Anda di halaman 1dari 36

SIFAT SIFAT MATEMATIKA

EKONOMI
• Matematika Ekonomi bukan merupakan cabang
tersendiri dari ilmu ekonomi, tidak seperti keuangan
negara atau perdagangan internasional.
• Matematika ekonomi lebih merupakan pendekatan
untuk analisis ekonomi.
• Para ahli ekonomi (Ekonom) menggunakan simbol
simbol matematis untuk menyatakan permasalahan
dan juga menggunakan dalil dalil matematis yang
terkenal untuk membantu didalam pembahasannya.
• Matematika ekonomi dapat digunakan dalam teori
ekonomi makro atau mikro, keuangan negara, ekonomi
perkotaan, dll
Perbedaan Mendasar
No Matematika Ekonomi Non Matematika Ekonomi
.
1 Asumsi dan Kesimpulan Asumsi dan kesimpulan
dinyatakan dalam simbol dinyatakan dalam kata‐kata
matematis
2 Mengandung Persamaan‐ Mengandung kalimat‐kalimat
persamaan
3 Permasalahan diselesaikan Permasalahan diselesaikan
dg Dalil Matematis dengan Logika
Perbedaan Mendasar
No Matematika Ekonomi Ekonometrika

1 Penerapan Matematis pada Pengukuran data ekonomi


aspek teoritis murni dari
analisa ekonomi
2 Mengabaikan masalah Pengamatan Empiris (Analisa
Statistik Empiris)
3 Bahan Teori (Analisa Teoritis) Penaksiran dg Metode
Statistik
4 Penalaran Deduktif Pengujian Hipotesa
Hubungan Antara Matematika
Ekonomi Dan Ekonometrika

• Teori harus diuji terhadap data empiris untuk


kebenarannya sebelum diterapkan.
• Sedangkan Statistik memerlukan Teori
Ekonomi untuk dapat menentukan arah
penelitian yang paling relevan dan
bermanfaat.
• Jadi Matematika Ekonomi sebagai
prasyarat untuk mempelajarai Statistik dan
Ekonometrika
Sifat‐sifat Matematika
Ekonomi
• Bahasa yang dipergunakan ringkas dan tepat
• Kaya akan dalil ‐ dalil matematis sehingga
mempermudah pemakaiannya
• Mendorong kita untuk menyatakan asumsi‐
asumsi secara jelas sebagai prasyarat
mempergunakan dalil matematis
• Memungkinkan kita untuk mempergunakan
sebanyak n Variabel
MODEL EKONOMI
• Model Ekonomi = Penyederhanaan hubungan
antara variabel ‐ variabel ekonomi
• Model Ekonomi dapat berbentuk model
matematika dan Non Matematika
• Apabila berbentuk model matematika maka akan
terdiri atas satu atau sekumpulan persamaan
• Persamaan terdiri atas sejumlah variabel,
konstanta, koefisien dan atau parameter
Variabel, Konstanta, Koefisien, dan
Parameter

• Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah‐


ubah dalam suatu masalah tertentu
• Misalnya : Harga (Price) = P, Jumlah yang
diminta/ditawarkan (Quantity) = Q, Biaya (Cost) = C,
Penerimaan (Revenue) = R, Investasi (Investment) = I,
Tingkat Bunga (Interest Rate) = I, dan lain‐lain.
• Akan tetapi, jika telah dinyatakan bahwa P = 3 atau C
= 18, maka nilai variabel ini sudah “tertentu”, yaitu 3
untuk P dan 18 untuk C (dalam satuan yang dipilih
secara tepat)
• Variabel terdiri dari :
• Variabel Endogen = variabel yang nilai
penyelesaiannya diperoleh dari dalam model
(variable yang mendapat pengaruh dari variable
lain)
• Variabel Eksogen (variabel yang nilai nilainya
diperoleh dari luar model atau sudah ditentukan
berdasarkan data yang ada. (variable yang
mempengaruhi variable lain)
• Contoh : endogen harga bbm, eksogen inflasi
• Konstanta adalah suatu bilangan nyata
tunggal yang nilainya tidak
berubah‐ubah dalam suatu masalah
tertentu.contoh 2x + 4 maka
konstantanya 4
• Koefisien adalah angka pengali terhadap
variabelnya, misal 5R; 4P atau 0.3C
• Parameter adalah suatu nilai tertentu dalam
suatu masalah tertentu dan mungkin akan
menjadi nilai yang lain pada suatu masalah
yang lainnya. (Biasanya dilambangkan dengan
huruf awal abjad Yunani atau Arab), misalnya
α, β atau a, b dan c.
Persamaan dan Pertidaksamaan

• Persamaan adalah penyataan bahwa dua


lambang adalah sama. Disimbolkan dengan
tanda = (dibaca : “sama dengan”)
• Pertidaksamaan adalah suatu pernyataan yang
menyatakan bahwa dua lambang adalah tidak
sama. Disimbolkan dengan tanda < (baca
“lebih Kecil”) atau > (baca “lebih besar)
Persamaan dalam Matematika Ekonomi dan Bisnis terdiri dari 3
(Tiga) Macam, yaitu:
1. Persamaan Definisi (Identity, =) adalah suatu bentuk kesamaan
diantara dua pernyataan yang mempunyai arti yang sama.
Contoh : π = R – C (Total Laba adalah selisih antara total
pendapatan dan total biaya).
2. Persamaan Perilaku (behavioral equation) adalah suatu
persamaan yg menunjukkan bahwa perubahan perilaku suatu
variabel sebagai akibat dari perubahan variabel lainnya yg ada
hubungannya. Contoh : C = 75 + 10Q , C = 110 + Q2
3. Persamaan Bersyarat (conditional equation) adalah suatu
persamaan yang menggambarkan persyaratan untuk
pencapaian keseimbangan (equilibrium). Misalnya; Qd = Qs
(jumlah yang diminta = jumlah yang ditawarkan) dan S = I
(tabungan yang diharapkan = investasi yang diharapkan)
Sistem Bilangan
Nyata
Bilangan
Nyata

Bil. Bil.
Rasional Irrasional

Bil.
Bil. Bulat
Pecahan

Bil.
Nol Bil. Positif
Negatif
HIMPUNAN
• Konsep Himpunan adalah suatu konsep yang
paling mendasar bagi ilmu matematika
modern pada umumnya dan dibidang ilmu
ekonomi dan bisnis pada khususnya. Karena
dalam hal pembentukan model kita harus
menggunakan himpunan/sekelompok data
observasi dari lapangan
Pengertian Himpunan
• Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang
didefinisikan (diterangkan) dengan jelas.
• Yang dimaksud diterangkan dengan jelas adalah benda
atau objeknya jelas mana yang merupakan anggota dan
mana yang bukan anggota dari himpunan itu
• Himpunan dilambangkan dengan huruf kapital misalnya
A, B, C, D, …,Z dan objek‐objek dari himpunan itu ditulis
diantara dua kurung kurawal dan dipisahkan dengan
tanda koma
• Contoh : A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 10
• A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 }
SOAL :
1. B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan
kurang atau sama dengan 15
2. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama
dengan ‐5 tetapi kurang dari 10
Jawaban :
1. B = { x | 3 < x ≤ 15}
2. C = { x | ‐5 ≤ x < 10}
Keanggotaan Suatu Himpunan

Banyaknya anggota himpunan A dilambangkan dengan n(A) = 5


Banyaknya anggota himpunan B dilambangkan dengan n(B) = 6
Contoh soal :
Andaikan kita memiliki data beberapa himpunan sebagai
berikut:
• U = {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
• A = {0,1,2,3,4}
• B = {5,6,7,8,9}
• C = {0,1,2,3,4}
Kesimpulan yang bisa ditarik berkenaan data diatas adalah :
1. x  U, dimana 0  x  9 5. A  U B  U C  U
2. y  A, dimana 0  y  4 6. A = C A  B B  C
3. z  B, dimana 5  z  9
4. y  C, dimana 0  y  4
Himpunan Kosong

• Himpunan Kosong adalah himpunan yang


tidak memiliki anggota dan dilambangkan
dengan { } atau 
• D = { x | x orang yang tingginya lebih dari 5 m}
• F = { x | x bilangan prima antara 7 dan 11 }
• Pada contoh di atas adakah saat ini orang yang
tingginya lebih dari 5 meter dan adakah
bilangan prima diantara 7 dan 11 ? (coba pikir)
Himpunan Lepas
 Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan
saling lepas jika kedua himpunan itu tidak
mempunyai satupun anggota yang sama
 Contoh: L = { 1, 3, 5, 7, 9, 11,
13, 15 },
 G = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 }
• Coba kalian perhatikan, adakah anggota
himpunan L dan G yang sama ?
• Karena tidak ada anggota himpunan L dan G
yang sama maka himpunan L dan G adalah
dua himpunan yang saling lepas.
Himpunan Tidak Saling Lepas

Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan


tidak saling lepas (berpotongan) jika kedua
himpunan itu mempunyai anggota yang sama.
Contoh :
P = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
Q = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 }
Himpunan P dan himpunan Q tidak saling lepas
karena mempunyai anggota yang sama
(persekutuan) yaitu 2, 4, 6, dan 8.
Himpunan Bagian
A adalah himpunan bagian dari himpunan B apabila setiap
anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan B
dilambangkan dengan A  B.
Contoh:
• S = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }
• A = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 } ; B = { 1, 2, 3, 4 } ; C = { 6, 7, 8, 9 }
a. Apakah himpunan B merupakan himpunan bagian dari
himpunan A ?
b. Apakah himpunan C merupakan himpunan bagian dari
himpunan A ?
• Karena setiap anggota himpunan B juga
merupakan anggota himpunan A maka
himpunan B merupakan himpunan bagian dari
himpunan A, jadi B  A
• Karena ada anggota himpunan C yaitu 8 dan 9
tidak terdapat di dalam himpunan A maka
himpunan C bukan himpunan bagian dari
himpunan A, jadi C  A
Rumus Banyaknya Himpunan Bagian

Jika suatu himpunan mempunyai anggota sebanyak n(A) maka


banyaknya himpunan bagian dari A adalah sebanyak 2n(A) .
Contoh : Tentukan banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari
himpunan berikut :
1. A = { a, b, c }
2. B = { 1, 2, 3, 4, 5 }
3. C = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
Jawab :
1. n(A) = 3 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari A
adalah 23 = 2 x 2 x 2 = 8
2. n(B) = 5 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari B
adalah 25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
3. n(C) = 7 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari C
adalah 27 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128
Himpunan Sama

Dua himpunan dikatakan sama apabila setiap


anggota kedua himpunan itu sama bentuk dan
jumlahnya.
Contoh :
• A = { a, i, u, e, o } ;
• B = { u, a, i, o, e }
Kedua himpunan A dan B anggota‐anggotanya
sama yaitu a,i,u,e, dan o maka himpunan A = B
Himpunan Ekuivalen

 Dua himpunan dikatakan Ekuivalen


apabila jumlah anggota kedua
himpunan itu sama tetapi bendanya
ada yang tidak sama.
 Contoh :
• P = { a, i, u, e, o }
• Q = { 1, 2, 3, 4, 5 }
 Kedua himpunan P dan Q
anggota‐anggotanya tidak sama
tetapi jumlah anggotanya sama maka
himpunan P Ekuivalen dengan Q, jadi (
P~Q)
Irisan Dua Himpunan (Interseksi)
Irisan himpunan A dan B ditulis A  B adalah
himpunan semua objek yang menjadi anggota
himpunan A sekaligus menjadi anggota
himpunan B.
Contoh :
• Bila P = {a, b, c, d, e } dan Q = {d, e, f, g, h }.
Tentukan P  Q
Jawab :
• P  Q = { d, e }
Gabungan Dua Himpunan ( Union)

Gabungan himpunan A dan B ditulis A  B


adalah himpunan semua objek yang menjadi
anggota himpunan A atau menjadi anggota
himpunan B.
Contoh :
• Bila P = {a, b, c, d, e } dan Q = {d, e, f, g, h }.
Tentukan P  Q
Jawab :
• P  Q = { a, b, c, d, e, f, g, h }
Diagram Venn
 Langkah‐langkah menggambar diagram venn
• Daftarlah setiap anggota dari masing‐masing himpunan
• Tentukan mana anggota himpunan yang dimiliki
secara bersama‐ sama
• Letakkan anggota himpunan yang dimiliki bersama
ditengah‐tengah
• Buatlah lingkaran sebanyak himpunan yang ada yang
melingkupi anggota bersama tadi
• Lingkaran yang dibuat tadi ditandai dengan
nama‐nama himpunan
• Selanjutnya lengkapilah anggota himpunan yang tertulis
didalam lingkaran sesuai dengan daftar anggota
himpunan itu
• Buatlah segiempat yang memuat lingkaran‐lingkaran itu,
dimana segiempat ini menyatakan himpunan
semestanya dan lengkapilah anggotanya apabila
belum lengkap
Contoh :
• Diketahui: S = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 };
A = { 1,2,3,4,5,6 }; B = { 2,4,6,8,10 }; C = { 3,6,9,12 }
• Gambarlah diagram Venn untuk menyatakan himpunan di
atas !
Jawab :
Jawab:
Contoh :
Dari 32 siswa terdapat 21 orang gemar melukis, 16 orang
gemar menari dan 10 orang gemar keduanya.
a. Ada berapa orang siswa yang hanya gemar melukis?
b. Ada berapa orang siswa yang hanya gemar menari?
c.Ada berapa orang siswa yang tidak gemar keduanya?
Jawab :
N(S) = , Misalnya :
A = {siswa gemar melukis}  n(A) =
B = {siswa gemar menari}  n(B) =
C = {siswa gemar melukis dan menari}  n(C) = n(AB) =
Jawab :
N(S) = 32, Misalnya :
A = {siswa gemar melukis}  n(A) = 21
B = {siswa gemar menari}  n(B) = 16
C = {siswa gemar melukis dan menari}  n(C) = n(AB) = 10
• Diagram Venn

a. Ada 11 siswa yang hanya gemar melukis


b. Ada 6 siswa yang hanya gemar menari.
c. Ada 5 siswa yang tidak gemar keduanya

Anda mungkin juga menyukai