Oleh :
2. Salsabila (1801105071)
Kelas : 1A
Kelompok 6
JAKARTA
2018
1
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, dan karunia-Nya kepada kami. Shalawat serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, sehingga penulis bisa membuat makalah
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Filsafat dan Sejarah Matematika, pada semester 1 di tahun akademik 2018/2019
dengan judul “Matematika Alexandria (Geometri Euclid)”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan informasi kepada
pembaca tentang Matematika Alexandria (Geometri Euclid)
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................ 3
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 4
BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................... 5
2.1. Sejarah Perkembangan Matematika Alexandria.......................................... 5
2.2. Geometri Euclid........................................................................................... 7
2.1.1. Biografi Euclid.................................................................................. 7
2.1.2. Sejarah Geometri Euclid ................................................................... 7
2.1.3. Penemuan Euclid .............................................................................. 10
2.1.4. Bagian – bagian buku The Elements ................................................ 14
2.1.1. Kesalahan Pada Geometri Euclid ..................................................... 16
2.3 Pengaruh Geometri Euclid............................................................................ 17
2.3.1. Pengaruh Geometri Euclid di dalam Matematika.............................. 17
2.3.2. Pengaruh Geometri Euclid di luar Matematika ................................ 18
BAB III. PENUTUP................................................................................................. 20
3.1. Kesimpulan.................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan matematika pada zaman Alexandria?
2. Apa itu Geometri Euclid ?
3. Bagaimana pengaruh Geometri Euclid di dalam dan di luar matematika ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
manuskrip Mesir kuno serta sebagian kitab Hindu dan Budha. Mouseion merupakan
Universitas Alexandria Kuno di Mesir Kuno. Ahli arkeologi Polish telah menemukan 13
aula kuliah sebuah Universitas Alexandria Kuno di Mesir kuno.
Ilustrasi
perpustakaan Alexandria
Pada usia 32 tahun, tanggal 10 atau 11 juni tahun 323 SM Iskandar Agung Meninggal
Dunia ,di Babilonia. Daerah kekuasaan Mecedonia menjadi rebutan para jendralnya.
Sehingga Mecedonia atas tiga pemerintahan yaitu sebagai berikut :
7
2. 2 . Geometri Euclid
2. 2. 1 Biografi Euclid
Euclide adalah
nama dari Arabisasi
dari kata Εὐκλείδης
Yunani, yang berarti
"kemuliaan baik."
Euclide adalah tokoh
ilmu ukur dari Yunani.
Euclide dikenal juga
sebagai Euclid atau
Euclid of Alexandria.
Euclid ini adalah salah
satu murid dari akademi Plato di Athena. Selain kemasyhurannya, hampir
tidak ada keterangan terperinci mengenai kehidupan Euclid yang bisa
diketahui. Yang jelas ia hidup pada zaman Ptolemaeus l (305-285 SM.), raja
Mesir bekas jenderal kesayangan Alexander Agung. Ptolemaeus l membuat
kota Alexandria jadi ibu kota. Jadi pusat perdagangan dan pusat ilmu
pengetahuan. Ptolemaeus l juga membuat perpustakaan yang terbesar di dunia
pada zaman itu. Perpustakaan itu menyimpan 700.000 gulung naskah kuno.
Euclid adalah orang pertama di dunia yang mendirikan sekolah
matematika di Alexandria. Menurut Proclus pada suatu hari Ptolemaeus l
ingin sekali belajar geometri dari Euclide. Ia mengundang Euclide ke
istananya dan mulai mendengarkan pelajaran geometri dari Euclide. Tapi
kemudian Ptolemaeus merasa bahwa geometri terlalu sulit dan terlalu lama
untuk dimengerti. Maka ia minta agar pelajaran dipercepat. Euclide menjawab,
“Bagi raja pun tak ada jalan pintas ke geometri!”. Mekipun demikian, di
bidang geometri Euclid memberikanwarisan penting bagi dunia. Maka tak
mengherankan jika Euclid disebut “ bapak” geometri.
8
ukuran. Secara harfiah geometri dapat diartikan sebagai ilmu pengukuran
bumi. Dengan demikian geometri merupakan studi ruang dan sistematisasi
dari cara kita memandang ruang di sekitar kita. Pada awalnya geometri mulai
dikenal oleh Mesir Kuno dalam perhitungan ukuran tanah untuk perpajakan.
Geometri adalah salah satu ilmu yang tertua, ilmu yang menyangkut geometri
telah ada sejak zaman Mesir Kuno, Lembah Sungai Indus dan Babilon, sekitar
3000 SM.
Pada awalnya geometri hanya menitikberatkan pada jarak, luas,dan
volume. Tetapi pada abad ke-3 SM, geometri telah diletakkan dalam aksioma
Euclid yang disebut Geometri Euclid. Geometri Euclid selalu dikaitkan
dengan seorang matematikawan terkenal sepanjang abad yaitu Euclid dari
Alexandria, Mesir. Hampir tidak ada yang mengetahui secara pasti apakah
Euclid seorang matematikawan kreatif atau sekedar pandai mengumpulkan
dan mengedit pekerjaan orang lain. Ia mengikuti akademi Plato di Athena,
menerima pelatihan matematika dari mahasiswa Plato, dan kemudian datang
ke Alexandria. Ia juga mendirikan sekolah dan mengajar murid-murid di
Alexandria
Euclid terkenal sebagai “Bapak Geometri”, matematikawan kuno yang
menghasilkan karya monumental. Karya tersebut adalah The Elements, buku
itu menjadi karya manusia terkenal dan akan selalu digunakan sepanjang
masa.
9
Sekarang The Elements termuat di dalam buku teks sekolah yang
berkatian dengan geometri dan teori bilangan. Buku itu terdiri dari 13 bagian
buku. Sebagian besar teorema muncul dalam The Element tidak ditemukan
oleh Euclid sendiri, tetapi merupakan hasil karya matematikawan sebelumnya
Yunani seperti Pythagoras, Hippocrates Chios, Theaetetus Athena, dan
Eudoxus dari Cnidos. Namun, Euclid biasanya terkenal dengan pengaturan
teorema secara logis, sehingga dapat menunjukkan (diakui, tidak selalu
dengan ketelitian yang dituntut oleh matematika modern) bahwa mereka harus
mengikuti dari lima aksioma sederhana. Euclid terkenal dengan rancangan
sejumlah bukti cerdik terutama teorema sebelumnya ditemukan: misalnya,
Teorema 48 pada Buku 1.
Buku 1 sampai 6 memuat tentang geometri datar yaitu segitiga,
segiempat, lingkaran, segi banyak, perbandingan dan kesebangunan. Buku 7
sampai dengan 10 tentang teori bilangan, buku 11 tentang geometri ruang
yang berhubungan dengan geometri dengan geometri datar. Buku ke-12
membahas tentang limas, kerucut dan tabung dan buku ke-13 membahas
bidang banyak.
Arti penting buku The Elements tidak terletak pada pernyataan rumus-
rumus pribadi yang dilontarkan Euclid. Hampir semua teori yang terdapat
didalam buku itu pernah ditulis orang sebelumnya dan telah terbukti
kebenarannya. Kontribusi Euclid terletak pada cara pengaturan dari bahan-
bahan dan permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh dalam
perencanaan penyusunan buku.
Di sini yang paling utama adalah pemilihan dalil-dalil serta
perhitungan-perhitungannya, misalnya tentang kemungkinan menarik garis
lurus di antara dua titik. Sesudah itu, dengan cermat dan hati-hati dia mengatur
dalil sehingga mudah dipahami oleh orang-orang sesudahnya. Bilamana perlu,
dia menyediakan petunjuk cara pemecahan hal-hal yang belum terpecahkan
10
dan mengembangkan percobaan-percobaan terhadap permasalahan yang
terlewatkan. The Elements merupakan buku pegangan baku lebih baik dari
2000 tahun dan buku teks paling sukses yang pernah disusun manusia.
Bagitu hebatnya Euclid menyusun bukunya sehingga dari bentuknya
saja sudah mampu menyisihkan semua buku teks yang pernah dibuat orang
sebelumnya. Buku ini aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, kemudian
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Sejak penemuan mesin cetak, buku
itu diterbitkan dalam ribuan edisi dengan beragam corak.
Buku The Elements jauh lebih berpengaruh ketimbang semua risalah
Aristoteles tentang logika. Buku ini adalah contoh komplit perihal struktur
dedukatif dan buah pikir yang menakjubkan dari semua hasil kreasi otak
manusia.
Pada umumnya orang-orang Eropa tidak beranggapan bahwa geometri
ala Euclid hanyalah sebuah sistem abstrak. Mereka justru sangat yakin bahwa
gagasan Euclid benar-benar merupakan kenyataan yang sesungguhnya.
Pengaruh Euclid terhadap Isaac Newton juga sangat kentara. The
Principe karya Newton mirip dengan The Elements. Selain itu, berbagai
ilmuwan juga mencoba menyamakan diri dengan Euclid. Caranya dengan
memperlihatkan bagaimana semua kesimpulan mereka secara logis berasal
dari asumsi asli. Itulah yang antara lain dilakukan oleh ahli-ahli matematika
seperti Bertrand Russel, Alfred North Whitehead, dan filosof Spinoza. Kini
para ahli matematika telah memaklumi bahwa geometri Euclid bukan satu-
satunya sistem geometri yang menjadi pegangan pokok. Mereka maklum
bahwa selama 150 tahun terakhir banyak orang yang merumuskan geometri
bukan ala Euclid.
2. 2. 3 Penemuan Euclid
Buku elements bukanlah sekedar rangkuman dari pengetahuan
geometri saja, melainkan adalah merupakan buku pengntar yang meliputi
semua matematika elementer, yaitu terdiri dari ilmu bilangan (aritmatika),
geometri (bidang datar dan ruang), dan aljabar. Tidak semua isi elements ini
adalah karya asli eatau penemuan euclide sendiri, tetapi merupakan kumpulan
dar hasil-hasil karya matematician sebelumnya ditambah dengan penemuan
euquidos. Buku elements ini terdiri dari 13 buku (jilid), dimana 6 buku
11
pertama berisikan geometri bidang elementer, buku ke 7-9 berisi teori
bilangan, buku ke 10 mengenai incmmonsuable (solid geometry). Buku ini
tidak mempunyai pengantar sebagai lazimnya sebuah buku, tetapi buku
pertama langsung dimulai dengan sederetan definisi sebanyak 23 buah. Istilah
– istilah yang terdapat di dalam buku “The Elements”
1. Aksioma
Aksioma adalah pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan
merupakan dalil pemula, sehingga kebenarannya tidak perlu dibuktikan
lagi atau aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran
dan bersifat umum untuk semua cabang ilmu, tanpa memerlukan
pembuktian. Beberapa aksioma yang diperlukan dalam geometri ruang
dikemukakan oleh Euclid. Aksioma dasar dalam geometri Euclid antara
lain:
12
b. Ruas garis dapat diperpanjang secara kontinu menjadi garis lurus
c. Melalui sebarang titik dan sebarang jarak dapat dilukis lingkaran
d. Semua sudut siku-siku sama.
e. Jika suatu garis lurus memotong dua garis lurus dan membuat sudut-
sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku, kedua garis
tersebut jika diperpanjang tak terbatas, akan bertemu dipihak tempat
kedua sudut dalam sepihak kurang dari dua sudut siku-siku.
4. Proposisi
Proposisi adalah suatu hasil yang terbukti dan sering menarik, tetapi
biasanya tidak lebih penting daripada suatu teorema. Contoh dalam
geometri :
a. Jika diberikan garis lurus dengan panjang terbatas, maka dapat dibuat
segitiga sama sisi.
Pembuktian
Diberikan AB.
1) Buat lingkaran L1 dengan pusat A dan jari-jari AB ……….
(postulat 3)
2) Buat lingkaran L2 dengan pusat B dan jari-jari AB ……….
(postulat 3)
3) L1 dan L2 berpotongan di C.
4) Tarik garis dari A ke C dan dari B ke C ………. (postulat 1)
ΔABC adalah segitiga sama sisi.
b. Jika diberikan sebuah garis lurus dan sebuah titik di luar garis, maka
melalui titik tersebut dapat dibuat garis lurus yang panjangnya sama
dengan garis lurus yang diberikan.
13
Diberikan garis AB dan
titik C di luar AB.
1) Buat lingkaran L1
dengan pusat B dan
jari-jari AB ……….
(postulat 3)
2) Tarik garis dari B ke C ………. (postulat 1)
3) Buat segitiga sama sisi melalui BC ………. (proposisi 1)
4) Namakan ΔBCD
5) Perpanjang BD sampai memotong L1 di E ………. (postulat 2)
6) Buat lingkaran L2 dengan pusat D dan jari-jari DE ……….
(postulat 3)
7) Perpanjang CD sampai memotong L2 di F ………. (postulat 2)
8) BE = AB ………. (jari-jari L1) ……….1)
9) DE = DF ………. (jari-jari L2)
10) DB + BE = DC + CF ………. (aksioma 1)
11) Karena DB = DC ………. (ΔBCD sama sisi)
12) Maka BE = CF ………. (aksioma 2) ……….2)
13) Dari 1) dan 2) diperoleh AB = CF
14
c (I.33-45) Teorema jajar genjang; transformasi dan perbandingan
daerah jajaran genjang dan segitiga.
d (I.46-48) Teorema Phytagoras
2) Buku II : Geometri dari peregi Panjang
Sebagian besar teorema dalam buku II menjelaskan materi aljabar
tentang variasi pada tema identitas binomial (suku dua):
(a+b)2 = a2 + 2ab + b2
15
Berbagai sumber menunjukkan bahwa Eudoxus (sekitar 400-350)
merupakan penulis teori dalam buku V.
a:b=c:da:c=b:d
6) Buku VI
Buku ini berisi tentang bentuk kesamaan yang disajikan dengan
sempurna dan homogen. Penggunaan fakta atau keterangan penting
seperti pada persamaan kuadrat yang diaplikasikan untuk menghitung
luas. Dan metode ini digunakan untuk menentukan luas dari jajaran
genjang sehingga diketahui bahwa sudut yang saling berhadapan
memiliki besar yang sama. Serta dibahas juga mengenai teoriteori
tentang proporsi-proporsi dalam geometri.
7) Buku VII - IX
Buku ini membahas tentang teori bilangan yang berisi tentang
landasan fakta sederhana dari teori bilangan phytagoras yang sekarang
disebut Algoritma Euclid. Yang dapat diketahui dengan pembagian
silang untuk menentukan FPB ( faktor persekutuan terbesar) dan KPK
(kelipatan persekutuan terkecil). Dalam hal ini juga ditambahkan bukti
mengenai keunikan faktorisasi prima menjadi factor prima,
perhitungan pangkat dan akar, penjumlahan deret geometri terhingga
dan bukti teori eksistensi pada bilangan prima yang tak terhingga.
Selanjutnya telah dijelaskan pada teorema phytagoras mengenai
bilangan ganjil dan bilangan genap. Dalam buku ke IX ditemukan
dalil mengenai pembentukan bilangan genap sempurna, seperti 6 =
1+2+3 = jumlah faktor- faktornya. Jika Sn = 2n-1 adalah bilangan
prima maka 2n-1.Sn adalah bilangan sempurna.
8) Buku X
Buku ini berdasarkan pada studi sebelumnya pada Theaetetus,
studi nya dimulai dengan penelitian yang lama, Sulit sekali untuk
dapat melihat secara keseluruhan karena bentuk yang tidak praktis dan
tujuan akhir yang berupa jenis bilangan irrasional.
16
9) Buku XI
Buku ini berisi tentang beberapa data yang melibatkan prinsip
dualitas yang mengacu pada garis lurus dan bidang. Selanjutnya
teorema yang paling penting pada trigonometri dan yang terakhir
teorema permukaan yang sejajar.
10) Buku XII
Buku ini berisi tentang perhitungan volume, dilanjutkan dengan
membandingkan lingkaran dengan kuadrat diameternya sedangkan
bola dengan pangkat tiga dengan diameternya.Kemudian hubungan
antara tabung dengan garis tegak pada kerucut, yang semuanya
dibuktikan dalam teori Eudoxian. Namun yang terpenting adalah
keberhasilan Euclid dalam menentukan volume piramid.
11) Buku XIII
Buku ini berdasarkan studi dari Eudoxus yang mengupas fakta
mengenai penyelesaian bentuk-bentuk umum pada bangun ruang.
17
Riemann dari Jerman sehingga muncul bentuk-bentuk baru: hiperbola,
parabola, ellips yang merupakan jawaban bahwa alam semesta bukanlah
pengikut aliran Euclid. Setelah banyak ditemukan cacat pada doktrin Euclid,
banyak pengikutnya mulai “menyerang” Euclid dengan menyebut dia terlalu
arogan dan memaksakan suatu pembuktian yang dibuatnya selalu benar,
misalnya: salah satu sisi segitiga tidak akan lebih panjang daripada
jumlah kedua sisi lainnya. Matematikawan modern mengkritik Euclid dari
sudut pandang lain, yaitu: Euclid tidak cermat dalam melakukan pembuktian.
Terdapat beberapa kesalahan dan ide-ide yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Yang paling mencolok adalah postulat kelima yang
juga lazim disebut dengan postulat kesejajaran.
18
justru memicu munculnya non-Euclid yang melengkapi bahasan Euclid,
Bentuk parabola, hiperbola dan elips mulai mendapatkan perhatian dari para
matematikawan. Arti penting buku The Elements tidaklah terletak pada
pernyataan rumus-rumus pribadi yang dilontarkannya.
19
garis, bidang, ruang. Materi sekolah yang berkaitan dengan geometri adalah
materi tentang garis dan sudut. Geometri itu dipakai para engineer di Yunani
untuk membuat berbagai bangunan, teater, kuil para dewa dan dewi, rumah,
pemandian, benteng, stadium, pasar, dan sebagainya.
Tetapi selain itu, geometri juga dipakai oleh para astronom ketika
mengamati benda-benda di angkasa.
Geometri menjadi materi penting karena melibatkan kemampuan
kognitf siswa. Soemandi (2000:1) mengatakan bahwa pada dasarnya tujuan
geometri adalah mengembangkan kemampuan berpikir logis, mengajar
membaca, dan menginterprestasikan argumen-argumen matematika,
menanamkan pengetahuan (geometri) yang diperlukan untuk studi lanjut dan
mengembangkan kemampuan keruangan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Euclid adalah tokoh ilmu ukur dari Yunani. Dia juga merupakan guru di Iskandaria,
Mesir, pada sekitar 300 SM. Seorang matematikawan yang sangat berpengaruh bagi
perkembangan matematika dan pemikiran matematikawan lainnya seperti Isaac
Newtown. Karya Euclid yang dikenal antara lain adalah: The Elements adapun
kontribusi atau sumbangsih Euclid terhadap matematika diantaranya terletak pada cara
pengaturan dari bahan bahan dan permasalahan serta formulasinya secara menyeluruh
dalam perencanaan penyusunan buku yang mencakup bentuk-bentuk, Theorema
Pythagoras, persamaan dalam aljabar, lingkaran, tangen, geometri ruang, teori proporsi,
bilangan prima, bilangan sempurna, bilangan bulat positif, bilangan irrasional, gambar tri-
matra (tiga dimensi), petunjuk pemecahan masalah, pemilihan dalil-dalil serta
perhitungan-perhitungannya. Format yang dibuat Euclid membantu terjadi standarisasi
matematika Yunani. Subjek-subjek yang dibahas Euclid mencakup Theorema Pythagoras,
Persamaan dalam aljabar, Lingkaran, Tangen, Geometri Ruang, Teori Proporsi, Bilangan
Prima, Bilangan Sempurna, Integer Positif, Bilangan Irrasional, Gambar Tri-matra (tiga
dimensi), Diagram, Sistem Koordinat, Vektor, dan Transformasi. Diluar matematika
Geometri itu dipakai para engineer di Yunani untuk membuat bebagai bangunan; Teater,
Kuil para dewa dan dewi, Rumah, Pemandian, Benteng, Stadium, Pasar, dan sebagainya.
Tetapi selain itu, jangan lupa bahwa geometri itu juga dipakai oleh para astronom ketika
mengamati benda-benda diangkasa.
21
DAFTAR PUSTAKA
22