Anda di halaman 1dari 25

Perkembangan

Matematika
Babilonia
Start
KELOMPOK 2
● Eliezer Br Sembiring
● Elisabet Simamora
● Elisabeth Tambunan
● Elsaday Situngkir
● Engly Panjaitan
● Enni Simamora

Next
Contents

Perkembangan
Penemuan Sejarah

01 02
Sejarah Matematika
Matematika Babilonia
Babilonia

Peninggalan Sejarah
Sistem Bilangan
Matematika
03 Matematika Babilonia
04 Babilonia
01
Perkembangan
Sejarah Matematika
Babilonia
Next
Babilonia adalah sebuah peradababan kuno yang terletak di kawasan tengah-
selatan Mesopotamia. Sejarah mengatakan bahwa orang-orang babilon merupakan
orang yang pertama kali menulis dari kiri ke kanan, dan banyak membuat banyak
dokumen-dokumen bertulis. Matematika Babilonia merujuk pada seluruh
matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak
permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik. Dinamai
“Matematika Babilonia” karena peran utama kawasan Babilonia sebagai tempat
untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik, Matematika Babilonia berpadu
dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani.

Next
Pengetahuan Matematika Babilonia diturunkan dari lebih daripada 400
lempengan tanah liat yang digali sejak 1850-an. Mereka mengembangkan
sistem rumit metrologi sejak tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka,
bangsa Sumeria menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat dan
berurusan dengan latihan-latihan geometri dan soal-soal pembagian. Sebagian
besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun 1800 sampai
1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat dan
kubik, dan perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima
kembar. Lempengan itu juga meliputi tabel perkalian dan metode penyelesaian
persamaan linear dan persamaan kuadrat. Lempengan Babilonia 7289 SM
memberikan hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat desimal.

Back Next
Matematika Babilonia ditulis menggunakan sistem bilangan seksagesimal
(basis-60).  Tidak seperti orang Mesir, Yunani, dan Romawi, orang Babilonia
memiliki sistem nilai-tempat yang sejati, di mana angka-angka yang dituliskan
di lajur lebih kiri menyatakan nilai yang lebih besar, seperti di dalam sistem
desimal. Bangsa Babilonia juga sudah sangat familiar dengan aturan umum
untuk mengukur suatu area. Mereka mengukur keliling lingkaran sebanyak 3
kali diameter dan luasnya sebagai satu per duabelas kuadrat dari lingkaran, dan
jika hitungannya benar, maka nilai π akan bernilai 3. 

Back
02
Penemuan Sejarah
Matematika
Babilonia
Next
Bidang Geometri Bilangan
Seksagesimal

Bidang Aljabar Plimpton 322


Bidang Geometri

Geometri digunakan oleh bangsa Babylonia sejak tahun 2000 sampai


1600 SM. Mereka menghitung keliling suatu lingkaran dengan
menggunakan tiga kali diameternya, luas lingkaran digunakan
seperduabelas dari kuadrat kelilingnya dengan =3,14. Volume silinder
tegak dihitung dengan perkalian luas alas dengan tinggi.
Bidang Aljabar

Sekitar 2000 tahun SM perkembangan aljabar tidak hanya mampu


menyelesaikan persamaan kuadrat, tetapi juga membahas tentang
penyelesaian persamaan pangkat tiga dan empat. Hal ini terlihat
adanya peninggalan berupa tablet yang isinya berupa tablet kuadrat
dan pangkat tiga bilangan 1 s/d 30 dan kombinasi n3 dan n2.
Bilangan Seksagesimal
Matematika Babylonia ditulis menggunakan sistem bilangan
seksagesimal (basis-60) karena keunggulanya pada bidang astronomi.
Sistem perhitungan berbasis 60 masih ada sampai sekarang, yakni
dengan diturunkannya penggunaan bilangan 60 detik untuk satu menit
dan 60 menit untuk satu jam. Kelemahan sistem ini adalah tidak adanya
lambang nol. Simbol 1 dan 60 sama, dalam hal ini tanda spasi juga tidak
akan mampu membantu menjelaskan apakah lambang tersebut adalah 1
atau 60.
Plimpton 322

Sistem ini pertama kali muncul sekitar 3100 tahun SM yang dikenal
sebagai sistem angka posisional, dimana nilai digit tertentu tergantung
pada angka itu sendiri dan posisinya dalam nomor tersebut. Maksud dari
tablet peninggalan bangsa Babylonia yang memuat tabel analis yang
dikenal dengan Plimpton 322 adalah sebagai kumpulan dari G.A
Plimpton di Universitas Columbia dengan katalog no.322.
03
Sistem Bilangan
Matematika
Babilonia
Next
Tulisan dan angka bangsa Babilonia sering disebut sebagai tulisan paku
karena memiliki bentuk seperti paku. Orang babilonia menuliskan huruf
paku menggunakan tongkat yang berbentuk segitiga yang memanjang
( prisma segitiga ) dengan cara menekannya pada lempeng tanah liat
yang masih basah sehingga menghasilkan cekungan segitiga yang
meruncing dan menyerupai gambar paku.

Next
Gambar simbol yang di buat dari dua system simbol

Back Next
Bentuk bilangan yang digunakan bangsa babilonia mewarisi ide dari
bangsa Sumeria, yaitu sistem bilangan seksagesimal (basis 60).
• Penulisan Paku Ke Seksagesimal

Back Next
• Penulisan Seksagesimal Ke Angka Modern
1.      2,15 = 2 x 60 + 15
= 135
2.      1, 2 ;30 = 1 x 60 + 2 + 30/60
= 62,5
• Penulisan Modern Ke Seksagesimal
1.      225 = 3 x 60 + 45
= 3,45
2.      7755 = 2 x 602 + 9 x 60 + 15
= 2 , 9 , 15
3.      61,25 = 1 x 60 + 1 + 15/60
= 1 , 1 ; 15

Back
04
Peninggalan Sejarah
Matematika
Babilonia
Next
01 02 03 04
Papan Yale YBC 7289

Papan Yale YBC 7289 merupakan papan yang digambari


sebuah diagram yang berbentuk segiempat berukuran 30.
Naskah Yale (200 SM) yang berisi tabel n3+n2 untuk
menyelesaikan persamaan, termasuk persamaan kubik bahan
persamaan simultan yang menuju ke persamaan kuartik.
Plimpton 322

Plimpton 322 adalah papan bernomor 322 yang merupakan hasil olahan
naskah- naskah kuno Mesopotamia yang ditulis oleh G.A Plimpton yang
berisi masalah matematika. naskah tersebut berisi tabel metematika dari
zaman antara tahun 1900-1600SM. Naskah plimpton 322 berbentuk tabel
yang terdiri atas 4 kolom dan 15 baris berisi bilangan triple pythagoras.
Papan Susa

Papan ini memperlihatkan bagaimana cara menghitung radius


lingkaran melalui segitiga sama sisi. Di dalam papan susa ini
terdapat sebuah segitiga ABC dengan pusat lingkaran di titik
O, dan terdapat suatu garis AD yang menghubungkan antara
titik A dengan garis BC. Dari gambar tersebut dapat kita lihat
bahwa aegitiga ABD adalah segitiga pada sebelah kanan
dalam suatu lingkaran.
Papan Tell Dhibayi

Papan Tell Dhibayi ini menampilkan permasalahan geometri


yang meminta dimensi sebuah buju sangkar yang telah
diketahui luas dan diagonalnya

END
THANKS!!! 

Anda mungkin juga menyukai