Mesir dan
Yunani Kuno
Kelompok 3
Kelas 5C dan 5D
Anggota Kelompok
Putri Nur Patriani I Made Wahyu Dwi Gunawan I Gede Ardhiarta Suta
2310210006/ 5C Pendidikan Matematika 2113011057/ 5D Pendidikan Matematika 2113011069/ 5D Pendidikan Matematika
01
Matematika
Mesir
Matematika Mesir
Matematika sering dihubungkan dengan
Yunani. Aristotales mengungkapkan bahwa
matematika berasal dari Mesir, dimana sering
digunakan dalam kehidupan sehari hari dan
pemerintahan
1 13
2 26
4 52
13 x 12
8 104
1 12
16 208
2 24
4 + 8 = 12 52 + 104 = 156 4 48
8 96
16 192
12 + 48 + 96 = 1 + 4 + 8 12 = 13 ∙ 12 = 156
Pecahan Satuan
Pecahan untuk orang Mesir kuno terbatas Penulisan Pecahan Satuan
pada pecahan tunggal ( kecuali 2/3 dan
3/4). Sebuah pecahan tunggal berbentuk
1/n dimana n adalah bilangan bulat (angka
hieroglif)
Contoh:
Pecahan 5/6 = 1/2 + 1/3.
Tabel Pecahan Satuan
Papirus Rhind memuat sebuah tabel yang berisi representasi pecahan Mesir ( kecuali 2/3 dan 3/4 )
dari semua pecahan 2/n dengan n merupakan bilangan ganjil antara 5 dan 101.
Contoh tabel
Metode Posisi Palsu
Pertama, tebak x = 4 sehingga diperoleh, 4 + 4/4 = 5.
Soal 26 dalam papirus Rhind, yang
Tebakan ini merupakan pilihan yang baik karena
meminta penyelesaian (ditulis dalam
menghasilkan nilai bilangan bulat. Namun, 4 bukanlah
notasi modern) persamaan :
penyelesaian persamaan awal, karena memberikan
𝒙 nilai tiga kali lebih kecil. Untuk mengimbanginya,
𝒙+ = 𝟏𝟓
𝟒
kalikan x (saat ini ditetapkan ke 4) dengan 3 dan
substitusikan lagi untuk mendapatkan 12 + 12/4 = 15,
verifikasi bahwa solusinya adalah x = 12.
Permasalahan Deret Perusahaan Pertanian
Rumah 7
Kucing 49
Permasalahan 79 Tikus 343
mengandung sejumlah data aneh yang Ikatan Gandum 2401
Ukuran Hekat 16.807
menunjukkan suatu pengenalan ------------------------------ +
terhadap jumlah deret geometri 19.607
75 − 1
7 x 2801 = 7 = 7 + 72 + 73 + 74 + 75
7−1
𝑟𝑛 − 1
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 = 𝑎
𝑟−1
Tinjauan Sifat Matematika
Mesir Kuno
Matematika Mesir pada dasarnya Metode perkalian dengan cara
“bersifat penjumlahan”, berarti bahwa menggandakan dan menjumlahkan dapat
kecenderungan matematikanya adalah bekerja secara baik karena setiap bilangan
menurunkan perkalian dan pembagian bulat (positif) dapat ditunjukkan sebagai
menjadi penjumlahan berulang. jumlah perpangkatan berbeda dari 2 yaitu,
Perkalian dari dua bilangan dapat seperti jumlah suku-suku dari barisan,
diselesaikan dengan cara 1,2,4,8,16,32, dan seterusnya. Dalam hal
menggandakan secara berturutan lainnya, pembagian yang dilakukan oleh
salah satu dari bilangan-bilangan bangsa Mesir dapat dimaknai sebagai
tersebut dan kemudian menambahkan proses perkalian yang dibalikkan-pembagi
pengulangan yang sesuai untuk digunakan secara berulang untuk
memperoleh hasilkalinya. memperoleh hasilbaginya.
Saat para matematikawan Mesir Kuno
menghitung dengan pecahan, mereka
hanya menggunakan apa yang disebut
sebagai pecahan-pecahan satuan yaitu
1
pecahan-pecahan dengan bentuk , di Jika kriteria untuk matematika keilmuan
𝑛
mana 𝑛 adalah bilangan asli. adalah keberadaan konsep bukti, maka
bangsa Mesir Kuno membatasi diri mereka
pada aritmetika terapan. Matematika dalam
peradaban Mesir Kuno hanya menggunakan
pecahan-pecahan yang berpembilang satu,
sehingga perhitunganperhitungan paling
sederhana sekalipun menjadi lamban dan sulit
untuk dilakukan. Ini telah menjadi
penghambat bagi prosedur-prosedur numerik
mereka.
GEOMETRI MESIR
Berkembang Semakin
pesatnya berkurangnya topik
Geometri Yunani yang dapat diteliti
Lambang Nama Makna