Anda di halaman 1dari 4

Nama : MENDY TUTUARIMA

NIM : 2112070334

Rangkuman Tanya Jawab Presentasi Kelompok 3 “ Mengenal Inflasi”


1. Pertanyaan:
Bagaimana keterkaitan penggunaan APBN dengan inflasi? Seberapa besar pengaruhnya?

Jawaban:
• APBN memiliki fungsi distribusi, alokasi, dan stabilisasi. Jadi secara langsung, APBN
kurang terkait dengan fungsi pengendalian inflasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Inflasi dipetakan berdasarkan komoditas sehingga pihak-pihak yang terkait dengan
peredarannya sulit dikendalikan.
• Namun secara tidak langsung, APBN berpengaruh terhadap inflasi terutama untuk
administered price inflation, contohnya terkait harga BBM, gas, dan listrik. Terkait hal ini
pemerintah melakukan pengendalian harga untuk menjaga daya beli masyarakat. Hal ini
secara tidak langsung akan memengaruhi tingkat inflasi.
• Selanjutnya, dari segi volatile food, pemerintah memiliki sistem resi gudang untuk
mengendalikan jumlah pasokan suatu komoditas pangan dalam berbagai musim atau
kondisi.
• Selanjutnya, kebijakan terkait tarif perpajakan. Ketika tarif perpajakan naik dapat memicu
naiknya inflasi dalam jangka pendek. Jadi APBN secara tidak langsung berpengaruh
terhadap tingkat inflasi.

2. Pertanyaan:
Dalam grafik yang dipaparkan oleh kelompok 3, terlihat bahwa inflasi terendah sepanjang
tahun 2022 terjadi di bulan februari yaitu 2,06%, sedangkan tertinggi di bulan Juli sebesar
4,94%. Apa yang menyebabkan terjadinya gap tersebut? Lalu apakah ada dampak signifikan
yang dirasakan masyarakat?

Jawaban:
• Pada bulan Februari, terdapat kebijakan harga eceran tertinggi untuk minyak goreng, yaitu
Kementerian Perdagangan menurunkan harga minyak goreng pada angka 11.500/liter.
Jika dibandingkan dengan harga pada bulan Juni sebesar 14.000-15.500/liter, harga pada
bulan februari jauh lebih murah.
• Selanjutnya, administered price inflation pada bulan februari tercatat hanya sebesar
0,18%. Selain itu, pada bulan Februari kasus omicron sedang naik sehingga mobilitas
masyarakat rendah.
• Dampak yang dirasakan masyarakat sudah pasti signifikan terutama bagi masyarakat
dengan daya beli yang rendah. Kenaikan harga-harga tidak diimbangi dengan kenaikan
pendapatan sehingga masyarakat dengan daya beli rendah akan kesulitan mendapatkan
barang-barang kebutuhan.

3. Pertanyaan:
Dalam paparan kelompok 3 dijelaskan bahwa dampak Inflasi ini mampu membantu
pengusaha dalam memperluas produksinya, sehingga akan tumbuh kesempatan kerja dan
pendapatan seseorang. Bagaimana penjelasan lebih lanjut dari pertanyaan tersebut?
Jawaban:
• Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang komoditas. Selanjutnya,
kenaikan harga barang komoditas ini akan meningkatkan biaya produksi.
• Ketika biaya produksi meningkat, perusahaan akan menaikkan harga barang produksinya
untuk mendapatkan profit. Inflasi akan memberikan keuntungan bagi perusahaan apabila
pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksinya. Hal ini akan
memotivasi perusahaan untuk semakin memperluas produksinya dan perusahaan akan
membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga pengangguran di masyarakat akan
menurun.
• Hal ini sesuai dengan teori dalam kurva Philips, dimana ketika inflasi meningkat
pengangguran akan menurun.

4. Pertanyaan:
Setiap tahun terdapat target inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia bersama pemerintah.
Dapatkah kelompok 3 memberikan penjelasan lebih detail bagaimana indikator penentuan
sasaran tersebut? Kenapa inflasi pada tingkat tersebut dinilai baik untuk perekomian? Apakah
inflasi itu perlu bagi perekonomian suatu negara?

Jawaban:
• Penetapan target inflasi dilakukan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia melalui Peratuan
Menteri Keuangan (PMK). PMK ini akan menjadi acuan dalam Menyusun program kerja
Pemerintah dan Bank Indonesia untuk tiga tahun. Secara umum, sasaran inflasi
diupayakan agar stabil untuk mendukung daya beli dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat, dan pembangunan yang berkelanjutan.
• Target inflasi dihitung dengan mengacu pada Indeks Harga Konsumen year on year.
Selain itu, mempertimbangkan indeks-indeks lainnya, antara lain cost of living index,
indeks harga komoditas, Produk Domestik Bruto, dan lain-lain.
• Target inflasi yang ditetapkan dalam PMK dinilai baik untuk perekonomian karena
diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku ekonomi sehingga tingkat inflasi dapat dijaga
agar tetap stabil.
• Inflasi diperlukan bagi suatu negara selama masih dalam batas yang wajar dan dapat
dikendalikan. Selain dampak negatifnya, inflasi memberi dampak positif seperti
mendorong perekonomian, meningkatkan pendapatan nasional, mendorong masyarakat
untuk menabung/berinvestasi. Selain itu, dampak positif inflasi seperti dijelaskan pada
teori kurva Philips yaitu dapat mengurangi pengangguran.
• Contoh apabila inflasi yang terlalu dapat dilihat pada awal pandemi. Ekonomi menjadi lesu
karena tidak ada kegiatan perekonomian yang mendorong perputaran arus uang.

5. Pertanyaan:
Saat ini harga pangan maupun energi naik akibat gejolak geopolitik dunia. Apakah angka
inflasi Indonesia saat ini dinilai masih aman untuk perekonomian? Lalu apakah inflasi juga
bisa menimbulkan dampak positif dari sisi APBN?

Jawaban:
• Gejolak geopolitik dunia bukan menjadi satu-satunya variabel yang memengaruhi tingkat
inflasi. Namun, akhir-akhir ini hal tersebut sangat berpengaruh karena Indonesia
merupakan energic country yang masih sangat bergantung dengan kondisi geopolitik di
luar negeri.
• Angka inflasi Indonesia saat ini dapat dikatakan sudah tidak aman karena tingkat expected
inflation yang diatur dalam PMK yaitu sebesar 3% dengan deviasi 1%. Sementara tingkat
inflasi Indonesia saat ini 4,69% year on year.
• Pemerintah dengan kebijakan fiskalnya dan Bank Indonesia dengan kebijakan
moneternya terus berupaya menjaga tingkat inflasi agar kembali mendekati target inflasi
yang telah ditetapkan dalam PMK pada angkat 3%.
• Respon yang dilakukan oleh Bank Indonesia yaitu menaikkan tingkat suku bunga acuan,
dengan harapan jumlah peredaran uang akan menurun sehingga dapat menurunkan
inflasi.
• Dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah memberikan bantalan sosial antara lain melalui
bantuan langsung tunai. Harapannya agar daya beli masyarakat tetap dapat terjaga
sehingga tidak jatuh dalam kemiskinan.
• Ada dampak positif inflasi dari sisi APBN apabila tingkat inflasi dapat terjaga pada angka
yang telah ditentukan dalam PMK. Hal ini disebabkan angka tersebut telah memerhatikan
apakah tingkat inflasi dapat menstimulasi perekonomian dan masih dapat dikendalikan.
Apabila ekonomi berjalan dengan baik maka penerimaan negara akan tetap terjaga.

6. Pertanyaan:
Apa dampak jangka Panjang yang akan terjadi jika suatu negara tidak dapat mengendalikan
inflasinya? Apakah inflasi di negara miskin dapat berpengaruh terhadap inflasi di negara lain?
Jawaban:
• Apabila inflasi tidak segera ditangani dalam jangka panjang, akan timbul beberapa
masalah perekonomian seperti, penurunan minat investor untuk menanamkan modal,
tingkat bunga pinjaman akan naik sehingga menyulitkan pengusaha untuk mendapatkan
pendanaan dalam mengembangkan usahanya.
• Selain itu, inflasi dalam jangka panjang akan menyebabkan penurunan daya beli di
masyarakat karena harga cenderung naik lebih besar dibandingkan dengan pendapatan.
Harga yang tinggi memicu produsen untuk menimbung stok barang sehingga harga
barang akan semakin meningkat.
• Inflasi tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan kesenjangan sosial hingga dapat
berujung pada kerusuhan yang akan memicu timbulnya krisis ekonomi.
• Contohnya hiperinflasi di negara Zimbabwe, mata uang negara tersebut menjadi tidak
bernilai karena bank sentral di sana terus-menerus mencetak uang untuk membiayai
defisit belanja negaranya. Akibatnya nilai tukar mata uang Zimbabwe, yaitu US$1 sama
dengan 35 ribu triliun dollar Zimbabwe.
• Pengaruh inflasi di negara miskin dapat dilihat dari hubungan dagang. Apabila hubungan
dagang antar negara bernilai tinggi, maka dapat mendorong terjadinya imported inflation
terutama jika tidak ada barang substitusi yang terjadi di pasar. Jadi, inflasi di negara miskin
dapat berpengaruh bagi negara-negara mitra dagangnya atau negara yang memiliki
hubungan politik erat.

7. Pertanyaan:
Sesuai kurva Philips, terdapat trade-off antara inflasi dan pengangguran. Mana yang lebih
baik diutamakan? Apakah menekan inflasi atau angka pengangguran?
Jawaban:

• Kurva Phillips terjadi ketika kurva permintaan bergeser tetapi kurva penawaran tetap.
• Ketika terjadi kenaikan permintaan yang tidak diimbangi dengan penawaran yang cukup
(demand pull inflation), maka harga akan naik sehingga terjadi inlfasi. Untuk mencapai
tingkat harga ekuilibrium, produsen harus meningkatkan hasil produksinya dengan
menambah kapasitas produksinya antara lain penambahan tenaga kerja.
• Teori Phillips tidak berlaku untuk semua negara. Di beberapa negara, kenaikan tinkat
inflasi naik dibarengi dengan kenaikan tingkat pengangguran dan penurunan ekonomi.
Hal ini disebut dengan stagflasi. Jadi, tidak ada tradeoff tetapi malah semua faktor menjadi
buruk.
• Ketika dihadapkan dengan tradeoff tersebut, pemerintah tidak dapat memprediksi berapa
tingkat inflasi dan berapa tingkat pengangguran. Namun demikian, pemerintah berusaha
mengendalikan ketidakpastian tersebut dengan menetapkan angka expected inflation
yang telah mempertimbangkan salah satunya angka pengangguran atau pertumbuhan
ekonomi. Jadi, Pemerintah tidak dapat memilih tradeoff antara tingkat inflasi dan tingkat
pengangguran.

8. Pertanyaan:
Apakah tingkat inflasi yang rendah baik bagi suatu negara?

Jawaban:
• Inflasi yang rendah tidak baik untuk suatu negara. Dalam tingkat tertentu inflasi dapat
menstimulasi perekonomian suatu negara.
• Inflasi yang rendah akan membuat sektor usaha menjadi lesu. Untuk mengatasi hal ini
Pemerintah memberikan stimulus melalui inflasi agar pelaku usaha tetap dapat
berproduksi.

Anda mungkin juga menyukai