Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN HIMPUNAN DAN

CONTOHNYA.

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan
jelas, sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan dan yang
tidak termasuk dalam himpunan tersebut.
Perhatikan dua kumpulan berikut:
1. Kumpulan wanita cantik (bukan merupakan himpunan)
2. Kumpulan bilangan ganjil (merupakan himpunan)
3. Kumpulan hewan berkaki empat (merupakan himpunan)

2. Mengenal Beberapa Himpunan Bilangan

- C = himpunan bilangan cacah, ditulis C = {0, 1, 2, , ...}


- A = himpunan bilangan asli, ditulis A = {1, 2, 3, 4, ...}
- B = himpunan bilangan bulat, ditulis B = {..., –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, ...}
- Gn = himpunan bilangan genap positif, ditulis Gn = {2, 4, 6, 8, ...}
- G = himpunan bilangan ganjil positif, ditulis G = {1, 3, 5, 7, ...}
- P = himpunan bilangan prima, ditulis P = {2, 3, 5, 7, ...}
- K = himpunan bilngan komposit, ditulis K = {4, 6, 8, 9, ...}
- T = himpunan pangkat tiga bilangan asli = {1, 8, 27, ...}
Ingat:
Bilangan prima adalah bilangan asli yang mempunyai tepat dua faktor, yaitu 1 dan
bilangan itu sendiri.
Bilangan komposit adalah bilangan asli yang mempunyai lebih dari dua faktor.
Bilangan ini disebut juga bilangan bersusun.

3. Anggota Himpunan

Setiap objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota atau
elemen dari himpunan tersebut.
Contoh:
a. A = himpunan bilangan genap antara 1 dan 10, maka anggota dari A = {2, 4, 6, 8}
b. D = himpunan bilangan prima kurang dari 10, maka anggota dari D = {2, 3, 5, 7}

4. Banyaknya Anggota Himpunan

Untuk menyatakan banyaknya anggota dari himpunan A ditulis n(A).


Contoh:
1. A = himpunan bilangan genap antara 1 dan 10
Anggota dari A adalah 2, 4, 6, 8, maka n(A) = 4
2. D = Himpunan bilangan prima kurang dari 10
Anggota dari D adalah 2, 3, 5, 7, maka n(D) = 4
Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan berhingga, sedangkan
himpunan dengan banyak anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak berhingga

5. Notasi Anggota Himpunan


Jika suatu objek merupakan anggota himpunan maka dinyatakan dengan lambang ,
sedangkan jika objek tersebut bukan anggota suatu himpunan maka dinyatakan dengan
lambang .
Contoh:
a. 4 himpunan bilangan genap
b. 10 himpunan bilangan ganjil
c. Indonesia himpunan negara ASEAN|

no Dengan kata -kata Dengan notasi pembentuk Dengan mendaftar


himpunan anggota –anggotanya
1 {himpunan bilangan genap A={x|x <15,x € bilangan bulat } {2,4,6,8,10,12,14}
kurang dari 15}
2 {himpunan faktor dari 15} B={x|x faktor dari 15} {1,3,5,15}
3 {himpunan bilangan bulat C={x|2 <x <10} {3,4,5,6,7,8,9}
kurang dari 2 dan10}
6. Cara Menyatakan Himpunan
Contoh;

JENIS-JENIS HIMPUNAN

1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Jika himpunan K
= {0}, himpunan K bukan merupakan himpunan kosong karena himpunan K
mempunyai 1 anggota, yaitu bilangan 0.
Contoh:
Tentukan apakah himpunan di bawah ini merupakan himpunan kosong atau bukan?
Jelaskan.
a. M adalah himpunan bilangan ganjil antara 7 dan 9.
b. L adalah himpunan bilangan prima genap.
Penyelesaian:
b. Bilangan ganjil antara 7 dan 9 tidak ada, maka himpunan M adalah himpunan
kosong atau M = { } atau M = , berarti n(M) = 0.
c. Bilangan prima genap ada, yaitu 2. Jadi, himpunan L mempunyai satu anggota,
yaitu 2 ditulis L = {2} dan n(L) = 1. Himpunan L bukan merupakan himpunan
kosong.

2. Himpunan Semesta

Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang
sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga semesta pembicaraan. Himpunan
semesta dilambangkan deangan huruf U dan S
Contoh:
Tentukan himpunan semesta dari {kambing, sapi, kerbau, rusa, gajah}.
Penyelesaian:
Himpunan semesta dari {kambing, sapi, kerbau, rusa, gajah} adalah {binatang
menyusui} atau {binatang berkaki empat} atau {binatang darat}.

3. Himpunan Bagian

a. Himpunan P merupakan himpunan bagian dari Q, ditulis P Q, jika setiap


anggota P merupakan anggota Q.
b. Himpunan P bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan Q, ditulis P Q,
jika setiap anggota P bukan merupakan anggota Q.
c. Banyaknya semua himpunan bagian dari suatu himpunan adalah 2n, dengan n
banyaknya anggota himpunan tersebut.
Contoh:
1. P = {a, i, e, o, u}, Q = {a, i} dan R = {n, o, u}
- Himpunan Q adalah himpunan bagian dari himpunan P, karena setiap anggota Q
juga merupakan anggota , ditulis Q P.
- Tidak semua anggota R merupakan angota P, yaitu n ditulis n P. Jadi,
himpunan R bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan P, ditulis R P.
- P = {a, i, e, o, u} ⇒n(P) = 5. Banyaknya himpunan bagian = 25 = 32.
2. Himpunan bagian dari A = {2, 3, 5, 7, 11} yang memiliki dua anggota adalah….
- Himpunan bagian dari A = {2, 3, 5, 7, 11} yang memiliki dua anggota {2, 3},
{2, 5}, {2, 7}, {2, 11}, {3, 5}, {3, 7}, {3, 11}, {5, 7}, {5, 11}, {7, 11}.
- Banyaknya himpunan bagian yang memiliki dua anggota adalah 10.
3. Jika A adalah himpunan pembentuk kata “KRISIS GLOBAL”, maka n(A) = …
- Anggota pembentuk kata “KRISIS GLOBAL” adalah K, R, I, S, G, L, O, B, A
- A = {K, R, I, S, G, L, O, B, A}.
- Jadi n(A) = 9

4. Himpuan Ekuivalen

Himpunan A dan B dikatakan himpunan ekuivalen, jika anggota himpunan A dan


himpunan B sama banyak.
Contoh:
Himpunan:
A = {1, 2, 3} ⇒n(A) = 3
B = (a, b, c} ⇒n(B) = 3
Jadi n(A) = n(B) = 3, maka himpunan A ekuivalen B.

C. OPERASI PADA HIMPUNAN

1. Irisan Himpunan

Irisan himpunan A dan himpunan B adalah himpunan semua anggota A yang


menjadi anggota B, yang dilambangkan dengan AB. Jika ditulis dengan notasi
pembentuk himpunan adalah: AB = {x | x A dan x B}.
Sifat-Sifat Irisan:
1. Jika A B maka A B = A
2. Jika A = B maka A B = A = B
Contoh:
1. Diketahui: A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7, 8}.
A B adalah ….
Penyelesaian:
Anggota-anggota A yang juga menjadi anggota B adalah 2 dan 3.
Jadi A B = {2, 3}.
2. Diketahui: A = {bilangan asli kurang dari 6} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 9}
A B adalah ….
Penyelesaian:
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 9}
Anggota-anggota A yang juga menjadi anggota B adalah 1, 2, 3, 4, 5.
Jadi A B = {1, 2, 3, 4, 5}.

2. Gabungan Himpunan

Jika A dan B adalah dua buah himpunan, gabungan himpunan A dan B adalah
himpunan yang anggotanya terdiri atas anggota-anggota A atau anggota-anggota B.
Jadi A B = {x | x A atau x B}

Sifat-Sifat Gabungan:

1. Jika B A maka AB = A


2. Jika A = B maka AB = A = B
3. n(S) = n(A) + n(B) – n(A B) + n(AB)C
4. n(A B) = n(A) + n(B) – n(A B)
5. n(A B) = n(A) + n(B) – n(A B)
6. n(A) = n(A B) + n(A B) – n(B)
7. n(B) = n(A B) + n(A B) – n(A)
Contoh:
1. Diketahui:
A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7, 8}.
A B = …..
Penyelesaian:
Gabungan anggota-anggota AJadi A B = {1, 2, 3, 4, 5, 7, 8}.

dan anggota B adalah 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8.

2. Diketahui:
K = {faktor dari 6} dan L = {bilangan cacah kurang dari 6}
Dengan mendaftar anggotanya, tentukan:
a. Anggota K L
b. Anggota K L
c. n(K L)
Penyelesaian:
K = {1, 2, 3, 6}, n(K) = 4
L = {0, 1, 2, 3, 4, 5}, n(L) = 6
a. K L = {1, 2, 3}
b. K L = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}
c. n(K L) = 7
n(K L) juga dapat diperoleh dengan rumus:
n(K L) = n(K) + n(L) – n(K L)
=4+6–3
=7

2. Selisih Himpunan

Diketahui himpunan A dan B. Maka selisihnya adalah:


A – B = {x : x A dan x B}
B – A = {x : x B dan x A}
Contoh:
Perhatikan himpunan A dan B berikut:
A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {2, 5, 7, 11}
Selisih himpunan:
A – B = {1, 3, 4}
B – A = {7, 11}

3. Komplemen Himpunan

Misal terdapat himpunan A dan himpunan semestanya S. Maka komplemen


dari A, adalah A’ atau AC,
A = {x : x S dan x A}.
Hubungan himpunan komplemen, dan semestanya:
(1) M M = 
(2) M M’ = S
(3) n(M) + n(M’) = n(S)
Contoh:
Misal:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {1, 2, 3}.
Komplemen A’ = {4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}.

D.DIAGRAM VENN

1. Pengertian Diagram Venn

Diagram Venn adalah suatu gambar yang digunakan untuk menyatakan suatu
himpunan dalam himpunan semesta.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat diagram Venn adalah sebagai
berikut:
d. Himpunan semesta biasanya digambarkan dengan persegi panjang dan lambang S
ditulis pada sudut kiri atas gambar persegi panjang.
e. Setiap himpunan lain yang dibicarakan (selain himpunan kosong) digambarkan
dengan lingkaran (kurva tertutup).
f. Setiap anggota ditunjukkan dengan noktah (titik) dan anggota himpunan ditulis di
samping noktah tersebut.

CONTOH SOAL:

1. Gambarlah diagram venn:


S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
P = {1, 3, 4, 5,}
Q = {1, 2, 5, 6}

Jawab:
Gambar diagram Venn-nya

P S
.2
.4 .1
.6
.5
.3

.7 .8

2. Membaca Diagram Venn

Contoh Soal:

1. Perhatikan diagram berikut!

S GHD

P Q

.1 .2 .5

.6 .3 .7

.4 .8 .9 .10
Berdasarkan diagram diatas, nyatakan himpunan-himpunan berikut dengan
mendaftar anggota-anggotanya:
a. Himpunan S
b. Himpunan P
c. Himpunan Q
d. Anggota himpunan P Q
e. Anggota himpunan P Q
f. Anggota himpunan PC
g. Anggota himpunan QC
h. Anggota himpunan (P Q)C
i. Anggota himpunan (P Q)C
Penyelesaian:

a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
b. P = {1, 3, 4, 5,}
c. Q = {1, 2, 5, 6}
d. Anggota himpunan P Q = {2, 3}
e. Anggota himpunan P Q = {1, 2, 3, 5, 6, 7}
f. Anggota himpunan PC = {4, 5, 7, 8, 9, 10}
g. Anggota himpunan QC = {1, 6, 4, 8, 9, 10}
h. Anggota himpunan (P Q)C = {1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
i. Anggota himpunan (P Q)C = {4, 8, 9, 10}

3. Menyelesaikan Masalah dengan Menggunakan Konsep


Himpunan Diagram Venn
Contoh Soal:
1. Dari 143 siswa, 95 siswa senang matematika, 87 siswa senang fisika, dan 60 siswa
senang keduanya.
Banyak siswa yang tidak senang matematika maupun fisika ada ….
Pembahasan:
Cara 1:
Misal: Matematika = M = 95 orang
Fisika = F = 87 orang
Sedang keduanya = MF = 60 orang
Tidak senang keduanya

143

95 87

60
143 = y + 95 – 60 + 87
143 = y + 122
y = 143 – 122
y = 21
Jadi, siswa yang tidak senang matematika maupun fisika ada 21 orang.
Cara 2:
Misal: yang senang matematika adalah A, dan yang senang fisika adalah B, maka:
n(S) = n(A) + n(B) – n(AB) + n(AB)C
143 = 95 + 87 – 60 + n(AB)C
143 = 122 + n(AB)C
n(AB)C = 143 – 122
n(AB)C = 21

Jadi, siswa yang tidak senang matematika maupun fisika ada 21 orang.
2. Dari suatu kelas terdapat 25 siswa suka membaca, 30 siswa suka mengarang. Jika
12 orang siswa suka membaca dan mengarang, banyak siswa dalam kelas tersebut
adalah....

Pembahasan:
Misal: yang suka membaca adalah K, dan yang suka mengarang adalah L, maka:
n(S) = n(K) + n(L) – n(KL)
n(S) = 25 + 30 – 12
n(S) = 43
Jadi, banyak siswa dalam kelas adalah 43 orang.

3. Sebuah agen penjualan majalah dan koran ingin memiliki pelanggan sebanyak 75
orang. Banyak pelanggan yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
* 20 orang berlangganan majalah,
* 35 orang berlangganan koran, dan
* 5 orang berlangganan keduanya.
Agar keinginannya tercapai, banyak pelanggan yang harus ditambahkan adalah...

Pembahasan:

Misal: yang berlangganan majalah adalah A, dan yang berlangganan koran adalah
B, maka:
n(S) = n(A) + n(B) – n(AB) + n(AB)C
75 = 20 + 35 – 5 + n(AUB)C
75 = 50 + n(AUB)C
n(AUB)C = 75 – 50
n(AUB)C = 25
Jadi, banyak pelanggan yang harus ditambahkan adalah 25 orang

Anda mungkin juga menyukai