0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan44 halaman
Himpunan matematika adalah kumpulan objek yang jelas keanggotaannya. Terdiri dari himpunan semesta, kosong, bagian, sama, lepas, komplemen, ekuivalen. Ada operasi irisan, gabungan, selisih, komplemen, beda setangkup. Diagram Venn digunakan untuk menyajikan hubungan antar himpunan.
Himpunan matematika adalah kumpulan objek yang jelas keanggotaannya. Terdiri dari himpunan semesta, kosong, bagian, sama, lepas, komplemen, ekuivalen. Ada operasi irisan, gabungan, selisih, komplemen, beda setangkup. Diagram Venn digunakan untuk menyajikan hubungan antar himpunan.
Himpunan matematika adalah kumpulan objek yang jelas keanggotaannya. Terdiri dari himpunan semesta, kosong, bagian, sama, lepas, komplemen, ekuivalen. Ada operasi irisan, gabungan, selisih, komplemen, beda setangkup. Diagram Venn digunakan untuk menyajikan hubungan antar himpunan.
Pengertian • Himpunan Matematika merupakan suatu kumpulan benda atau objek yang dapat diartikan dengan jelas, sampai kita bisa dengan tepat mengetahui objek yang termasuk himpunan serta yang tidak termasuk dalam himpunan tersebut. • Sebuah Himpunan Matematika biasanya dilambangkan dengan menggunakan huruf kapital seperti: A, B, C, D, E, ….. Z, benda maupun objek yang termasuk kedalam himpunan disebut anggota himpunan. • Elemen himpunan ditulis dengan menggunakan sepasang kurung kurawal {……..} Jenis-jenis Himpunan Matematika 1. Himpunan Matematika Semesta • Himpunan semesta atau juga disebut dengan semesta pembicaraan merupakan himpunan yang memuat seluruh anggota maupun objek himpunan yang dibicarakan. • Himpunan semesta (semesta pembicaraan) pada umumnya dilambangkan dengan menggunakan huruf S atau U. • Sebagai contoh: jika kita membahas tentang 1, -2, 3 -4… maka semesta pembicaraan kita merupakan bilangan riil. Sehingga himpunan semesta yang dimaksud yaitu R. • Apakah hanya R saja? Tentu saja tidak. Tergantung kita ingin membatasi pembicaraanya. • Pada contoh di atas dapat kita katakan semestanya merupakan C (himpunan bilangan kompleks). Tetapi kita tidak dapat mengambil Z (himpunan bilangan bulat) sebagai semesta pembicaraan. 2. Himpunan Matematika Kosong • Himpunan kosong merupakan suatu himpunan yang tidak memiliki anggota. Serta dinotasikan dengan menggunakan {} atau ∅. • Himpunan nol merupakan himpunan yang hanya memiliki 1 anggota, yakni nol (0) 3. Himpunan Matematika Bagian • Himpunan A adalah suatu himpunan bagian B, apabila pada masing-masing anggota A juga menjadi anggota B serta dinotasikan dengan A ⊂ B atau B ⊃ A. • Apabila terdapat himpunan A dan B di mana pada masaing-masing anggota A adalah anggota B, maka disebutkan bahwa A adalah himpunan bagian (subset) dari B atau disebut sebagai B memuat A serta dilambangkan dengan simbol A ⊂ B. • Sehingga, A ⊂ B jika dan hanya apabila 𝑥⊂A⇒𝑥⊂B • Apabila terdapat anggota dari A yang bukan bagian dari anggota B, maka A bukan bukan merupakan himpunan bagian dari B. Serta dilambangkan dengan menggunakan simbol A ⊄ B. 4. Himpunan Matematika Sama (Equal) • Jika masing-masing anggota himpunan A juga bagian dari anggota himpunan B, begitu juga sebaliknya maka dinotasikan dengan A=B • Syarat: Dua buah himpunan anggotanya harus sama. • Sebagai contoh: A ={ c,d,e} B={ c,d,e } Maka A = B Keterangan: • Himpunan equal atau himpunan sama mempunyai dua buah himpunan yang di mana anggotanya sama. Contohnya pada anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan mempunyai anggota yakni { c,d,e }. 5. Himpunan Matematika Lepas • Himpunan lepas merupakan sebuah himpunan yang di mana setiap anggotanya tidak ada yang sama. • Sebagai contoh: C = {1, 3, 5, 7} serta D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan juga himpunan D saling lepas. Catatan: • Dua himpunan yang tidak kosong disebut saling lepas apabila kedua himpunan tersebut tidak memiliki satu pun anggota yang sama 6. Himpunan Matematika Komplemen (Complement set) • Himpunan komplemen bisa dinyatakan dengan menggunakan notasi AC . • Himpunan komplemen apabila diibaratkan akan menjadi: S = {1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5} maka A ⊂ U. • Himpunan {1,2,6,7} pula merupakan komplemen, sehingga menjadi AC = {1,2,6,7}. • Dengan penggunaan notasi pembentuk himpunan maka ditulis menjadi: AC = {x│x Є U, x Є A} 7. Himpunan Matematika Ekuivalen (Equal Set) • Himpunan ekuivalen merupakan suatu himpunan yang di mana setiap anggotanya sama banyak dengan himpunan lain. Syarat: • Bilangan cardinal dinyatakan dengan menggunakan notasi n (A) A≈B, disebut sebagai sederajat atau ekivalen, apabila himpunan A ekivalen dengan himpunan B, • Sebagai contoh: A = { w,x,y,z }→n (A) = 4 B = { r,s,t,u } →n (B) = 4 Sehingga n (A) =n (B) →A≈B Keterangan: • Himpunan ekuivalen memiliki bilangan cardinal dari himpunan itu jika himpunan A beranggotakan 4 karakter sehingga himpunan B juga beranggotakan 4. Cara Menyatakan Himpunan • Himpunan bisa kita nyatakan dengan melalui tiga cara, antara lain: 1. Dengan kata-kata 2. Dengan Notasi Pembentuk Himpunan 3. Dengan Mendaftar Anggota-anggotanya 1. Dengan kata-kata • Merupakan cara menyatakan himpunan dengan menyebutkan seluruh syarat maupun sifat-sifat keanggotaan dari sebuah himpunan. Sebagai contoh: • A merupakan himpunan bilangan asli antara 5 dan 12, maka kita tuliskan menjadi A = {bilangan asli antara 5 dan 12} 2. Dengan Notasi Pembentuk Himpunan • Merupakan cara menyatakan himpunan dengan menyebutkan seluruh syarat atau sifat ke-anggotaan dari sebuah himpunan. Tetapi anggota himpunan disebutkan dalam variabel peubah. Sebagai contoh: • A merupakan himpunan bilangan asli antara 5 dan 12, sehingga kita tuliskan menjadi: {x: 5<x<12,x bilangan asli}. 3. Dengan Mendaftar Anggota-anggotanya • Yakni cara menyatakan himpunan dengan menuliskan anggota-anggota himpunan dalam pasangan kurung kurawal serta memisahkannya dengan menggunakan tanda koma. Sebagai contoh: • A merupakan himpunan bilangan asli antara 5 dan 12, sehingga kita tulis menjadi: A= {6,7,8,9,10,11} Operasi Himpunan 1. Irisan Himpunan • Irisan dari dua himpunan A dan B merupakan himpunan yang di mana setiap anggotanya terdapat di himpunan A dan juga terdapat di dalam himpunan B. • Dengan kata lain yakni himpunan yang anggotanya terdapat di kedua himpunan tersebut. Sebagai contoh: • A = {a, b, c, d, e} dan B = {b, c, f, g, h} • Pada kedua himpunan di atas terdapat dua anggota yang sama yakni b dan c. Oleh sebab itu, bisa dinyatakan bahwa irisan himpunan A dan B merupakan b dan c atau ditulis dengan: • A ∩ B = {b, c} • A ∩ B dibaca: himpunan A irisan himpunan B. Dengan diagram Venn A ∩ B juga bisa dinyatakan seperti pada gambar di bawah ini: 2. Gabungan Himpunan A gabungan B ditulis menjadi: • A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B} Sebagai contoh: • A = {1, 2, 3, 4, 5} B = {2, 3, 5, 7, 11} A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 11} • Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram Venn maka: 3. Selisih • A Selisih B ditulis menjadi: A-B = {x | x ∈ A atau x Ï B} • Sebagai contoh: • A = {1, 2, 3, 4, 5} B = {2, 3, 5, 7, 11} A-B = {1, 4} • Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram Venn maka: 4. Komplemen Himpunan • Komplemen dari sebuah himpunan adalah berbagai unsur yang terdapat di dalam himpunan universal (semesta pembicaraan ) kecuali anggota himpunan tersebut. • Sebagai contoh A adalah himpunan yang berada pada semesta pembicaraan U, maka komplemen dari himpunan A dinotasikan oleh: • Komplemen A ditulis menjadi A1 atau Ac = {x | x ∈ S dan x Ï A} Sebagai contoh: • A= {1, 2, … , 5} S = {biangan Asli kurang dari 10} Ac = {6, 7, 8, 9} • Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram Venn maka: • Contoh komplemen: A = himpunan mahasiswa STT Telkom B = himpunan mahasiswa yang tinggal di Asrama C = himpunan mahasiswa angkatan 2017 D = himpunan mahasiswa yang mengambil matematika diskrit E = himpunan mahasiswa yang membawa motor untuk pergi ke kampus a. Pernyataan • “Seluruh mahasiswa ITT Telkom angkatan 2017 yang membawa motor untuk pergi ke kampus” bisa kita nyatakan dalam notasi operasi himpunan seperti berikut ini: • (A ∩ C) ∩ E b. Pernyataan • “Seluruh mahasiswa ITT Telkom yang tinggal di asrama serta mengambil matematika diskrit” bisa kita nyatakan dalam notasi operasi himpunan seperti berikut ini: • A∩B∩D c. Pernyataan • “Seluruh mahasiswa angkatan 2017 yang tidak tinggal di asrama atau tidak membawa motor untuk pergi ke kampus” bisa kita nyatakan dalam notasi operasi himpunan seperti berikut ini: • C ∩ (B ∪ E) 5. Beda setangkup (SYMMETRIC DIFFERENCE) • Beda setangkup antara dua buah himpunan dinotasikan dengan penggunakan tanda atau simbol ‘⊕‘. • Sebagai contoh: • A dan B merupakan himpunan, maka beda setangkup antara A dan B dinotasikan menjadi: • A ⊕ B = (A ∪ B) – (A ∩ B) = (A – B) ∪ (B – A) • Dan apabila dinyatakan dalam bentuk diagram Venn akan menjadi: Contoh beda setangkup: • Apabila A = { 2, 3, 5, 7} serta B = { 1,2, 3, 4, 5 }, maka A ⊕ B = { 1, 4, 7 } • Beda setangkup memenuhi sifat-sifat berikut: • A ⊕ B = B ⊕ A (hukum komutatif) • (A ⊕ B ) ⊕ C = A ⊕ (B ⊕ C ) (hukum asosiatif) Diagram Venn • Diagram venn merupakan menyajikan sebuah himpunan dengan satu himpunan dengan menggunakan lingkaran serta semua himpunan atau himpunan semesta yang digambarkan dengan menggunakan gambar segi empat. Macam-macam Himpunan 1. Himpunan bilangan asli: A = { 1, 2, 3, 4, 5, … } 2. Himpunan bilangan cacah: C = { 0, 1, 2, 3, 4, … } 3. Himpunan bilangan prima: P = { 2, 3, 5, 7, 11, … } 4. Himpunan bilangan genap: G = { 0, 2, 4, 6, 8, 10, ... } 5. Himpunan bilangan ganjil: G = { 1, 3, 5, 7, 9, … } 6. Himpunan bilangan komposit (tersusun): T = { 4, 6, 8, 9, 10, 12, … } 7. Himpunan tak hingga: A = { 1, 3, 5, 7, ….. }, (n)A = ∞ (jumlah anggota himpunan A yaitu tak terhingga) 8. Himpunan berhingga: B = { 1, 3, 5, 7 }, (n)A = 4 (jumlah anggota himpunan B yaitu sebanyak 4) 9. Himpunan kosong: K = { himpunan bilangan prima antara 7 dan 9 }, K = { } (jumlah anggota himpunan K yaitu tidak ada atau kosong) 10. Himpunan bagian: A = {2, 3, 5 } dan B = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } Seluruh anggota himpuna A merupakan anggota himpunan B. Sehingga bisa dikatakan bahwa; A bagian dari B, ditulis A c B atau B mencangkup A ditulis B ﬤA 11. Himpunan semesta Jika A = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka beberapa himpunan semesta pembicaraan yang mungkin untuk A yaitu; S = { bilangan asli } S = { bilangan cacah } S = { bilangan kelipatan 2 } Contoh Soal dan Pembahasan • Dari 28 orang siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah serta masing-masing siswa tersebut berjumlah 15 orang siswa yang mengikuti pramuka. Kemudian 12 orang siswa mengikuti futsal. Serta yang terakhir 7 orang siswa yang mengikuti keduanya. • Maka hitunglah berapa banyak siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka ataupun ekstrakurikuler futsal ialah? • Misalkan ( x ) merupakan banyak siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler. • Banyak anak yang hanya mengikuti ekstrakurikuler pramuka adalah sebanyak 15 – 7 = 8 orang siswa. • Banyak anak yang hanya mengikuti ekstrakurikuler futsal adalah sebanyak 12 – 7 = 5 orang siswa. • Banyak anak yang tidak mengikuti ekstrakurikuler adalah: • 8 + 7 + 5 + x = 28 20 + x = 28 x = 28 – 20 x = 8 siswa • Sehingga, banyaknya siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler pramuka ataupun ekstrakurikuler futsal sebanyak = 8 orang siswa SEKIAN • Jalan-jalan keliling kota • Keliling kota naik kuda • Tak terasa diujung acara • Sampai jumpa hadirin semua SOAL • Contoh Soal dari Operasi Himpunan 1. Apabila diketahui: A= {1, 2, 3, 4, 5} B = {2, 3, 6, 7, 8} C = {4, 5, 6, 7, 8} • Maka tentukanlah: • a. A ∩ B c. B ∩ C b. A ∩ C d. A ∩ B ∩ C 2. Dari 40 orang bayi, diketahui bahwa terdapat 18 orang bayi yang suka memakan pisang, kemudian ada juga 25 bayi yang suka makan bubur, serta ada juga 9 orang bayi yang menyukai keduanya. • Maka hitunglah berapa banyak bayi yang tidak menyukai pisang dan juga bubur? 1. Jawab: • a. A ∩ B = {2, 3} c. B ∩ C = {6, 7, 8} b. A ∩ C = {4, 5} d. A ∩ B ∩ C = { } 2. Jawab: • n{AΛB}=(n{A}+n{B})–(n{S}–n {X}) 9 = ( 18 + 25 ) – ( 40 – n { X } ) 9 = 43 – 40 + n { X } 9=3+n{X} 9–3=n{X} n { X } = 6 orang bayi • Sehingga, banyak bayi yang tidak menyukai pisang dan bubur ada sebanyak • = 6 orang bayi