Anda di halaman 1dari 6

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2 :

 Rima Ayu Sabrina Violina - 235030207111049


 Ahmad Dzaky Haikal Wahid – 235030200111096
 Muhammad Zidan Muayyadbillah – 235030201111097
 Darwin Armani Wongso – 235030200111014

1. Sebutkan tiga indikator ekonomi dan jelaskan kinerja indonesia berdasarkan


masing masing indikator.
Jawab : Tiga indikator ekonomi Indonesia antara lain Pendapatan Per kapita ,
Inflasi , dan Ekspor Impor.
Pendapatan Per Kapita mencerminkan tingkat kesejahteraan rata rata
penduduk suatu negara. Kinerja Indonesia dalam indikator ini telah mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil dan
cepat, akan tetapi Pendapatan Per Kapita rakyat Indonesia tetap dibawah kata
sejahtera dibandingkan negara negara maju. Faktor seperti distribusi pendapatan
yang tidak merata , tingkat kemiskinan yang tinggi di beberapa wilayah pelosok,
serta rendahnya produktivitas dan ketergantungan sektor pertanian masih
menjadi hambatan peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia. Dalam hal ini
pemerintah berupaya melalui berbagai kebijakan seperti pembangunan
infrastruktur , peningkatan kualitas SDM, dan dukungan terhadap sektor
ekonomi diharapkan meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Inflasi di Indonesia telah berhasil dikelola dengan baik dalam beberapa tahun
terakhir, tetapi masih memerlukan pemantauan yang cermat. Pemerintah dan
bank sentral terus bekerja sama untuk menjaga stabilitas harga dengan
mengendalikan faktor-faktor yang dapat memicu inflasi, seperti harga bahan
bakar dan fluktuasi nilai tukar. Meskipun demikian, tantangan seperti kenaikan
harga komoditas dan perubahan iklim global tetap menjadi faktor risiko yang
perlu diwaspadai. Apabila dihubungkan dengan perekonomian Indonesia ,
inflasi yang rendah dan stabil dapat mendorong pertumbuhan ekonomi saat ini ,
selain itu inflasi yang stabil dan cenderung rendah akan meningkatkan peluang
investasi oleh pihak langsung karena harga yang stabil dan memiliki resiko
kecil.
Ekspor dan Impor merupakan indikator penting dalam ekonomi negara.
Kinerja Indonesia dalam ekspor dan impor sendiri terkadang berjalan secara
kontradiktif. Terkadang pihak pemerintah melakukan impor barang yang
sebenarnya melimpah di Indonesia seperti beras dan bawang putih. Namun
kinerja Indonesia dalam mengekspor barang seperti nikel yang sebelumnya
pemerintah mengekspor dengan bahan mentah mulai berani untuk mengolah
terlebih dahulu dan menjadikannya lebih bernilai jual. Tentunya hal ini akan
menumbuhkan perekonomian Indonesia apabila berjalan dengan lancar.
Indonesia sendiri terus berupaya untuk diversifikasi ekspor dengan
mengembangkan sektor ekonomi, industri dan pertambangan guna
meningkatkan nilai tambah produk.

2. Apa perbedaan antara resesi dan depresi


Jawab : Resesi adalah keadaan perekonomian suatu negara mengalami
penurunan selama 2 kuartal atau lebih secara berturut-turut, dalam masa resesi,
orang mengurangi pembelian barang sehingga berdampak pada kegagalan
bisnis, pengangguran, dan standar hidup yang menurun

Depresi adalah resesi tingkat berat, dimana keadaan ekonomi mengalami


penurunan signifikan secara berkepanjangan. Biasanya didampingi dengan
adanya deflasi

Perbedaan antara resesi dan depresi :


 Durasi : Resesi biasanya terjadi dalam jangka waktu yang lebih pendek,
biasanya beberapa bulan hingga satu atau dua tahun. Di sisi lain, depresi
adalah kondisi ekonomi yang berlangsung lebih lama, seringkali
bertahan selama bertahun-tahun.
 Tingkat penurunan : Penurunan ekonomi selama resesi cenderung lebih
moderat dan tidak seburuk selama depresi. Resesi terjadi saat PDB turun
di kisaran 0.3% - 5.1% , sementara depresi terjadi saat PDB mengalami
penurunan di kisaran 14.7% - 38.4%
Kasus yang paling terkenal di Indonesia adalah Krisis Moneter pada tahun 1998,
ekonomi domestik mengalami penurunan sebesar 6.4% pada kuartal I, lalu
16.8% pada kuartal II, dan 17.4% pada kuartal IV. Inflasi Indonesia melambung
sebesar 77.63%, hal ini dipicu oleh krisis moneter Asia yang bermuka dari
Thailand meninggalkan kebijakan nilai tukar tetap terhadap dolar AS

3. Bagaimana pemerintah mengelola perekonomian menggunakan kebijakan


fiskal?
Jawab : Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah untuk mengelola kondisi
keuangan, seperti pengeluaran, pendapatan, piutang dan perpajakan untuk
mengatur jalannya perekonomian Negara agar menjadi lebih baik. Dalam
kebijakan fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaran suatu
negara untuk memabntu negara mencapai kestabilan ekonomi. Cara yang
digunakan dari kebijakan fiskal ini adalah dengan memperbarui aqtau mengubah
pengelolaan pendapatan dan pengeluaran negara.
Instrumen Kebijakan Fiskal :
a Anggaran Belanja Seimbang (anggaran yang disesuaikan dengan
kondisi perekonomian)
b Stabilitas Anggaran Otomatis (pengeluaran pemerintah harus
bermanfaat dan punya biaya relative)
c Pengelolaan Anggaran (menyesuaikan anggaran belanja pemerintah
dengan penerimaan pajak secara langsung untuk memperkecil
ketidakstabilan ekonomi)
d Pembiayaan Fungsional (mengatur pengerluaran pemerintah untuk
menghindari pengaruh langsung pendapatan Nasional dengan tujuan
meningkatkan kesempatan kerja)
Jenis Kebijakan Fiskal :
a Kebijakan Fiskal Ekspansif
Memberikan lebih banyak uang ke konsumen agar konsumen terus
membelanjakan lebih banyak sehingga ekonomi negara maju.
b Kebijakan Fiskal Kontraksional :
Kebijakan ini adalah kebalikan dari Kebijakan fiskal ekspansif.
Kebijakan ini digunakan untuk memperlambat laju pertumbuhan
ekonomi misalnya pada saat inflasi tumbuh pesat.

Kebijakan fiskal membawa banyak manfaat untuk perekonomian negara, seperti


dapat menumbuhkan kondisi ekonomi yang lebih baik, pengalokasian sumber
daya yang lebih efektif dan tepat sasaran, menstabilkan kondisi ekonomi negara
jangka pendek dan pemerintah mampu melakukan pengembangan pada
pembangunan jangka panjang negara. Contoh kebijakan fiskal yang pernah
diterapkan di Indonesia adalah Tax Amnesty dan Subsidi bahan bakar minyak.

1. Apa arti istilah kebijakan moneter? Organisasi apa yang bertanggung jawab atas
kebijakan moneter?
Jawab : Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah
dalam rangka menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan
dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat.

Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ketersediaan uang


suatu negara. Karena persediaan uang negara mempengaruhi berbagai aktivitas
ekonomi, perkembangan suku bunga, jumlah kredit, dan jumlah uang beredar,
yang pada akhirnya akan mempengaruhi tidak hanya perkembangan pasar
keuangan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan.

Oleh sebab itu, penanggung jawab dan pelaksana kebijakan moneter di


Indonesia yaitu Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. Hal ini didasari
pada Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 mengenai Kebijakan Moneter Bank
Indonesia.

Berhasilnya Indonesia menjaga inflasi dalam level sasaran tak terlepas dari
sinergi kebijakan fiskal dan moneter, serta kinerja APBN.
Bank Indonesia (BI) terus melakukan langkah-langkah antisipatif dan responsif
di tengah tingginya risiko perekonomian global. Salah satu contohnya, pada
akhir Oktober 2023, BI menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 6,00
persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen, dan
suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,75 persen sebagai respon
terhadap kebijakan higher for longer di berbagai kawasan.

Dengan demikian, dalam situasi ekonomi global yang melambat dan penuh
ketidakpastian, perekonomian Indonesia tetap tumbuh kuat dan stabil. Meskipun
berangkat dari basis yang tinggi (high base) pada 2022, perekonomian Indonesia
tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 5,04% (yoy) pada
triwulan IV-2023 dan 5,05% untuk keseluruhan tahun 2023.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/
196302211987032-NETI_BUDIWATI/analisis_ekpor_impor.pdf

https://jurnal.pknstan.ac.id/index.php/JAA/article/download/2045/1193/1
1709
https://feb.umsu.ac.id/indikator-pembangunan-ekonomi/
https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=Y5rWDgAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=kebijakan+m
oneter&ots=E-qai9ZBZ6&sig=4MPBQkXwSRg9Yzdq0FHapEIY5dg
https://peraturan.bpk.go.id/Details/40458/uu-no-3-tahun-2004
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/16589/Dengan-
Sinergi-Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-Yang-Baik-Menjaga-
Pertumbuhan-Ekonomi-Nasional-Tetap-Tumbuh-Positif.html
https://money.kompas.com/read/2022/07/31/100241726/arti-resesi-dan-
bedanya-dengan-depresi-ekonomi?page=all
https://www.ocbc.id/id/article/2022/12/06/resesi-dan-depresi
https://www.cnbcindonesia.com/market/20221012140255-17-379180/indonesia-
pernah-diterjang-tiga-resesi-mana-yang-terburuk
http://eprints.umsida.ac.id/7010/1/faris%20ardiansyah%20-191020700126.pdf
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12611/Pengelolaan-Aset-dan-
Kebijakan-Fiskal.html
https://www.ocbc.id/id/article/2021/08/12/kebijakan-fiskal-adalah

Anda mungkin juga menyukai