Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK INFLASI BAGI MASYARAKAT INDONESIA DAN CARA

MENGATASINYA

Disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran


Sosiologi

Guru Mapel:
Iswati,S Ag

Oleh:
Kelompok 4
Nama Anggota Kelompok 1 AMARTA ROSSA S.
Nama Anggota Kelompok 2 NAILA ATFIANA S.
Nama Anggota Kelompok 3 M.RYO AMIR

KELAS XI IPS 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu iswati,S Ag sebagai guru
sosiologi yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk
dibahas terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat
makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi menyebabkan tingkat balas
jasa yang riil terhadap asset finansial domestik semakin rendah ( bahkan seringkali
negatif ), sehingga dapat mengganggu mobilisasi dana domestik dan bahkan dapat
mengurangi tabungan domestik yang menjadi sumber dana investasi. Kedua, dapat
menyebabkan daya saing barang ekspor berkurang dan dapat menimbulkan defesit
dalam transaksi berjalan dan sekaligus dapat meningkatkan hutang luar negeri.
Ketiga, inflasi dapat memperburuk distribusi pendapatan dengan terjadinya transfer
sumberdaya dari konsumen dan golongan berpenghasilan tetap kepada produsen.
Keempat, inflasi yang tinggi dapat mendorong terjadinya pelarian modal keluar
negeri. Kelima, inflasi yang tinggi akan dapat mennyebabkan kenaikan tingkat bunga
nominal yang dapat mengganggu tingkat investasi yang dibutuhkan untuk memacu
tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu (Hera Susanti etall,1995)

Inflasi juga merupakan masalah yang dihadapi setiap perekonomian. Sampai


dimana buruknya masalah ini berbeda di antara satu waktu ke waktu yang lain, dan
berbeda pula dari satu Negara ke Negara lain. Tingkat inflasi yaitu presentasi
kenaikan harga – harga dalam suatu tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai
ukuran untuk menunjukkan sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang
dihadapi. Dalam perekonomian yang pesat berkembang inflasi yang rendah
tingkatannya yang dinamakan inflasi merayap yaitu inflasi yang kurang dari sepuluh
persen setahun. Seringkali inflasi yang lebih serius atau berat, yaitu inflasi yang
tingkatnya mencapai diatas seratus persen setahun. Pada waktu peperangan atau
ketidak setabilan politik, inflasi dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi yang
kenaikan tersebut dinamakan hiperinflasi (Sukirno,2004).

Inflasi merupakan salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan
dijumpai di hampir semua Negara di dunia. Inflasi adalah kecenderungan dari harga –
harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau
dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas
kepada atau mengakibatkan kenaikan sebagian besar dari barang – barang lain.
(Boediono.1995).

Brodjonegoro (2008) menyatakan bahwa permasalahan pertama yang paling


kritis dalam kebijakan moneter adalah kesulitan pengambil kebijakan dalam
mengendalikan laju inflasi. Dalam pengertian, memang laju inflasi Indonesia relative
rendah, lebih banyak dibawah dua digit, tetapi selalu membutuhkan kerja ekstra
keras. Selain itu, inflasi yang terjadi juga sangat rentan apabila terjadi gangguan
eksternal. Ketika terjadi guncangan (shock) eksternal sedikit, seperti kenaikan harga
pangan, atau energi, maka secara langsung inflasi menjadi tidak terkontrol melebihi
10 persen Baru – baru ini Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan
Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan inflasi sampai
akhir 2012 mencapai 4,6 persen atau berada dalam kisaran yang ditetapkan BI 3,5 –
5,5 persen setahun.Sebelumnya BPS ( Bandan Pusat Statistik ) mengumumkan laju
inflasi pada September 2012 tercatat sebesar 0,01 persen, dengaan penyumbang
inflasi terbesar adalah kelompok sandang mencapai 1,47 persen serta kelompok
pendidikan rekreasi dan olah raga sebesar 1,07 persen. Sementara kelompok bahan
makanan menjadi penyumbang deflasi terbesar yaitu 0,92 persen.September 2012 laju
inflasi tahun kalender januari – septeber 2012 tercatat 3,79 persen dan inflasi inti year
on year (September 2012 terhadap September 2011) 4,12 persen. Inflasi pada
September 2012 merupakan inflasi terendah pada bulan yang sama lima tahun
terakhir. Pada September 2007 tercatat inflasi sebesar 0,8 persen, September 2008
Tercatat 0,97 persen dan September 2009 mencapai 1,05 persen, September 2010
inflasi mencapai 0,44 persen dan September 2011 inflasi mencapai 0,27 persen.
(www. antaranews.com)

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan penting yang terkait dengan
sub-bab yang akan dibahas pada BAB II Pembahasan. Rumusan masalah dituliskan
dengan poin-poin sebagai berikut:
1.Apa penyebab inflasi
2.cara untuk mengatasi inflasi
3.dampak inflasi bagi masyarakat indonesia
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi jawaban
dari rumusan masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:

1.Mengetauhi penyebab inflasi di indonesia


2.Mempelajari cara untuk mengatasi inflasi
3.memahami dampak inflasi bagi masyarakat indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Inflasi


1.Tekanan dari sisi penawaran (Cost Push Inflation) : Terjadi ketika inflasi
disebabkan oleh tekanan dari sisi penawaran atau peningkatan biaya produksi.
Beberapa faktor penyebabnya meliputi:

 Depresiasi nilai tukar: Jika mata uang suatu negara mengalami depresiasi
terhadap mata uang asing, harga impor akan naik, sehingga meningkatkan
biaya produksi dan akhirnya mendorong inflasi.
 Dampak inflasi luar negeri: Inflasi di negara mitra dagang atau di pasar
global dapat berdampak pada harga-harga impor, yang dapat
meningkatkan biaya produksi di dalam negeri.
 Peningkatan harga komoditas yang diatur Pemerintah: Jika Pemerintah
mengatur harga komoditas yang penting, kenaikan harga tersebut dapat
menyebabkan peningkatan biaya produksi secara umum. Negative supply
shocks
 Bencana alam atau gangguan dalam distribusi barang dan jasa dapat
mengurangi penawaran, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga
2.Tekanan dari sisi permintaan (Demand Pull Inflation): Terjadi ketika inflasi
disebabkan oleh tekanan dari sisi permintaan atau meningkatnya permintaan barang
dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini
digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total
(agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian hal tersebut dapat
mendorong kenaikan harga.

3.Ekspektasi Inflasi: Ekspektasi inflasi adalah faktor yang dipengaruhi oleh


persepsi dan harapan masyarakat serta pelaku ekonomi terhadap tingkat inflasi di
masa depan. Faktor ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen, investor, dan
pelaku ekonomi lainnya. Ada dua jenis ekspektasi inflasi:

1. Ekspektasi inflasi adaptif: Ekspektasi inflasi yang didasarkan pada


pengalaman masa lalu atau data historis.
2. Ekspektasi inflasi forward-looking: Ekspektasi inflasi yang didasarkan pada
analisis dan perkiraan terhadap faktor-faktor ekonomi dan kebijakan yang
mempengaruhi inflasi di masa depan

2.2 Cara Untuk Mengatasi Inflasi


 Kebijakan Moneter yang Ketat
Bank sentral dapat mengadopsi kebijakan moneter yang ketat untuk mengendalikan
inflasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menaikkan suku bunga, mengurangi pasokan
uang yang beredar, atau menjual surat berharga pemerintah untuk menarik uang dari
pasar. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi pengeluaran konsumen dan
investasi, sehingga mengendalikan permintaan dan inflasi.
 Kebijakan Fiskal yang Ketat
Pemerintah dapat mengadopsi kebijakan fiskal yang ketat untuk mengurangi
pengeluaran dan menyeimbangkan anggaran. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengurangi belanja publik, meningkatkan pajak, atau mengurangi subsidi yang dapat
menyebabkan tekanan inflasi.
 Pengendalian Upah
Kenaikan upah yang terlalu cepat dapat mendorong inflasi. Pemerintah dapat bekerja
sama dengan serikat pekerja dan pengusaha untuk menetapkan kebijakan upah yang
wajar dan sesuai dengan produktivitas ekonomi, sehingga mengurangi tekanan
inflasi.
 Intervensi Pasar
Pemerintah dapat melakukan intervensi langsung di pasar untuk mengendalikan harga
barang dan jasa tertentu yang memiliki dampak signifikan terhadap inflasi. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengatur harga, mengimpor barang, atau mengurangi tarif
pada barang-barang tertentu untuk mengurangi tekanan inflasi.
 Peningkatan Produksi dan Produktivitas
Meningkatkan produksi dan produktivitas ekonomi dapat membantu mengurangi
tekanan inflasi. Dengan meningkatkan pasokan barang dan jasa, permintaan dapat
terpenuhi tanpa menimbulkan tekanan harga yang signifikan.
 Peningkatan Investasi dan Inovasi
Mendorong investasi dan inovasi dalam sektor ekonomi yang penting dapat
membantu meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi, sehingga mengurangi
tekanan inflasi. Inovasi teknologi juga dapat membantu mengurangi biaya produksi
dan meningkatkan produktivitas.
 Pendidikan dan Kesadaran Publik
Pendidikan ekonomi dan kesadaran publik tentang inflasi dapat membantu
mengurangi tekanan inflasi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang inflasi,
masyarakat dapat mengatur pengeluaran mereka dengan bijak dan pengusaha dapat
mengatur harga mereka
dengan wajar

2.3 Dampak Inflasi


1. Menurunkan kesejahteraan masyarakat
Inflasi dapat menyebabkan nilai uang menurun, sehingga daya beli masyarakat
menjadi lebih rendah. Hal ini dapat mengurangi kesejahteraan masyarakat, terutama
bagi mereka yang memiliki penghasilan renda
2.Memburuknya distribusi pendapatan
Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan dalam perekonomian. Kenaikan
harga- harga barang dan jasa dapat menyebabkan masyarakat dengan penghasilan
rendah semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3.Meningkatnya suku bunga
Inflasi dapat menyebabkan meningkatnya suku bunga. Bank sentral mungkin akan
menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Tingkat suku bunga yang lebih
tinggi dapat membuat pinjaman lebih mahal, yang dapat mempengaruhi investasi dan
pengeluaran konsumen.
4.Mendorong investasi spekulatif
Dampak inflasi dapat mendorong investasi spekulatif. Investasi spekulatif adalah
investasi yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang besar
dalam waktu singkat. Investasi spekulatif dapat memperburuk kondisi perekonomian
suatu negara.
5.Menurunnya minat menabung
Inflasi dapat mengurangi minat masyarakat untuk menabung. Ketika harga-harga
barang dan jasa terus naik, nilai uang yang disimpan dalam bentuk tabungan akan
tergerus. Hal ini dapat mengurangi keinginan masyarakat untuk menabung dan
berdampak pada sumber pendanaan bagi sektor-sektor ekonomi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan saran


Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi inflasi di Indonesia maka dapat di ambil kesimpulan dan saran
sebagai berikut:

- Penting bagi individu dan lembaga keuangan untuk memahami dan mengantisipasi
efek inflasi terhadap ekonomi dan keuangan. Dengan memperhatikan laju inflasi,
dapat dilakukan langkah-langkah untuk melindungi nilai aset dan mempertahankan
daya beli.

- Mengelola risiko inflasi melalui diversifikasi investasi, perlindungan aset dengan


instrumen keuangan yang sesuai, dan penggunaan instrumen lindung nilai seperti
obligasi atau produk derivatif dapat membantu mengurangi dampak negatif inflasi.

- Pemerintah dan lembaga keuangan perlu melaksanakan kebijakan dan langkah-


langkah yang tepat untuk menjaga inflasi tetap stabil, mengontrol laju pertumbuhan
harga, dan menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Inflasi: Jenis, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya


https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230310144350-569-923396/pengertian-
inflasi-jenis-penyebab-dampak-dan-cara-mengatasinya/amp

https://feb.umsu.ac.id/cara-mencegah-dan-mengatasi-inflasi/

https://feb.umsu.ac.id/inflasi-dampak-dan-strategi-
mengatasinya/#:~:text=Dampak%20Inflasi&text=Inflasi%20dapat%20menyebabkan
%20nilai%20uang,mereka%20yang%20memiliki%20penghasilan%20rendah.
https://brainly.co.id/tugas/53883982

Anda mungkin juga menyukai