Anda di halaman 1dari 28

Matematika Ekonomi

Sources:
O Alpha C. Chiang & Kevin Wainwright.
2005. Fundamental Method of
Mathematical Economics, 4th ED. The
McGraw-Hill Companies, Inc.
O Dumairy. Matematika Terapan untuk
Bisnis & Ekonomi.
SILABI
1. Teori Himpunan 11.Fungsi Biaya
2. Fungsi 12.Fungsi Penerimaan
3. Hubungan Linear 13.Break Even Poin (BEP)
4. Permintaan- Hubungan 14.Fungsi Anggaran
Linear 15.Fungsi Konsumsi,
5. Penawaran- Hubungan Tabungan dan Angka
Linear Pengganda
6. Keseimbangan Pasar 16.Fungsi Konsumsi
7. Pajak Tetap 17.Fungsi Tabungan
8. Pajak Proposional 18.Pendapatan Disposibel
9. Subsidi 19.Fungsi Pajak
10.Keseimbangan Pasar 20.Fungsi investasi
Kasus Dua Macam Barang 21.Fungsi Impor
22.Pendapatan Nasional
What’s an Economic Math?
O Matematika ekonomi merupakan
pendekatan untuk analisis ekonomi,
menggunakan simbol-simbol
matematis untuk menyatakan
permasalahan sehingga
mendapatkan solusi.

O Matematika ekonomi dapat


digunakan dalam teori ekonomi
mikro, makro, ekonomi manajerial,
riset operasi, dll.
What’s the difference between
Economic Math and Econometric?
Matematika Ekonomi

• Penerapan matematis pada aspek-aspek


teoritis murni dari analisis ekonomi bukan
pada masalah statistik

Ekonometrika

• Berhubungan dengan pengukuran data


ekonomi, berhubungan dengan
pembahasan tentang observasi empiris
yang menggunakan estimasi dengan
metode statistik dan hipotesis
What’s the difference between
Economic Math and Econometric?
Matematika Ekonomi

• Penerapan matematis pada aspek-aspek


teoritis murni dari analisis ekonomi bukan
pada masalah statistik

Ekonometrika

• Berhubungan dengan pengukuran data


ekonomi, berhubungan dengan
pembahasan tentang observasi empiris
yang menggunakan estimasi dengan
metode statistik dan hipotesis
Mathematic Models’ Unsure
O Model matematis terdiri dari
himpunan persamaan-persamaan
yang dibentuk untuk menjelaskan
struktur model tersebut.
Variebel

• Sesuatu yang besarnya dapat berubah

Konstanta

• Besaran yang tidak berubah,

Koefisien

• Konstansta yang bergabung dengan


variabel
KONSEP HIMPUNAN
pengertian himpunan
 Himpunan adalah suatu kumpulan/ kelompok/
gugusan objek yang berbeda.
 Objek-Objek yang mengisi atau membentuk sebuah
himpunan disebut dengan anggota/ unsure/ elemen.
 Notasi/tanda dari suatu himpunan adalah dua
kemungkinan dimana anggota-anggota atau unsur-
unsur berada dalam kurung.
 Himpunan dalam penulisannya dilambangkan
dengan hurup besar, seperti A, B, C, P, Q, R, X, Y,
atau Z.
 Objek-objek yang menjadi anggota suatu himpunan
dilambangkan dengan hurup kecil, seperti a, b, c, p,
q, r, x, y, atau z, serta angka.
cara penulisan himpunan
Cara Daftar (Roster Method)
Adalah semua unsure atau elemen himpunan ditulis dengan
mencantumkan seluruh objek yang menjadi anggota suatu
himpunan dan dinyatakan diantara tanda kurawal.
Contoh : A mewakili himpunan dari 5 bilangan 1, 2, 3, 4 dan 5
A = {1,2,3,4,5}
Cara Kaidah
Merupakan syarat atau ketentuan yang harus dipenuhi oleh
setiap objek yang menyebutkan karakteristik tertentu dari objek-
objek yang menjadi anggota himpunan tersebut dan ditulis
diantara tanda kurawal.
Contoh : A adalah himpunan seluruh bilangan nyata x sedemikian
rupa sehingga x yang lebih besar dari 0 dan kurang dari 6
A = {x; 0<x<6} atau A = {x| 0<x<6}
lambang-lambang dalam teori himpunan

Є = elemen, anggota, unsur


C = himpunan bagian (subset)
U = Gabungan (union)
П = irisan (intersection)
Ø = himpunan kosong
Himpunan diantara Himpunan -
Himpunan
O S1 = {2, 7, a, f} dan S2 = {2, a, 7, f}
maka S1 = S2

O Satu Himpunan Bagian dari Himpunan Lain


S = {1, 3, 5, 7} dan T = {3, 7}
Maka T adalah himpunan bagian dari S,
karena setiap elemen T ialah juga elemen S,
maka
TCS
Operasionalisasi
Himpunan
O Gabungan (union)
A U B = {X ; X Є A atau X Є B}
Contoh:
Jika A = {3, 5, 7} dan B = {2, 3, 4, 8}
Maka A U B = {2, 3, 4, 5, 7, 8}
O Irisan (intersection)
Himpunan yang beranggotakan objek-objek
yang dimiliki oleh A dan B secara bersama-
sama.
A П B = {X ; X Є A dan X Є B}

Contoh:
Bila A = {3, 5, 7} dan B = {2, 3, 4, 8}
Maka A П B = {3}

Bila A = {-3, 6, 10) dan B {9, 2, 7, 4}


Maka A П B = ø

DISJOINT
O Komplementer
Himpunan universal U
berhubungan dengan Komplemen
Ã
à = { x | x Є U dan x ¢ A}
Contoh
Bila U = {5, 6, 7, 8, 9}, dan A= {7, 8, 9}

Maka, Ã ?
Aturan Main dalam Operasi
Himpunan
OAturan main dalam
pengoperasioan himpunan akan
mudah dengan bantuan diagram
venn.
Hukum Asosiatif
dalam Irisan dan Gabungan
O A U (B U C) = (A U B) U C
A + (B + C) = (A + B) + C

O A П (B П C) = (A П B) П C
A x (B x C) = (A x B) x C
Hukum Distirbutif dalam Irisan
dan Gabungan
O A П (B U C) = (A П B) U (A П C)
A x (B + C) = (A x B) + (A x C)

Buktikan Hukum Distributif jika:


A = {4, 5}, B= {3, 6, 7}, dan C = {2, 3},
Buktikan Hukum Distributif jika:
A = {4, 5}, B= {3, 6, 7}, dan C = {2, 3},
-----------------
A П (B U C) = (A П B) U (A П C)
A x (B + C) = (A x B) + (A x C)
----------------
A П (B U C) = (A П B) U (A П C)
{4, 5} П {2, 3, 6, 7} = Ø
Ø=Ø
(terbukti)
Latihan soal:
1. Tulis soal berikut dengan menggnakan cara penulisan
himpunan:
a) Himpunan dari semua bilangan nyata yang lebih besar dari
34
b) Himpunan dari semua bilangan nyata yang lebih besar dari 8
tetapi lebih kecil dari 65
2. Jika diketahui S1 = {2, 4, 6}, S2 = {7, 2, 6},S3= {4, 2, 6},
dan S4 = {2, 4}, pernyataan manakah yang benar?
a) S1=S3
b) S1 = R (himpunan bilangan riil)
c) 8 Є S2
d) 3 ¢ S2
e) 4 ¢ S3
f) S4 C SR
g) S1⊃ S4
3. Dengan mengunakan keempat
himpunan pada soal nomor 2, carilah:
a) S1 U S2
b) S1 U S3
c) S2 П S3
d) S2 ПS4
4. Jika A= {4, 5, 6}, B= {3, 4, 6, 7}, C= {2, 3,
6}, buktikanlah hukum asosiatif dan
distributif
5. Sebutlah semua himpunan bagian dari
himpunan {5, 6, 7},
BILANGAN
(Konsep-Konsep Dasar)
O Bilangan imajiner : bilangan akar pangkat genap
dari bilangan negative dan tidak memiliki sifat
yang tegas.
O Contoh: √-1, √-8
O Bilangan nyata : bilangan yang memiliki sifat
yang tegas.
Contoh : 2; -2; 1,1; -1,1
O Bilangan rasional : hasil bagi antara dua
bilangan yang berupa bilangan bulat atau
berupa pecahan dengan decimal terbatas
atau decimal berulang
Contoh : 2; 3,25; 0,1492525;
O Bilangan irrasional : hasil bagi antara dua
bilangan berupa pecahan dengan decimal
tak terbatas dan tak terulang
Contoh : 0, 1492525393993999……
O Bilangan bulat : hasil bagi antara dua
bilangan yang hasilnya bulat, termasuk
0 (nol)
Contoh : 2; 5; 7 dst.
O Bilangan pecahan : hasil bagi antara
dua bilangan yang hasilnya pecahan
dengan decimal terbatas atau decimal
berulang
Contoh : 3,25; 0,1492525;
Bilanga
Bilanga n Bulat
n Bilanga
Bilanga Rasional
Bilanga n
n Nyata
n Pecahan
Irasional
Jenis-Jenis Bilangan
O Bilangan asli (A) : semua bilangan bulat
tidak termasuk nol
Contoh : A = {1, 2, 3, 5, …..}
O Bilangan cacah (C) : semua bilangan
bulat positif, termasuk nol
Contoh : C = {0, 1, 2, 3, 5, …..}
O Bilangan prima (P) : bilangan asli yang
besarnya tidak sama dengan satu dan
hanya habis dibagi oleh dirinya sendiri
Contoh : P = {2, 3, 5, 7, …..}
Kesimpulan
O Semua bilangan bulat adalah bilangan
rasional, tetapi tidak semua bilangan
rasional berupa bilangan bulat
O Semua bilangan pecahan adalah
bilangan rasional, tetapi tidak semua
bilangan rasional berupa bilangan
pecahan
O Semua bilangan irrasional adalah
bilangan berdesimal, tetapi tidak
semua bilangan berdesimal adalah
bilangan irrasional

Anda mungkin juga menyukai