Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

INFLASI

Disusun oleh :
Diyana Mila Hafsari (21011010227)
Muhammad Everest Ardiwinata (21011010228)
I Gede Agung Krisnha (21011010229)
Muhammad Syifaul Qolbi (21011010230)

Dosen :
Dr. Muchtolifah, S.E., M.P

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN”VETERAN” JAWA TIMUR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Segala puji kita limpahkan kepada bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menciptakan seluruh alam dan isinya. Yang telah memberikan kami kesempatan
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Inflasi”Tanpa hidayah-Nya,
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Adapun Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah pengantar Ekonomi Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas
UPN Veteran Jawa Timur. Dalam Penulisan makalah ini Kami merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari para
pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan semoga
kedepannya dalam pembuatan makalah kami lebih baik. Kami mohon untuk saran
dan kritiknya demi kesempurnaan makalah. Terima kasih.

Surabaya, 7 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………1

KATA PENGANTAR…………………………….2

DAFTAR ISI……………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN……………………….4

 A. Latar Belakang………………………….4
 B. Rumusan Masalah…………………….4
 C. Tujuan makalah...…………………….4

BAB II PEMBAHASAN……………………….5

 A. Pengertian inflasi…………………….5
 B. Penyebab inflasi……..………………5
 C. Jenis inflasi………………………………6
 D. Cara mengatasi……………………….6
 E. Dampak inflasi…………………………7
 F. Cara mengatasi inflasi…………….7
 G. Cara menghitung inflasi………….8
 H. Teori inflasi………………………………9

BAB III PENUTUP ……………………………10

 A. Simpulan ………………………………….10
 B. Saran ……………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA …………………………..11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga secara cepat sehingga
berdampak pada menurunnya daya beli; sering pula diikuti menurunnya tingkat tabungan dan
atau investasi karena meningkatnya konsumsi masyarakat dan hanya sedikit untuk tabungan
jangka panjang; menurut ilmu ekonomi modern, terdapat dua jenis inflasi yang berbeda satu
sama lain, yaitu inflasi karena dorongan biaya (cost-push inflation) dan inflasi karena
meningkatnya permintaan (demand-pull inflation); dalam hal inflasi karena dorongan biaya,
kenaikan upah memaksa industri untuk menaikkan harga guna menutup biaya upah dalam
kontrak yang baru yang mengakibatkan adanya pola siklus upah dan harga yang lebih tinggi
yang disebut spiral harga upah (wage price spiral) dalam hal inflasi karena meningkatnya
permintaan, permintaan yang tinggi atas kredit merangsang pertumbuhan produk nasional bruto
yang selanjutnya menarik harga lebih lanjut ke atas;

1.2Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Inflasi?


2. Apa saja penyebab inflasi?
3. Sebutkan jenis-jenis inflasi!
4. Bagaimana cara mengatasi inflasi?
5. Bagaimana Dampak Inflasi?
6. Bagaimana cara menghitung inflasi?

1.3 Tujuan Makalah

Untuk mengetahui pengertian inflasi,Jenis-jenis inflasi,dampak inflasi dan mengatasi inflasi

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Inflasi

Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus sehubungan
dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti peningkatan konsumsi
masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,
hingga ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi merupakan indikator untuk melihat tingkat
perubahan, dan inflasi dianggap terjadi apabila proses kenaikan harga berlangsung terus-menerus
dan saling berpengaruh satu sama lain. Terdapat banyak cara untuk mengukur laju inflasi, namun
dua cara yang paling sering digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Deflator PDB.

Dalam KBBI (kamus besar Bahasa Indonesia) inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas)
karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga
barang barang. Dengan kata lain, inflasi adalah menurunnya nilai mata uang karena beberapa
faktor. BPS (badan pusat statistik) menyebutkan bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian
negara dimana ada kecenderungan kenaikan harga dan jasa dalam waktu Panjang.

2.2 Penyebab Inflasi

Terjadinya inflasi disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu:

1. Tarikan permintaan (demand pull inflation). Inflasi ini disebabkan permintaan atau daya
tarik masyarakat yang tinggi pada suatu barang atau jasa, yang mana biasanya dipicu dari
membanjirnya likuiditas di pasar, sehingga permintaan jadi tinggi dan memicu perubahan
tingkat harga. Peningkatan permintaan ini menyebabkan harga faktor produksi
meningkat.
2. Desakan (tekanan) produksi atau distribusi (cost push inflation). Inflasi ini disebabkan
dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus-menerus.
Biasanya inflasi jenis ini dipengaruhi desakan biaya faktor produksi yang terus
meningkat, kelangkaan produksi, dan/atau kelangkaan distribusi.
3. Inflasi campuran (mixed inflation). Inflasi ini terjadi akibat kenaikan penawaran dan
permintaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara keduanya. Misalnya, ketika
permintaan pada barang/jasa A meningkat, lalu menyebabkan persediaan barang/jasa A
turun sedangkan pengganti atau substitusinya terbatas atau tidak ada. Ketidakseimbangan
ini akan mengakibatkan terjadinya inflasi.
4. Pencetakan uang baru oleh pemerintah

5
5. Kebijakan pemerintah yang kurang tepat
6. Lambatnya produksi barang tertentu, terutama produksi makanan

2.3 Jenis-jenis Inflasi

A. Berdasarkan Kenaikan Harga

Berdasarkan kenaikan harga, inflasi dibagi ke dalam 4 jenis, yaitu:

1. Inflasi ringan: kenaikan harga di bawah 10% dalam setahun.


2. Inflasi sedang: kenaikan harga di antara 10% - 30% dalam setahun.
3. Inflasi berat: kenaikan harga di antara 30% - 100% dalam setahun
4. Hiperinflasi (inflasi tak terkendali): kenaikan harga di atas 100% dalam setahun.

B. Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Inflasi yang berasal dari dalam negri yaitu inflasi yang timbul karena defisit dalam
pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara.
2. Inflasi yang berasal dari luar negri yaitu inflasi yang timbul karena negara mitra dagang
mengalami inflasi yang tinggi.

C. Berdasarkan Besarnya Cakupan Pengaruh Terhadap Harga

Berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga, inflasi dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Inflasi tertutup (closed inflation). Kenaikan harga yang terjadi hanya berhubungan
dengan satu atau dua barang tertentu.
2. Inflasi terbuka (open inflation). Kenaikan harga yang terjadi pada semua barang secara
umum.
3. Hiperinflasi. Serangan inflasi yang sangat hebat sehingga harga barang/jasa terus berubah
dan meningkat setiap saat, akibatnya orang-orang tidak dapat menahan uang lebih lama
karena nilai uang terus merosot.

2.4 Cara Mengatasi Inflasi

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inflasi, yaitu:

1. Melalui Kebijakan Fiskal

Inflasi dapat diatasi dengan menggunakan kebijakan fiskal yang berarti mengatur penerimaan
dan pengeluaran pemerintah. Dengan menghemat pengeluaran pemerintah, inflasi dapat segera
teratasi atau dapat juga dengan menaikan tarif pajak rumah tangga maupun perusahaan.

2. Melalui Kebijakan Moneter

6
Kebijakan moneter adalah langkah yang dilakukan untuk menjaga kestabilan moneter guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara membatasi
jumlah uang yang beredar, menetapkan persediaan kas, menaikan suku bunga atau kebijakan
diskonto, dan menerapkan kebijakan operasi pasar terbuka.

3. Kebijakan Lainnya

Selain kebijakan fiskal dan moneter, pemerintah juga bisa mengatasi inflasi dengan cara
meningkatkan produksi dan jumlah barang di pasar, serta menetapkan harga maksimum untuk
beberapa jenis barang.

2.5 Dampak Inflasi

1. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan

Inflasi dapat mempengaruhi secara positif maupun negatif terhadap pendapatan masyarakat.
Misalnya saja saat terjadi inflasi lunak, maka perusahaan akan merasakan dampak positif karena
terjadi perluasan produksi sehingga dapat meningkatkan perekonomian.

Namun inflasi ini justru akan berdampak buruk terhadap para pekerja dengan pendapatan tetap,
karena nilai uang yang diterima tidak berubah, sementara harga barang/jasa semakin tinggi.

2. Dampak Inflasi Pada Bidang Ekspor

Biaya ekspor akan mengalami kenaikan biaya yang tinggi saat terjadinya inflasi, hal ini tentu
saja berdampak negatif untuk para pelaku ekspor. Kenaikan biaya tersebut juga akan membuat
kemampuan ekspor suatu negara berkurang karena kalah saing dengan barang dari negara
lainnya. Pada akhirnya, pendapatan devisa hasil ekspor pun akan berkurang.

3. Dampak Inflasi Terhadap Minat Menabung

Pada saat inflasi terjadi, minat menabung seseorang akan semakin berkurang karena bunga yang
didapatkan menjadi jauh lebih kecil, sedangkan penabung tetap harus membayar biaya
administrasi tabungan yang dimiliki.

4. Dampak Inflasi Terhadap Perhitungan Bahan Pokok

Inflasi juga akan membuat perhitungan dan penetapan harga bahan pokok menjadi lebih sulit
karena bisa jadi terlalu kecil ataupun terlalu besar. Hal ini disebabkan oleh prediksi persentase
inflasi di masa yang akan datang tidak akurat, sehingga proses penetapan harga pokok dan harga
jual menjadi tidak tepat

7
2.6 Cara Menghitung Inflasi

Laju inflasi= [(IHK periode ini-IHK periode sebelumnya) / (IHK periode sebelumnya)] x 100%

Menghitung laju inflasi di Indonesia umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan


tiga indikator yaitu Indeks Harga Konsumen (IHK) yang merupakan rata-rata yang dihasilkan
dari perubahan harga barang atau jasa yang dikonsumsi konsumen pada periode waktu tertentu,
Deflator PDB yang berfungsi sebagai indeks untuk menunjukan perkembangan harga di bidang
produsen, dan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) yang digunakan untuk mengukur harga
yang terjadi pada perdagangan grosir.

Cara menghitung indeks harga yaitu

Indeks harga agregatif tidak tertimbang


Cara ini mengharuskanmu menghitung harga barang atau jasa tiap tahunnya. Setelah itu, angka
yang diperoleh harus dibagi dengan harga pada tahun dasar. Kemudian, hasilnya dikalikan 100.

IA= Indeks harga yang ditimbang


Pn = Nilai yang dihitung
PO= Harga pada tahun dasar
Indeks harga agregatif tertimbang
Metode ini terdiri atas dua cara, yaitu:
 Laspeyres
Cara pertama ini akan menjumlahkan harga barang atau jasa setelah sebelumnya dikalikan
terlebih dahulu dengan kuantitasnya tiap tahunnya. Lalu, angka yang diperoleh harus dibagi
dengan harga dan dikalikan dengan kuantitasnya pada tahun dasar. Kemudian, hasilnya dikalikan
100.

IL= Angka Indeks Laspeyers


Pn= Harga yang dihitung
PO= Harga pada tahun dasar
QO= Kuantitas pada tahun dasar
 Paasche
Cara kedua ini akan memakai faktor penimbang kuantitas dari tahun yang akan dihitung.
Kemudian, hasilnya dikalikan 100.

8
IP= Angka Indeks Paasche
Pn= Harga yang dihitung
PO= Harga pada tahun dasar
Qn= Kuantitas pada tahun yang dihitung

2.7 Teori Inflasi

Teori Kuantitas

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, semakin banyak uang yang beredar maka akan
semakin tinggi juga harga-harga naik.Mengacu pada persamaan pertukaran dari irving fisher
dimana M.V=P.T. faktor penyebab harga barang secara umum yang cenderung akan mengarah
pada inflasi.

 Teori Keynes

Ini juga sebuah teori dimana ketika beberapa golongan masyarakat hidup melebihi
batas kemampuan dari ekonominya sendiri, dengan membeli barang atau jasa secara
berlebihan. Sesuai hukum ekonominya, semakin banyak permintaan sedangkan
penawarannya tetap, maka harga-harga juga akan meningkat.

 Teori Struktural

Yang terakhir adalah teori struktural, dimana terjadi saat produsen tidak lagi dapat
mengantisipasi dengan baik terjadinya kenaikan permintaan akibat pertambahan atau
lonjakan penduduk.

BAB III

PENUTUP

9
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah kami paparkan di atas, menunjukan pengertian, contoh, jenis,
teori dan dampak dari inflasi. Yaitu proses meningkatnya harga secara umum dan terus-
menerus sehubungan dengan mekanisme pasar yang dipengaruhi banyak faktor, seperti
peningkatan konsumsi masyarakat, likuiditas di pasar yang berlebih sehingga memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi
merupakan indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan inflasi dianggap terjadi
apabila proses kenaikan harga berlangsung terus-menerus dan saling berpengaruh satu
sama lain.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://kamus.tokopedia.com/i/inflasi/

11

Anda mungkin juga menyukai