Anda di halaman 1dari 18

TEORI HIMPUNAN

• Teori himpunan bersifat sangat mendasar dalam matematika. Ia


mendasari hampir semua cabang
ilmu hitung modern. Berkenaan dengan sifat
mendasarnya itu, maka terlebih dahulu dibahas
hal ikhwal yang berhubungan dengan teori himpunan (set theory)
• Himpunan adalah suatu kumpulan atau gugusan dari
sejumlah obyek. dengan kata lain dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan benda atau objek yang dapat didifinisikan dengan jelas
• Obyek-obyek yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan
disebut aggota, atau elemen, atau unsur. Obyek-obyek suatu
himpunan sangat bervariasi; bisa berupa orang-orang tertentu,
hewan-hewan tertentu, tanam-tanaman tertentu, benda-benda
tertentu, buku-buku tertentu, angka-angka tertentu dan sebagainya.

Ahmad Mudzakkir - Matematika Ekonomi dan Bisnis


ADA DUA JENIS HIMPUNAN
Himpunan hingga, yaitu himpunan yang anggotanya dapat ditentukan
jumlahnya. contoh : Himpunan peserta upacara di sekolahmu.
Himpunan tak hingga, yaitu himpunan yang anggotanya tidak dapat ditentukan
jumlahnya karena banyaknya terbatas.
contoh :  Himpunan bilangan bulat positif.
Ciri-ciri himpunan adalah:

– Notasi ditandai dengan huruf besar.


– Ditandai dengan dua tanda kurung kurawal.
– Unsur atau Objek yang ada diberi notasi huruf kecil.
– Apabila ada unsure yang sama tidak perlu ditulis dua kali
Himpunan bilangan terdiri:
•Himpunan bilangan Asli.
•Himpunan bilangan Cacah.
•Himpunan bilangan Genap.
•Himpunan bilangan Ganjil.
•Himpunan bilangan Prima.
ADA TIGA CARA UNTUK MENYATAKAN SUATU
HIMPUNAN
•Dengan kata-kata, yang menyatakan syarat keanggotaan. Himpunan
diberi nama dengan huruf besar dan kalimatnya berada di antara dua
tanda kurung kurawal. contoh
A adalah himpunan bilangan bulat positif.
A = {bilangan bulat positif}
•Dengan mendaftar. contoh
B adalah himpunan bilangan cacah.
B = {0, 1, 2, 3, 4, …}
•Dengan notasi pembentuk himpunan. Himpunan dibuat dengan
menggunakan tanda dan lambang matematika dan berada di antara dua
tanda kurung kurawal. contoh
C adalah bilangan bulat yang kurang dari 10.
C = {x | x < 10, x  Bulat}
Pengertian Himpunan
•Untuk menyatakan suatu benda menjadi anggota suatu himpunan
digunakan lambang, sedangkan untuk menyatakan suatu benda
yang bukan anggota digunakan lambang .
Contoh. Diketahui: P = {1, 2, 3, 4}
2 adalah anggota P, ditulis: 2  P, atau 2  {1, 2, 3, 4}.
7 bukan anggota P, ditulis: 7  P, atau 7  {1, 2, 3, 4}.
•Untuk menyatakan jumlah anggota suatu himpunan digunakan
lambang “n ( nama himpunan)”. Bilangan yang menyatakan
banyaknya anggota himpunan disebut pula bilangan kardinal.
Contoh. A = {a, b, c, d}
Jumlah anggota dari A ditulis: n(A) = 4.
Bilangan cardinal dari A = 4.
Himpunan Semesta
•Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan.
Himpunan semesta disebut juga himpunan universum dan dilambangkan dengan huruf S atau U.
Contoh. Diketahui: A = {Senin, Selasa, Sabtu}.
Tentukan himpunan semestanya.
Penyelesaian
S = {nama-nama hari dalam satu minggu}.
•Diagram Venn adalah suatu cara yang digunakan untuk menunjukkan himpunan dengan
mengunakan gambar. Cara ini memudahkan kita untuk melihat opersai-operasi pada himpunan
tersebut.
oSemesta pembicaraannya digambarkan dalam bentuk persegi.
oHimpunan bagiannya biasanya digambarkan dengan lingkaran.
oAnggota himpunannya digambarkan dengan noktah (titik).
Contoh. Diketahui: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {2, 3} S A C
C = {3, 4, 5, 6, 7, 8} B
•4 •6
Gambarkan diagram Venn-nya.
•1 •2 •3 •7
Penyelesaian •5 •8
• 

•9
10
Himpunan Bagian  
•Himpunan Bagian adalah himpunan yang menjadi bagian dari suatu himpunan lain.
•Setiap anggota himpunan bagian harus menjadi anggota himpunan induknya.
•Lambang yang menyatakan bahwa suatu himpunan merupakan himpunan bagian
dari himpunan lain adalah .
•Menentukan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan.
• Rumus banyaknya himpunan bagian suatu himpunan adalah 2 ,
n = banyaknya anggota himpunan
• Himpunan kosong, yaitu {} = , selalu menjadi himpunan bagian dari setiap
himpunan.
• Himpunan yang sama (dirinya sendiri), merupakan himpunan bagian dari
dirinya sendiri.
Contoh. Diketahui: P = {p, q, r, s, t}
Tentukan:
•banyaknya himpunan bagian P;
•berapakah banyaknya himpunan bagian yang mempunyai: 2 anggota, 3 anggota.
Penyelesaian
P = {p, q, r, s, t}, n = 5.
• Banyaknya himpunan bagian P adalah 2 = 25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
Untuk menjawab pertanyaan ini, gunakan segi tiga Pascal.
n = 0 ------------------ 1
n = 1---------------- 1 1
n = 2 ------------- 1 2 1
n = 3 ---------- 1 3 3 1
n = 4 ------- 1 4 6 4 1
n = 5 ---- 1 5 10 10 5 1

0 anggota 1 anggota 2 anggota 3 anggota 4 anggota 5 anggota

•Karena himpunan P memilki 5 anggota, maka gunakan segi tiga Pascal n = 5.


•Banyaknya himpunan bagian yang mempunyai 2 anggota ada 10 buah, yaitu: {p, q},{p,
r}, {p, s}, {p, t}, {q, r}, {q, s}, {q, t}, {r, s}, {r, t}, {s, t}.
•Banyak himpunan bagian yang mempunyai 3 anggota ada 10 buah.
Himpunan Lepas  
Dua himpunan dikatakan saling lepas apabila di antara himpunan-
himpunan tersebut tidak ada anggota yang sama dan kedua himpunan
tersebut tidak kosong.
Lambang dua himpunan saling lepas, adalah //.
Contoh. Diketahui: S = {a, b, c, d, e, f}
A = {a, b}
B = {d, e, f}
maka A dan B saling lepas, ditulis A // B.
Digram Venn-nya
S A B

•d
•a
•e
•b
•f

•c

Gambar 1.2
Himpunan Sama  
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B apabila setiap anggota
himpunan A menjadi anggota himpunan B, sebaliknya.
Jika A  B dan B  A, maka A = b.
Contoh. Diketahui: A = {x | x < 4, x  bilangan Cacah}
B = {0, 1, 2, 3}
Apakah himpunan A sama dengan himpunan B?
Penyelesaian
Bila himpunan A dinyatakan dengan cara mendaftar, maka akan diperoleh
A = {0, 1, 2, 3}.
S
Jadi, A = B. A=B

Perhatikan diagram Venn-nya. •0

•1 •2

•3

Gambar 1.3
Himpunan Ekuivalen
Dua himpunan dikatakan ekuivalen apabila jumlah
anggota kedua himpunan tersebut sama.
Himpunan A ekuivalen dengan himpunan B, ditulis A ~ B.
Contoh. Diketahui: A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
n (A) = 3 dan n (B) = 3, maka: A ~ B
Setiap dua himpunan yang sama pasti akuivalen, tetapi dua
himpunan yang ekuivalen belum tentu sama.
S P

•1
Q • 10
•2
•4 •6
•8 •9
•3
•7
•5
A B
S •10
•a
•1 •4

•3 •5
•2
•6
•9
•7 •8
KAIDAH-KAIDAH MATEMATIKA DALAM
PENGOPERASIAN HIMPUNAN
Dalam pengoperasian lebih lanjut teori himpunan, berlaku beberapa kaidah
matematika sebagaimana terinci di dalam daftar berikut:
Contoh soal:
•Diketahui suatu himpunan sebagai berikut:
U = { 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 }
A = { 3,5,7,9 }
B = { 2,4,6,8,10 }
C = { 2,3,4,5,6,11,12 }
•Hitunglah himpunan tersebut menjadi:
AUC=
B∩C=
A∩B=
A∩C=
A–C=
C–B=
A’ – C’ =
B’ – C’ =
(AUC)–(A∩B) =
(B∩C)∩(A–C) =
( A’ – C’ ) U ( B’ – C’ ) =
(C–B)∩(BUC) =
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.
•Himpunan semua bilangan genap antara 1 dan 7 adalah … .
A {2, 4} C {2, 4, 6}
B {2, 3, 4, 5, 6} D {4, 6}
•Jika F = {x | 5 < x < 10, x  bilangan Prima}, maka bilangan kardinal yang benar adalah … .
A n(F) = 1 C n(F) = 9
B n(F) = 2 D n(F) = 10
•Jika A ={3, 5, 7} dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan, maka akan menjadi … .
A A = {x | 2 x < 10, x  bilangan pima}
B A = {x | x < 10, x  bilangan ganjil}
C A = {x | x > 2, x  bilangan cacah}
D A = { x | x ≥ 2, x  bilangan asli 
•Diketahui G = { x | x <14, x  bilangan asli}. Jika himpunan tersebut didaftar anggotanya,
maka akan menjadi
A {1, 2, 3, …, 13} C {14, 28, 42}
B {1, 2, 3, 4, 5, 6} D {}
•Diketahui A = {1, 3, 5, 7}. Pernyataan berikut salah, kecuali ….
A {1}  A C1A
B {}  A D7A
• Diketahui n(P) = 0. Pernyataan yang benar adalah ….
A P = {0}
B P = {1}
C P = Bukan suatu himpunan
D P tidak mempunyai bilangan kardinal 
• Pernyataan-pernyataan di bawah ini benar, kecuali ….
A {p}  {p, q, r, s}
B {q}  {p, q, r, s}
C s  {p, q, r, s}
D {t}  {p, q, r, s} 
• Himpunan berikut yang tidak dapat menjadi himpunan semesta dari {0, 2, 4, 6, …}
adalah ….
A {bilangan asli} C {bilangan genap}
B {bilangan cacah}D {bilangan bulat}
• Diketahui: S = {1, 2, 3, …, 7}
A = {2, 4, 6}
B = {3, 4, 5,6}
Diagran Venn yang menggambarkan hubungan ketiga himpunan tersebut dengan tepat
adalah ….

Anda mungkin juga menyukai