disajikan oleh kaum klasik. Mereka mengatakan bahwa


ada korelasi antara jumlah uang yang beredar dan harga komoditas.
Ketika barang tetap ada tetapi jumlah uang beredar lebih banyak,
harga menjadi mahal. Jika ini terjadi terus menerus, kita berbicara
tentang inflasi.

2.4 Dampak dari Inflasi

Efek inflasi biasanya dirasakan oleh masyarakat dengan tingkat


pendapatan menengah ke bawah. Ketika harga barang naik, daya beli
mereka turun.

Menurut Bank Indonesia, penurunan daya beli ini berdampak


jangka panjang, menurunkan pendapatan dan taraf hidup. Itu membuat
orang miskin semakin miskin dalam jangka panjang.

8
Dampak inflasi terhadap ketidakseimbangan pendapatan. Jadi
dalam hal ini ada pihak yang dirugikan oleh inflasi, tetapi ada juga
pihak yang justru diuntungkan oleh inflasi.

2.5 Analisis Kondisi Inflasi di Kota Kendari

Tingkat Inflasi (%)

Kota Kendari

Tahun 2010-2019
Tahun Tingkat Inflasi
2010 3,87
2011 5,09
2012 5,25
2013 5,92
2014 7,4
2015 1,64
2016 3,07
2017 2,96
2018 2,55
2019 3,22

Berikut Grafik tingkat Inflasi Kota Kendari

9
Berdasarkan data inflasi diatas dapat dilihat bahwa tingkat inflasi di kota
kendari terus mengalami perubahan setiap tahunnya. Berikut beberapa
spesifikasinya :

 Pada tahun 2010, tingkat Inflasi sebesar 3,17 %


 Tahun 2011, tingkat inflasi meningkat sebesar 1,92 %
 Tahun 2012, tingkat inflasi meningkat sebesar 0,16 %
 Tahun 2013, tingkat inflasi meningkat sebesar 0,67 %
 Tahun 2014, tingkat inflasi meningkat sebesar 1,48%
 Tahun 2015, tingkat inflasi menurun sebesar -5,76 %
 Tahun 2016, tingkat inflasi meningkat sebesar 1,43 %
 Tahun 2017, tingkat inflasi menurun sebesar -0,11 %
 Tahun 2018, tingkat inflasi menurun sebesar -0,41 %
 Tahun 2019, tingkat inflasi meningkat sebesar 0,67 %
 Tingkat inflasi tertinggi yaitu pada tahun 2014, sebesar 7,4%
 Tingkat inflasi terendah yaitu pada tahun 2015, sebesar 1,64 %
 Rata-rata tingkat inflasi di kota kendari dari tahun 2010-2019, yaitu
4,097 %

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang pokok karena


ketidakseimbangan ketersediaan barang dengan permintaan masyarakat.

Inflasi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan asalnya,


tingkat keparahannya dan berdasarkan penyebabnya.

Inflasi disebabkan beberapa faktor, yaitu meningkatnya biaya produksi,


tingginya permintaan, kekacauan ekonomi dan politik, Utang Negara dan
jumlah uang beredar.

Inflasi dapat memberikan dampak negatif yaitu dapat menurunkan


daya beli masyarakat yang dapat mempengaruhi variabel-variabel dalam
perekonomian, hingga akhirnya dapat menyebabkan PDRB menurun.

Inflasi kota kendari dari tahun 2010 sampai tahun 2014 terus
mengalami peningkatan hingga mencapai 7,40% dan menjadi tingkat
inflasi tertingga, kemudian mengalami penurunan yang drastis pada tahun
2015 hingga mencapai 1,64%, kemudian mengalami peningkatan kembli
pada tahun 2016, kemudia 2017-2018 meningkat, dan tahun 2019
meningkat hingga 3,22.

Kondisi tersebut menunjukan bahwa inflasi kota kendari dari tahun


2015 hingga tahun 2019 masih dikatakan normal.

11

Anda mungkin juga menyukai