Anda di halaman 1dari 19

PAM 212 Sejarah Matematika

MATEMATIKA
BABILONIA
Budi Rudianto, M.Si
Jurusan Matematika
FMIPA Universitas Andalas
Triple Pythagoras

Triple Phytagoras telah dipelajari


sebelumnya oleh Bangsa Babylonia pada 525
sebelum masehi, jauh sebelum Phytagoras
mempelajarinya.

Keempat tablet tanah liat bangsa


Babylon, yaitu Yale YBC 7289, Plimpton 322,
Papan Susa dan Papan Tell Dhibayi, memiliki
hubungan dengan Teorema Pythagoras.
Triple Pythagoras

• 

• Tiga bilangan bulat dengan dan .


adalah Panjang sisi yang berhadapan
dengan sudut siku siku segitiga, jika dan
hanya jika
Babylonian Triple
•• Pada
  Babylonian Triple , dan dituliskan sebagai :
, , dan
• Bilangan bulat positif, relative prima yang tidak mempunyai
factor prima selain 2, 3 dan 5.
• Bangsa Babylonia menuliskan triple babylonia sebagai
berikut :
Panjang dua bilangan a dan b adalah commensurable jika disana terdapat
bilangan bulat positif p dan q sedemikian sehingga a/b = p/q

pythagorean sudah menemukan bahwa diagonal dari sebuah unit persegi adalah
tidak commensurable dengan sisi persegi. Misal persegi ABCD mempunyai
panjang sisi 1 berdasarkan teorema pythagoras, diagonal AC berukuran √2.

√2 = AC/AB = p/q

Misalkan p2 = 2q2,sehingga p2 adalah genap. Sebagaimana seorang pythagorean telah


mengetahui,persegi dari sebuah bilangan ganjil adalah ganjil,sementara persegi dari dari
sebuah bilangan genap adalah genap. Misalkan p = 2r,maka (2r)2 = 2q2 dankarenanya q2 = 2r2.
Tapi maksud disini p adalah bilangan genap sebuah kontradiksi. Asumsi bahwa AC dan AB
adalah commesurable mengarah kepada sesuatu yang mustahil
Phytaghoras menggunakan Algoritma Euclid untuk menentukan pendekatan
(aproksimasi) bilangan rasional.seperti √2.
Perhatikan bahwa jika x adalah bilangan rill,maka [x] adalah bilangan bulat
terbesar ≤x, Jika diberikan bilangan rill X1,kita dapat membentuk 3 buah
barisan.

Pertama kita memiliki :


X2 = 1/X1 – [X1]
X3 = 1/X2 – [X2]

Kedua,kita memiliki bentuk barisan :


f1 = [X1]
f2 = [X2]f1 + 1
f3= [X3]f2 + f1
f4= [X4]f3 + f2
dan seterusnya,...
Ketiga,kita memiliki bentuk barisan :

g 1= 1
g2= [X2]
g3= [X3]g2 + g1
g4= [X4]g3 + g2

Jika X1 = a/b, sebuah rasional, maka untuk suatu n,dapat kita peroleh

Xn – [Xn] = 0 dan agn-2 ─ bfn-2 = ±gcd(a,b)

Karenanya kita bisa menggunakan Algoritma Euclid untuk memecahkan persamaan

ax – by = ±gcd(a,b)
Oleh karena itu,jika X1 =√R ,sebuah irasional maka

I fn/gn - √R I < 1/g2n

Sehingga fn/gn merupakan pendekatan dari √R,sehingga untuk

p,q € bilangan bulat sedemikian sehingga

p2 – q2 = ±1, untuk sutu n berlaku

[Xn] = 2[√R], p = fn-1 dan q = qn-1.


Sekilas tentang
Matematika Babilonia (3)
Tabel Pembagian Babilonia

1/2 0;30 1/12 0;5


1/3 0;20 1/15 0;4
1/4 0;15 1/16 0;3,45
1/5 0;12 1/18 0;3,20
1/6 0;10 1/20 0;3
1/8 0;7,30 1/24 0;2,30
1/9 0;6,40 1/25 0;2,24

1/10 0;6 1/27 0;2,13,20

…dst

Mengapa 1/7, 1/11, 1/13, dst tidak ada ?

1/13 = 7/91 = 7 x (1/91) ≈ 7 x 1/90

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 9


Sekilas tentang
Matematika Babilonia (4)
• Bangsa Babilonia menyelesaikan persamaan dengan menggunakan tabel.
Sebagai contoh, untuk menyelesaikan persamaan
ax3 + bx2 = c …(1)
mereka menggunakan tabel n3 + n2.
Dengan mengalikan (1) dengan a2/b3 dan memisalkan y = ax/b maka (1) menjadi
y3 +y2 = ca2/b3
yang dapat diselesaikan dengan melihat tabel n3 + n2.

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 10


Sekilas tentang
Matematika Babilonia (5)
• Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat, bangsa Babilonia
menggunakan rumus standar. Mereka memandang dua jenis persamaan
kuadrat, yaitu
x2 + bx = c dan x2 – bx = c
dengan b,c positif namun tidak harus bilangan bulat.
Bentuk penyelesaian mereka untuk masing-masing persamaan adalah
x = √[(b/2)2 + c] – b/2 dan x = √[(b/2)2 + c] + b/2
(buktikan!)
Perhatikan bahwa x selalu positif (buktikan!) dan dapat digunakan untuk
menyelesaikan persoalan riil.

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 11


Sistem Bilangan Babilonia (1)

Contoh :

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 12


Permasalahan :
• Bilangan seksadesimal Babilonia 1,1 dan 2
dinyatakan secara serupa, namun dapat dibedakan
dengan adanya spasi.
Sistem • Bilangan seksadesimal Babilonia 1 dan 1,0 memiliki
pernyataan yang sama persis dan spasi tidak
Bilangan membuatnya berbeda.
Babilonia • Notasi “;” pada bentuk pecahan seperti
10,12,5;1,52,30 dipakai untuk menunjukkan di mana
(2) bagian integer berakhir dan bagian pecahan dimulai.
Namun bangsa Babilonia tidak memiliki notasi
tersebut.
• Mengapa bangsa Babilonia menggunakan sistem
bilangan berbasis 60 ? (lihat [3])

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 13


PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia

Teorema
Pythagoras Kita akan membahas empat papan
tanah Babilonia yang semuanya
memiliki hubungan dengan teorema
Pythagoras. Keempat papan
dalam tersebut adalah :
1. Papan Yale YBC 7289
Matematik 2. Papan Plimton 322

a 3. Papan Susa
4. Papan Tell Dhibayi
Babilonia 14
11/23/2020
Papan Yale
• Angka-angka Babilonia di Papan Yale tidak diketahui
bagian integer dan pecahannya.
• Anggap urutan angka pertama adalah 1;24,51,10,
kemudian dengan mengubahnya menjadi bilangan
desimal akan menjadi 1,414212963 dimana √2 =
1,414213562.
• 30 x 1;24,51,10 = 42;25,35 yang merupakan urutan
angka yang kedua.
• Bagaimana bangsa Babilonia menemukan pendekatan √2
yang hebat ini ? (lihat [4])

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 15


Papan Plimpton
• Papan ini memiliki 4 kolom dan 15 baris.
• Kolom terakhir sangat mudah dimengerti karena hanya mencatat nomor baris sehingga tertulis 1,2,3,…,15.
• Hal yang menakjubkan (Neugebauer dan Sachs) adalah bahwa dalam tiap baris, kuadrat angka c dalam
kolom 3 dikurangi dengan kuadrat angka b dalam kolom 2 merupakan bilangan kuadrat sempurna,
katakanlah h
• 2 2 2
c –b =h
• Kolom terakhir sangat sulit untuk dimengerti karena kerusakan pada Papan. Namun dengan menggunakan
2
dua notasi di atas, tampak bahwa kolom pertama hanyalah (c/h) .
• Kelemahan pada Papan ini : tripel Pythagoras yang dituliskan hanya dimulai dari bilangan 45, 60, 75 dan
baris-barisnya tidak disusun secara berurut kecuali angka-angka pada kolom pertama.
• Bagaimana dan mengapa tripel-tripel Pythagoras ini muncul ? (lihat [4])

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 16


Papan Susa

• Papan Susa mengemukakan permasalahan mengenai segitiga sama kaki


dengan sisi 50, 50, dan 60. Hitung jari-jari lingkaran yang melalui ketiga
titik segitiga tersebut !

• Coba Anda selesaikan !

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 17


11/23/2020

• Papan Tell Dhibayi mengemukakan permasalahan :


Papan Tell berapa sisi-sisi empat persegi panjang dengan luas 0;45
dan diagonal 1;15 ?

Dhibayi • Coba Anda selesaikan !


• Metode menurut Papan Tell Dhibayi (lihat [4])

PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 18


Referensi
[1] Haza’a dkk, Sejarah Matematika Klasik dan Modern, UAD Press, Yogyakarta, 2004 (p.1-16)
[2] http://www-history.mcs.st-andrews.ac.uk/HistTopics/Babylonian_mathematics.html
[3] http://www-history.mcs.st-andrews.ac.uk/HistTopics/Babylonian_numerals.html
[4] http://www-history.mcs.st-andrews.ac.uk/HistTopics/Babylonian_Pythagoras.html

11/23/2020 PAM 212 Sejarah Matematika-Babilonia 19

Anda mungkin juga menyukai