Anda di halaman 1dari 4

PEREKONOMIAN

Apa yang dimaksud dengan sistem nilai tukar mengambang?


Sistem nilai tukar mengambang murni

Dalam sistem ini, mekanisme penetapan nilai mata uang domestik terhadap mata uang
asing ditentukan oleh mekanisme pasar. Akibatnya, nilai mata uang bisa berubah setiap
saat tergantung dari permintaan dan penawaran mata uang domestik terhadap mata
uang asing dan perilaku spekulan.

DEVALUASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), devaluasi adalah penurunan nilai
uang yang dilakukan dengan sengaja terhadap uang luar negeri atau terhadap emas,
misalnya untuk memperbaiki perekonomian.
Tujuan dari devaluasi diambil biasanya dilakukan dalam rangka memperbaiki
neraca pembayaran luar negeri. Sehingga kurs mata uang asing menjadi relatif
lebih stabil. Berikut rinciannya:
 Untuk memperbesar ekspor
 Untuk memperkecil impor
 Menambah devisa negara
 Mengurangi beban utang
Devaluasi terjadi karena adanya ketidak-seimbangan atau defisit-nya neraca
pembayaran. Neraca pembayaran defisit, terjadi apabila jumlah pembayaran lebih
besar dari pada jumlah penerimaan.

KEBIJAKAN FISKAL

Pengertian Kebijakan Fiskal


Dari segi definisi, kebijakan fiskal adalah suatu strategi atau kebijakan yang
diterapkan oleh pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran keuangan
negara. Lebih lengkapnya, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berasal dari
pemerintah yang memengaruhi perekonomian melalui perubahan pengeluaran
dan penerimaan pemerintah.

Tujuan Kebijakan Fiskal

Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan


arah, tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan
perekonomian bangsa. Tapi tunggu dulu, nggak cuma itu, karena ternyata ada
beberapa tujuan kebijakan fiskal yakni:
1. Meningkatkan potensi SDM dan menurunkan angka pengangguruan

Tahukah kamu, salah satu masalah terbesar dalam perekonomian kita adalah
tingginya jumlah pengangguran pada usia produktif. Kebijakan fiskal dapat
menangani masalah tersebut melalui program peningkatan kualitas SDM
masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas SDM, diharapkan tenaga kerja usia
produktif memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai serta mampu bersaing
di dunia kerja baik nasional maupun internasional. Hal ini secara tidak langsung
mampu menaikkan taraf ekonomi negara.
2. Menjaga stabilitas harga
Kamu pasti pernah bukan, melihat berita tentang kenaikan harga komoditas,
mulai dari yang esensial seperti harga bahan bakar, sampai hal-hal terdekat kita
seperti harga bahan masakan. Naik-turunnya harga tersebut bisa terjadi melalui
berbagai faktor, mulai dari tingkat permintaan pasar, sampai cara-cara yang tidak
dibenarkan seperti penimbunan stok sehingga menyebabkan kelangkaan.

Salah satu tujuan utama dalam kebijakan fiskal yakni untuk menumpas praktik-
praktik kecurangan yang mengganggu stabilitas harga, sehingga komoditas tetap
terjangkau bagi masyarakat.
3. Memacu pertumbuhan ekonomi negara

Dalam tujuan utamanya, selain untuk menjaga keseimbangan perekonomian


negara, kebijakan fiskal juga berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Kebijakan fiskal diharapkan menelurkan banyak inovasi baru dalam
bidang perekonomian sebagai solusi untuk meningkatkan perekonomian dan juga
memegang peranan selaku pemangku kebijakan
4. Mendorong laju investasi

Salah satu transaksi terbesar dalam perekonomian yakni nilai investasi yang
masuk ke negara. Melalui kebijakan fiskal, laju investasi dapat didorong untuk
meningkatkan perekonomian dan kepercayaan para investor akan stabilnya
perekonomian suatu negara. Dengan iklim investasi yang baik, investor akan
tertarik untuk mengucurkan dana investasi, sehingga negara juga bisa menarik
nilai pajak yang lebih banyak.
5. Mewujudkan keadilan sosial

Kebijakan fiskal juga berperan dalam program peningkatan kesejahteraan dan


perlindungan sosial. Contoh nyata dari hal tersebut yakni Program Pemulihan
Ekonomi Nasional yang dicetuskan oleh Kementrian Keuangan agar masyarakat
ekonomi bawah dan rentan, mampu bertahan dari dampak pandemi covid-19.
Dengan demikian, kestabilan ekonomi tetap terjaga, dan masyarakat dapat
merasakan dampaknya secara langsung.

Jenis Kebijakan Fiskal

Selanjutnya, kita bahas mengenai jenis-jenis dari kebijakan fiskal. Sejauh ini apa
saja ya sudah kamu ketahui? Untuk lebih lengkapnya, kebijakan fiskal digolongkan
dalam dua jenis, yaitu:
1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)
Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan menaikkan belanja negara dan
menurunkan tingkat pajak. Nah, kebijakan fiskal jenis ini dilakukan pada saat
perekonomian mengalami penurunan daya beli masyarakat, dan tingkat
pengangguran yang tinggi. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang sehat.

Contoh kebijakan fiskal ekspansif ialah seperti yang terjadi saat ini, dimana BKF
sepanjang tahun 2020-2021 menerapkan kebijakan fiskal ekspansif. Dimana
ekspansif berarti defisit belanja pemerintah tetap besar untuk menjaga
perekonomian sepanjang pandemi covid-19.
2. Kebijakan Fiskal Kontraktif (Contractionary Fiscal Policy)

Kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan menurunkan belanja negara dan


menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli
masyarakat dan mengatasi inflasi. Caranya dengan membuat pemasukan lebih
besar daripada pengeluarannya. Kebijakan jenis ini dikeluarkan saat
perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating)
untuk menurunkan tekanan permintaan.

Contoh dari kebijakan fiskal tersebut yakni saat Ibu Menteri Keuangan RI Sri
Mulyani mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan tarif Pajak Penghasilan Orang
Pribadi (PPh OP) menjadi 35% khusus bagi orang berpenghasilan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai