Anda di halaman 1dari 3

REVIEW ARTIKEL

Identitas Artikel
Nama penulis : Adwin S. Atmadja

Judul Artikel : Inflasi di Indonesia: Sumber-Sumber Penyebab dan Pengendaliannya

Jumlah Halaman : 14 Halaman (54-67)

Alamat Website : https://ced.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/15656

Kata Kunci : inflasi, structural bottleneck.

Reviewer : Rafli Mahriyan Putra

Nim : 200202053

Pendahuluan
Inflasi merupakan salah satu permasalahan klasik dalam suatu perekonomian yang
dapat mengakibatkan menurunnya pendapatan real masyarakat yang secara berkelanjutan
mempunyai dampak negatif dalam perekonomian makro. Hal tersebut menempatkan isu
inflasi sebagai indikator yang sangat penting dalam menjaga stabilitas perekonomian. Krisis
moneter yang muncul pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan melonjaknya tingkat
inflasi di Indonesia berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dan menurunnya
tingkat pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan tersebut telah menempatkan inflasi sebagai salah satu indicator strategis
bagi upaya mengeluarkan perekonomian nasional dari resesi yang berkepanjangan. Sampai
saat ini, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah baik melalui pengendalian inflasi dari sisi
moneter, maupun kebijakan disinflasi dari sisi penawaran aggregate yang terkait dengan sisi
produksi.

Dalam kaitannya dengan kebijakan moneter, salah satu factor terpenting bagi efektifitas
kebijakan moneter adalah pemahaman mengenai terbentuknya ekspektasi inflasi oleh pelaku
ekonomi serta factor yang berpengaruh terhadap inflasi. Dengan diperolehnya pemahaman
tentang dua hal tersebut dapat dijadikan dasar bagi pengendalian inflasi khususnya melalui
kebijakan moneter serta penentuan target inflasi yang diinginkan oleh pemerintah.
Latar Belakang Masalah
Krisis moneter yang melanda Indonesia diawali dengan terdepresiasinya secara tajam
nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (terutama dolar Amerika), akibat adanya domino
effect dari terdepresiasinya mata uang Thailand (bath), salah satunya telah mengakibatkan
terjadinya lonjakan harga barang-barang yang diimpor Indonesia dari luar negeri. Lonajakan
harga barang-barang impor ini, menyebabkan harga hamper semua barang yang dijual di
dalam negeri meningkat baik secara langsung maupun secara tidak langsung, terutama pada
barang yang memiliki kandungan barang impor yang tinggi.

Karna gagal mengatasi krisis moneter dalam jangka waktu yang pendek, bahkan
cenderung berlarut-larut, menyebabkan kenaikan tingkat harga terjadi secara umum dan
semakin berlarut-larut. Akibatnya, angka inflasi nasional melonjak cukup tajam. Lonjakan ini
menyebabkan peningkatan pendapatan nominal masyarakat semakin merosot. Mengakibatkan
Indonesia Kembali masuk ke dalam golongan negara miskin.

Berdasarkan masalah tersebut, maka latar belakang dari artikel ini yaitu untuk
memperbaiki kembali masalah inflasi ini dengan cara mencermati Kembali teori-teori yang
membahas tentang inflasi; faktor-faktor yang menjadi sumber penyebab timbulnya inflasi di
Indonesia.

Pembahasan
Tahap pertama yang dilakukan penulis yaitu menganalisis teori-teori yang membahas
tentang inflasi serta memaparkan jenis-jenis inflasi ke dalam beberapa pengelompokan
tertentu, bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Pengelompokan inflasi tersebut
dibedakan berdasarkan derajatnya, penyebabnya, dan asalnya.

Penulis juga secara bertahap menuliskan bagaimana perkembangan inflasi di Indonesia.


Pada tahap ini penulis memperoleh data bahwa meskipun angka inflasi di Indonesia yang
termasuk dalam kategori tinggi , tetapi dengan meninjau presentase golongan masyarakat
ekonomi bawah yang menderita akibat inflasi cukup besar, maka sebenarnya dapat dikatakan
bahwa inflasi di Indonesia telah masuk dalam stadium awal dari hyperinflation.

Menurut sudut pandang penulis, jumlah uang beredar adalah faktor utama yang dituding
sebagai penyebab timbulnya inflasi di setiap negara, tidak terkecuali di Indonesia. Di tahap
berikutnya penulis juga menambahkan informasi bahwa harga bahan pangan merupakan
salah satu penyumbang terbesar terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Hal ini antara lain
disebabkan oleh ketegaran structural yang terjadi di sektor pertanian sehingga inelastisnya
penawaran bahan pangan. Didukung dengan hasil studi empiris yang pernah dilakukan oleh
Sri Mulyani Indrawati (2016).

Dari paparan penulis, ada beberapa poin penting yang didapat oleh pembaca untuk
pengendalian inflasi di indonesia. Yaitu:

a. Meningkatkan supply bahan pangan


b. Mengurangi deficit APBN
c. Meningkatkan cadangan devisa
d. Memperbaiki dan meningkatkan kemmapuan sisi penawaran agregat

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pembaca dari hasil pengamatan dan pemahaman pembaca
artikel ini bisa dilihat pada poin kesimpulan yang dipaparkan penulis. Ternyata masalah
inflasi di Indonesia bukan saja merupakan fenomena jangka pendek, tetapi juga merupakan
jangka Panjang. Dalam arti, bahwa inflasi di Indonesia nukan semata-semata hanya
disebabkan oleh aggalnya pelaksanaan kebijakan di sector moneter oleh pemerintah, tetapi
juga mengindikasikan masih adanya hambatan-hambatan structural dalam perekonomian
Indonesia yang belum sepenuhnya dapat diatasi. Apabila mengacu pada usaha
pengeliminasian hambatan-hambatan structural tersebut, maka mau tidak mau harus
memperhatikan dengan seksama pembangunan ekonomi di sector real. Dengan melakukan
pembenahan di sector real secara tepat, bahkan mungkin sampai pada tahap messo atau
mikro ekonomi, maka kemantapan fundamental ekonomi Indonesia dapat diperkokoh.

Anda mungkin juga menyukai