Anda di halaman 1dari 44

HIMPUNAN MATEMATIKA

Sitta Romadona, M.Pd


Pengertian
• Himpunan Matematika merupakan suatu
kumpulan benda atau objek yang dapat
diartikan dengan jelas, sampai kita bisa
dengan tepat mengetahui objek yang
termasuk himpunan serta yang tidak
termasuk dalam himpunan tersebut.
• Sebuah Himpunan Matematika biasanya
dilambangkan dengan menggunakan
huruf kapital seperti: A, B, C, D, E, ….. Z,
benda maupun objek yang termasuk
kedalam himpunan disebut anggota
himpunan.
• Elemen himpunan ditulis dengan
menggunakan sepasang kurung kurawal
{……..}
Jenis-jenis Himpunan Matematika
1. Himpunan Matematika Semesta
• Himpunan semesta atau juga disebut
dengan semesta pembicaraan merupakan
himpunan yang memuat seluruh anggota
maupun objek himpunan yang
dibicarakan.
• Himpunan semesta (semesta pembicaraan) pada
umumnya dilambangkan dengan menggunakan
huruf S atau U.
• Sebagai contoh: jika kita membahas tentang 1, -2, 3 -4…
maka semesta pembicaraan kita merupakan bilangan riil.
Sehingga himpunan semesta yang dimaksud yaitu R.
• Apakah hanya R saja? Tentu saja tidak. Tergantung kita ingin
membatasi pembicaraanya.
• Pada contoh di atas dapat kita katakan semestanya
merupakan C (himpunan bilangan kompleks). Tetapi kita tidak
dapat mengambil Z (himpunan bilangan bulat) sebagai
semesta pembicaraan.
2. Himpunan Matematika Kosong
• Himpunan kosong merupakan suatu
himpunan yang tidak memiliki anggota.
Serta dinotasikan dengan menggunakan {}
atau ∅.
• Himpunan nol merupakan himpunan yang
hanya memiliki 1 anggota, yakni nol (0)
3. Himpunan Matematika Bagian
• Himpunan A adalah suatu himpunan bagian B, apabila
pada masing-masing anggota A juga menjadi anggota
B serta dinotasikan dengan A ⊂ B atau B ⊃ A.
• Apabila terdapat himpunan A dan B di mana pada
masaing-masing anggota A adalah anggota B, maka
disebutkan bahwa A adalah himpunan bagian (subset)
dari B atau disebut sebagai B memuat A serta
dilambangkan dengan simbol A ⊂ B.
• Sehingga, A ⊂ B jika dan hanya apabila
𝑥⊂A⇒𝑥⊂B
• Apabila terdapat anggota dari A yang
bukan bagian dari anggota B, maka A
bukan bukan merupakan himpunan bagian
dari B. Serta dilambangkan dengan
menggunakan simbol A ⊄ B.
4. Himpunan Matematika Sama
(Equal)
• Jika masing-masing anggota himpunan A
juga bagian dari anggota himpunan B,
begitu juga sebaliknya maka dinotasikan
dengan A=B
• Syarat: Dua buah himpunan anggotanya
harus sama.
• Sebagai contoh:
A ={ c,d,e}    B={ c,d,e }   Maka A = B
Keterangan:
• Himpunan equal atau himpunan sama
mempunyai dua buah himpunan yang di
mana  anggotanya sama. Contohnya pada
anggota himpunan A {c,d,e} maka
himpunan B pun akan mempunyai
anggota yakni { c,d,e }.
5. Himpunan Matematika Lepas
• Himpunan lepas merupakan sebuah himpunan yang
di mana setiap anggotanya tidak ada yang sama.
• Sebagai contoh: C = {1, 3, 5, 7} serta D = {2, 4, 6}
Maka himpunan C dan juga himpunan D saling lepas.
Catatan:
• Dua himpunan yang tidak kosong disebut saling lepas
apabila kedua himpunan tersebut tidak memiliki satu
pun anggota yang sama
6. Himpunan Matematika
Komplemen (Complement set)
• Himpunan komplemen bisa dinyatakan dengan menggunakan
notasi AC .
• Himpunan komplemen apabila diibaratkan akan menjadi: S =
{1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5} maka A ⊂ U.
• Himpunan {1,2,6,7} pula merupakan komplemen, sehingga
menjadi AC = {1,2,6,7}.
• Dengan penggunaan notasi pembentuk himpunan maka ditulis
menjadi: AC = {x│x Є U, x Є A}
7. Himpunan Matematika
Ekuivalen (Equal Set)
• Himpunan ekuivalen merupakan suatu himpunan yang
di mana setiap anggotanya sama banyak dengan
himpunan lain.
Syarat:
• Bilangan cardinal dinyatakan dengan menggunakan
notasi n (A) A≈B, disebut sebagai sederajat atau
ekivalen, apabila himpunan A ekivalen dengan
himpunan B,
• Sebagai contoh:
A = { w,x,y,z }→n (A) = 4
B = {  r,s,t,u } →n (B) = 4
Sehingga n (A) =n (B) →A≈B
Keterangan:
• Himpunan ekuivalen memiliki bilangan
cardinal dari himpunan itu jika himpunan A
beranggotakan 4 karakter sehingga
himpunan B juga beranggotakan 4.
Cara Menyatakan Himpunan
• Himpunan bisa kita nyatakan dengan
melalui tiga cara, antara lain:
1. Dengan kata-kata
2. Dengan Notasi Pembentuk Himpunan
3. Dengan Mendaftar Anggota-anggotanya
1. Dengan kata-kata
• Merupakan cara menyatakan himpunan
dengan menyebutkan seluruh syarat maupun
sifat-sifat keanggotaan dari sebuah
himpunan.
Sebagai contoh:
• A merupakan himpunan bilangan asli antara 5
dan 12, maka kita tuliskan menjadi A =
{bilangan asli antara 5 dan 12}
2. Dengan Notasi Pembentuk Himpunan
• Merupakan cara menyatakan himpunan
dengan menyebutkan seluruh syarat atau
sifat ke-anggotaan dari sebuah himpunan.
Tetapi anggota himpunan disebutkan dalam
variabel peubah.
Sebagai contoh:
• A merupakan himpunan bilangan asli antara
5 dan 12, sehingga kita tuliskan menjadi: {x:
5<x<12,x bilangan asli}.
3. Dengan Mendaftar Anggota-anggotanya
• Yakni cara menyatakan himpunan dengan
menuliskan anggota-anggota himpunan dalam
pasangan kurung kurawal serta
memisahkannya dengan menggunakan tanda
koma.
Sebagai contoh:
• A merupakan himpunan bilangan asli antara 5
dan 12, sehingga kita tulis menjadi:
A= {6,7,8,9,10,11}
Operasi Himpunan
1. Irisan Himpunan
• Irisan dari dua himpunan A dan B merupakan
himpunan yang di mana setiap anggotanya
terdapat di himpunan A dan juga terdapat di
dalam himpunan B.
• Dengan kata lain yakni himpunan yang
anggotanya terdapat di kedua himpunan
tersebut.
Sebagai contoh:
• A = {a, b, c, d, e} dan B = {b, c, f, g, h}
• Pada kedua himpunan di atas terdapat dua
anggota yang sama yakni b dan c. Oleh sebab
itu, bisa dinyatakan bahwa irisan himpunan A
dan B merupakan b dan c atau ditulis dengan:
• A ∩ B = {b, c}
• A ∩ B dibaca: himpunan A irisan himpunan B.
Dengan diagram Venn A ∩ B juga bisa
dinyatakan seperti pada gambar di bawah ini:
2. Gabungan Himpunan
A gabungan B ditulis menjadi:
• A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}
Sebagai contoh:
• A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 11}
• Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram
Venn maka:
3. Selisih
• A Selisih B ditulis menjadi: A-B = {x | x ∈ A
atau x Ï B}
• Sebagai contoh:
• A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 5, 7, 11}
A-B = {1, 4}
• Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram
Venn maka:
4. Komplemen Himpunan
• Komplemen dari sebuah himpunan adalah
berbagai unsur yang terdapat di dalam
himpunan universal (semesta pembicaraan )
kecuali anggota himpunan tersebut.
• Sebagai contoh A adalah himpunan yang
berada pada semesta pembicaraan U, maka
komplemen dari himpunan A dinotasikan oleh:
• Komplemen A ditulis menjadi A1 atau Ac = {x |
x ∈ S dan x Ï A}
Sebagai contoh:
• A= {1, 2, … , 5}
S = {biangan Asli kurang dari 10}
Ac = {6, 7, 8, 9}
• Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram
Venn maka:
• Contoh komplemen:
A = himpunan mahasiswa STT Telkom
B = himpunan mahasiswa yang tinggal di Asrama
C = himpunan mahasiswa angkatan 2017
D = himpunan mahasiswa yang mengambil matematika diskrit
E = himpunan mahasiswa yang membawa motor untuk pergi ke kampus
a. Pernyataan
• “Seluruh mahasiswa ITT Telkom angkatan 2017 yang membawa motor untuk pergi
ke kampus” bisa kita nyatakan dalam notasi operasi himpunan seperti berikut ini:
• (A ∩ C) ∩ E
b. Pernyataan
• “Seluruh mahasiswa ITT Telkom yang tinggal di asrama serta mengambil matematika
diskrit” bisa kita nyatakan dalam notasi operasi himpunan seperti berikut ini:
• A∩B∩D
c. Pernyataan
• “Seluruh mahasiswa angkatan 2017 yang tidak tinggal di asrama atau tidak
membawa motor untuk pergi ke kampus” bisa kita nyatakan dalam notasi operasi
himpunan seperti berikut ini:
• C ∩ (B ∪ E)
5. Beda setangkup
(SYMMETRIC DIFFERENCE)
• Beda setangkup antara dua buah
himpunan dinotasikan dengan
penggunakan tanda atau simbol ‘⊕‘.
• Sebagai contoh:
• A dan B merupakan himpunan, maka beda
setangkup antara A dan B dinotasikan
menjadi:
• A ⊕ B = (A ∪ B) – (A ∩ B)
= (A – B) ∪ (B – A)
• Dan apabila dinyatakan dalam bentuk
diagram Venn akan menjadi:
Contoh beda setangkup:
• Apabila A = { 2, 3, 5, 7} serta B = { 1,2, 3, 4, 5 },
maka A ⊕ B = { 1, 4, 7 }
• Beda setangkup memenuhi sifat-sifat berikut:
• A ⊕ B = B ⊕ A (hukum komutatif)
• (A ⊕ B ) ⊕ C = A ⊕ (B ⊕ C ) (hukum asosiatif)
Diagram Venn
• Diagram venn merupakan menyajikan
sebuah himpunan dengan satu himpunan
dengan menggunakan lingkaran serta
semua himpunan atau himpunan semesta
yang digambarkan dengan menggunakan
gambar segi empat.
Macam-macam Himpunan
1. Himpunan bilangan asli: A = { 1, 2, 3, 4, 5, … }
2. Himpunan bilangan cacah: C = { 0, 1, 2, 3, 4, … }
3. Himpunan bilangan prima: P = { 2, 3, 5, 7, 11, … }
4. Himpunan bilangan genap: G = { 0, 2, 4, 6, 8, 10, ... }
5. Himpunan bilangan ganjil: G = { 1, 3, 5, 7, 9, … }
6. Himpunan bilangan komposit (tersusun): T = { 4, 6, 8,
9, 10, 12, … }
7. Himpunan tak hingga: A = { 1, 3, 5, 7, ….. }, (n)A = ∞ (jumlah
anggota himpunan A yaitu tak terhingga)
8. Himpunan berhingga: B = { 1, 3, 5, 7 }, (n)A = 4 (jumlah anggota
himpunan B yaitu sebanyak 4)
9. Himpunan kosong: K = { himpunan bilangan prima antara 7 dan
9 }, K = { } (jumlah anggota himpunan K yaitu tidak ada atau
kosong)
10. Himpunan bagian: A = {2, 3, 5 } dan B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Seluruh anggota himpuna A merupakan anggota himpunan B.
Sehingga bisa dikatakan bahwa; A bagian dari B, ditulis A c B atau B
mencangkup A ditulis B ‫ ﬤ‬A
11. Himpunan semesta
Jika A = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka beberapa himpunan semesta
pembicaraan yang mungkin untuk A yaitu;
S = { bilangan asli }
S = { bilangan cacah }
S = { bilangan kelipatan 2 }
Contoh Soal dan Pembahasan
• Dari 28 orang siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah serta masing-masing
siswa tersebut berjumlah 15 orang siswa yang
mengikuti pramuka. Kemudian 12 orang siswa
mengikuti futsal. Serta yang terakhir 7 orang siswa
yang mengikuti keduanya.
• Maka hitunglah berapa banyak siswa yang tidak
mengikuti ekstrakurikuler pramuka ataupun
ekstrakurikuler futsal ialah?
• Misalkan ( x ) merupakan banyak siswa yang tidak mengikuti
ekstrakurikuler.
• Banyak anak yang hanya mengikuti ekstrakurikuler pramuka
adalah sebanyak 15 – 7 = 8 orang siswa.
• Banyak anak yang hanya mengikuti ekstrakurikuler futsal
adalah sebanyak 12 – 7 = 5 orang siswa.
• Banyak anak yang tidak mengikuti ekstrakurikuler adalah:
• 8 + 7 + 5 + x = 28
20 + x = 28
x = 28 – 20
x = 8 siswa
• Sehingga, banyaknya siswa yang tidak mengikuti
ekstrakurikuler pramuka ataupun ekstrakurikuler futsal
sebanyak = 8 orang siswa
SEKIAN
• Jalan-jalan keliling kota
• Keliling kota naik kuda
• Tak terasa diujung acara
• Sampai jumpa hadirin semua
SOAL
• Contoh Soal dari Operasi Himpunan
1. Apabila diketahui:
A= {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3, 6, 7, 8}
C = {4, 5, 6, 7, 8}
• Maka tentukanlah:
• a. A ∩ B
c. B ∩ C
b. A ∩ C
d. A ∩ B ∩ C
2. Dari 40 orang bayi, diketahui bahwa
terdapat 18 orang bayi yang suka
memakan pisang, kemudian ada juga 25
bayi yang suka makan bubur, serta ada
juga 9 orang bayi yang menyukai
keduanya.
• Maka hitunglah berapa banyak bayi yang
tidak menyukai pisang dan juga bubur?
1. Jawab:
• a. A ∩ B = {2, 3}
c. B ∩ C = {6, 7, 8}
b. A ∩ C = {4, 5}
d. A ∩ B ∩ C = { }
2. Jawab:
• n{AΛB}=(n{A}+n{B})–(n{S}–n
{X})
9 = ( 18 + 25 ) – ( 40 – n { X } )
9 = 43 – 40 + n { X }
9=3+n{X}
9–3=n{X}
n { X } = 6 orang bayi
• Sehingga, banyak bayi yang tidak menyukai
pisang dan bubur ada sebanyak
• = 6 orang bayi

Anda mungkin juga menyukai