Anda di halaman 1dari 22

Matematika Alexandria (Geometri Euclid)

Dosen Pengampu: Hella Jusra, M.Pd.

Oleh :

1. Hasna Salsabillla Jati (1801105127)

2. Salsabila (1801105071)

Kelas : 1A

Kelompok 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2018

1
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, dan karunia-Nya kepada kami. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, sehingga penulis bisa membuat makalah
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Filsafat dan Sejarah Matematika, pada semester 1 di tahun akademik 2018/2019
dengan judul “Matematika Alexandria (Geometri Euclid)”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan informasi kepada
pembaca tentang Matematika Alexandria (Geometri Euclid)

Jakarta, 7 November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 3
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 4
BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................... 5
2.1. Sejarah Perkembangan Matematika Alexandria.......................................... 5
2.2. Geometri Euclid........................................................................................... 7
2.1.1. Biografi Euclid.................................................................................. 7
2.1.2. Sejarah Geometri Euclid ................................................................... 7
2.1.3. Penemuan Euclid .............................................................................. 10
2.1.4. Bagian – bagian buku The Elements ................................................ 14
2.1.1. Kesalahan Pada Geometri Euclid ..................................................... 16
2.3 Pengaruh Geometri Euclid............................................................................ 17
2.3.1. Pengaruh Geometri Euclid di dalam Matematika.............................. 17
2.3.2. Pengaruh Geometri Euclid di luar Matematika ................................ 18
BAB III. PENUTUP................................................................................................. 20
3.1. Kesimpulan.................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada asal mula lahirnya geometri, berawal dari upaya untuk mencari solusi terhadap
masalah-masalah konkret dalam kehidupan manusia. Berawal dari keinginan untuk
membuat bangunan yang megah dan indah, mempermudah pengukuran, mengakuratkan
perhitungan, dan menyelesaikan masalah keruangan lainnya.
Pada zaman alexandria sangat terkenal dengan perpustakaannya yaitu perpustakaan
Alexandfria. Banyak karya-karya matematikawan disana yang membantu perkembangan
matematika selanjutnya. Sampai masa Ptolemi III tercatat sekitar 700.000 buku tersimpan
di sana. Dari tradisi kepustakaan ini dari Alexandria muncul ilmuwan-ilmuwan terkenal
yang berjasa bagi kesejahteraan manusia di dunia. Muncullah Archimedes, seorang ahli
Matematika abad ketiga sebelum Masehi yang menghasilkan banyak penemuan ilmiah;
Aristarchis dari Samos, astronom abad ketiga SM, orang pertama yang berspekulasi
bahwa planet-planet mengitari matahari, menggunakan trigonometri untuk menghitung
jarak dan ukuran matahari dan bulan; Euclides, penemu ilmu geometri, matematika dan
arsitektur; Erasthostenes, Mr Beta, ahli ilmu falak, sejarah dan filsafat; Earasthotenes, ahli
ilmu bumi dan astronomi, dan lain-lain.
Euclid dengan buku The Elements – nya adalah hasil karya klasik matematika dari
jaman purbakala yang paling terkenal, dan juga menjadi buku teks matematika tertua
yang selalu digunakan dunia. Sedikit yang bisa diketahui tentang euclid, kecuali fakta
bahwa di hidup di Alexandria sekitar tahun 300 SM. Pokok persoalan utama dari karya
nya adalah geometri, perbandingan, dan teori bilangan.
Geometri adalah struktur matematika yang membicarakan unsur dan relasi yang ada
antara unsur tersebut. Titik, garis, bidang, dan ruang merupakan benda abstrak yang
menjadi unsur dasar geometri. Berdasarkan unsur-unsur inilah, didefinisikan pengertian-
pengertian baru atau berdasar pada pengertian sebelumnya. Dalam geometri didapat juga
sifat-sifat pokok, yaitu sifat-sifat pertama yang tidak berdasarkan sifat-sifat yang
mendahuluinya yaitu aksioma dan postulat. Aksioma adalah suatu pernyataan yang
kebenarannya diterima tanpa melalui pembuktian. Berdasarkan sifat pokok tersebut dapat
diturunkan sifat-sifat yang disebut dengan dalil. Dalil tersebut dapat juga dibentuk
berdasarkan dalil sebelumnya. Dalil merupakan suatu pernyataan yang kebenerannya
dapat diterima melalui serangkaian pembuktian.

4
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan matematika pada zaman Alexandria?
2. Apa itu Geometri Euclid ?
3. Bagaimana pengaruh Geometri Euclid di dalam dan di luar matematika ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui perkembangan matematika pada zaman Alexandria
2. Untuk mengetahui apa itu Geometri Euclid
3. Untuk mengetahui pengaruh Geometri Euclid di dalam dan di luar matematika

5
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 . Sejarah Perkembangan Matematika Alexandria


Alexander Yang Agung, penakluk yang kesohor dari dunia silam itu dilahirkan di
Pella Mecedonia, tanggal 20 atau 12 juli tahun 356 SM, istrinya bernama Roxance dari
Bakteria, Stateira II dari Persia, Pysatis II dari Persia, dan anaknya bernama Alexander IV
dari Mecedonia. Ayahnya Bernama, Raja filipus II dari Mecedonia dan ibunya bernama
Olympias dari Epiros. Raja Filipus II seorang yang punya kesanggupan dan berpandangan
jauh. Filipus memperbesar dan mengorganisir Angkatan Bersenjata Macedonia dan
mengubahnya menjadi kekuatan tempur yang bermutu tinggi. Pertama kali penggunaan
Angkatan Bersenjata pilihan ini adalah waktu ia menaklukkan daerah sekitar hingga
sampai ke utara Yunani, kemudian berbalik ke selatan dan menaklukkan hampir seluruh
Yunani. Kemudian Philip membentuk federasi kota-kota Yunani dan dia sendiri jadi
pemimpinnya. Tatkala dia lagi merancang rencana penyerangan terhadap Kekaisaran
Persia yang luas itu yang berada di sebelah timur Yunani-bahkan penyerbuan sudah mulai
terjadi di tahun 336 SM.
Umur Alexander baru dua puluh tahun tatkala ayahnya mati tetapi tanpa kesulitan dia
menggantikan naik tahta. Philip dengan cermat jauh-jauh hari sudah melakukan persiapan
untuk penggantinya dan si Alexander muda sudah punya pengetahuan dan pengalaman
kemiliteran yang lumayan. Dalam hal pendidikan intelektual pun Philip tidak
mengabaikannya. Guru buat Alexander disediakan ayahnya seorang yang istimewa:
Aristoteles, seorang yang mungkin paling cendikiawan dan filosof yang paling
termasyhur di dunia masa itu.
Iskandar agung menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja. Pada tahun 332 SM.
Iskandar Agung mendirikan kota Alexandria (iskandariah) menjadikan kota pusat lalu
lintas perdagangan dan pusat kebudayaan serta merupakan kota yang termegah didunia.
Perpustakaan Iskandariah berdiri atas peran aktif Dinasti Ptolemy yang berkuasa di
Mesir pada periode Hellenistik. Ptolemy I (323 - 284 SM) yang bergelar Soter adalah
komandan militer dan penulis biografi Iskandar Agung. Ia merupakan sosok yang cinta
ilmu. Ptolemy kemudian membangun Mouseion, pusat pengembangan ilmu pengetahuan
dan perpustakaan yang mengoleksi berbagai buku. Mouseion diambil dari bahasa Yunani
yang berarti tempat beribadah seluruh Tuhan ilmu pengetahuan dan seni. Selain
mengoleksi buku-buku berbahasa Yunani, perpustakaan ini dulunya menyimpan berbagai

6
manuskrip Mesir kuno serta sebagian kitab Hindu dan Budha. Mouseion merupakan
Universitas Alexandria Kuno di Mesir Kuno. Ahli arkeologi Polish telah menemukan 13
aula kuliah sebuah Universitas Alexandria Kuno di Mesir kuno.

Ilustrasi
perpustakaan Alexandria

Setelah selama tiga abad kekuasaan Ptolemi berjaya, perpustakaan mengalami


keruntuhan. Pada masa-masa berikutnya Alexandria mengalami kemunduran. Ketika
Napoleon mendarat di Alexandria, tempat ini telah menjadi perkampungan nelayan. Dari
abad 19 Alexandria mengemban peran baru sebagai pusat ekspansi perdagangan dan
pelayaran Mesir.

Pada  usia 32 tahun, tanggal 10 atau 11 juni tahun 323 SM Iskandar Agung Meninggal
Dunia ,di Babilonia. Daerah kekuasaan Mecedonia menjadi rebutan para jendralnya.
Sehingga Mecedonia atas tiga pemerintahan yaitu sebagai berikut :

1. Ptolemy memperoleh mesir


2. Salcucus dan lysi memperoleh syria dan bagian timur lainnya
3. Artigous dan cassander memperoleh mecedonia

7
2. 2 . Geometri Euclid
2. 2. 1 Biografi Euclid

Euclide adalah
nama dari Arabisasi
dari kata Εὐκλείδης
Yunani, yang berarti
"kemuliaan baik."
Euclide adalah tokoh
ilmu ukur dari Yunani.
Euclide dikenal juga
sebagai Euclid atau
Euclid of Alexandria.
Euclid ini adalah salah
satu murid dari akademi Plato di Athena. Selain kemasyhurannya, hampir
tidak ada keterangan terperinci mengenai kehidupan Euclid yang bisa
diketahui. Yang jelas ia hidup pada zaman Ptolemaeus l (305-285 SM.), raja
Mesir bekas jenderal kesayangan Alexander Agung. Ptolemaeus l membuat
kota Alexandria jadi ibu kota. Jadi pusat perdagangan dan pusat ilmu
pengetahuan. Ptolemaeus l juga membuat perpustakaan yang terbesar di dunia
pada zaman itu. Perpustakaan itu menyimpan 700.000 gulung naskah kuno.
Euclid adalah orang pertama di dunia yang mendirikan sekolah
matematika di Alexandria. Menurut Proclus pada suatu hari Ptolemaeus l
ingin sekali belajar geometri dari Euclide. Ia mengundang Euclide ke
istananya dan mulai mendengarkan pelajaran geometri dari Euclide. Tapi
kemudian Ptolemaeus merasa bahwa geometri terlalu sulit dan terlalu lama
untuk dimengerti. Maka ia minta agar pelajaran dipercepat. Euclide menjawab,
“Bagi raja pun tak ada jalan pintas ke geometri!”. Mekipun demikian, di
bidang geometri Euclid memberikanwarisan penting bagi dunia. Maka tak
mengherankan jika Euclid disebut “ bapak” geometri.

2. 2. 2 Sejarah Geometri Euclid


Geometri adalah salah satu cabang ilmu matematika. Geometri berasal
dari bahasa Yunani yaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metria’ yang berarti

8
ukuran. Secara harfiah geometri dapat diartikan sebagai ilmu pengukuran
bumi. Dengan demikian geometri merupakan studi ruang dan sistematisasi
dari cara kita memandang ruang di sekitar kita. Pada awalnya geometri mulai
dikenal oleh Mesir Kuno dalam perhitungan ukuran tanah untuk perpajakan.
Geometri adalah salah satu ilmu yang tertua, ilmu yang menyangkut geometri
telah ada sejak zaman Mesir Kuno, Lembah Sungai Indus dan Babilon, sekitar
3000 SM.
Pada awalnya geometri hanya menitikberatkan pada jarak, luas,dan
volume. Tetapi pada abad ke-3 SM, geometri telah diletakkan dalam aksioma
Euclid yang disebut Geometri Euclid. Geometri Euclid selalu dikaitkan
dengan seorang matematikawan terkenal sepanjang abad yaitu Euclid dari
Alexandria, Mesir. Hampir tidak ada yang mengetahui secara pasti apakah
Euclid seorang matematikawan kreatif atau sekedar pandai mengumpulkan
dan mengedit pekerjaan orang lain. Ia mengikuti akademi Plato di Athena,
menerima pelatihan matematika dari mahasiswa Plato, dan kemudian datang
ke Alexandria. Ia juga mendirikan sekolah dan mengajar murid-murid di
Alexandria
Euclid terkenal sebagai “Bapak Geometri”, matematikawan kuno yang
menghasilkan karya monumental. Karya tersebut adalah The Elements, buku
itu menjadi karya manusia terkenal dan akan selalu digunakan sepanjang
masa.

9
Sekarang The Elements termuat di dalam buku teks sekolah yang
berkatian dengan geometri dan teori bilangan. Buku itu terdiri dari 13 bagian
buku. Sebagian besar teorema muncul dalam The Element tidak ditemukan
oleh Euclid sendiri, tetapi merupakan hasil karya matematikawan sebelumnya
Yunani seperti Pythagoras, Hippocrates Chios, Theaetetus Athena, dan
Eudoxus dari Cnidos. Namun, Euclid biasanya terkenal dengan pengaturan
teorema secara logis, sehingga dapat menunjukkan (diakui, tidak selalu
dengan ketelitian yang dituntut oleh matematika modern) bahwa mereka harus
mengikuti dari lima aksioma sederhana. Euclid terkenal dengan rancangan
sejumlah bukti cerdik terutama teorema sebelumnya ditemukan: misalnya,
Teorema 48 pada Buku 1.
Buku 1 sampai 6 memuat tentang geometri datar yaitu segitiga,
segiempat, lingkaran, segi banyak, perbandingan dan kesebangunan. Buku 7
sampai dengan 10 tentang teori bilangan, buku 11 tentang geometri ruang
yang berhubungan dengan geometri dengan geometri datar. Buku ke-12
membahas tentang limas, kerucut dan tabung dan buku ke-13 membahas
bidang banyak.
Arti penting buku The Elements tidak terletak pada pernyataan rumus-
rumus pribadi yang dilontarkan Euclid. Hampir semua teori yang terdapat
didalam buku itu pernah ditulis orang sebelumnya dan telah terbukti
kebenarannya. Kontribusi Euclid terletak pada cara pengaturan dari bahan-
bahan dan permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh dalam
perencanaan penyusunan buku.
Di sini yang paling utama adalah pemilihan dalil-dalil serta
perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang kemungkinan menarik garis
lurus di antara dua titik. Sesudah itu, dengan cermat dan hati-hati dia mengatur
dalil sehingga mudah dipahami oleh orang-orang sesudahnya. Bilamana perlu,
dia menyediakan petunjuk cara pemecahan hal-hal yang belum terpecahkan

10
dan mengembangkan percobaan-percobaan terhadap permasalahan yang
terlewatkan. The Elements merupakan buku pegangan baku lebih baik dari
2000 tahun dan buku teks paling sukses yang pernah disusun manusia.
Bagitu hebatnya Euclid menyusun bukunya sehingga dari bentuknya
saja sudah mampu menyisihkan semua buku teks yang pernah dibuat orang
sebelumnya. Buku ini aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, kemudian
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Sejak penemuan mesin cetak, buku
itu diterbitkan dalam ribuan edisi dengan beragam corak.
Buku The Elements jauh lebih berpengaruh ketimbang semua risalah
Aristoteles tentang logika. Buku ini adalah contoh komplit perihal struktur
dedukatif dan buah pikir yang menakjubkan dari semua hasil kreasi otak
manusia.
Pada umumnya orang-orang Eropa tidak beranggapan bahwa geometri
ala Euclid hanyalah sebuah sistem abstrak. Mereka justru sangat yakin bahwa
gagasan Euclid benar-benar merupakan kenyataan yang sesungguhnya.
Pengaruh Euclid terhadap Isaac Newton juga sangat kentara. The
Principe karya Newton mirip dengan The Elements. Selain itu, berbagai
ilmuwan juga mencoba menyamakan diri dengan Euclid. Caranya dengan
memperlihatkan bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis berasal
dari asumsi asli. Itulah yang antara lain dilakukan oleh ahli-ahli matematika
seperti Bertrand Russel, Alfred North Whitehead, dan filosof Spinoza. Kini
para ahli matematika telah memaklumi bahwa geometri Euclid bukan satu-
satunya sistem geometri yang menjadi pegangan pokok. Mereka maklum
bahwa selama 150 tahun terakhir banyak orang yang merumuskan geometri
bukan ala Euclid.

2. 2. 3 Penemuan Euclid
Buku elements bukanlah sekedar rangkuman dari pengetahuan
geometri saja, melainkan adalah merupakan buku pengntar yang meliputi
semua matematika elementer, yaitu terdiri dari ilmu bilangan (aritmatika),
geometri (bidang datar dan ruang), dan aljabar. Tidak semua isi elements ini
adalah karya asli eatau penemuan euclide sendiri, tetapi merupakan kumpulan
dar hasil-hasil karya matematician sebelumnya ditambah dengan penemuan
euquidos. Buku elements ini terdiri dari 13 buku (jilid), dimana 6 buku

11
pertama berisikan geometri bidang elementer, buku ke 7-9 berisi teori
bilangan, buku ke 10 mengenai incmmonsuable (solid geometry). Buku ini
tidak mempunyai pengantar sebagai lazimnya sebuah buku, tetapi buku
pertama langsung dimulai dengan sederetan definisi sebanyak 23 buah. Istilah
– istilah yang terdapat di dalam buku “The Elements”

1. Aksioma
Aksioma adalah pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan
merupakan dalil pemula, sehingga kebenarannya tidak perlu dibuktikan
lagi atau aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran
dan bersifat umum untuk semua cabang ilmu, tanpa memerlukan
pembuktian. Beberapa aksioma yang diperlukan dalam geometri ruang
dikemukakan oleh Euclid. Aksioma dasar dalam geometri Euclid antara
lain:

a. Hal-hal yang sama adalah sama dengan suatu yang lain.


b. Jika sesuatu yang sama ditambah dengan sesuatu yang sama,
jumlahnya sama.
c. Jika sesuatu yang sama dikurangi dengan sesuatu yang sama, sisanya
sama.
d. Hal-hal yang berimpit satu sama lain, hal-hal tersebut sama.
e. Keseluruhan lebih besar dari pada sebagian.
2. Definisi
Definisi adalah kata, frasa atau kalimat yang mengungkapkan makna,
keterangan atau ciri utama dari orang, benda, proses atau aktivitas. Atau
definisi adalah rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep
yang menjadi pokok pembicaraan atau studi. Contoh definisi dalam
geometri : titik. Titik adalah sesuatu yang tidak punya bagian (sesuatu
yang punya posisi tetapi tidak punya dimensi).
3. Postulat
Postulat adalah asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap
benar tanpa perlu membuktikannya, anggapan dasar untuk satu ilmu
tertentu. Contoh postulat dalam geometri Euclid :
a. Melalui dua titik sebarang dapat dibuat garis lurus

12
b. Ruas garis dapat diperpanjang secara kontinu menjadi garis lurus
c. Melalui sebarang titik dan sebarang jarak dapat dilukis lingkaran
d. Semua sudut siku-siku sama.
e. Jika suatu garis lurus memotong dua garis lurus dan membuat sudut-
sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku, kedua garis
tersebut jika diperpanjang tak terbatas, akan bertemu dipihak tempat
kedua sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku.
4. Proposisi
Proposisi adalah suatu hasil yang terbukti dan sering menarik, tetapi
biasanya tidak lebih penting daripada suatu teorema. Contoh dalam
geometri :
a. Jika diberikan garis lurus dengan panjang terbatas, maka dapat dibuat
segitiga sama sisi.
Pembuktian

Diberikan AB.
1) Buat lingkaran L1 dengan pusat A dan jari-jari AB ……….
(postulat 3)
2) Buat lingkaran L2 dengan pusat B dan jari-jari AB ……….
(postulat 3)
3) L1 dan L2 berpotongan di C.
4) Tarik garis dari A ke C dan dari B ke C ………. (postulat 1)
ΔABC adalah segitiga sama sisi.

b. Jika diberikan sebuah garis lurus dan sebuah titik di luar garis, maka
melalui titik tersebut dapat dibuat garis lurus yang panjangnya sama
dengan garis lurus yang diberikan.

13
Diberikan garis AB dan
titik C di luar AB.
1) Buat lingkaran L1
dengan pusat B dan
jari-jari AB ……….
(postulat 3)
2) Tarik garis dari B ke C ………. (postulat 1)
3) Buat segitiga sama sisi melalui BC ………. (proposisi 1)
4) Namakan ΔBCD
5) Perpanjang BD sampai memotong L1 di E ………. (postulat 2)
6) Buat lingkaran L2 dengan pusat D dan jari-jari DE ……….
(postulat 3)
7) Perpanjang CD sampai memotong L2 di F ………. (postulat 2)
8) BE = AB ………. (jari-jari L1) ……….1)
9) DE = DF ………. (jari-jari L2)
10) DB + BE = DC + CF ………. (aksioma 1)
11) Karena DB = DC ………. (ΔBCD sama sisi)
12) Maka BE = CF ………. (aksioma 2) ……….2)
13) Dari 1) dan 2) diperoleh AB = CF

2. 2. 4 Bagian – bagian buku ‘The Elements’


1) Buku I : Pondasi Geometri Bidang
Teorema dari Buku I dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian
sebagai berikut:
a (I.1-26) Teorema mendasar dan konstruksi dasar dalam geometri
bidang seperti teorema kongruensi untuk segitiga atau pembelahan
sudut, di teorema ini tidak menggunakan garis sejajar.
b (I.27-32) Teorema garis sejajar, termasuk teorema bahwa jumlah
sudut interior segitiga sama dengan dua sudut yang tepat (1,32)

14
c (I.33-45) Teorema jajar genjang; transformasi dan perbandingan
daerah jajaran genjang dan segitiga.
d (I.46-48) Teorema Phytagoras
2) Buku II : Geometri dari peregi Panjang
Sebagian besar teorema dalam buku II menjelaskan materi aljabar
tentang variasi pada tema identitas binomial (suku dua):

(a+b)2 = a2 + 2ab + b2

3) Buku III : Geometri dari Persegi Panjang


Dalam buku ini terdapat dalil-dalil mengenai lingkaran, tali busur,
garis singgung dan pengukur sudut.

4) Buku IV : Poligon ( Segibanyak) beraturan


Dalam buku IV, kita akan menggunakan istilah umum "poligon
beraturan "(atau n-gon) Euclid panggilan dalam kasus-kasus tertentu
yang “Poligon sama sisi dan sudut sama. Ada empat masalah yang
dibahas, yaitu:
a. Menuliskan bujur sangkar
b. Menentukan batas lingkaran
c. Menuliskan lingkaran
d. Menentukan batas bujur sangkar

Masalah-masalah ini diselesaikan untuk:

1 segitiga secara umum (IV. 2-5)


2 persegi (segiempat beraturan) (IV. 6-9)
3 segilima beraturan (IV. 10-14);
4 segienam beraturan (IV. 15);
5 segilimabelas beraturan (IV.16)
5) Buku V
Buku V adalah buku yang paling abstrak dan independen dalam
Elements dari buku-buku sebelumnya. buku ini mempelajari “besaran”
yang menurut Aristoteles meliputi angka, garis, muatan, dan waktu.

15
Berbagai sumber menunjukkan bahwa Eudoxus (sekitar 400-350)
merupakan penulis teori dalam buku V.

a:b=c:da:c=b:d

6) Buku VI
Buku ini berisi tentang bentuk kesamaan yang disajikan dengan
sempurna dan homogen. Penggunaan fakta atau keterangan penting
seperti pada persamaan kuadrat yang diaplikasikan untuk menghitung
luas. Dan metode ini digunakan untuk menentukan luas dari jajaran
genjang sehingga diketahui bahwa sudut yang saling berhadapan
memiliki besar yang sama. Serta dibahas juga mengenai teoriteori
tentang proporsi-proporsi dalam geometri.

7) Buku VII - IX
Buku ini membahas tentang teori bilangan yang berisi tentang
landasan fakta sederhana dari teori bilangan phytagoras yang sekarang
disebut Algoritma Euclid. Yang dapat diketahui dengan pembagian
silang untuk menentukan FPB ( faktor persekutuan terbesar) dan KPK
(kelipatan persekutuan terkecil). Dalam hal ini juga ditambahkan bukti
mengenai keunikan faktorisasi prima menjadi factor prima,
perhitungan pangkat dan akar, penjumlahan deret geometri terhingga
dan bukti teori eksistensi pada bilangan prima yang tak terhingga.
Selanjutnya telah dijelaskan pada teorema phytagoras mengenai
bilangan ganjil dan bilangan genap. Dalam buku ke IX ditemukan
dalil mengenai pembentukan bilangan genap sempurna, seperti 6 =
1+2+3 = jumlah faktor- faktornya. Jika Sn = 2n-1 adalah bilangan
prima maka 2n-1.Sn adalah bilangan sempurna.

8) Buku X
Buku ini berdasarkan pada studi sebelumnya pada Theaetetus,
studi nya dimulai dengan penelitian yang lama, Sulit sekali untuk
dapat melihat secara keseluruhan karena bentuk yang tidak praktis dan
tujuan akhir yang berupa jenis bilangan irrasional.

16
9) Buku XI
Buku ini berisi tentang beberapa data yang melibatkan prinsip
dualitas yang mengacu pada garis lurus dan bidang. Selanjutnya
teorema yang paling penting pada trigonometri dan yang terakhir
teorema permukaan yang sejajar.
10) Buku XII
Buku ini berisi tentang perhitungan volume, dilanjutkan dengan
membandingkan lingkaran dengan kuadrat diameternya sedangkan
bola dengan pangkat tiga dengan diameternya.Kemudian hubungan
antara tabung dengan garis tegak pada kerucut, yang semuanya
dibuktikan dalam teori Eudoxian. Namun yang terpenting adalah
keberhasilan Euclid dalam menentukan volume piramid.
11) Buku XIII
Buku ini berdasarkan studi dari Eudoxus yang mengupas fakta
mengenai penyelesaian bentuk-bentuk umum pada bangun ruang.

2. 2. 5 Kesalahan pada Geometri Euclid

Semua postulat membawa apa yang disebut dengan pembuktian diri


(selfevidence). Postulat kelima dibuktikan oleh Euclid tanpa memberikan cara
pembuktian. Upaya pertama untuk membuktikan postulat kesejajaran ini
dilakukan oleh Girolamo Saccheri, pendeta Jesuit berkebangsaan Italia, yang
mendukung Euclid dengan menerbitkan buku berjudul Euclides ab omni
naevo vindicatus (“Euclid bebas dari semua kesalahan”) pada tahun 1733.
Buku tersebut tidak dapat menuntaskan kesalahan Euclid. Matematikawan
terkemuka Jerman, Gauss, pertama kali menemukan kesalahan postulat kelima
tapi malu untuk mempublikasikannya sehingga kehormatan diberikan kepada
dua matematikawan lain yang mengungkapkannya dengan cara penemuan
Gauss. Janos Bolyai dari Hongaria dan Nicolai Lobachevsky secara terpisah
mampu membuktikan cacat postulat kelima Euclid dengan cara berbeda pula.

Penemuan kesalahan ini membuat berkembangnya geometri model


baru. Dirintis oleh Beltrami dari Italia, disusul Cayley dari Inggris, Poincare
dari Perancis dan Felix Klein dari Jerman. Terakhir, dirombak, diubah dan
dilakukan penyesesuai kecil terhadap postulat-postulat Euclid oleh [Bernhard]

17
Riemann dari Jerman sehingga muncul bentuk-bentuk baru: hiperbola,
parabola, ellips yang merupakan jawaban bahwa alam semesta bukanlah
pengikut aliran Euclid. Setelah banyak ditemukan cacat pada doktrin Euclid,
banyak pengikutnya mulai “menyerang” Euclid dengan menyebut dia terlalu
arogan dan memaksakan suatu pembuktian yang dibuatnya selalu benar,
misalnya: salah satu sisi segitiga tidak akan lebih panjang daripada
jumlah kedua sisi lainnya. Matematikawan modern mengkritik Euclid dari
sudut pandang lain, yaitu: Euclid tidak cermat dalam melakukan pembuktian.
Terdapat beberapa kesalahan dan ide-ide yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Yang paling mencolok adalah postulat kelima yang
juga lazim disebut dengan postulat kesejajaran.

Para matematikawan berikutnya tidak dapat menerima pernyataan-


pernyataan (postulat) yang tidak dapat dibuktikan itu. Kemudian, muncul
geometri non-Euclidian yang menggantikan postulat-postulat itu dengan
pernyataan yang dapat diterima umum. Setelah 700 tahun, Theon dari
Alexandria membuat perbaikan dari karya Euclide itu.Karya Theon inilah
yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

2. 3 . Pengaruh Geometri Euclid


2.3.1. Pengaruh Geometri Euclid di dalam Matematika
Tidak banyak orang yang beruntung memperoleh kemasyhuran yang
abadi seperti Euclid, ajli ilmu ukur Yunani yang besar. Meskipun semasa
hidupnya tokoh-tokoh seperti Napoleon, Martin Luther, Alexander yang
Agung, jauh lebih terkenal ketimbang Euclid tetapi dalam jangka panjang
ketenarannya mungkin menggunguli semua mereka yang disebut itu. Format
yang dibuat Euclid membuat terjadi standarisasi metematika Yunani. Subyek-
subyek yang dibahas Euclid mencakup bentuk-bentuk, Theorema Pythagoras,
persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen, geometri ruang, teori proporsi,
bilangan prima, bilangan sempurna, integer positif, bilangan irrasional,
gambar tri-matra (tiga dimensi).
Euclid meninggalkan warisan yang berguna bagi pengembangan
matematika. Kompilasi hasil-hasil karya matematikawan sebelumnya lewat
buku Elements, menunjukka “benang merah” bahwa pengembangan
matematika tidak lepas dari peran pemikir Yunani. Kritik terhadap Euclid

18
justru memicu munculnya non-Euclid yang melengkapi bahasan Euclid,
Bentuk parabola, hiperbola dan elips mulai mendapatkan perhatian dari para
matematikawan. Arti penting buku The Elements tidaklah terletak pada
pernyataan rumus-rumus pribadi yang dilontarkannya.

2.3.2. Pengaruh Geometri Euclid di luar Matematika


Pengaruh Euclid terhadap Sir Isaac Newton sangat kentara sekali, sejak
Newton menulis buku kesohorannya The Principia dalam bentuk
kegeometrian, mirip dengan The Elements. Berbagai ilmuwan mencoba
menyamakan diri dengan Euclid dengan jalan memperlihatkan bagaimana
semua kesimpulan mereka secara logis berasal mula dari asumsi asli. Tak
kecuali apa yang diperbuat oleh ahli matematika seperti Rusel, Whitchead, dan
filosof Spinoza. Sebelumnya, sejak teori relativitas Einstein diterima orang,
para ilmuwan menyadari bahwa geometri Euclid tidalkah selamanya benar
dalam penerapan masalah cakrawala yang sesungguhnya. Pada kedekatan
sekitar “Lubang Hitam” dan bintang neutron misalnya dimana gaya berat
berada dalam derajat tinggi, geometr Euclid tidak memberi gambaran yang
teliti tentang dunia, ataupun tidak menunjukkan penjabaran yang tepat
mengenai ruang angkasa secara keseluruhan. Tetapi, contoh-contoh langka,
karena dalam banyak hal pekerjaan Euclid menyediakan kemungkinan
perkiraan yang mendekati kenyataan. Kemajuan ilmu pengetahuan manusia
belakangan ini tidak mengurangi baik hasil upaya intelektual Euclid maupun
dari arti penting kedudukannya dalam sejarah.
Bila ditinjau dari sudut pandang matematika, geometri menyediakan
pendeketan-pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar ,
diagram, Sistem Koordinat, Vektor, dan Transformasi. Tujuan pembelajaran
geometri adalah agar siswa memperoleh rasa percaya diri mengenai
kemampuan matematikanya, menjadi pemecahan masalah yang baik, dapat
berkomunikasi dan bernalar secara matematika, mengembangkan intuisi
keruangan, menanamkan pengetahuan untuk materi yang lain, dan dapat
membaca serta menginterprestasikan argumen-argumen matematika. Pada
dasarnya geometri mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipahami siswa
dibandingkan dengan cabang matematika yang lain. Hal ini karena ide-ide
geometri sudah dikenal oleh siswa sejak sebelum masuk sekolah, misalnya

19
garis, bidang, ruang. Materi sekolah yang berkaitan dengan geometri adalah
materi tentang garis dan sudut. Geometri itu dipakai para engineer di Yunani
untuk membuat berbagai bangunan, teater, kuil para dewa dan dewi, rumah,
pemandian, benteng, stadium, pasar, dan sebagainya.
Tetapi selain itu, geometri juga dipakai oleh para astronom ketika
mengamati benda-benda di angkasa.
Geometri menjadi materi penting karena melibatkan kemampuan
kognitf siswa. Soemandi (2000:1) mengatakan bahwa pada dasarnya tujuan
geometri adalah mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengajar
membaca, dan menginterprestasikan argumen-argumen matematika,
menanamkan pengetahuan (geometri) yang diperlukan untuk studi lanjut dan
mengembangkan kemampuan keruangan.

20
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Euclid adalah tokoh ilmu ukur dari Yunani. Dia juga merupakan guru di Iskandaria,
Mesir, pada sekitar 300 SM. Seorang matematikawan yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan matematika dan pemikiran matematikawan lainnya seperti Isaac
Newtown. Karya Euclid yang dikenal antara lain adalah: The Elements adapun
kontribusi atau sumbangsih Euclid terhadap matematika diantaranya terletak pada cara
pengaturan dari bahan bahan dan permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh
dalam perencanaan penyusunan buku yang mencakup bentuk-bentuk, Theorema
Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen, geometri ruang, teori proporsi,
bilangan prima, bilangan sempurna, bilangan bulat positif, bilangan irrasional, gambar tri-
matra (tiga dimensi), petunjuk pemecahan masalah, pemilihan dalil-dalil serta
perhitungan-perhitungannya. Format yang dibuat Euclid membantu terjadi standarisasi
matematika Yunani. Subjek-subjek yang dibahas Euclid mencakup Theorema Pythagoras,
Persamaan dalam aljabar, Lingkaran, Tangen, Geometri Ruang, Teori Proporsi, Bilangan
Prima, Bilangan Sempurna, Integer Positif, Bilangan Irrasional, Gambar Tri-matra (tiga
dimensi), Diagram, Sistem Koordinat, Vektor, dan Transformasi. Diluar matematika
Geometri itu dipakai para engineer di Yunani untuk membuat bebagai bangunan; Teater,
Kuil para dewa dan dewi, Rumah, Pemandian, Benteng, Stadium, Pasar, dan sebagainya.
Tetapi selain itu, jangan lupa bahwa geometri itu juga dipakai oleh para astronom ketika
mengamati benda-benda diangkasa.

21
DAFTAR PUSTAKA

Juanti, Lisa. 2016. Sejarah Geometri Euclid. https://www.slideshare.net/lisa_3/sejarah-


geometri-euclid-70011715. (Di akses pada 31 Oktober 2018)

Effendi, Fajar. 2012. Geometri Euclid.


https://mjafareffendi.files.wordpress.com/2017/03/geometri-euclid.pdf. (Di akses pada 1
November 2018)

Wikipedia. Geometry. http://ms.wikipedia.org/wiki/Geometri. (Di akses pada 1


November 2018).

Wikipedia. Geometry Euclid. http://ms.wikipedia.org/wiki/Geometri_Euclid. (Di akses pada


1 November 2018.

22

Anda mungkin juga menyukai