Anda di halaman 1dari 14

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

1. Pengertian Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya.
Himpunan bilangan bulat terdiri atas himpunan bilangan asli, yaitu {1, 2, 3, 4, ...} yang
selanjutnya disebut bilangan bulat positif, bilangan nol, dan himpunan lawan dari bilangan
asli, yaitu {-1,-2, -3, -4, ...} yang selanjutnya disebut himpunan bilangan bulat negatif.

2. Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan


pembagian.
 Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Cara penjumlahan bilangan bulat
adalah sebagai berikut :
1) Jika kedua bilangan tandanya sama, maka :Tanda hasil penjumlahan sama
dengan tanda kedua buah bilangan dan Hasilnya sama dengan penjumlahan kedua
bilangan tersebut. Contoh :
Hasil dari 15 + 15 = 30
Hasil dari -14 + (-20) = - 34
2) Jika kedua bilangan tandanya berbeda, maka: Tanda hasil penjumlahan, sama
dengan tanda bilangan terbesar dalam penjumlahan tersebut, dan Hasil sama
dengan selisih antara bilangan terbesar dengan bilangan terkecil dalam
penjumlahan tersebut. Contoh:
a) Hasil dari – 24 + 12 = – 12
b) Hasil dari 85 – (-35) + (-45) = ... Untuk soal ini silahkan kerjakan terlebih
dahulu dari sebelah kiri. Yaitu 85 – (-35) diubah menjadi 85 + 35 = 120
tinggal dikurangi dengan – 45. Menjadi seperti berikut 120 – 45 = 75

 Perkalian dan pembagian bilangan bulat. Pada dasarnya perkalian bilangan bulat
hampir sama dengan perkalian bilangan cacah. Namun pada perkalian bilangan bulat
terdapat aturan perkalian tanda dengan tertentu, seperi berikut:
(+) X (+) = (+)
(+) X (-) = (-)
(-) X (+) = (-)
(-) X (-) = (+)
Dalam operasi pembagian bilangan bulat juga berlaku suatu aturan, sebagai berikut :
(+) : (+) = (+)
(+) : (-) = (-)
(-) : (+) = (-)
(-) : (-) = (+)

 Operasi hitung campuran pada bilangan bulat. Untuk mengerjakan operasi hitung
campuran bilangan bulat, perlu diperhatikan urutan pengerjaannya sebagai berikut :
1) Kerjakan operasi hitung yang terdapat dalam tanda kurung terlebih dahulu.
2) Jika dalam operasi hitung terdapat operasi penjumlahan dan pengurangan, kerjakan
dulu operasi hitu yang paling depan (sebelah kiri).
3) Jika dalam perasi hitung campuran terdapat operasi hitung perkalian dan pembagian,
kerjakan dulu operasi hitung yang paling depan (sebelah kiri).
4) Kerjakan perkalian atau pembagian terlebih dahulu sebelum penjumlahan dan
pengurangan.
Contoh soal :
34 x (-24) – (-4) = -816 – (-4)
= -816 + 4
= - 812
(-75) : (-5) – (-13) = 5 – (-13)
= 5 + 13
= 18
 Penjumlahan bilangan bulat.
1) bilangan bulat positif + bilangan bulat positif hasilnya adalah bilangan bulat
positif. Contoh : 9 + 4 = 13
2) bilangan bulat negatif + bilangan bulat negatif hasilnya adalah bilangan bulat
negatif. Contoh : - 12 + (- 6) = -18
3) bilangan bulat negatif + bilangan bulat positif hasilnya adalah bilangan bulat positif
atau negatif
4) bilangan bulat negatif + bilangan bulat positif hasilnya adalah bilangan bulat positif
atau negatif
Keterangan: untuk poin 3 dan 4 langkah penyelesaiannya sebagai berikut .
Cari selisih kedua bilangan, Bilangan mana yang lebih besar ( positif atau negatif)
dan Beri tanda hasil penjumlahan dengan tanda yang sama dengan bilangan yang
lebih besar.
Contoh:
a) 10 + (- 6) = ... dimana selisih 10 dan 6 adalah 4, maka 10 lebih besar dari 6, dan
10 tandanya positif, maka hasilnya positif jadi, 10 + (- 6) = 4
b) 7 + (- 12) = ... dimana selisih 12 dan 7 adalah 5, maka 12 lebih besar dari 7, dan
12 tandanya negatif, maka hasilnya negatif jadi, 7 + (- 12) = - 5
c) -15 + 9 = ... dimana selisih 15 dan 9 adalah 6, maka 15 lebih besar dari 9, dan 15
tandanya negatif, maka hasilnya negatif jadi, -15 + 9 = - 6
d) -18 + 30 = ... dimana selisih selisih 30 dan 18 adalah 12, maka 30 lebih besar
dari 18, dan 30 tandanya positif, maka hasilnya positif jadi, -18 + 30 = 12

 Pengurangan bilangan bulat. Operasi pengurangan bilangan bulat dapat diubah


menjadi operasi penjumlahan dengan lawan bilangan dari bilangan pengurangnya. Ini
artinya Lawan suatu bilangan, sebagai contoh 5 lawannya -5; -12 lawannya 12; - 7
lawannya 7; 9 lawannya -9.
Sekarang perhatikan contoh pengurangan bilangan bulat berikut :
a) 9 – 4 = 9 + (-4) = 5
b) 9 – 19 = 9 + (-19) = -10
c) - 12 – (- 6) = -12 + 6 = -8
d) 10 – (- 6) = 10 + 6 = 16
e) -10 – 40 = - 10 + (-40) = - 50

 Perkalian bilangan bulat.


a) bilangan bulat positif x bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat positif.
Contoh : 9 x 4 = 36
b) bilangan bulat negatif x bilangan bulat negatif hasilnya Bilangan bulat positif.
Contoh : - 12 x (- 6) = 72
c) bilangan bulat positif x bilangan bulat negatif hasilnya bilangan bulat negatif.
Contoh : 8 x (- 7) = - 56
d) bilangan bulat negatif x bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat negatif.
Contoh : - 5 x 9 = - 45
 Pembagian bilangan bulat.
1) bilangan bulat positif : bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat positif.
Contoh: 72 : 8 = 9
2) bilangan bulat negatif : bilangan bulat negatif hasilnya Bilangan bulat negatif.
Contoh: 120 : (- 10 ) = -12
3) bilangan bulat negatif : bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat negatif.
Contoh: - 64 : 4 = - 16
4) bilangan bulat negatif : bilangan bulat negatif hasilnya bilangan bulat negatif.
Contoh: - 75 : -25 = 3
BILANGAN BULAT

A. Mengenal bilangan bulat positif dan negatif


Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol(0), dan bilangan bulat
negatif. Bilangan-bilangan yang lebih besar dari nol disebut bilangan positif dan
bilangan-bilangan yang lebih kecil dari nol disebut bilangan negatif.

PERHATIKAN!
a. Bilangan bulat negatif ialah bilangan bulat yang terletakdi sebelah kiri angka 0
(nol).Bilangan bulat negatif: -1, -2,-3, -4, -5, ...
b. Bilangan bulat positif ialah bilangan bulat yang terletakdi sebelah kanan angka 0
(nol).Bilangan bulat positif: 1, 2, 3, 4, 5, ...
c. Angka 0 (nol) termasuk bilangan bulat.Bilangan 0 (nol) tidak positif dan tidak
negatif.Bilangan 0 (nol) adalah bilangan netral.
d. Pada garis bilangan, letak bilangan makin ke kananmakin besar dan makin ke kiri makin
kecil.
e. Bilangan bulat meliputi:Bilangan bulat genap: ... , -6, -4, -2, 0, 2, 4, 6, ...Bilangan bulat
ganjil: ... , -7, -5, -3, -1, 1, 3, 5, 7, ...

Bilangan bulat kadang-kadang dinyatakan dengan anak panah. Perhatikangambar berikut ini!

Anak panah tersebut menunjukkan bilangan-bilangan:

a=3 d = -5

b = -4 e = -4

c=6 f = -4
Anak panah ke kiri menunjukkan bilangan negatif. Anak panah ke kanan menunjukkan
bilangan positif. Adapun panjang anak panahmenunjukkan nilaibilangan.

B. Membaca dan menulis lambang bilangan bulat

Perhatikan garis bilangan berikut!

4 dibaca empat 3 dibaca tiga 2 dibaca dua

1 dibaca satu 0 dibaca nol -1 dibaca negatif satu

-2 dibaca negatif dua -3 dibaca negatif tiga -4 dibaca negatif empat

C. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan


Dalam menentukan letak bilangan bulat, semakin ke kanan dari nol,
makanilainya semakin besar. Sedangkan semakin ke kiri dari nol, maka
nilainyasemakin kecil.Perhatikan garis bilangan bulat berikut!

D. Mengurutkan bilangan bulat


Jika suatu bilangan terletak di sebelah kanan bilangan lain, maka nilai bilangan
itu lebih besar. Sebaliknya bila suatu bilangan terletak di sebelahkiri bilangan lain,
maka nilai bilangan itu lebih kecil.
Contoh:
1. Urutkan bilangan 7, 14, –10, –21, –14 mulai dari yang terkecil!
Jawab: Urutan mulai dari yang terkecil adalah –21, –14, –10, 7, 14.
2. Urutkan bilangan –3, –10, 7, 3, 9, –1 mulai dari yang terbesar!
Jawab: Urutan mulai dari yang terbesar adalah 14, 7, –10, –14, –21.

E. Membandingkan dua bilangan bulat


Tanda yang digunakan untuk membandingkan dua bilangan bulat adalah:• tanda “>” dibaca
“lebih dari” atau “lebih besar”,• tanda “<” dibaca “kurang dari” atau “lebih kecil”,• tanda “=”
di baca “sama dengan”.Dalam sistem bilangan bulat, berlaku:
1. Semakin ke kanan pada garis bilangan, bilangan semakin besar
Contoh:
• 5 lebihbesar dari pada 3 ( 5 > 3)
• 0 lebih besar dari –2 (0 > –2)
• –3 lebih besar dari –5 ( –3 > –5)
• 3 > 1 (3 di sebelah kanan 1)
• –2 > –3 (–2 di sebelah kanan –3)
2. Semakin ke kiri pada garis bilangan, bilangan semakin kecil
Contoh;
• –4 lebih kecil dari pada 0 (–4 < 0)
• –6 lebih kecil dari –3 (–6 < –3)
• 4 < 5 (4 di sebelah kiri 5)
• –6 < –5 (–6 di sebelah kiri –5)

F. Menentukan lawan suatu bilangan


Lawan dari bilangan positif adalah bilangan negatif. Jika suatu bilanganditambah
dengan lawannya, maka hasilnya adalah 0 (nol).Perhatikan garis bilangan berikut!

Contoh :
1 lawannya –1 3 lawannya –3
2 lawannya –2 4 lawannya –4

G. Sifat-Sifat Operasi hitung bilangan


Sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat sebagai berikut:
1. Sifat Tertutup. Setiap bilangan bulat a dan b, berlaku rumus: a + b = c dengan c juga
merupakan bilangan bulat. Contoh : 5 + 3 = 8
2. Sifat Komutatif. Komutatif artinya pertukaran. Sebenarnya apa yang di tukar? Yang
ditukar adalah letak suatu bilangan. Dalam penjumlahandan perkalian hasilnya akan
tetap sama jika letak kedua bilangan ditukar tempat antara satu dengan yang lain.
Sifat komutatif dibedakan menjadi 2, yaitu:
 Penjumlahan (+)
a + b = b+ a
Contoh : 7 + 5 = 5 + 7
 Perkalian (x)
axb=bxa
Contoh : 9 x 6 = 6 x 9

3. Sifat Asosiatif (Pengelompokan). Asosiatif artinya pengelompokkan. Dalam


pengelompokan pada penjumlahan dan perkalian, hasil penjumlahan dan perkalian
akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja. Sifat asosiatif dibedakan menjadi 2
yaitu:
 Penjumlahan (+)
(a + b) + c = a + (b + c)
Contoh : (7 + 5) + 3 = (3 + 7) + 5
 Perkalian (x)
(a x b) x c = a x (b x c)
Contoh : (7 x 5) x 3 = (3 x 7) x 5

4. Sifat Distributif (Penyebaran). Distributif artinya penyebaran. Dalam perkalian dan


penjumlahan berlaku sifat penyebaran. Sifat distributif dibedakan menjadi dua,yaitu:
 Penjumlahan (+)
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Contoh : 2 x (3+5) = (2 x 3) + (2 x 5)
 Perkalian (x)
a x (b -c) = (a x b) -(a x c)
Contoh : 5 x (3+2) = (5 x 3) -(5 x 2)

H. Operasi hitung bilangan bulat


1. Penjumlahan Bilangan Bulat.
a. Penjumlahan dua bilangan positif
Contoh :
3 + 2 = ...

3+2=5

Karena bilangan pertama menunjukkan bilangan positif 3 maka dari titik 0 (nol)
arah panah menghadap ke arah kanan dan maju sebanyak 3 langkah.
Selanjutnya yaitu operasi hitung penjumlahan dengan bilangan positif 2, maka
arah panah tetap menghadap ke kanan dan maju sebanyak 2 langkah. Maka hasil
akhirnya berada pada bilangan positif 5. Jadi, 3 + 2 = 5

b. Penjumlahan dua bilangan negatif


Contoh:
-3 + (-2) =….

-3 + (-2) = -5

Karena bilangan pertama menunjukan bilangan negatif 3 maka dari titik 0 (nol)
arah panah menghadap ke arah kiri dan maju sebanyak 3 langkah. Selanjutnya
yaitu operasi hitung penjumlahan dengan bilangan negatif 2, maka arah panah
tetap menghadap ke arah kiri dan maju sebanyak 2 langkah. Maka hasil akhirnya
berada pada bilangan negatif 5 (-5). Jadi, (-3) + (-2) = -5

2. Pengurangan Bilangan Bulat


a. Pengurangan dua bilangan positif
Contoh:
3 - 2 = ….
Karena bilangan pertama menunjukan bilangan negatif3 maka dari titik 0 (nol)
arah panah menghadap ke arah kiri dan maju sebanyak 3 langkah. Selanjutnya
yaitu operasi hitung pengurangan dengan bilangan negatif 2 (-2), maka arah
panah tetap menghadap ke kiri dan berjalan mundur sebanyak 2 langkah. Maka
hasil akhirnya berada pada bilangan negatif 1 (-1). Jadi, 3 – 2 = 1

b. Pengurangan dua bilangan negatif


Contoh:
-3 – (-2) = ….

Karena bilangan pertama menunjukan bilangan negatif3 maka dari titik 0 (nol)
arah panah menghadap ke arah kiri dan maju sebanyak 3 langkah. Selanjutnya
yaitu operasi hitung pengurangan dengan bilangan negatif 2 (-2), maka arah
panah tetap menghadap ke kiri dan berjalan mundur sebanyak 2 langkah. Maka
hasil akhirnya berada pada bilangan negatif 1 (-1). Jadi, -3 – (-2) = -1

3. Perkaliam Bilangan Bulat


a. Perkalian dua bilangan bulat positif
Contoh:
3 × 2 = ….
Karena bilangan pertama menunjukan banyaknya lompatan sedangkan bilangan
yang kedua menunjukkan langkah pada setiap titiknya. Maka pada tahap pertama yang
harus dilakukan pada operasi hitung perkalian ini yaitu dengan memperhatikan
bilangan kedua terlebih dahulu. Bilangan pertamamenunjukkan bilangan positif 3
dan bilangan kedua menunjukkan bilangan positif 2. Dari titik 0 (nol)
menghadap ke kanan lalu melangkah maju sebanyak 2 langkah dan melompat
sebanyak 3 kali loncatan. Maka hasil akhirnya berada pada bilangan positif 6, Jadi, 3
× 2 = 6.

b. Perkalian dua bilangan negatif


Contoh:
-3 × (-2) = ….

Karena bilangan pertama menunjukan banyaknya lompatan sedangkan bilangan


yang kedua menunjukkan langkah pada setiap titiknya. Maka pada tahap pertama yang
harus dilakukan pada operasi hitung perkalian ini yaitu dengan memperhatikan
bilangan kedua terlebih dahulu. Bilangan pertama menunjukkan bilangan negatif 3
(-3) dan bilangan kedua menunjukkan bilangan negatif 2 (-2). Dari titik 0 (nol)
menghadap ke kiri lalu mundur sebanyak 2 langkah sebanyak 3 kali loncatan. Maka
hasil akhirnya berada pada bilangan positif 6. Jadi, -3 × (-2) = 6.

4. Pembagian Bilangan Bulat


Pembagian adalah kebalikan pengerjaan perkalian.
a. Pembagian bilangan positif
Contoh :
10 : 5 = ….
10 : 5 = n
10 =5 x n
n=2
Jadi, 10 : 5 = 2

b. Pembagian bilangan negatif


Contoh:
-10 : 5 =….
-10 : 5 = n
-10 = 5 x n
n = -2
I. Operasi HitungBilangan Bulat Campuran
Contoh:
1) 3 + (-2) = ….

Karena bilangan pertama menunjukan bilangan positif 3 maka dari titik 0 (nol)
arah panah menghadap ke arah kanan dan maju sebanyak 3 langkah. Selanjutnya
yaitu operasi hitung penjumlahan dengan bilangan negatif 2 (-2), maka arah panah
berubah menghadap kearah kiri dan maju sebanyak 2 langkah. Maka hasil akhirnya
berada pada bilangan positif 1. Jadi, 3 + (-2) = 1

2) (-3) –2 = ….
Karena bilangan pertama menunjukan bilangan negatif 3 maka dari titik 0 (nol) arah
panah menghadap ke arah kiri dan maju sebanyak 3 langkah. Selanjutnya yaitu
operasi hitung pengurangan dengan bilangan positif 2, maka arah panah menghadap ke
kanan dan berjalan mundur sebanyak 2 langkah. Maka hasil akhirnya berada pada
bilangan negatif 5 (-5). Jadi, -3 – 2 = -5

3) 3 x (-2) = ....

Karena bilangan pertama menunjukan banyaknya lompatan sedangkan


bilangan yang kedua menunjukkan langkah pada setiap titiknya. Maka pada
tahap pertama yang harus dilakukan pada operasi hitung perkalian ini yaitu
dengan memperhatikan bilangan kedua terlebih dahulu. Bilangan pertama
menunjukkan bilangan positif 3 dan bilangan kedua menunjukkan bilangan
negatif 2 (-2). Dari titik 0 (nol) menghadap ke kiri lalu maju 2 langkah
sebanyak 3 kali loncatan dengan posisi arah panah tetap menghadap ke kiri.. Maka
hasil akhirnya berada pada bilangan negatif 6. Jadi, 3 x -2 = -6

J. Memecahkan Masalah Sehari-Hari yang Melibatkan Perhitungan Bilangan Bulat


Contoh:
1) Dua hari yang lalu suhu udara di puncak gunung adalah 5 oC. Hari inisuhu
udara turun 8oC. Berapa derajat Celcius suhu udara di puncakgunung sekarang?
Penyelesaian:
5 – 8 = -3
Jadi, suhu udara di puncak gunung sekarang adalah –3oC
2) Andi memanjat pohon kelapa sampai setinggi 9 m. Kemudian naik lagi 3 m. Berada
pada ketinggian berapa Andi sekarang?
Penyelesaian:
9 + 3 = 12
Jadi, Andi berada pada ketinggian 12 m.
REFERENSI
https://pelajarancg.blogspot.com/2021/03/rangkuman-materi-matematika-kelas-6-sd-operasi-
hitung-bilangan-bulat.html
http://docplayer.info/87634035-Bilangan-bulat-bahan-ajar-diajukan-untuk-memenuhi-tugas-
mata-kuliah-pendalaman-materi-matematika-sd-yang-diampu-oleh-ibu-andhin-dyas-fitriani-
m-pd.html

Anda mungkin juga menyukai