Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN MATEMATIKA DI YUNANI

Disusun Oleh :

•Megawati Sidabutar (17150046)


•Yohana Lubis (17150054)
•Estauri Pardede (17150073)
A.Sejarah Yunani

Matematika Yunani adalah Matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani,


dikembangkan sejak abad ke-6 SM sampai abad ke-5 M di sekitar pesisir Timur Laut
Tengah. Matematikawan Yunani tinggal di kota-kota yang tersebar di sekitar Laut
Tengah bagian Timur, mulai dari Italia hingga ke Afrika Utara, namun dibersatukan
oleh budaya dan bahasa Yunani. Matematika Yunani pada periode setelah Iskandar
Agung kadang-kadang disebut matematika helenistik. Kata "matematika" sendiri
diturunkan dari kata Yunani kuno μάθημα (mathema), yang artinya "pelajaran
tentang instruksi".
Sistem numerasi yang digunakan bangsa Yunani ada 2 macam yaitu sistem Attic
(Herodianic) dan sistem Ionia. Dalam sistem numerasi Attic, lambang untuk
bilangan satu sampai empat digunakan lambang tongkat dengan perulangan
lambang, misalnya dua dilambangkan dengan II , sedangkan lima dilambangkan
dengan ┌ , yaitu huruf awal dari Penta (lima). Bilangan lima sampai sembilan
dilambangkan dengan kombinasi ┌ dengan tongkat │. Selanjutnya untuk
melambangkan bilangan sepuluh, seratus, seribu, sepuluh ribu digunakan huruf-
huruf awal nama bilangan itu, yakni sepuluh dilambangkan dengan ∆ (Deka =
sepuluh), seratus dengan Н (Hekaton= seratus), seribu dengan χ (Khiloi =seribu),
sepuluh ribu dengan Ϻ (Myrioi = sepuluh ribu).
Lambang lain yang digunakan sebagai penyingkat yaitu “┌” yang berarti lima. Jika
digabung dengan lambang lain, maka nilainya lima kali lambang dasar yang tertulis.
Dalam sistem numerasi ini, lambang nol belum ada. Sistem numerasi ini adalah sistem
numerasi aditif dan multiplikatif. Multiplikatif terlihat pada penggunaan lambang dimana
setiap lambang dasar yang sama dapat disingkat dengan menggunakan lambang tersebut.

Contoh: 23 = Δ ΔIII
45 = Δ Δ Δ Δ┌
50 = Δ Δ Δ Δ Δ atau éΔ
120 = H Δ Δ
1234 = XHH Δ Δ ΔIIII
43210 = MMMMXXX HH Δ

Sistem numerasi Ionia digunakan setelah sistem numerasi Attic. Sistem numerasi
Ionia menggunakan alphabet Yunani sebagai lambang bilangan, yaitu sembilan huruf
untuk melambangkan bilangan satu sampai dengan bilangan sembilan, sembilan huruf
untuk melambangkan kelipatan sepuluh yang lebih kecil dari seratus, dan sembilan huruf
lagi untuk melambangkan kelipatan seratus yang lebih kecil dari seribu.

 
Sistem numerasi Alphabet Yunani lebih singkat dan sistematis, aturan penulisannya yaitu:
• Bilangan yang terdiri dari 2 (dua) digit caranya dengan menjumlahkan angka puluhan
dengan angka satuan.
Contoh:

• Bilangan yang terdiri dari 3 (tiga) digit caranya dengan menjumlahkan angka ratusan
dengan angka puluhan dengan angka satuan.
Contoh :
•Bilangan yang terdiri dari 4 (empat) digit atau ribuan, dengan cara membubuhi tanda aksen
(‘).
Contoh:

•Bilangan yang terdiri dari 5 (lima) digit atau lebih, dengan menaruh angka yang
bersangkutan di atas tanda M.
Contoh:
B . Tokoh-tokoh Matematika Yunani Kuno

1.Thales 

• Biografi Thales

Thales dilahirkan di Militus. Dimasa mudanya Thales dikenal sebagai seorang pedagang
yang membawanya berkelana dari negeri ke negeri. Dalam kunjungannya ke negeri-negeri yang
lain, Thales banyak belajar dan menambah pengetahuannya dalam bidang matematika, alam dan
astronomi. Thales menyampaikan lima teorema tentang geometri, yang mungkin diperolehnya
dari hasil perjalanannya. Teorema tersebut adalah:

1)Suatu lingkaran dibagi dua sama besar oleh diameternya.


2)Sudut-sudut alas suatu segitiga sama kaki adalah sama.
3)Pasangan sudut siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan adalah sama.
4)Dua segitiga adalah sama dan sebangun apabila dua sudut dan satu sisinya sama.
5)Suatu sudut yang dilukis dalam setengah lingkaran adalah siku-siku.

Dalam matematika Thales dikenal memperkenalkan beberapa teorema yang kita gunakan
hingga saat ini. Teorema pertama yaitu, jika lingkaran di bagi oleh sebuah garis dan garis tersebut
melewati pusat lingkaran maka garis tersebut akan memotong lingkaran di dua titik. Jarak antara
titik potong tersebut yang dikenal dengan istilah diameter lingkaran. Teorema kedua yang
dikemukakan oleh Thales masih terkait geometri.
Bunyi teoremanya adalah, sudut yang berada pada alas sebuah segitiga sama kaki bernilai
sama. Teorema berikutnya lagi adalah, sudut vertikal yang terbentuk dari perpotongan dua
garis sejajar dengan satu garis pemotong sama besar. Ini disebut dengan sudut yang sehadap
dalam pembelajaran sekarang. Teorema lainnya yang diperkenalkan Thales tentang hubungan
dua segitiga. Bila saja dua buah segitiga memiliki sepasang sudut dan sepasang sisi yang
melewati sudut tersebut sama, maka dua buah segitiga tersebut disebut segitiga sebangun.
Dalam aplikasinya, Thales mengaplikasikan ilmu geometrinya pada suatu segitiga untuk
mengukur jarak suatu kapal. Syaratnya harus diketahui alas segitiga dan salah satu sudut pada
segitiga tersebut.

•Kemampuan Matematika Thales


Jika Thales hidup pada zaman matematika modern, maka bapak matematika terapan
untuk dialah sebutan dia sepantasnya. Berbagai kemampuan telah diperlihatkan Thales dalam
pengunaan prinsip matematika. Prinsip pengukuran benda yang besar dengan memanfaatkan
perbandingan kesebangunan telah diterapkannya sebelumnya. Contohnya ketika mengukur
sebuah piramida yang sangat besar maka Thales cukup dengan menggunakan sebilah tongkat
kayu. Dengan prinsip kesebangunan maka tongkat tersebut di tancapkan pada tanah,
pengukuran selanjutnya adalah dengan mengukur bayang bayang tongkat pada tanah,
kemudian dibandingkan dengan panjang tongkat aslinya. Begitu juga dengan piramida, diukur
bayang bayang piramida. Karena perbandingan tersebut konstan dan memanfaatkan sedikit
hitungan maka bisa diketahui tinggi piramida tersebut tanpa harus memanjat piramida yang
tinggi dan mengukurnya.
2.Phytagoras

•Biografi Phytagoras
Terkenal dengan sebuah teorema yang dikenal dengan teorema phytagoras.

rumus phytagoras
Phytagoras lahir pada tahun 580 BC di sebuah pulau kecil di bagian selatan Yunani yang
bernama Samos. Dalam hidupnya dia sering melakukan perjalan ke Babylonia dan Mesir. Bahkan
sebuah catatan sejarah menyatakan Phytagoras sampai ke negeri India. Dengan perjalanan
panjang yang telah ditempuhnya Phytagoras dianggap sudah melihat tujuh keajaiban dunia
kuno. Salah satu keajaiban tersebut adalah kuil Hera yang kini masih tersisa satu pilar, sementara
unsur bangunan lainnya telah hancur. Pada tahun 518 BC, Phytagoras meninggalkan tanah
kelahirannya di Samos. Phytagoras menuju kota Croton dan membuka sebuah sekolah.

Tiga tahun berselang Phytagoras menuju ke Delos. Sementara itu sekolah yang dia dirikan di
Croton mengalami kemunduran karena adanya konflik dalam pengelolaan sekolah tersebut.
Salah satu konflik tersebut di sebabkan karena sekolah tersebut dijadikan sebagai alat alat
menuju tujuan politik dari orang orang yang haus kekuasaan.
Motto dari Phytagoras yang terkenal adalah “semua adalah bilangan” atau “bilangan menguasai
seluruh alam”. Dalam hal ini, bilangan dianggap sebagai sejumlah titik dalam konfigurasi
geometri, yang menggambarkan mata rantai antara geometri dan aritmatika. Phytagoras dan
pengikutnya membangun bilangan-bilangan figurative dimana banyak teorema menarik yang
dapat dibuat dengan bilangan figurative ini, antara lain:

a.Bilangan triangular
b.Bilangan bujursangkar
c.Bilangan pentagon
d.Bilangan hexagon
e.Bilangan persegi panjang

3.Anaxagoras 
Anaxagoras dilahirkan di Clazomenae kira-kira tahun 499 SM dan meninggal kira-kira tahun
428 SM. . Dia pernah dipenjarakan di Athena karena dia mengatakan bahwa matahari bukanlah
dewa yang harus disembah, melainkan hanyalah sebuah benda besar yang berpijar. Pendapat ini
sangat bertentangan dengan kepercayaan masyarakat ketika itu, sehingga Anaxagoras dimusuhi
oleh masyarakat. Kemudian Anaxagoras menerbitkan buku yang berjudul “On Nature”. Sewaktu
Anaxagoras dalam penjara, dia mencoba memecahkan suatu problem yang menarik, yaitu
mencari luas lingkaran. Hal ini sangat menakjubkan sekali, karena usaha Anaxagoras ini adalah
usaha yang pertama kali dilakukan orang, walaupun kemudian tidak ada kelanjutan dari usaha
ini serta cara penyelesaiannya. Kemudian baru diketahui bahwa untuk mencari suatu
bujursangkar yang luasnya sama dengan luas sebuah lingkaran harus dilakukan dengan hanya
menggunakan mistar dan jangka saja.
Dalam hal ini, muncullah tiga masalah, yaitu :

a.Mengkuadratkan suatu lingkaran yaitu mencari suatu bujur sangkar yang


luasnya sama dengan luas lingkaran yang diketahui,
b.Menduakalkan isi kubus yaitu mencari suatu bujur sangkar yang isinya dua kali
isi bujursangkar yang diketahui,
c.Membagi tiga sama besar sembarang sudut yang diketahui.

4.Hippocrates
Hippocrates dilahirkan di Chios kira-kira tahun 460 SM. Hippocrates menulis buku
yang berjudul “Element of Geometry”. Menurut teorema Hippocrates, segment-
segment yang sebangun dari lingkaran-lingkaran yang mempunyai ratio yang sama
dengan kuadrat-kuadrat alasnya. Hippocrates mendemonstrasikan teoremanya ini
dengan memperlihatkan bahwa luas dua lingkaran adalah berbanding lurus dengan
kuadrat diameter-diameternya.
Pada buku tulisan Eudemus yang berjudul The History of Mathematics terdapat
sebuah penemuan Hippocrates tentang kuadratik suatu luno. Luno adalah sebuah
bangun yang dibatasi oleh dua buah busur lingkaran, tetapi diameter pembentuk
lingkaran tersebut berbeda ukurannya. Menurut teorema yan disampaikan
Hippocrates dan ditulis ulang Eudemus bahwa bagian bagian yang sebangun dari
lingkaran pembentuk tersebut memiliki perbandingan yang senilai dengan kuadrat-
kuadrat alasnya. Pembuktian Hippocrates pada teorema ini adalah dengan
menunjukkan bahwa luas dua lingkaran tersebut pasti berbanding senilai dengan
kuadrat diameternya masing masing.
5.Archytas (428 SM – 347 SM)
Archytas dilahirkan di Torentum kira-kira 428 SM. Dia adalah seorng jenderal dan
negarawan sekaligus seorang pengikut Phytagoras yang menempatkan aritmatika diatas
geometri. Salah satu karya Archytas yang menonjol adalah penyelesaian Delion Problem dengan
tiga dimensi yang melibatkan kerucut dan silinder, yang merupakan langkah pertama kepada
geometri analitik.

Tiga-dimensi versi Archytas


Hal lain tentang Archytas adalah memberikan solusi tri-matra (tiga-dimensi) yang dalam bahasa
modern disebut dengan geometri analitik, notasi akar yang digunakan untuk menuntaskan
“keterbatasan” rumus Pythagoras. Solusi tri-matra Archytas digunakan untuk menyelesaikan
problem Delian yang barangkali mudah untuk diuraikan tetapi lebih sering disebut mendahului
jamannya.

Misal: a adalah sisi sebuah kubus, dan titik (a, 0, 0) adalah titik pusat bidang yang saling
bersilangan secara tegak lurus dengan lingkaran berjari-jari a terletak didalamnya yang tegak
lurus dengan koordinat. Persamaan dengan tiga sisi x² = y² + z² dan 2 ax = x² + y² dan (x² + y² +
z²)² = 4a²(x² + y²). Ketiga bidang saling bersinggungan/berpotongan pada sumbu x pada titik a
³√12; merupakan, panjang potongan garis pada kubus. Prestasi Archytas lebih impresif saat kita
melihat bahwa solusi yang diberikan ini tanpa menggunakan bantuan sistem koordinat.
6.Zeno
Zeno terlahir di sebuah kota yang bernama Elea. Zeno berpendapat bahwa konsep
divisibiality dan multiplication (pembagian dan perkalian).
Pendapat yang dikenal dari paham yang dinyatakannya yaitu segala sesuatunya abadi dan
kekal. Jika dibandingkan dengan paham yang diprakarsai Phytagoras tentu sangat
bertentangan. Phytagoras menyatakan hal yang sebaliknya bahwa segala sesuatu tidak
kekal dan abadi alias bersifat sementara. Pembuktian tentang pernyataan dan ketidak
berlakuan sifat divisibility dan multiplicitos ruang dan waktu oleh Zeno menggunakan
cara dialetika. Cara dialetika ini adalah suatu cara dalam pembuktian yang bertolak
belakang dengan pembuktian langsung.  Langkah awal pembuktian dialetika yang
digunakan Zeno dengan menyatakan suatu pernyataan yang salah. Pernyataan tersebut
dijabarkan sehingga nanti didapat pernyataan yang menyalahkan atau bertolak belakang
juga dengan pernyataan semula.
Zeno memperkenalkan beberapa hal paradoks.
Dari paradoks achiles dan paradoks dichotomy disebutkan bawa tidak ada gerakan
dengan subdivisibilitas tak terhingga (partisi jarak pada prinsip dichotomy di atas tadi)
pada ruang dan waktu.
Paradoks ke tiga adalah mengenai Panah. Paradoks ke-empat dari Zeno dikenal dengan
paradoks stadium.
7.Democritus

Democritus lahir di kota Abdera, Yunani Utara. Ia hidup sekitar tahun 460 SM hingga
370 SM . Democritus dikenal sebagai penganut paham “Doctrin Materialistik”. Dia
pernah melakukan perjalanan ke Mesir dan Babylonia. Democritus banyak menulis
tentang matematika, beberapa buku diantaranya adalah : on numbers, on geometry, on
irrational. Disamping Democritus juga banyak menulis risalah-risalah dalam bidang
matematika dan kimia.

8.Menaechmus (380 SM – 320 SM)

Menaechmus dikenal karena penemuannya tentang potongan-potongan kerucut dan dia


pula yang pertama kali menunjukkan bahwa bentuk elips, parabola dan hiperbola
diperoleh dengan memotong kerucut - sebagai sebuah ruang - tidak sejajar dengan
dasar kerucut. Istilah parabola dan hiperbola tidak dikenal saat ini dan baru dinamai
oleh Apollonius, meskipun ada bukti yang menyebutkan bahwa istilah parabola dan
hiperbola usianya lebih tua dari Apollonius.
9.Aristoteles
Aristoteles mendapat julukan sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan. .Aristoteles meninggalkan
Athena dan mengembara selama 12 tahun. Dalam jenjang waktu itu ia mendirikan akademi
di Assus dan menikah dengan Pythias yang tak lama kemudian meninggal. Ia lalu menikah
lagi dengan Herpyllis yang kemudian melahirkan baginya seorang anak laki-laki yang ia
beri nama Nicomachus seperti ayahnya. Pada tahu-tahun berikutnya ia juga mendirikan
akademi di Mytilele. Saat itulah ia sempat jadi guru Alexander Agung selama 3 thun. Di
Lyceum, Athena pada tahuan 355 sM. Ia juga mendirikan semacam akademi. Di sinilah ia
selama 12 tahun memberikan kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen serta
membuat catatan-catatn dengan tekun dan cermat.
Pada tahun 323 sM Alexander Agung meninggal. Karena takut di bunuh orang yunani yang
membenci pengikut Alexander, Aristoteles akhirnya melarikan diri ke Chalcis. Tapi ajal
emmang tal menganl tempat. Mau bersembunyi kemanapun, kalau ajal sydah tiba tidak ada
yang bisa menolak. Demikian juga dengan tokoh ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota
itu, yaitu tepatnya pada tahun 322 sM, pada usia 62 tahun ia meninggal juga di kota
tersebut, Chalcis Yunani.
Julukan :
1)Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman.
2)Bapak peradaban barat.
3)Bapak ilmu pengetahuan atau guru (nya) para ilmuan.
Penemuan / Sumbangan Ilmu Pengetahuan:
•Logika (Ilmu mantic: pengethaun tenatng cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat.
•Biologi, fisika, botano, astronomi, kimia, meteorology, anatomi. Zoology, embriologi, dan
psikologi eksperimental
10 .Plato (428 – 548 SM)
Tokoh satu ini dikenal sebagai seorang filsuf terbesar dan juga matematikawan . Dalam
karyanya “Republic”, Plato mengatakan bahwa “aritmatika mempunyai efek yang besar sekali,
yaitu memaksa pikiran untuk memikirkan bilangan yang abstrak” dan “bilangan adalah raja
dari kelahiran buruk dan baik”. Dari apa yang telah dilakukan dan dihasilkan Plato, dapat
diambil kesimpulan bahwa Plato mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
perkembangan matematika. Akademi Plato di Athena merupakan pusat matematika dunia
pada waktu itu. Dari sekolah Plato ini muncul guru-guru dan peneliti-peneliti matematika
yang kenamaan pada zamannya, seperti Eudoxus.

11.Hippias
 
Hippias dilahirkan di Ellis. Hippies banyak sekali menulis naskah, baik mengenai matematika,
maupun pidato-pidato, tetapi semua hasil karya Hippias ini tidak dapat ditemukan. Hippies
memperkenalkan bentuk kurva yang lain dari kurva, garis lurus dan lingkaran, yang lebih
dikenal dengan trisectrix/quadratrix dari Hippias. Kurva Hippias ini lebih dikenal dengan
quadratrix, sebab kurva ini dapat digunakan untuk mengkuadratkan suatu lingkaran.
12.Eudoxus (408-355 SM)
Eudoxus yang dilahirkan di Cnidus adalah salah seorang murid Plato . Dalam bidang
matematika, Eudoxus memperkenalkan hal baru mengenai perbandingan seharga. Dimana a/b
= c/d jika dan hanya jika diketahui bilangan m dan n, bilangan ma < nb, maka mc < nd, atau
jika ma = nb, maka mc = nd, atau jika ma > nb, maka mc > nb.
Disamping defenisi mengenai perbandingan senilai, Eudoxus menemukan lagi suatu aksioma
yang sering disebut dengan”aksioma kontuinitas”. Aksioma ini menyatakan bahwa: apabila
diketahui dua besaran yang mempunyai suatu ratio (artinya bilangan tersebut tidak ada yang
sama dengan nol) maka dapat dicari suatu pengali, sehingga salah satunya lebih besar dari
yang lain.

13.Dinostratus
 
Seperti halnya, Menaechmus, Dinostratus tidak begitu dikenal kehidupan pribadinya, seperti
tanggal lahir, masa mudanya dan kapan meninggalnya. Dia adalah saudara Menaechmus dan
sama-sama menjadi murid Plato dan juga dikenal sebagai seorang mathematician. Dinostratus
adalah orang yang menemukan penyelesaian pengkuadrattan suatu lingkaran, yaitu dengan
bantuan trisectrix-nya Hippias.

 
A .KESIMPULAN
Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam bahasa Yunani
yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός (mathematikós)
yang diartikan sebagai “suka belajar”. Matematika Yunani pada periode setelah Iskandar Agung
kadang-kadang disebut matematika helenistik. Kata "matematika" sendiri diturunkan dari kata
Yunani kuno μάθημα (mathema), yang artinya "pelajaran tentang instruksi". Bangsa Yunani juga
mengembangkan sistem numerasinya sendiri. Sistem numerasi yang digunakan bangsa Yunani
ada 2 macam yaitu sistem Attic (Herodianic) dan sistem Ionia. .Matematika Yunani baru mulai
berkembang kira-kira abad ke 6 sebelum masehi dengan pelapor pertama matematika Yunani
Kuno adalah Thales dan Pythagoras. Kemudian bermunculan tokoh-tokoh matematika Yunani
yang lain seperti Phytagoras, Anaxagoras, Hipocrates, Hippias, Archytas, Zeno, Democritus,
Plato, Eudoxus, Menaechmus, Dinostratus, dan Aristotles.
 
B. SARAN
Perkembangan matematika zaman Yunani Kuno mulai memperlihatkan kemajuannya setelah
banyaknya kaum pedagang dan ilmuwan Yunani merantau serta belajar ke Mesir dan Babilonia.
Sehingga mengakibatkan matematika berkembang sangat luas dan terdapat interaksi bermanfaat
antara matematika dan sains seperti yang kita ketahui sampai saat ini. Oleh karena itu, penting
bagi kita untuk mengetahui sumber asal pengetahuan tentang sejarah perkembangan Matematika
pada zaman Yunani Kuno

Anda mungkin juga menyukai