Anda di halaman 1dari 15

“KEBIJAKAN FISKAL”

~Kelompok 6~

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
Universitas Pelita Bangsa
PENGERTIAN KEBIJAKAN FISKAL
 Kebijakan fiskal adalah suatu strategi atau kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah
demi menjaga pemasukan dan pengeluaran keuangan negara. Lebih lengkapnya, kebijakan
fiskal adalah kebijakan yang berasal dari pemerintah yang memengaruhi perekonomian
melalui perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. 

TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL


 Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan
arah, tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan nasional serta 
pertumbuhan perekonomian bangsa.
 Ada beberapa tujuan lain dari kebijakan fiscal yaitu :

1. Meningkatkan potensi SDM dan menurunkan angka pengangguruan


Salah satu masalah terbesar dalam perekonomian kita adalah tingginya jumlah
pengangguran pada usia produktif. Kebijakan fiskal dapat menangani masalah tersebut
melalui program peningkatan kualitas SDM masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas
SDM, diharapkan tenaga kerja usia produktif memiliki keahlian dan kompetensi yang
memadai serta mampu bersaing di dunia kerja baik nasional maupun internasional. Hal
ini secara tidak langsung mampu menaikkan taraf ekonomi negara.  

2. Menjaga stabilitas harga


Kenaikan harga komoditas, mulai dari yang esensial seperti harga bahan bakar,
sampai hal-hal seperti harga bahan masakan. Naik-turunnya harga tersebut bisa
terjadi melalui berbagai faktor, mulai dari tingkat permintaan pasar,
sampai cara- cara yang tidak dibenarkan seperti penimbunan stok sehingga
menyebabkan kelangkaan. 
 Ada beberapa tujuan lain dari kebijakan fiscal yaitu :

3. Memacu pertumbuhan ekonomi negara


Dalam tujuan utamanya, selain untuk menjaga keseimbangan perekonomian negara,
kebijakan fiskal juga berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan fiskal diharapkan
mengeluarkan banyak inovasi baru dalam bidang perekonomian sebagai solusi untuk
meningkatkan perekonomian dan juga memegang peranan selaku pemangku kebijakan.
 
4. Mendorong laju investasi
Salah satu transaksi terbesar dalam perekonomian yakni nilai investasi yang masuk ke
negara. Melalui kebijakan fiskal, laju investasi dapat didorong untuk meningkatkan
perekonomian dan kepercayaan para investor akan stabilnya perekonomian suatu negara.
Dengan iklim investasi yang baik, investor akan tertarik untuk mengucurkan dana investasi,
sehingga negara juga bisa menarik nilai pajak yang lebih banyak
 Ada beberapa tujuan lain dari kebijakan fiscal yaitu :

5. Mewujudkan keadilan sosial


Kebijakan fiskal juga berperan dalam program peningkatan kesejahteraan dan
perlindungan sosial. Contoh nyata dari hal tersebut yakni Program Pemulihan
Ekonomi Nasional yang dicetuskan oleh Kementrian Keuangan agar masyarakat
ekonomi bawah dan rentan, mampu bertahan dari dampak pandemi covid-19.
Dengan demikian, kestabilan ekonomi tetap terjaga, dan masyarakat dapat
merasakan dampaknya secara langsung
 Fungsi kebijakan fiscal

Adalah ketika anggaran negara menjadi pedoman untuk mencari


FUNGSI OTORITAS pendapatan dan belanja untuk tahun yang bersangkutan.
Merujuk Ketika anggaran negara menjadi dasar bagi manajemen dalam
FUNGSI PERENCANAAN merencanakan anggaran tahun yang bersangkutan.
Adalah Ketika anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah
FUNGSI PENGAWASAN kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
Yaitu Ketika anggaran negara dialokasikan untuk tujuan mengurangi
FUNGSI ALOKASI tingkat pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta menambah
efisiensi dan efektivitas perekonomian negara.

Yaitu Ketika anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan


FUNGSI STABILITAS mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

Yaitu Ketika kebijakan negara membuat kebijakan anggaran dengan adil


FUNGSI DISTRIBUSI dan rasa kepatutan.
 Jenis-jenis kebijakan fiskal :

1. Kebijakan Fiskal Fungsional


Kebijakan untuk mempertimbangkan pengeluaran dan penerimaan anggaran pemerintah
dengan melihat akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional. Contohnya adalah
kesempatan warga untuk mendapatkan pekerjaan.

2. Kebijakan Fiskal Disengaja


 
Kebijakan dalam mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi dengan cara memanipulasi
anggaran belanja secara sengaja. Ada tiga bentuk dari kebijakan fiskal disengaja yaitu;
merubah pengeluaran pemerintah, perubahan sistem pemungutan pajak, dan merubah
pengelolaan pemerintah.

3. Kebijakan Fiskal tidak disengaja


 
Kebijakan untuk mengendalikan kecepatan siklus bisnis agar aktivitas ekonomi tidak terlalu
fluktuatif. Contoh: pajak progresif, dan kebijakan harga minimum.
 Kebijakan Fiskal berdasarkan penerapanya

1. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)

Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat
pajak. Kebijakan fiskal jenis ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami penurunan daya
beli masyarakat, dan tingkat pengangguran yang tinggi. Tujuannya adalah untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat. 

2. Kebijakan Fiskal Kontraktif (Contractionary Fiscal Policy)

Kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat
pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi.
Caranya dengan membuat pemasukan lebih besar daripada pengeluarannya. Kebijakan jenis ini
dikeluarkan saat perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating)
untuk menurunkan tekanan permintaan.
 Kebijakan fiskal berdasarkan jumlah penerimaan dan pengeluarann

1. Kebijakan fiskal seimbang

Kebijakan untuk menyeimbangkan jumlah penerimaan dan pengeluaran. Kekurangan dari


kebijakan ini adalah apabila ekonomi negara sedang terpuruk, maka kemungkinan besar negara
berada pada posisi tidak menguntungkan.

2. Kebijakan fiskal Surplus

Kebijakan untuk membuat jumlah pendapatan harus lebih tinggi dengan pengeluaran.
Kebijakan ini digunakan untuk menghindari inflasi atau menekan angka inflasi yang tinggi.
 Kebijakan fiskal berdasarkan jumlah penerimaan dan pengeluarann

3. Kebijakan fiskal deficit

Berlawanan dengan kebijakan surplus. Meski terdengar sesuatu yang negatif, kebijakan ini
sejatinya berfungsi untuk mengatasi kelesuan dan depresi perekonomian.

4. Kebiajakan fiskal dinamis

Menyediakan pendapatan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah seiring
dengan kebutuhan dan bertambahnya waktu.
 Instrumen kebijakan fiscal

Instrumen kebijakan fiskal yakni sektor-sektor dalam perekonomian yang dimanfaatkan


pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian makro. Sektor-sektor tersebut antara lain:

1. Pajak

Sektor penting dalam instrumen kebijakan fiskal adalah pajak baik dari sektor domestik maupun
luar negeri. Demi mencapai tujuan ekonomi, pemerintah dapat meningkatkan maupun
menurunkan daya beli masyarakat melalui pajak. Contohnya jika pajak diturunkan,
jumlah output barang dan jasa akan semakin meningkat sehingga meningkatkan daya beli
masyarakat. Namun sebaliknya, jika pajak dinaikkan, akan menurunkan output barang dan jasa
serta menurunkan daya beli masyarakat. 
 Instrumen kebijakan fiscal

2. Pengeluaran Belanja

Dalam konteks negara, nilai belanja negara dapat dikurangi atau ditambah sesuai kebutuhan.
Apabila neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurangi pengeluaran
belanjanya di sektor tertentu, misalnya penundaan pembayaran THR bagi PNS.
 Instrumen kebijakan fiscal

3. Obligasi Publik

Instrumen kebijakan fiskal yang terakhir yakni tentang penerbitan obligasi atau surat utang bagi
warga negara. Surat utang ini terkenal dalam bidang investasi, dimana rakyat yang memiliki
dana, ditawarkan untuk membeli surat utang dari negara, dan negara akan mencicil hutang
tersebut beserta bunga pinjaman. 
Nyatanya,
Seseorang tidak akan
Merasa tenang
Jika kehidupannya selalu
Dibanding bandingkan

~andaidankita
Terima Kasih
”Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari, maka Allah akan membuka untuknya hal yang sebelumnya ia tidak tahu.” (Hilyatul Auliya’, 6: 163).

Anda mungkin juga menyukai