Anda di halaman 1dari 35

Matematika

Mesir dan
Yunani Kuno
Kelompok 3
Kelas 5C dan 5D
Anggota Kelompok

Gede Wisnu Budipratama Komang Agus Ari Sukrawan I Made Parka


2113011019/ 5C Pendidikan Matematika 2113011030/ 5C Pendidikan Matematika 2113011036/ 5C Pendidikan Matematika

Putri Nur Patriani I Made Wahyu Dwi Gunawan I Gede Ardhiarta Suta
2310210006/ 5C Pendidikan Matematika 2113011057/ 5D Pendidikan Matematika 2113011069/ 5D Pendidikan Matematika
01
Matematika
Mesir
Matematika Mesir
Matematika sering dihubungkan dengan
Yunani. Aristotales mengungkapkan bahwa
matematika berasal dari Mesir, dimana sering
digunakan dalam kehidupan sehari hari dan
pemerintahan

Menurut sebagian besar catatan


sejarah, geometri adalah ilmu yang
pertama ditemukan di antara bangsa
Mesir
Papirus Rhind
Pengetahuan tentang matematika Mesir
Kuno berasal dari Papirus Rhind dan
Papirus Golenischev.
Papirus Rhind, ditulis oleh Ahmes sekitar
1650 SM, menggambarkan metode
perkalian dan pembagian serta 85
masalah matematika yang yang
memberikan gambaran yang cukup jelas
tentang karakteristik matematika Mesir
Kuno
Batu Rosetta
Papirus Rhind bisa diterjemahkan berkat pengetahuan dari
Batu Rosetta, yang ditemukan di tepi Sungai Nil oleh seorang
perwira pasukan Napoleon pada tahun 1799. Ini menjadi
kunci penting untuk memahami hieroglif Mesir.

Diterjemahkan oleh ilmuwan Perancis


bernama Jean François Champollion tahun 1822.
dalam bukunya “Grammarie Egyptienne en Encriture
Hieroglyphique” ia merumuskan sistem gramatika dasar
semua karya Egiptolog, Batu Rosetta menjadi kunci
utama dalam memahami salah satu peradaban besar
dari masa lalu
ARITMATIKA MESIR
Perkalian pada sistem bilangan Mesir
Perkalian dalam sistem bilangan mesir
dikerjakan dari pengulangan pelipatgandaan
bilangan dengan unsur pengalinya kemudian
Soal
12 x 13 menjumlahkannya
12 x 13

1 13
2 26
 4 52
13 x 12
 8 104
 1 12
16 208
2 24
4 + 8 = 12 52 + 104 = 156  4 48
 8 96
16 192
12 + 48 + 96 = 1 + 4 + 8 12 = 13 ∙ 12 = 156
Pecahan Satuan
Pecahan untuk orang Mesir kuno terbatas Penulisan Pecahan Satuan
pada pecahan tunggal ( kecuali 2/3 dan
3/4). Sebuah pecahan tunggal berbentuk
1/n dimana n adalah bilangan bulat (angka
hieroglif)
Contoh:
Pecahan 5/6 = 1/2 + 1/3.
Tabel Pecahan Satuan
Papirus Rhind memuat sebuah tabel yang berisi representasi pecahan Mesir ( kecuali 2/3 dan 3/4 )
dari semua pecahan 2/n dengan n merupakan bilangan ganjil antara 5 dan 101.

Contoh tabel
Metode Posisi Palsu
Pertama, tebak x = 4 sehingga diperoleh, 4 + 4/4 = 5.
Soal 26 dalam papirus Rhind, yang
Tebakan ini merupakan pilihan yang baik karena
meminta penyelesaian (ditulis dalam
menghasilkan nilai bilangan bulat. Namun, 4 bukanlah
notasi modern) persamaan :
penyelesaian persamaan awal, karena memberikan
𝒙 nilai tiga kali lebih kecil. Untuk mengimbanginya,
𝒙+ = 𝟏𝟓
𝟒
kalikan x (saat ini ditetapkan ke 4) dengan 3 dan
substitusikan lagi untuk mendapatkan 12 + 12/4 = 15,
verifikasi bahwa solusinya adalah x = 12.
Permasalahan Deret Perusahaan Pertanian
Rumah 7
Kucing 49
Permasalahan 79 Tikus 343
mengandung sejumlah data aneh yang Ikatan Gandum 2401
Ukuran Hekat 16.807
menunjukkan suatu pengenalan ------------------------------ +
terhadap jumlah deret geometri 19.607

75 − 1
7 x 2801 = 7 = 7 + 72 + 73 + 74 + 75
7−1

𝑟𝑛 − 1
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 = 𝑎
𝑟−1
Tinjauan Sifat Matematika
Mesir Kuno
Matematika Mesir pada dasarnya Metode perkalian dengan cara
“bersifat penjumlahan”, berarti bahwa menggandakan dan menjumlahkan dapat
kecenderungan matematikanya adalah bekerja secara baik karena setiap bilangan
menurunkan perkalian dan pembagian bulat (positif) dapat ditunjukkan sebagai
menjadi penjumlahan berulang. jumlah perpangkatan berbeda dari 2 yaitu,
Perkalian dari dua bilangan dapat seperti jumlah suku-suku dari barisan,
diselesaikan dengan cara 1,2,4,8,16,32, dan seterusnya. Dalam hal
menggandakan secara berturutan lainnya, pembagian yang dilakukan oleh
salah satu dari bilangan-bilangan bangsa Mesir dapat dimaknai sebagai
tersebut dan kemudian menambahkan proses perkalian yang dibalikkan-pembagi
pengulangan yang sesuai untuk digunakan secara berulang untuk
memperoleh hasilkalinya. memperoleh hasilbaginya.
Saat para matematikawan Mesir Kuno
menghitung dengan pecahan, mereka
hanya menggunakan apa yang disebut
sebagai pecahan-pecahan satuan yaitu
1
pecahan-pecahan dengan bentuk , di Jika kriteria untuk matematika keilmuan
𝑛
mana 𝑛 adalah bilangan asli. adalah keberadaan konsep bukti, maka
bangsa Mesir Kuno membatasi diri mereka
pada aritmetika terapan. Matematika dalam
peradaban Mesir Kuno hanya menggunakan
pecahan-pecahan yang berpembilang satu,
sehingga perhitunganperhitungan paling
sederhana sekalipun menjadi lamban dan sulit
untuk dilakukan. Ini telah menjadi
penghambat bagi prosedur-prosedur numerik
mereka.
GEOMETRI MESIR

Pada masa mesir kuno penggunaan


Untuk menentukan luas-luas dan
Matematika khususnya Geometri hanya
volume-volume dari berbagai bnagun
digunakan secara praktis. Pada saat itu
datar dan bangun ruang merupakan hasil
geometri hanya digunakan untuk keperluan
dari trial and error, mereka mendasari
yang sangat mendasar yaitu pemantauan
perhitungannya dari sebuah fakta tanpa
ukuran tanah milik pendudukan untuk
harus membuktikan secara deduktif.
keperluan pemungutan pajak.
1
𝐴= 𝑎+𝑐 𝑏+𝑑
4
Di mana 𝑎, 𝑏, 𝑐, dan 𝑑 adalah panjang sisi yang berurutan.
Contoh: sebuah bidang bulat dengan diameter 9 khet. Berapa
1
luasnya? Kita ambil dari diameternya, yaitu 1, sisanya adalah 8.
9

kemudian Kalikan 8 dengan 8, sehingga mendapat hasil 64. sehingga


berisi 64 setat tanah.
Prosesnya sangatlah mudah yaitu kita kurangi dengan diameter
bagiannya kemudian kita kuadratkan sisanya. Maka diperoleh
𝑑 8𝑑
𝐴 = (𝑑 − )2 = ( )2
9 9
𝜋𝑑 2 8𝑑 2
=( )
4 9
8 2
𝜋 = 4( ) = 3.1605 … ,
9
Sebuah persegi yang memiliki
diameter yaitu 9 sehingga panjang sisanya =
9, yang dimana pada zaman babilonia lama
mereka tidak tau darimana asal rumus
lingkaran tersebut sehingga mereka
mendapatkan hasilnya dengan mengkalikan
tiga kali diameternya. Walaupun secara kasar Pada soal 52 Papirus Rhind
tapi empat segitiga disimpul menunjukkan disini menyerukan tentang
bahwa gambar tersebut sebagai persegi. mencari luas trapesium.
Rumus yang digunakan
Setelah itu mereka memotong tigas sisi dan 1
empat segitiga sama kaki, sehingga yaitu 𝐴 = 𝑏 + 𝑏′ ℎ.
2
diperoleh 𝐴 = 92 − 4
9
= 63. Dengan demikian penulis
2
papirus ini berfikir bahwa
luas trapesium = panjang
sisi yang sejajar dikalikan
dengan miring tinggi.
Volume Piramida Terpotong
Berdasarkan soal no 14. pada papirus
moskow menunjukkan bahwa orang
mesir akrab dengan rumus volume

yang benar. 𝑉 = (𝑎2 + 𝑎𝑏 + 𝑏 2 ) Dalam hitungan luas piramida terpotong
3
Maka digambarkan: kita dapat menyelesaikannya dengan cara:
1. Kuadratkan alasanya atau 42 = 16
2. Kemudian kalikan alas bawah dengan
atau 4𝑥2 = 8
3. Kuadratkan kembali alas atas 22 = 4
4. Jumlahkan, maka 16 + 8 + 4 = 28
6
5. Kemudian . Hasil tadi (28)
3
6. Maka akan didapatkan hasil yang benar
yaitu 56
Spekulasi gambar yang menunjukkan / berisi mengenai
1 1 1
hubungan sederhana antara pecahan seperti + = .
9 18 6
1
ℎ2 = 2𝑏. 𝑎 = 𝑎𝑏
2

Menurut Pythagoras mengatakan bahwa jika 𝑎 adalah sisi miring dari


segitiga siku-siku dan kakinya itu 𝑏 dan ℎ, maka ℎ2 + 𝑏 2 = 𝑎2 atau ℎ2
= 𝑎2 − 𝑏 2 .Atau sama halnya untuk ℎ2 dimana kedua sisinya itu dibagi
dengan 𝑎2 sehingga membentuk persamaan yaitu
2 2
𝑏 𝑏 𝑏 𝑏
1− = , 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎, + = 1.
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
Sekarang nilai akar positif dari persamaan kuadrat 𝑥 2 + 𝑥 = 1 adalah
1
𝑥 = ( 5 − 1). Maka dituliskan dalam bentuk:
2
𝑏 1
= 5 − 1 = 0.6180339 … ,
𝑎 2
Sejarah Matematika Yunani
Munculnya tokoh-tokoh
Masa kejayaan penting seperti Pythagoras,
kerajaan Yunani Kuno, Euclid, Archimedes, dan
600 SM – 300 SM Appolonius

Berkembang Semakin
pesatnya berkurangnya topik
Geometri Yunani yang dapat diteliti
Lambang Nama Makna

Sistem Bilangan Yunani Kuno


Huruf Angka
α Alfa a 1
β Beta b 2
γ Gama g 3
δ Delta d 4
ε Epsilon e 5
ϛ Digamma - 6
ζ Zeta z 7 ϡϘ𝜃 = 900 + 90 + 9 = 999
η e, 𝑒ҧ
θ
Eta
Teta th
8
9
τκα = 300 + 20 + 1 = 321
ι Iota i 10
τιδ = 300 + 10 + 4 = 314
κ Kapa k 20
λ Lambda l 30
μ Mu m 40

′τιδ = 1.000 ∗ 300 + 10 + 4 = 300.014


ν Nu n 50
ξ Ksi x 60
τκα
π
ο Omikron
Pi
o
p
70
80
τκαM ⋁ M = 10.000(300 + 20 + 1) = 3.210.000
Ϙ
ρ
Koppa
Ro
-
r
90
100
τιδM ′αϕϘβ = 10.000 300 + 10 + 4 + 1.000 ∗ 1 + 500 + 90 + 2
σ Sigma s 200 = 3.141.592
τ Tau t 300
υ Upsilon u, y 400
ϕ
γαδα′ atau γαδα
Fi ph 500
χ Khi ch 600 γαδα = 3141
ψ Psi ps 700
ω Omega o, 𝑜ത 800
ϡ Sampi - 900
THALES DARI MILETUS
Thales dari Miletus (625-547 S.M.), seorang tokoh awal
dalam matematika, berasal dari Ionia. Dia belajar geometri
dan astronomi di Mesir dan Babilonia. Dikenal sebagai salah
satu Tujuh Orang Bijak Yunani, Thales dihormati karena
kecerdasannya dalam ilmu pengetahuan, filsafat, dan etika.
Ia terkenal dengan pepatah "Kenalilah dirimu sendiri" dan
memiliki cerita menarik, termasuk meramalkan musim
panen dengan pengetahuan astronominya. Thales juga
dikenal sebagai pelopor penggunaan bukti logis dalam
matematika.
THALES DARI MILETUS
Thales adalah salah satu tokoh awal dalam perkembangan Thales dihormati sebagai Bapak Geometri karena
matematika dan dikaitkan dengan beberapa proposisi kontribusinya dalam menyusun dasar-dasar
geometri, termasuk: rasional untuk geometri melalui metode deduktif,
1. Suatu sudut yang dilukis di dalam bangun setengah yang merupakan inovasi baru dalam matematika
lingkaran adalah sudut siku-siku. Yunani, dengan pengaruh matematika Mesir juga
2. Sebuah lingkaran dibagi dua sama besar oleh diakui.
diameternya.
3. Sudut-sudut alas dari sebuah segitiga sama kaki
memiliki besaran yang sama.
4. Jika dua garis lurus saling memotong, maka sudut-
sudut yang bertolak belakang memiliki besaran yang
sama.
5. Sisi-sisi dari segitiga yang sebanding adalah
sebanding.
6. Dua segitiga disebut kongruen jika satu sisi dan dua
sudut yang berdekatan, secara berturut-turut, dari
kedua segitiga itu sama.
MATEMATIKA KAUM PYTHAGORAS
Pythagoras, seorang tokoh awal dalam
studi bilangan abstrak di Yunani pada
abad keenam SM, memiliki sedikit
informasi yang pasti tentang dirinya.
Beberapa kutipan menggambarkan
kekuatan dan pengajaran ajaibnya.
Pythagoras kemungkinan lahir antara
580 dan 569 SM di Pulau Samos dan
meninggalkan pulau tersebut untuk
belajar di Mesir, Phoenicia, dan mungkin
Babilonia. Beberapa sumber
menyebutkan bahwa dia mungkin pergi
ke Babilonia sebagai tawanan perang
atau secara sukarela.
MATEMATIKA KAUM PYTHAGORAS
Setelah perjalanan panjang ini, Pythagoras kembali
sekitar usia 50 tahun dan mendirikan sekolah di
Crotona, Italia Selatan. Sekolah ini menjadi komunitas
persaudaraan dengan sekitar 300 anggota aristokrat
muda. Mereka memiliki pandangan unik tentang
filsafat, politik, dan agama, serta menerapkan
pendidikan dalam empat bidang ilmu: aritmetika,
harmonia (musik), geometria (geometri), dan
astrologia (astronomi). Empat bidang ini dikenal
sebagai "quadrivium," yang merupakan dasar
pendidikan mereka, ditambah dengan trivium yang
melibatkan logika, tata bahasa, dan retorika.
Keseluruhan pelajaran ini dianggap esensial bagi
orang berpendidikan.
MATEMATIKA KAUM PYTHAGORAS
Pythagoras mengajarkan pandangannya melalui kata-
kata, seperti yang biasa dilakukan oleh guru-guru
Timur. Dia mungkin tidak pernah menulis apa pun dari
ajarannya. Selain itu, anggota komunitasnya berjanji
untuk tidak membocorkan apa yang mereka pelajari
dari guru mereka atau apa yang mereka temukan di
dalam komunitas sebagai hasil ajaran guru mereka.
Mereka menggunakan tectractys sebagai simbol,
yang merupakan empat unsur suci: api, air, udara, dan Tectractys Pengikut Pythagoras
bumi (tanah). Tectractys diwakili secara geometris
oleh segitiga sama sisi yang terdiri dari 10 titik, dan
secara aritmetik oleh penjumlahan 1 + 2 + 3 + 4 = 10.
MATEMATIKA KAUM PYTHAGORAS
Pythagoras, tokoh Yunani, pernah mengajukan Pythagoras sangat menekankan studi aritmetika yang ia
pertanyaan matematika yang aneh, menunjukkan kembangkan di luar aplikasi komersial. Pengikutnya
bahwa angka 4 sebenarnya adalah 10 dalam memadukan filsafat kosmik dan kemistisan bilangan,
pandangannya. Kelompok Pythagoras memiliki percaya bahwa segala sesuatu, baik materi maupun
ritual, larangan minum anggur, dan fokus pada nilai- spiritual, memiliki bilangan dan bentuknya sendiri. Mereka
nilai kebajikan dan persaudaraan. Mereka meyakini bahwa "Segala sesuatu adalah bilangan"
mengidentifikasi diri dengan simbol pentagram (bilangan bulat positif) dan menghubungkannya dengan
berujung lima. berbagai aspek kehidupan.
Pengikut Pythagoras meyakini bahwa "pengetahuan Pada masa Yunani Klasik, pemikiran intelektual sangat
adalah pemurnian terbesar" dan bahwa matematika dihargai, dan para pemikir seperti Pythagoras membantu
adalah kunci untuk pemahaman yang lebih dalam membentuk dasar-dasar pemikiran matematika modern.
tentang kebenaran dan keindahan. Mereka percaya Bagi mereka, matematika adalah alat untuk memahami
ada realitas yang mendasari fenomena alam dan prinsip-prinsip dasar alam semesta. Kemudian, di
bahwa melalui penalaran, kita bisa memahami Sekolah Alexandria, matematika mulai dipelajari untuk
keseimbangan yang ada dalam kerumitan dunia. dirinya sendiri, terlepas dari aplikasi praktis.
MATEMATIKA KAUM PYTHAGORAS
Pada masa Yunani Klasik, pemikiran intelektual
sangat dihargai, dan para pemikir seperti
Pythagoras membantu membentuk dasar-dasar
pemikiran matematika modern. Bagi mereka,
matematika adalah alat untuk memahami prinsip-
prinsip dasar alam semesta. Baru setelah pendirian
Sekolah Alexandria, matematika mulai dipelajari
untuk dirinya sendiri, terlepas dari aplikasi praktis.
MATEMATIKA KAUM PYTHAGORAS
Kaum Pythagoras memperdalam
pemahaman tentang sifat-sifat aritmetik
dengan menggunakan visualisasi bilangan
Contoh Dari Bilangan Segitiga
dalam bentuk manik-manik atau titik-titik
dalam pola geometris. Mereka mengenal
bilangan figuratif seperti bilangan segitiga
(contohnya 1, 3, 6, dan 10) yang membentuk
segitiga samasisi, serta bilangan kuadrat
(contohnya 1, 4, 9, dan 16) yang membentuk
Contoh bilangan-bilangan
persegi. Meskipun tidak memiliki simbol
kuadrat
bilangan seperti sekarang, pendekatan
visual ini membantu mereka memahami
konsep matematika tersebut.
MATEMATIKA KAUM PYTHAGORAS
Buku "Introductio Arithmeticae" oleh Nicomachus adalah
pekerjaan pertama yang membahas aritmetika secara terpisah
dari geometri pada masa itu. Meskipun Pythagoras dan
pengikutnya tidak memiliki simbol bilangan seperti sekarang,
pemahaman mereka tentang bilangan seperti bilangan segitiga
dan bilangan kuadrat menjadi dasar untuk pemahaman lebih
lanjut tentang aritmetika di masa yang akan datang.
Pandangan mereka tentang matematika sebagai cara untuk
memahami prinsip-prinsip dasar alam semesta memberikan
kontribusi penting dalam perkembangan matematika kuno.
Akademi Plato
Plato sangat memperjuangkan peran matematika dalam pendidikan
tinggi, meyakini bahwa studi matematika memberikan latihan terbaik
bagi pikiran, dan menekankan pentingnya geometri. Meskipun lebih
dikenal sebagai filsuf, Plato juga mempengaruhi perkembangan
matematika dengan semangatnya terhadap subjek tersebut.

Hingga tahun 529 M, institusi pendidikan


tinggi yang telah Plato bangun tidak lagi
digunakan sebagai instrumen pendidikan di
Yunani
Tinjauan Sifat
Yunani Kuno
Bangsa Yunani mengubah matematika
menjadi disiplin ilmu teratur dan
sistematis yang lebih besar, lebih
abstrak, dan lebih rasional daripada
pendahulunya
Tinjauan Sifat Yunani Kuno
Yunani Kuno menekankan berpikir abstrak dan karakteristik konsep
matematika daripada penggunaan praktis. Salah satu contoh adalah ketika
mereka membuktikan bahwa 2 adalah bilangan irasional. Ini merupakan
perubahan signifikan dalam pendekatan terhadap matematika dibandingkan
dengan peradaban Timur yang lebih tua.

Sehingga dalam penerapan penalaran pada matematika,


bangsa Yunani benar-benar mengubah sifat dari subjek
tersebut. Namun, sumber-sumber tentang perkembangan
awal matematika Yunani sangat terbatas, meskipun sejumlah
matematikawan seperti Pythagoras, Euclid, Archimedes, dan
lainnya telah memberikan kontribusi penting.
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai