“Zaman Eropa”
Oleh:
Mita purnama sari
17029034
Sejarah matematika Eropa
Buku ini lebih memfokuskan pada aritmatika dibandingkan geometri, buku ini dimulai dengan penjelasan ‘sembilan
lambang bilangan India’ dengan menambahkan bilangan nol. Fibonacci pun secara tetap menggunakan garis datar ( –
) sebagai lambang untuk menyatakan pembagian, dalam buku ini Fibonacci menggunakan 3 jenis pecahan yaitu;
pecahan biasa, pecahan desimal, dan pecahan unit.
Yang unik dari buku ini adalah cara penulisan pecahan
campurannya sebagai berikut;
5 5
Misalnya pecahan 28 dituliskannya dengan 28, begitu juga
12 12
5
pecahan, seperti 11 tidak dituliskannya seperti biasa , melainkan
6
1 1
dengan 11, dimana tempat kosong berarti penjumlahan.
3 2
Seperti yang diketahui bahwa Pisa tidak hanya
menggunakan metode penjumlahan dalam
penelitiannya tadi (perkembangbiakan kelinci) tapi
salah satu problem yang terdapat pada
juga menggunakan pembagian. Pembagian ini diawali
Liber Abaci ini adalah : dengan membagi angka pada Deret Fibonacci dan
“ berapa pasang kelinci yang akan dilahikan satu angka setelahnya. Dimulai dengan membagi
dalam satu tahun, yang dimulai dengan angka 2 dan 3 yang memiliki hasil 0,6667. Kemudian
sepasang kelinci, apabila setiap bulan dilanjutkan dengan membagi 3 dan 5, 5 dan 8, 8 dan
masing-masing pasangan menghasilkan satu 13, 13 dan 21, … dst. Secara menakjubkan, ternyata
pasang kelinci baru, dimana pasangan semua hasil pembagian tadi merujuk pada satu angka
yaitu 0,618 (jika dibulatkan). Dan, semakin besar
kelinci baru akan menghasilkan setelah
kelipatan angka yang dibagi semakin mendekati pula
bulan ke-2. hasil yang didapat, bahkan sama. Akhirnya,
ditentukanlah angka 0,618 sebagai salah satu rasio
Problem ini dikenal sebagai barisan yang digunakan sampai sekarang.
Fibonacci; 1,1,2,3,5,8,13,21 . . . . Un
dengan Un=Un-1+Un-2
Tak selesai sampai di situ, Pisa pun terus mencoba membagi
angka yang baru, kali ini Ia membagi angka pada deret
dengan dua angka yang tercipta setelahnya. Dimulai dengan
membagi 2 dan 5, kemudian 5 dan 13, 13 dan 34, 21 dan 55,
34 dan 89, 55 dan 144, … dst. Ternyata, angka yang
dihasilkan oleh pembagian ini tak kalah menakjubkan
dengan yang sebelumnya.
Semua hasil dari pembagian ini mendekati angka 0,382
yang juga sekarang digunakan sebagai rasio tetap yang
ada pada Deret Fibonacci.
5 : 13 = 0,384
8 : 21 = 0,381
13 : 34 = 0,382
21 : 55 = 0,382
34 : 89 = 0,382
55 : 144 = 0,382
Fibonacci dikenal luas sebagai deret istimewa. Secara definitif, deret
fibonacci merupakan deret yang diawali dengan dua angka (yaitu 0
dan 1) dan setiap nomor berikutnya adalah hasil dari penjumlahan
dua angka sebelumnya.
Setiap hukum ini diberikannya beberapa contoh khusus. Dalam bagian lain dari
karyanya “algorismus proportionum”, presma menggunakan hukum-hukum ini
dalam menyelesaikan problem-problem fisika dan geometri. Oresma juga
menganjurkan penggunaan notasi khusus untuk pecahan.
Karya lain dari oresma adalah
Calculator memperoleh hasil deret tak
“troctatus de latitudinibus formarum”
terhingga ini sama dengan 2, dengan
yang berhubungan dengan lukisan
menggunakan pembuktian secara
grafik suatu fungsi , yang merupakan
verbal dan sangat panjang. Tetapi
permulaan daripada geometri
oresma dengan menggunakan
koordinat modern, disamping itu
prosedur grafik dapat membuktikan
oresma membuktikan tentang jumlah
teorema ini dengan mudah sekali,
suatu deret tak hingga pada tahun
disamping itu oresma juga
1350. richard suieth yang lebih
menyelesaikan kasus jumlah deret tak
dikenal dengan nama “calculator”
terhingga lainnya:
menyelesaikan suatu problem , yang 1.3 2.3 3.3 𝑛.3
dinyatakan dalam notasi modern + + + . . .+ 𝑛 + . . .
4 16 64 4
adalah: Dimana oresma memperoleh jumlah
1 2 3 4 𝑛 deret ini sama dengan 4/3
+ + + +...+ 𝑛 ...
2 4 8 16 2
Diantara kontribusi oresme yang lain dalam deret tak
terhingga adalah pembuktian nya mengenai deret
harmonik yang merupakan pertama kali dalam sejarah
matematika. Oresme membuktikan bahwa deret
harmonik adalah divergen, dengan mengelompokkan
suku-suku yang berurutan dari deret:
1 1 1 1 1 1 1
+ + + + + + . . . + +...
2 3 4 5 6 7 𝑛
Deret tersebut dibagi dalam kelompok-kelompok:
Suku pertama dalam kelompok pertama, dua suku berikutnya kedalam kelompok
kedua, empat suku berikutnya dalam kelompok ketiga, dan seterusnya. Dimana
kelompok ke n berisi n-1 suku. Jadi akan terlihat bahwa masing-masing kelompok ini
akan mempunyai jumlah suku paling kecil sama dengan ½ . Karena banyak kelompok
yang dapat dibuat dalam deret ini, maka jumlah semua kelompok ini akan tak
terhingga banyaknya. Jadi, jumlah deret ini tak terhingga.
Abad ketiga belas merupakan zaman kemajuan yang sangat pesat di eropa, khususnya
untuk eropa barat. Dari karya fibonacci terlihat bahwa eropa barat muncul menjadi
saingan dari peradaban-peradaban dunia maju lainnya dalam tingkat pengembangan
matematika, yang baru merupakan sebagian kecil saja dari perkembangan kebudayaan
latin secara keseluruhan .
Banyak universitas-universitas didirikan pada akhir abad kedua belas atau awal abad
ketiga belas , seperti misalnya universitas-universitas oxford, cambridge dan universitas
paris. Begitu juga dalam abad ketiga belas ini ditemukan penemuan-penemuan baru
lainnya, seperti misalnya penemuan mesin dan kompas, yang kemungkinan berasal dari
cina yang sudah mengenalnya terlebih dahulu, penemuan kacamata dari itali, serta
penemuan jam yang dijalankan secara mekanis.
Dari perkembangan matematika yang mencapai titik terendah pada abad
ketujuh, eropa bangun kembali pada abad ketiga belas, berkat hasil karya
fibonacci dan kawan-kawannya. Kalau pada abad keempat belas prancis dan
inggris memegang peranan penting dalam matematika, maka pada abad
kelima belas , universitas-universitas di jeman , italia, dan polandia mengambil
cover kepemimpinan matematika di eropa.
terimakasih