Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Makro


Kode Mata Kuliah : ESPA4110
Jumlah sks : 3 (tiga)

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan apa tujuan diberlakukannya kebijakan fiskal disertai dengan 25
contoh.
2 Bila diketahui PDB riil Indonesia tahun 2020 sebesar Rp200triliun dan 25
PDB riil tahun 2019 sebesar Rp150triliun. Saudara diminta untuk
menghitung:
a.Tentukan pertumbuhan PDB riil yang terjadi,
b.Interpretasikan hasil perhitungan dari jawaban a
3 Bagaimana cara pemerintah mengatasi masalah inflasi dengan menggunakan 25
kebijakan moneter, fiskal dan segi penawaran? Jelaskan!
4 Jelaskan perbedaan ekspor netto dengan ekspor! 15
5 Jelaskan apa yang dimaksud dengan anggaran defisit pemerintah? 10
1. Pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan atau panduan atau landasan yang biasanya
dilakukan oleh pemerintah atau pimpinan sebuah negara/kerajaan untuk mengatur kondisi
keuangan dan pendapatan negara. kebijakan fiskal juga berguna untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara menjadi lebih dengan cara mengubah maupun memperbarui
pengeluaran serta pemasukan pemerintah. Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat
melakukan kontrol terhadap pengendalian pengeluaran serta penerimaan pemerintah dan
negara. Kebijakan fiskal memiliki tujuan utama yaitu untuk menentukan arah, tujuan,
sasaran serta prioritas dari pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi suatu
negara dan bangsanya. Sesuai dengan pengertiannya, kebijakan fiskal bertujuan agar
dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran suatu negara sehingga mencapai tujuan
ekonomi negara yang lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya penyusunan
sebuah kebijakan yang kredibel dan berdasarkan hasil pengkajian serta penelitian.
Pembahasan mengenai proses perumusan sebuah kebijakan yang baik secara detail
dibahas dalam buku Kebijakan Perpajakan: Optimalisasi Insentif dan Kesinambungan
Fiskal. Selain tujuan utama dari kebijakan fiskal, ada beberapa tujuan lain yang Grameds
ketahui. Apa sih tujuan-tujuan lain dari kebijakan fiskal itu?
- Kebijakan fiskal bertujuan untuk mencapai kestabilan kondisi ekonomi dari suatu
negara secara nasional.
- Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara.
- Kebijakan fiskal dapat membantu mendorong laju investasi.
- Kebijakan fiskal memiliki tujuan untuk dapat membuka kesempatan kerja yang luas.
- Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat mewujudkan keadilan sosial yang ingin diraih
oleh setiap negara.
- Kebijakan fiskal juga bentuk dari pemerataan serta pendistribusian pendapatan.
- Kebijakan fiskal dapat mengurangi pengangguran.
- Kebijakan fiskal bertujuan untuk dapat menjaga stabilitas atau kestabilan harga
barang serta jasa, sehingga terhindar dari inflasi.
Contoh kebijakan fiskal
- Insentif Pajak Selama Pandemi Covid-19
Pemerintah memberikan keringanan berupa penghapusan sejumlah pajak bagi
korporasi selama pandemi Covid-19. Hal ini tentunya mempengaruhi kinerja
pendapatan pemerintah dari pajak yang secara persentase porsinya dalam APBN
negara cukup tinggi. Berbagai gagasan, pemikiran, analisis, hasil penelitian mengenai
berbagai aspek instrumen fiskal dalam APBN juga dapat Grameds pelajari pada buku
Dinamika Kebijakan Fiskal Merespons Ketidakpastian Global. Saat insentif pajak
diberlakukan berarti pemerintah akan merelakan semakin sedikit nilai pendapatan
pajak yang akan diterima. Namun di sisi lain, langkah ini diambil sebagai upaya
untuk menjaga perekonomian tetap stabil. Saat pajak korporasi dihapuskan, maka
beban perusahaan akan semakin kecil dan akan membantu agar aktivitas usaha tetap
jalan. Dengan begini, stimulus keringanan pajak diharapkan mampu mendorong
perekonomian sehingga efek pandemi terhadap ekonomi tidak terlalu parah.
- Meningkatkan Anggaran untuk Penanganan Covid-19
Pemerintah juga kembali menaikkan nilai anggaran untuk penanganan Covid-19
melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 menjadi lebih dari Rp 700
triliun, ini naik dari kisaran Rp 690 triliun tahun lalu. Anggaran jumbo ini tentunya
menyedot banyak anggaran pemerintah yang semula dialokasikan untuk beberapa
program tertentu kemudian dialihkan untuk menangani pandemi. Selain itu,
peningkatan nilai anggaran ini membuat kebutuhan atas dana semakin tinggi yang
dalam kondisi bersamaan pemerintah mengalami penyusutan pendapatan. Untuk
membiayai defisit anggaran tersebut maka pemerintah akan makin rajin menarik
utang. Kendati demikian, langkah memperlebar anggaran untuk penanganan Covid-
19 adalah langkah yang tepat dan sangat dibutuhkan saat ini. Perekonomian tidak
akan bisa pulih saat pandemi belum bisa terkendali, karena itu membayar mahal
untuk mengejar pemulihan lebih masuk akal ketimbang membiarkan ekonomi
berlarut-larut berefek pandemi dan tidak mengambil tindakan untuk mengatasinya.
- Kebijakan pemerintah untuk dapat menaikan pajak dengan tujuan untuk memperoleh
tambahan pendapatan negara.
- Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu pemerintahan di negara tertentu untuk
mengeluarkan obligasi gunanya adalah untuk dapat meminjam uang dari negara
asing, sehingga dapat menutupi pembiayaan defisit negara itu.
- Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah mengenai kewajiban masyarakat
untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atau NPWP sebagai salah satu cara untuk
dapat menambahkan wajib pajak pada masyarakat negara tersebut.
- Kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah untuk dapat mengelola serta
mengatur anggaran dengan cara mengurangi pembelanjaan negara serta menaikan
pajak, tujuannya adalah untuk menstabilkan ekonomi negara tersebut.
Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kebijakan-fiskal/
2. Jawab :
a. R(t-1, t) = (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%
2020 = {(200T-200T-1)/200T-1}*100%
= 0.503%
2019 = {(150T-150T-1)/150T-1}*100%
= 0.671%
b. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang naik dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa
adanya keberhasilan suatu pemerintahan negara dalam meningkatkan dan
memeratakan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
https://cerdasco.com/pdb-nominal/#:~:text=PDB%20riil%20%3D%20(PDB
%20nominal%20x%20100)%2FDeflator%20PDB&text=Sekarang%20kita
%20konversi%20data%20di,%2F120)%20%3D%20Rp5.000
3. Cara Mengatasi Inflasi
Berikut ini cara-cara mengatasi inflasi menurut jurnal Kebijakan untuk Mengatasi Inflasi
a. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi dengan menambah atau mengurangi
jumlah uang yang beredar untuk memengaruhi kegiatan ekonomi. Di Indonesia,
kebijakan ini diatur oleh Bank Indonesia selaku bank sentral. Tugasnya mengatur jumlah
uang yang beredar melalui penerapan cadangan minimum, sehingga jumlah uang menjadi
lebih kecil. Dengan penerapan cadangan minimum, laju inflasi di Indonesia dapat
ditekan.
b. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatur
pengeluaran dan pendapatan negara. Kebijakan pajak ini dapat memengaruhi permintaan
total di suatu pasar, sehingga akan memengaruhi harga setiap barang. Inflasi dapat
dicegah melalui penurunan permintaan total terhadap barang. Dengan adanya kebijakan
fiskal, inflasi dapat ditekan melalui penerapan pajak pada setiap barang yang dijual.
c. Kebijakan yang berkaitan dengan output
Kenaikan jumlah barang atau jasa yang diproduksi (output) dapat mengecilkan laju
inflasi. Bertambahnya jumlah barang atau jasa di dalam suatu negara cenderung akan
menurunkan harga barang secara signifikan.
Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk,
sehingga impor barang akan cenderung meningkat.
d. Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter seperti yang diterangkan sebelum ini dapat
dipandang sebagai kebijakan yang mempengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian
kebijakan fiskal dan moneter tersebut dapat dipandang sebagai kebijakan dari segi
permintaan. Disamping melalui permintaan, kegiatan perekonomian Negara dapat pula
dipengaruhi melalui segi penawaran. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan-perusahaan sehingga dapat menawarkan
barang-barangnya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.
Salah satu kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy), yaitu
langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan
pekerja. Tujuan ini dilaksanakan dengan berusaha mencegah kenaikan pendapatan yang
berlebihan. Pemerintah akan melarang tuntutan kenaikan upah yang melebihi kenaikan
produktivitas pekerja. Kebijakan seperti itu akan menghindari kenaikan biaya produksi
yang berlebihan.
Kebijakan segi penawaran yang lain lebih menekankan kepada:
- Meningkatkan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja
- Meningkatkan usaha para pengusaha untuk mempertinggi efisiensi kegiatan
memproduksinya.
Kebijakan segi penawaran dapat dijalankan dengan cara mengembangkan infrastruktur
dan peningkatan pelayanan pemerintah dalam mengembangkan kegiatan usaha sektor
swasta. Infrastruktur yang lebih baik dan peraturan pemerintah yang kondusif kepada
pengembangan sektor swasta sangat penting peranannya dalam mengembangkan kegiatan
usaha swasta dan meningkatkan efisiensi kegiatan tersebut.
Sumber :
https://www.mas-software.com/blog/3-bentuk-kebijakan-makroekonomi
https://www.kreditpintar.com/education/3-cara-mengatasi-inflasi-di-indonesia
4. Ekspor neto merupakan selisih antara ekspor total dengan impor total suatu negara.
Apabila nilai ekspor neto positif, berarti nilai ekspor lebih besar dari nilai impor dan
apabila nilai ekspor neto negatif, berarti nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor (Case
dan Fair, 2007). Ekspor merujuk pada penjualan barang atau jasa dari suatu negara
kepada negara lain, sedangkan ekspor netto adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai
impor suatu negara. Ekspor netto positif mengindikasikan surplus perdagangan,
sedangkan ekspor netto negatif mengindikasikan defisit perdagangan.
Sumber : http://repository.unimus.ac.id/2392/3/11.%20BAB%20II.pdf
5. Defisit anggaran adalah selisih antara pengeluaran pemerintah dengan penerimaan
pemerintah, yang sama dengan jumlah utang baru yang dibutuhkan pemerintah untuk
mendanai operasinya. Defisit anggaran tentunya diperlukan tambahan dana agar kegiatan
yang telah direncanakan tetap dapat dilaksanakan. Apabila jumlah sisi penerimaan
melebihi sisi pengeluaran, APBN dikatakan memperoleh surplus sedang sebaliknya
apabila sisi penerimaan lebih kecil dari sisi pengeluaran maka APBN dikatakan defisit.
Anggaran defisit adalah suatu hal yang terjadi ketika Anda tidak memiliki dana yang
cukup untuk menutupi pengeluaran yang sudah dilakukan selama sisa dari kuartal atau
pengeluaran tahun ini. anggaran defisit adalah sesuatu hal yang dapat terjadi saat
pengeluaran melebihi pendapatan yang Anda miliki. Bisa dikatakan anggaran defisit ini
adalah istilah yang tidak hanya berlaku untuk para pengusaha saja, tetapi istilah dari
anggaran defisit ini juga berlaku untuk pemerintah.
Sumber :
https://finance.binus.ac.id/2022/12/budget-deficits-and-inflation-lecturenotes/
#:~:text=Defisit%20anggaran%20adalah%20selisih%20antara,telah%20direncanakan
%20tetap%20dapat%20dilaksanakan.
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA452402-M1.pdf
https://www.jurnal.id/id/blog/anggaran-defisit-adalah-sbc/

Anda mungkin juga menyukai