Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Persoalan inflasi di Indonesia pada tahun


2019 dan 2020
Yang Dibina oleh : Dra.Hermi Rosita

Disusun oleh :
RINDI AFIONITA
XI IPS 3
SMAN 1 RAMBATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya penyusun dapat menyusun makalah
Ekonomi “Persoalan Inflasi di Indonesia”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Ekonomi pada 13/10/2022.Makalah ini jauh
dari kata sempurna, karena penyusun masih
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu
saya perlu kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah
ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penyusun & pembaca.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inflasi di dunia ekonomi modern sangat
memberatkan masyarakat. Hal ini dikarenakan
inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi
dan produktifitas ekonomi investasi, kenaikan
biaya modal, dan ketidakjelasan ongkos serta
pendapatan di masa yang akan
datang. Keberadaan permasalahan inflasi dan
tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke waktu
senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim
pemerintahan yang berkuasa serta otoritas
moneter. Lebih dari itu, ada kecenderungan
inflasi dipandang sebagai permasalahan yang
senantiasa akan terjadi. Hal ini tercermin dari
kebijakan otoritas moneter dalam menjaga
tingkat inflasi. Setiap tahunnya otoritas
moneter senantiasa menargetkan bahwa angka
atau tingkat inflasi harus diturunkan menjadi
satu digit atau inflasi moderat.Terjadinya inflasi
dapat mendistorsi harga-harga relatif, tingkat
pajak, suku bunga riil, pendapatan masyarakat
akan terganggu, mendorong investasi yang
keliru, dan menurunkan moral. Maka dari itu,
mengatasi inflasi merupakan sasaran utama
kebijakan moneter. Pengaruh inflasi cukup
besar pada kehidupan ekonomi, inflasi
merupakan salah satu masalah ekonomi yang
banyak mendapat perhatian para ekonom,
pemerintah, maupun masyarakat umum.
Berbagai teori, pendekatan dan kebijakan
dikembangkan supaya inflasi dapat
dikendalikan sesuai dengan yang diinginkan.

B.Tujuan
1) Menganalisis pengaruh jumlah uang beredar
terhadap inflasi.
2) Menganalisis tingkat suku bunga sertifikat
Bank Indonesia terhadap inflasi.
3) Menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah
terhadap Dollar US terhadap inflasi.

C.Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang dilakukan Untuk
Mengatasi Inflasi :
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan ini adalah kebijakan yang berasal
dari bank sentral dalam mengatur jumlah
uang yang beredar melalui instrument-
instrumen moneter yang dimiliki oleh bank
sentral. Melalui instrument ini diharapkan
peredaran uang dapat diatur dan inflasi
dapat di kendalikan sesuai dengan yang
telah ditargetkan sebelumnya. Terdapat
tiga kebijakan yang dapat di tempuh bank
sentral dalam mengatur inflasi:
a.Kebijakan Diskonto.
Kebijakan diskonto (discount policy) adalah
kebijakan bank sentral untuk
mempengaruhi peredaran uanng dengan
jalan menaikkan dan menurunkan tingkat
bunga. Kaitannya dengan bank syari'ah
yaitu dengan jalan menaikkan dan
menurunkan tingkat nisbah bagi hasil.
b.Operasi Pasar Terbuka. 
Yaitu dengan jalan membeli dan menjual
surat-surat berharga.
c.Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio
policy).Yaitu kebijakan bank sentral untuk
mempengaruhi peredaran uang dengan
jalan menaikkan dan menurunkan
presentasi persediaan kas dari bank.
2. Kebijaksanaan Fiskal
Kebijaksanaan fiskal menyangkut
pengaturan tentang pengeluaran
pemerintah serrta perpajakan yang secara
langsung dapat mempengaruhi permintaan
total dan dengan demikian akan
mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah
melalui penurunan permintaan total.
Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan
pengeluaran pemerintah serta kenaikan
pajak akan dapat mengurangi permintaan
total, sehingga inflasi dapat ditekan.
3. Kebijaksanaan yang berkaitan dengan
Output.
Kenaikan Output dapat memperkecil laju
inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat
dicapai misalnya dengan kebijaksanaan
penurunan bea masuk sehingga impor
barang cenderung meningkat.
Bertambahnya jumlah barang didalam
negeri cenderung menurunkan harga.
4. Kebijaksanaan Penentuan Harga dan
Indexing.
Ini dilakukan dengan penentuam ceiling
harga, serta mendasarkan pada indeks
harga tertentu untuk gaji ataupun upah
(dengan demikian gaji/upah secara riil
tetap). Kalau indeks harga naik maka
gaji/upah juga dinaikan.
5. Kebijakan Lain
a.Peningkatan Produksi. 
Meski jumlah uang beredar bertambah jika
di iringi dengan peningkatan produksi, maka
tidak akan menyebabkan inflasi. Bahkan hal
ini menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan ekonomi.
b.Kebijakan Upah. 
Inflasi dapat diatasi dengan menurunkan
pendapatan yang siap dibelanjakan
(disposable income) masyarakat.
c.Pengawasan Harga. 
Kecenderungan dinaikkannya harga oleh
pengusaha dapat diatasi dengan adanya
pengawasan harga pasar.
d.Perbaikan Prilaku Masyarakat
Dalam mengatasi inflasi, selain kebijakan-
kebijakan di atas perlu adanya perbaikan
prilaku masyarakat. Sesungguhnya stabilitas
nilai mata uang tidak didasarkan kepada zat
mata uang, sehingga berefek pada tindakan
revolusioner yang mengubah seluruh zat
mata uang dari kertas ke logam mulia emas
dan perak, melainkan dengan perbaikan
perilaku ekonomi manusia yang berada di
sekitar mata uang tersebut.
Adapun cara lain untuk mengatasi inflasi
adalah dengan diberlakukannya uang ketat
meliputi:
1. Peningkatan tingkat suku bunga
2. Penjualan surat berharga
3. Peningkatan cadangan Kas
4. Pengetatan pemberian kredit

Anda mungkin juga menyukai