Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

ISSN : 2338 - 4794


Vol. 4. No. 2 Mei 2016

ANALISIS PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA


TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
TAHUN 2005 – 2015
Siwi Nur Indriyani *)
Program Studi Manajemen UNKRIS
Alamat: Kampus UNKRIS, Jatiwaringin Jakarta Timur
Email : rainaqonita@yahoo.com

Abstract: The research studied to determine the effect of The Inflation, and Interest Rate to Indonesia’s
Economic Growth In Indonesia’s The Period 2005 – 2015. The data that used in this research is secondary
data namely The Inflation, and Interest Rate which devired from the website of bank Indonesia and Badan
Pusat Statistik (BPS). The method used is multiple linear regression. The regression of research results show
that simultaneoust the inflation and Interest Rate does significant effect to Indonesia’s economic growth in
the year 2005 – 2015.

Kata kunci : Inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi

PENDAHULUAN Indonesia cukup tinggi. Hal ini tidak


terlepas dari peran serta berbagai pihak
Selama kurun waktu setengah abad, seperti masyarakat, pemerintah, para
perhatian masyarakat perekonomian pelaku ekonomi, dan juga pihak luar
dunia tertuju pada cara untuk negeri.
mempercepat pertumbuhan ekonomi Kegiatan pemerintah suatu negara,
nasional. Ahli ekonomi dan politisi dari selain tingkat pertumbuhan yang tinggi,
semua negara sangat mendambakan dan pesatnya pembangunan ekonomi pun
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi membawa dampak pada meningkatnya
(economi growth). standar hidup dan kesejahteraan
Pada akhir tahun, masing-masing masyarakat, dimana peningkatan standar
negara selalu mengumpulkan data-data hidup ini tidak hanya peningkatan
statistiknya yang berhubungan dengan pendapatan saja tetapi juga peningkatan
tingkat pertumbuhan GNP. Dengan permintaan terhadap barang dan jasa
penuh harap setiap negara menantikan publik baik dari segi kualitas maupun
munculnya angka-angka pertumbuhan kuantitas. Penyelenggaraan barang dan
yang membesarkan hati. jasa publik ini secara langsung
Berbagai kemajuan dan merupakan tanggung jawab utama
perkembangan pembangunan telah pemerintah karena ciri utama dari barang
dicapai untuk meningkatkan dan jasa publik itu sendiri yang
perekonomian Indonesia. Salah satu menyangkut kepentingan masyarakat
indikator keberhasilan tersebut terlihat luas.
dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Besarnya penyediaan fasilitas
Indonesia 5,11% per tahunnya pada publik ini mempunyai korelasi terhadap
periode penelitian. Angka rata-rata besarnya pengeluaran pemerintah.
pertumbuhan ekonomi tersebut Pengeluaran pemerintah suatu negara
menunjukan bahwa kinerja pembangunan menggambarkan suatu pembiayaan
terhadap kegiatan pemerintah. Seperti
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

telah diketahui, pengeluaran pemerintah umum karena barang dan jasa yang ada
melalui Anggaran Pendapatan dan dipasaran mempunyai jumlah dan jenis
Belanja Negara (APBN) tercermin dalam yang sangat beragam sehingga sebagian
realisasi anggaran belanja rutin dan besar dari harga – harga barang tersebut
realisasi anggaran belanja pembangunan, selalu meningkat dan mengakibatkan
sedangkan jumlah seluruh penerimaan terjadinya inflasi. Adapun yang dimaksud
meliputi penerimaan dalam negeri yang laju inflasi adalah kenaikkan atau
disebut penerimaan pembangunan. penurunan inflasi dari periode ke periode
Ditinjau dari tujuannya, pengeluaran rutin atau dari tahun ke tahun.
merupakan pengeluaran operasional dan Jenis Inflasi menurut sebabnya
mutlak harus dilakukan serta konsumtif, yaitu : 1. Demand-pull inflation; Inflasi
tetapi tidak semua anggaran belanja rutin ini bermula dari adanya kenaikan
dapat dikategorikan sebagai pengeluaran permintaan total (agregate demand)
konsumsi (current expendicture) sedangkan produksi telah berada pada
misalnya seperti belanja pembelian keadaan kesempatan kerja penuh atau
inventaris kantor, belanja pemeliharaan hampir mendekati kesempatan kerja
gedung kantor dan lain-lain. penuh. Dalam keadaan hampir
Pengeluaran pemerintah secara kesempatan kerja penuh, kenaikan
garis besar terdiri dari pengeluaran rutin permintaan total disamping kenaikan
dan pengeluaran pembangunan. harga juga menaikkan hasil produksi
Pengeluaran konsumsi pemerintah (output). 2.Cost-push inflation; Berbeda
meliputi pengeluaran rutin dan dengan demand-pull inflation, cost-push
pengeluaran pembangunan. Di negara- inflation biasanya ditandai dengan
negara berkembang pengeluaran terbesar kenaikan harga serta turunnya produksi.
dialokasikan untuk pembangunan Jadi inflasi yang dibarengi dengan resesi.
infrastuktur yang merupakan barang Keadaan ini timbul biasanya dimulai
publik murni yang tidak dapat dihasilkan dengan adanya penurunan dalam
oleh pihak swasta seperti energi, penawaran total (aggregate supply)
pertahanan. Juga untuk membiayai sebagai akibat kenaikan biaya produksi.
kegiatan sosial seperti pendidikan, Dari definisi ini ada tiga komponen
kesehatan, dan lain-lain. Pembiayaannya yang menggambarkan bahwa telah terjadi
dilaksanakan dengan prinsip kemampuan inflasi yaitu : 1. Kenaikan Harga; Maksud
membayar. Hal ini juga berkaitan dengan dari kenaikan harga adalah harga suatu
meningkatnya defisit fiskal dinegara barang saat ini lebih mahal dari harga
berkembang karena keterbatasan sebelumnya. 2. Bersifat Umum;
kemampuan negara dalam meningkatkan Dikatakan bersifat umum karena
penerimaannya untuk membiayai kenaikan harga suatu barang tertentu
pengeluaran pemerintah yang semakin diikuti oleh kenaikan harga-harga
tinggi. lainnya. 3. Berlangsung Secara Terus
Menerus; Naiknya harga suatu barang
LANDASAN TEORI tiak bisa dikatakan inflasi jika harga
barang tersebut hanya terjadi sesaat.
Inflasi Penghitungan inflasi dilakukan dalam
Inflasi adalah proses kenaikan rentang waktu minimal bulanan. Jika
harga-harga barang secara terus-menerus terjadi dalam waktu satu bulan akan
atau suatu keadaan perkonomian yang terlihat apakah kenaikan harga bersifat
menunjukan adanya kecendrungan umum dan terus-menerus.
kenaikan tingkat harga secara umum Ini tidak berarti bahwa harga-harga
(price level). Dikatakan tingkat harga berbagai macam barang itu naik dengan
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

persentase yang sama, mungkin dapat merugikan dan mematikan. Pada kondisi
terjadi kenaikan tersebut tidaklah perekonomian ini susah dikendalikan
bersamaan. Yang penting terdapat walaupun telah dilakukan tindakan
kenaikan harga umum barang secara moneter dan tindakan fiskal.
terus-menerus selama suatu periode Efek yang ditimbulkan dari inflasi
tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya yaitu : 1. Efek terhadap pendapatan
sekali saja (meskipun dengan persentase (Equity Effects); Efek terhadap
yang cukup besar) bukanlah merupakan pendapatan sifatnya tidak merata, ada
inflasi. yang dirugikan tetapi ada pula yang
Sedangkan inflasi murni adalah diuntungkan dari inflasi. Seseorang yang
inflasi yang terjadi sebelum ada campur memperoleh pendapatan tetap akan
tangan dari pemerintah, baik berupa dirugikan oleh adanya inflasi. Misalnya
kebijakan fiskal maupun kebijakan seorang yang memperoleh pendapatan
moneter. Pada inflasi ini harga-harga tetap Rp.500.000,- per tahun sedang laju
masih dapat dikendalikan dan belum inflasi sebesar 10% akan menderita
mengakibatkan krisis dibidang ekonomi. kerugian penurunan pendapatan riil
Ada beberapa cara yang sebesar aju inflasi tersebut yakni
dikemukakan untuk menggolongkan Rp.50.000,-. 2. Efek terhadap efisiensi
jenis-jenis inflasi. Menurut Sukirno (Efisiensi Effects); Inflasi dapat pula
(2005) ada berbagai jenis inflasi yaitu: a. mengubah pola alokasi faktor-faktor
Inflasi merayap (inflasi yang terjadi produksi. Perubahan ini dapat terjadi
sekitar 2-3 persen per tahun). b. Inflasi melalui kenaikan permintaan akan
sederhana (inflasi yang terjadi sekitar 5-8 berbagai macam barang yang kemudian
persen per tahun). c. Hiperinflasi (inflasi dapat mendorong terjadinya perubahan
yang tingkatnya sangat tinggi yang dalam produksi beberapa barang tertentu
menyebabkan tingkat harga menjadi dua sehingga mengakibatkan alokasi faktor
kali lipat atau lebih dalam waktu satu produksi menjadi tidak efisien.3. Efek
tahun). terhadap Output (Output Effects); Dalam
Ada tiga kategori dalam inflasi dari menganalisa kedua efek diatas (Equity
tingkat keparahannya yaitu : 1. Inflasi dan Efficiency Effects) digunakan suatu
sedang (Moderate Inflation); Inflasi anggapan bahwa output tetap. Hal ini
sedang adalah inflasi yang ditandai dilakukan supaya dapat diketahui efek
dengan harga yang meningkat secara inflasi terhadap distribusi pendapatan dan
perlahan atau lambat dan tidak terlalu efisiensi dari jumlah output tertentu
menimbulkan ketidak sempurnaan pasar tersebut.
pada pendapatan dan harga relatif. Inflasi Menurut Sukirno (2000) dalam
ini dapat menurunkan kesejahteraan suatu negara, inflasi sangat
masyarakat yang mempunyai penghasilan mempengaruhi stabilitas perekonomian
yang tetap. 2. Inflasi ganas (Galloping negara tersebut karena : a. Tingkat inflasi
Inflation); Inflasi ganas adalah inflasi yang tinggi mempengaruhi tingkat
yang dapat menimbulkan gangguan yang produksi dalam negeri, melemahkan
parah. Pada kondisi ini orang cenderung produksi barang ekspor. Tingkat inflasi
menyimpan barang. Ini menyebabkan yang tinggi menurunkan produksi karena
seseorang tidak mau untuk menabung harga menjadi tinggi dan permintaan
karena bunga bank lebih rendah dari laju akan barang menurun sehingga produksi
tingkat inflasi. 3. Hyperinflasi, Yaitu menurun. b. Inflasi menyebabkan
tingkat inflasi yang sangat parah, bisa terjadinya kenaikan harga barang dan
mencapai ratusan, ribuan per tahun, ini kenaikan harga upah buruh, maka
merupakan jenis yang berbahaya, kalkulasi harga pokok meninggikan harga
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

jual produk lokal. Di lain pihak turunnya Indonesia (SBI) atau BI-rate adalah suku
daya beli masyarakat terutama bunga instrumen sinyaling Bank
berpenghasilan tetap akan mengakibatkan Indonesia (BI) merupakan suku bunga
tidak semua bahan habis terjual. Inflasi kebijakan moneter (policy rate).
menyebabkan naiknya harga jual Kenaikan atau penurunan tingkat suku
produksi barang ekspor dan berpengaruh bunga Bank Indonesia (BI-rate) akan
terhadap neraca pembayaran. mempengaruhi tingkat suku bunga antar
Pada prinsipnya tidak semua inflasi bank dan tingkat suku bunga deposito
berdampak negatif pada perekonomian. yang berakibat pada perubahan suku
Terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu bunga kredit. Dengan demikian BI-rate
inflasi di bawah sepuluh persen. Inflasi tersebut memberi sinyal bahwa
ringan justru dapat mendorong terjadinya pemerintah mengharapkan pihak
pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena perbankan dapat menggerakkan sektor riil
inflasi mampu memberi semangat kepada untuk dapat mendorong laju pertumbuhan
pengusaha, untuk lebih meningkatkan ekonomi Indonesia. Kenaikan BI-rate
produksinya. Pengusaha semangat akan mendorong kenaikan suku bunga
memperluas produksinya karena dengan dana antar bank dan suku bunga deposito
kenaikkan harga yang terjadi para yang mengakibatkan kenaikan suku
pengusaha mendapat lebih banyak bunga kredit. Sementara jika BI-rate
keuntungan. Selain itu, peningkatan diturunkan dikhawatirkan akan memicu
produksi memberikan dampak positif lain pelarian dana jangka pendek yang akan
yaitu tersedianya lapangan kerja baru. menganggu stabilitas nilai tukar rupiah
Inflasi akan berdampak negatif jika dan pertumbuhan ekonomi. Adapun
nilainya melebihi sepuluh persen. fungsi suku bunga menurut Sunariyah
(2004) adalah : 1. Sebagai daya tarik bagi
Suku Bunga para penabung yang mempunyai dana
Pengertian suku bunga menurut lebih untuk diinvestasikan. 2. Suku bunga
Sunariyah (2004) adalah harga dari dapat digunakan sebagai alat moneter
pinjaman. Bunga merupakan suatu dalam rangka mengendalikan penawaran
ukuran harga sumber daya yang dan permintaan uang yang beredar dalam
digunakan oleh debitur yang harus suatu perekonomian. Misalnya,
dibayarkan kepada kreditur. Suku bunga pemerintah mendukung pertumbuhan
merupakan salah satu variabel dalam ekonomi suatu sektor industry tertentu
perekonomian yang senantiasa diamati apabila perusahaan-perusahaan dari
secara cermat karena dampaknya yang industry tersebut akan meminjam dana
luas. Ia mempengaruhi secara lansung maka pemerintah memberikan tingkat
kehidupan masyarakat keseharian dan bunga yang lebih rendah dibandingkan
mempunyai dampak penting terhadap sektor lain. 3. Pemerintah dapat
kesehatan perekonomian. Biasanya suku memanfaatkan suku bunga untuk
bunga diekspresikan sebagai persentase mengontrol jumlah uang beredar. Ini
pertahun yang dibebankan atas uang yang berarti, pemerintah dapat mengatur
dipinjam. Tingkat bunga pada hakikatnya sirkulasi uang dalam suatu
adalah harga. Seperti halnya harga, suku perekonomian.
bunga menjadi titik pusat dari pasar Faktor-faktor utama yang
dalam hal ini pasar uang dan pasar modal. mempengaruhi besar-kecilnya penetapan
Sebagaimana harga, suku bunga dapat suku bunga adalah sebagai berikut : 1.
dipandang sebagai sebuah mekanisme Kebutuhan dana; Apabila bank
untuk mengalokasikan sumberdaya dan kekurangan dana sementara permohonan
perekonomian. Tingkat suku bunga Bank peminjam meningkat maka yang
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

dilakukan oleh bank agar dana tersebut kemungkinan resiko kredit macet dimasa
cepat terpenuhi dengan meningkatkan mendatang relatif kecil dan sebaliknya. 3.
suku bunga simpanan. Peningkatan bunga Produk yang kompetitif; Maksudnya
simpanan secara otomatis akan pula adalah produk yang dibiayai tersebut laku
meningkatkan bunga pinjaman. Namun dipasaran. Untuk produk yang kompetitif,
apabila dana yang ada disimpanan bunga kredit yang diberikan relatif
banyak sementara permohonan simpanan rendah jika dibandingkan dengan produk
sedikit maka simpanan akan turun. 2. yang kurang kompetitif. 4. Hubungan
Persaingan; Dalam memperebutkan dana baik; Biasanya bank menggolongkan
simpanan maka disamping faktor promosi nasabahnya antara nasabah utama
yang paling utama pihak perbankan harus (primer) dan nasabah basa (sekunder).
memperhatikan pesaing. Dalam arti jika Penggolongan ini didasarkan kepada
bunga simpanan rata-rata 16% maka jika keaktifan serta loyalitas nasabah yang
hendak membutuhkan dana cepat bersangkutan terhaap bank. Nasabah
sebaiknya bunga simpanan kita naikan utama biasanya mempunyai hubungan
diatas bunga pesaing misalnya 16%. yang baik dengan pihak bank sehingga
Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman dalam penentuan suku bunganya pun
kita harus berada dibawah pesaing. 3. berbeda dengan nasabah biasa. 5.
Kebijakan pemerintah; Dalam arti untuk Jaminan pihak ketiga; Dalam hal ini
bunga simpanan maupun bunga pinjaman pihak yang memberikan jaminan kepada
kita tidak boleh melebihi bunga yang penerima kredit. Biasanya jika pihak
sudah ditetapkan oleh pemerintah. 4. yang memberikan jaminan bonafid baik
Target laba yang diinginkan; Sesuai dari segi kemampuan membayar, nama
dengan target laba yang dinginkan jika baik maupun oyalitasnya terhdap bank
laba yang diinginkan besar maka bunga maka bunga yang dibebankan berbeda.
pinjaman ikut besar dan sebaliknya. 5. Demikian pula sebaliknya jika penjamin
Jangka waktu; Semakin panjang jangka pihak ketiga kurang bonafid atau tidak
waktu pinjaman akan semakin tinggi dapat dipercaya maka mungkin tidak
bunganya, hal ini disebabkan besarnya dapat digunakan sebagai jaminan pihak
kemungkinan resiko dimasa mendatang. ketiga oleh pihak perbankan.
Demikian pula sebaliknya jika Menaikkan suku bunga adalah alat
pinjaman berjangka pendek maka bunga utama bank sentral untuk memerangi
relatif lebih rendah. 1. Kualitas jaminan; inflasi. Dengan membuat biaya pinjaman
Semakin likuid jaminan yang diberikan semakin mahal maka jumlah uang yang
semakin rendah bunga kredit yang beredar di masyarakat akan berkurang
dibebankan dan sebaliknya. Sebagai dan aktivitas perekonomian akan
contoh jaminan setifikat tanah. Alasan menurun. Kejadian sebaliknya akan
utama perbedaan ini adalah dalam hal terjadi. Turunnya suku bunga akan
pencairan jaminan apabila kredit yang menyebabkan biaya pinjaman menjadi
diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang semakin murah. Para investor akan
likuid seperti sertifikat deposito atau cenderung terdorong untuk melakukan
rekening giro yang dibekukan akan lebih ekspani bisnis atau investasi baru dan
mudah untuk dicairkan jika dibandingkan para konsumen akan menaikkan
dengan jaminan tanah. 2. Reputasi pengeluarannya. Dengan demikian output
perusahaan; Bonafiditas suatu perusahaan perekonomian akan meningkat dan lebih
yang akan memperoleh kredit sangat banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.
menentukan tingkat suku bunga yang Selain itu investasi ke pasar saham juga
akan dibebankan nantinya karena akan naik.
biasanya perusahaan yang bonafid
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

Namun ternyata kebijakan Pertumbuhan ekonomi yang


pemberian suku bunga yang tinggi dapat dinyatakan dengan peningkatan output
pula menimbulkan dampak negatif pada dan pendapatan riil per kapita memang
kegiatan ekonomi. Tingkat suku bunga bukanlah satu-satunya sasaran
tinggi ternyata dapat menyebabkan cost kebijaksanaan di negara-negara
of money menjadi mahal, hal yang berkembang, namun kebijaksanaan
demikian akan memperlemah daya saing ekonomi menaikkan tingkat pertumbuhan
ekspor dipasar dunia sehingga dapat output perlu dilakukan karena : 1.
membuat dunia usaha tidak bergairah Pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai
melakukan investasi dalam negeri, syarat yang sangat diperlukan untuk
produksi akan turun dan pertumbuhan perbaikan kesejahteraan masyarakat. 2.
ekonomi menjadi stagnan (Boediono, Pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai
1990). suatu prasyarat untuk mencapai tujuan-
Dengan adanya permasalahan- tujuan pembangunan lainnya eperti
permasalahan yang harus dihadapi peningkatan pendapatan dan kekayaan
pemerintah tersebut maka dalam hal ini masyarakat, ataupun penyediaan fasilitas
pemerintah harus bisa memutuskan dan sarana sosial lainnya (Thirwall,
kebijaksanaan yang harus diambil 1976).
sehingga dapat memperbaiki maupun Menurut Kuznets, pertumbuhan
meningkatkan struktur dan kualitas ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam
perbankan Indonesia. jangka panjang dari negara yang
bersangkutan untuk menyediakan
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berbagai barang ekonomi kepada
Pertumbuhan ekonomi (economic penduduknya. Kenaikan kapasitas itu
growth) merujuk kepada perkembangan sendiri ditentukan atau dimungkinkan
kegiatan perekonomian suatu negara yang oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-
menyebabkan barang dan jasa yang penyesuaian yang bersifat teknologi
diproduksi dalam masyarakat bertambah institusional (kelembagaan) dan ideologis
dan kemakmuran masyarakat meningkat terhadap berbagai tuntutan keadaan yang
dalam jngka panjang. Pertumbuhan ada (Todaro 1994).
ekonomi yang terjadi merupakan salah Kuznets mengemukakan enam
satu indikator yang digunakan untuk karakteristik atau ciri proses pertumbuhan
menilai keberhasilan pembangunan. ekonomi yang bisa ditemui di hampir
Dalam kegiatan ekonomi yang semua negara maju yaitu : 1. Tingkat
sebenarnya, pertumbuhan ekonomi pertumbuhan output per kapita dan
menunjukan perkembangan ekonomi, pertambahan penduduk yang tinggi. 2.
secara fisik yang terjadi di suatu negara, Tingkat kenaikkan total produkstivitas
seperti pertambahan jumlah dan produksi faktor yang tinggi khususnya
barang indrustri, perkembangan produktivitas tenaga kerja. 3. Tingkat
infrastruktur, pertambahan jumlah failitas transformasi struktural ekonomi yang
umum seperti sekolah, rumah sakit, jalan, tinggi. 4. Tingkat transformasi sosial dan
perkembangan barang manufaktur dan ideologi yang tinggi. 5. Adanya
sebagainya. kecendrungan negara-negara yang mulai
Pertumbuhan ekonomi pada atau yang sudah maju perekonomiannya
dasarnya diartikan sebagai suatu proses untuk berusaha merambah bagian-bagian
dimana PDB riil atau pendapatan riil per dunia lainnya sebagai pemasaran dan
kapita meningkat secara terus-menerus sumber bahan baku. 6. Terbatasnya
melalui kenaikan produktivitas per kapita penyebaran pertumbuhan ekonomi yang
(Salvatore, 1997)
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

hanya mencapai sepertiga bagian PDB merupakan nilai dari total output
penduduk dunia. yang dihasilkan oleh suatu negara. PDB
Menurut teori pertumbuhan Indonesia terus meningkat sementara
ekonomi neo-klasik, dengan pertumbuhannya mengalami fluktuasi
mengasumsikan luas lahan tetap maka dengan laju pertumbuhan.
yang mempengaruhi pertumbuhan adalah Laju pertumbuhan ekonomi
peningkatan pada penawaran tenaga Indonesia berfluktuasi dari tahun ke
kerja, peningkatan pada capital stock dan tahun walaupun secara umum dapat kita
peningkatan pada produktivitas. tarik kesimpulan bahwa pertumbuhannya
Meningkatnya penawaran tenaga cenderung membaik terutama setelah
kerja akan menyebabkan bertambahnya pemerintah memberlakukan kebijakan-
output . Real output meningkat bila kebijakan ekonomi sehingga tercipta
semakin banyak orang yang ikut serta suasana perekonomian yang kondusif.
dalam proses produksi suatu negara. Pada saat krisis ekonomi melanda Asia
Peningkatan modal dapat dibagi menjadi Indonesia tidak terkecuali terkena
dua, yaitu : peningkatan pada modal fisik dampaknya bahkan mungkin yang terprah
dan modal tenaga kerja. Modal fisik tetapi saat ini perekonomian Indonesia
meningkatkan output dikarenakan hal sudah mulai bangkit lagi.
tersebut merangsang produktivitas tenaga Dalam neraca anggaran pendapatan
kerja dan secara langsung menyediakan dan belanja negara, Pengeluaran
pelayanan yang berharga. Peningkatan pemerrintah Indonesia secara garisbesar
pada produktivitas akan terjadi ketika dikelompokan atas pengeluran rutin dan
investasi pada peralatan seperti komputer pengeluaran pembangunan. Klasifikasi
dan mesin yang dapat mengurangi jam ini mirip seperti klasifikasi pengeluaran
kerja tenaga kerja. ke dalam pos-pos pengeluaran kapital.
Modal tenaga kerja meningkatkan Pengeluaran rutin pada dasarnya
pertumbuhan ekonomi karena tenaga berunsurkan pos-pos pengeluaran untuk
kerja yang mempunyai skill lebih membiayai pelaksanaan roda pemerintah
produktif dibandingkan dengan mereka sehari-hari, meliputi belanja pegawai,
yang tidak investasi pada modal tenaga belanja barang, berbagai macam subsidi
kerja dapat dilakukan melalui pendidikan (subsidi daerah dan subsidi harga
atau pelatihan. Peningkatan produktivitas barang), angsuran dan bunga utang
menjelaskan peningkatan pada output pemerintah, serta sejumlah pengeluaran
yang tidak dapat dijelaskan oleh lain. Sedangkan pengeluaran
pertambahan input. Yang terpenting dari pembangunan maksudnya pengeluaran
produktivitas adalah dengan adanya yang bersifat menambah modal
kemajuan teknologi, yang masyarakat dalam bentuk prasarana fisik,
mempengaruhinya dengan 2 cara. dibedakan atas pengeluaran
Pertama adalah kemajuan pada pembangunan yang dibiayai dengan dana
pengetahuan yang disebut inventions dan rupiah dan bantuan proyek.
kedua adalah penggunaan dari Pertumbuhan ekonomi umumnya
pengetahuan itu sendiri yang digunakan untuk menyatakan
menyebabkan produksiyang lebih efisien perkembangan ekonomi, kesejahteraan
yang disebut inovasi (Burda dan ekonomi, kemajuan ekonomi dan
Wyplosz, 2001). perubahan fundamental ekonomi jangka
Dalam perkembangan penjang suatu negara. Pertumbuhan
perekonomian suatu negara dapat ekonomi dapat didefinisikan sebagai
ditunjukkan oleh pertumbuhan Produk pertambahan nasional agregatif atau
Domestik Bruto (PDB) Negara tersebut. pertambahan output dalam periode
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

tertentu, misalkan satu tahun atau Penelitian ini terbatas pada


pertumbuhan ekonomi menunjukkan pengujian sampai sejauh mana variabel
peningkatan kapasitas produksi barang inflasi (INF), dan variabel suku bunga
dan jasa secara fisik dalam kurun waktu (SB) mempengaruhi variabel
tertentu. pertumbuhan ekonomi Indonesia (PEI)
Dengan adanya inflasi adalah periode 2005-2015.
kecenderungan naiknya harga barang dan
jasa pada umumnya yang berlangsung Analisis dilakukan dengan
secara terus menerus. Apabila inflasi menggunakan data tahunan selama 11
meningkat maka harga barang didalam tahun dari tahun 2005 sampai dengan
negeri akan sangat berpengaruh dan tahun 2015. Data-data yang digunakan
semakin meningkat. Dengan naiknya dalam penelitian ini adalah data sekunder
harga barang sama dengan turunnya nilai yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik,
mata uang. Maka dengan demikian inflasi Bank Indonesia, International Monetary
dapat diartikan sebagai penurunan nilai Fund, Asian Development Bank dan
mata uang terhadap nilai barang dan jasa International Funding Statistik (IFS).
secara umum. Sedangkan untuk tingkat Selain itu penulis juga memperoleh data
inflasi menunjukkan presentase dari dari searching internet buku referensi,
perubahan tingkat harga rata-rata jurnal-jurnal ilmiah dan kepustakaan
tertimbang untuk barang dan jasa dalam yang dianggap relevan dengan maksud
perekonomian suatu negara. Dengan dan tujuan penelitian ini.
adanya inflasi maka kenaikan tingkat
inflasi menunjukan adanya suatu HASIL PENELITIAN DAN
pertumbuhan perekonomian, namun PEMBAHASAN
dalam jangka waktu panjang maka
tingkat inflasi yang tinggi sangat Hubungan Antara Inflasi Dan Suku
memberikan dampak yang sangat buruk. Bunga Terhadap Pertumbuhan
Dengan tingginya tingkat inflasi hal ini Ekonomi Indonesia Periode 2005 –
yang menyebabkan barang domestik 2015
relatif lebih mahal bila dibandingkan
dengan barang-barng import. Pada Dalam analisis jalur, diuji korelasi
prinsipnya tidak semua inflasi berdampak antar variabel independen. Berikut ini
negatif pada perekonomian. Terutama Tabel 1. Yang menjelaskan Correlations
jika terjadi inflasi ringan ini dapat untuk uji sub struktural.
mendorong terjadinya pertumbuhan
ekonomi. Ini yang membuat semangat Tabel 1. Correlations
para pengusaha untuk lebih meningkatkn PEI INF SB
produksinya dengan membuka lapangan
kerja baru. Pearson PEI 1.000 .747 .735
Correalations INF .747 1.000 .466
Salah satu faktor penentu SB .735 .466 1.000
pertumbuhan ekonomi yang lainnya
adalah suku bunga. Tingkat suku bunga Sig (1-tailed) PEI . .004 .005
INF .004 . .074
SB .005 .074
METODE PENELITIAN
N PEI 11 11 11
Metode penelitian yang digunakan INF 11 11 11
dalam penelitian ini adalah penelitian SB 11 11 11

kausal karena meneliti hubungan antar Sumber : Data primer yang diolah
varibel terhadap variabel lainnya.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

Tingkat pertumbuhan ekonomi Dari Tabel 3 besarnya angka Rsquare


dengan inflasi dan suku bunga memiliki (r ) adalah 0,749. Angka
2
tersebut
hubungan yang kuat karena korelasi mempunyai maksud bahwa pengaruh
antara 0,6-0,8. Sedangkan hubungan Inflasi dan Suku Bunga terhadap
antara inflasi dan suku bunga memiliki Pertumbuhan Ekonomi Indonesia adalah
hubungan yang lemah karena korelasi 74,9%. Adapun sisanya
dibawah 0,6. sebesar25,1%(100%-74,9%) dipengaruhi
oleh faktor lain.
Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hasil Uji Secara Parsial
Indonesia Periode 2005 - 2015 Berikut ini Tabel 4 yang
menjelaskan Coefficients untuk uji secara
Hasil Uji Secara Simultan parsial pengaruh inflasi dan suku bunga
Berikut ini Tabel 2. yang terhadap pertumbuhan ekonomi
menjelaskan Anova untuk uji secara Indonesia periode 2005-2015.
simultan pengaruh Inflasi (INF) dan Suku Tabel 4. Coefficients

Bunga (SB) terhadap Pertumbuhan Unstandardized Stan T Sig


Ekonomi Indonesia (PEI). Coefficients dard
Coef
Tabel 2. Anova
ficie
nts
Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
B Std. Beta
Error
Regression 43164.037 2 21582.019 11.932 .004
Residual 14469.599 8 1808.700 Const. 222.365 67.078 3315 .011
Total 57633.636 10 INF .197 .076 .517 2582 .032
a. Predictor : (Constant), Inflasi, Suku Bunga SB .239 .097 .494 2466 .039
b. Dependent Variabel : Pertumbuhan Ekonomi
a. Dependent Variable : Pertumbuhan Ekonomi

Dari tabel 2, karena nilai sig < 0,05


maka keputusannya Ho ditolak dan Ha Dari tabel 4 diatas, semua variabel
diterima artinya koefisien analisis jalur secara parsial peran Inflasi dan Suku
adalah signifikan. Dalam penelitian ini Bunga berpengaruh terhadap
berarti secara simultan terdapat pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode
Inflasi dan Suku Bunga terhadap 2005-2015 karena nilai sig < 0,05. Untuk
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode variabel peran Inflasi dan Suku Bunga
2005-2015. secara statistik signifikan.
Untuk mengetahui besarnya
pengaruh Inflasi dan Suku Bunga
terhadap Pertumbuhan Ekonomi KESIMPULAN DAN SARAN
Indonesia Peride 2005-2015 secara
gabungan dapat dilihat dari hasil Kesimpulan
penghitungan dalam model summary, Berdasarkan hasil bahasan tersebut
khususnya angka Rsquare Tabel 3 yang di atas, maka dapat disimpulan sebagai
menjelaskan summary untuk analisis berikut : 1). Terdapat hubungan antara
jalur. pengaruh Inflasi dan Suku Bunga
Tabel 3. Model Summary terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Model R R Adjusted Std. Error of The Indonesia Periode 2005-2015. 2).
Squares R Square Estimed Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode
2005-2015 atas Inflasi dan Suku Bunga
1 .865 .749
a. Predictor : (Constant), Inflasi, Suku Bunga memiliki hubungan yang kuat.
b. Dependent Variabel : Pertumbuhan Ekonomi Sedangkan Inflasi dengan Suku Bunga
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

memliki hubungan yang lemah. 3). Inflasi http // bog.ub.c.id, di akses tanggal
dan Suku Bunga berpengaruh secara 19 Desember 2013
simultan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Hill, Hal. 2002, Ekonomi Indonesia, Edisi
Indonesia 2005-2015. 4). Secara partial Kedua, Terjemahan Tri Wibowo
Inflasi dan Suku Bunga berpengaruh Budi Santoso dan Hadi Susilo,
signifikan terhadap Pertumbuhan Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ekonomi Indonesia Periode 2005-2015. Judisseno, rimsky K. 2002, Sistem
Moneter dan Perbankan di
Saran Indonesia, PT. Gramedia Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian dan Utama, Jakarta.
memberikan saran-saran sebagai berikut: Kasmir, 2005, Bank dan Lembaga
1). Pemerintah harus mampu menjaga Keuangan Lainnya; edisi keenam,
kestabilan harga barang dan jasa, serta PT. Raja Grafindo
kondisi keamanan dalam negeri yang Mangkoesubroto, Guritno dan Algifari,
stabil dan kondusif sehingga tingkat 1998, Teori Ekonomi Makro,
inflasi dapat dikendalikan dengan baik. Yogyakarta : STIE YKPN.
2). Peran pemerintah agar laju inflasi Mankiw, N. Gregory N., 2003, Teori
mencapai tingkat yang paling rendah Makro Ekonomi Terjemahan,
dengan melakukan operasi pasar, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
menjaga kecukupan pasokan dan Utama.
ketersediaan barang, mengamankan stok Mankiw N. Gregory, Dkk, Pengantar
didaerah, menjaga kelancaran distribusi Ekonomi Makro, Edisi Asia,
barang dan mengembangkan sistem Penerbit Salemba Empat, Jakarta,
logistik nasional. 3). Sebaiknya kebijakan 2013.
Bank Indonesia sebagai induknya bank di Mc.Eachern, William A., 2000, Ekonomi
Indonesia yang mengatur kebijakan Makro Pendekatan Kontemporer,
tentang suku bunga haruslah sesuai Penerbit Salemba Empat
dengan prosedur dan situasinya. Nopirin, 1992, Ekonomi Moneter,
Yogyakarta : BPFE.
DAFTAR PUSTAKA Reksoprayitno, Soediyono, 2000,
Ekonomi Makro (Pengantar
Badan Pusat Statistik, Indikator ekonomi, Analisis Pendapatan Nasional),
berbagai edisi. Edisi Kelima, Cetakan Kedua,
Badan Pusat Statistik, Statistik dalam 50 Yogyakarta : Liberty.
tahun Indonesia Merdeka. Rahardja, Prathama dan Manurung,
Badan Pusat Statistik, Statistik Mandala. 2004. Pengantar Ilmu
Indonesia,berbagai edisi Ekonomi–Mikroekonomi dan
Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Makroekonomi. Fakultas Ekonomi
Keuangan Indonesia, berbagai edisi Universitas Indonesia, Jakarta.
Dornbusch, R. Dan fisher, S., 2004, Sukirno, Sadono, 2003, Pengantar Teori
Macroeconomic, Edisi Keempat, Makro Ekonomi, Jakarta : PT. Raja
Alih bahasa, Mulyadi, JA, Jakarta : Grafindo Persada
Penerbit Erlangga. Sukirno, Sadono, 2004, Ekonomi
Dita, R.K., 2011, Analisis Pengaruh Pembangunan, LPFE UI dan Bina
Investasi, Inflasi dan Suku Bunga Grafika, Jakarta.
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Waluyo, Dwi Eko, 2003, Teori Ekonomi
Makro, Malang : Penerbit UMM.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Siwi Nur Indriyani

Anda mungkin juga menyukai