Anda di halaman 1dari 31

Sejarah matematika

“Zaman Eropa”

Oleh:
Mita purnama sari
17029034
Sejarah matematika Eropa

Dalam periode abad ke lima sampai abad kesebelas ilmu


pengetahuan di eropa mengalami masa suram, namun
masih terdapat matematikawan eropa yang memegang
peranan dalam sejarah matematika. Kemudian Pada abad
ke 13 bangsa eropa mulai bangkit lagi dari
ketertinggalannya dalam bidang matematika, dengan
munculnya matematician-matematician terkenal seperti
leonardo da pisa, jordanus, nicole oresme, dan lain-lain.
Leonardo Fibonacci
(1175-1250)

Leonardo fibonacci adalah seorang matematikawan


Italia, yang juga memiliki peran dalam mengenalkan
sistem penulisan dan perhitungan bilangan Arab ke
dunia Eropa. Leonardo adalah orang yang
memperkenalkan deret.
• Dia adalah anak seorang
pedagang yang mengikuti
ayahnya berdagang ke
Mesir, Sicilia,Yunani dan
Syria

Karena sering ikut ayahnya berkelana, di


sanalah beliau belajar tentang sistem bilangan
Arab. Melihat sistem bilangan Arab lebih
sederhana dan efisien dibandingkan bilangan
Romawi, Fibonacci kemudian berkelana ke
penjuru daerah Mediterania untuk belajar
kepada matematikawan Arab yang terkenal
pada masa itu, dan baru pulang kembali sekitar
tahun 1200-an.
Pada 1202, diusia 27, ia menuliskan apa yang
telah dipelajari dalam buku Liber Abaci, atau Buku ini disambut baik oleh kaum
terpelajar Eropa, dan menghasilkan
buku perhitungan. Buku ini menunjukkan dampak yang penting kepada pemikiran
kepraktisan sistem bilangan Arab dengan cara Eropa, meski penggunaannya baru
menyebarluas setelah ditemukannya
menerapkannya ke dalam pembukuan dagang, percetakan sekitar tiga abad berikutnya.
konversi berbagai ukuran dan berat, perhitungan Tahun 1240 Republik Pisa memberi
penghormatan kepada Leonardo,
bunga, pertukaran uang dan berbagai aplikasi dengan memberikannya gaji.
lainnya.
“Liber Abaci” (buku Abacus) ini berisi tentang problem-problem dengan menggunakan lambang Hindu-
Arab yang memperlihatkan bahwa dia dipengeruhi oleh aljabarnya Alkhawarizmi dan Abu Kamil.

Buku ini lebih memfokuskan pada aritmatika dibandingkan geometri, buku ini dimulai dengan penjelasan ‘sembilan
lambang bilangan India’ dengan menambahkan bilangan nol. Fibonacci pun secara tetap menggunakan garis datar ( –
) sebagai lambang untuk menyatakan pembagian, dalam buku ini Fibonacci menggunakan 3 jenis pecahan yaitu;
pecahan biasa, pecahan desimal, dan pecahan unit.
Yang unik dari buku ini adalah cara penulisan pecahan
campurannya sebagai berikut;
5 5
Misalnya pecahan 28 dituliskannya dengan 28, begitu juga
12 12
5
pecahan, seperti 11 tidak dituliskannya seperti biasa , melainkan
6
1 1
dengan 11, dimana tempat kosong berarti penjumlahan.
3 2
Seperti yang diketahui bahwa Pisa tidak hanya
menggunakan metode penjumlahan dalam
penelitiannya tadi (perkembangbiakan kelinci) tapi
salah satu problem yang terdapat pada
juga menggunakan pembagian. Pembagian ini diawali
Liber Abaci ini adalah : dengan membagi angka pada Deret Fibonacci dan
“ berapa pasang kelinci yang akan dilahikan satu angka setelahnya. Dimulai dengan membagi
dalam satu tahun, yang dimulai dengan angka 2 dan 3 yang memiliki hasil 0,6667. Kemudian
sepasang kelinci, apabila setiap bulan dilanjutkan dengan membagi 3 dan 5, 5 dan 8, 8 dan
masing-masing pasangan menghasilkan satu 13, 13 dan 21, … dst. Secara menakjubkan, ternyata
pasang kelinci baru, dimana pasangan semua hasil pembagian tadi merujuk pada satu angka
yaitu 0,618 (jika dibulatkan). Dan, semakin besar
kelinci baru akan menghasilkan setelah
kelipatan angka yang dibagi semakin mendekati pula
bulan ke-2. hasil yang didapat, bahkan sama. Akhirnya,
ditentukanlah angka 0,618 sebagai salah satu rasio
Problem ini dikenal sebagai barisan yang digunakan sampai sekarang.
Fibonacci; 1,1,2,3,5,8,13,21 . . . . Un
dengan Un=Un-1+Un-2
Tak selesai sampai di situ, Pisa pun terus mencoba membagi
angka yang baru, kali ini Ia membagi angka pada deret
dengan dua angka yang tercipta setelahnya. Dimulai dengan
membagi 2 dan 5, kemudian 5 dan 13, 13 dan 34, 21 dan 55,
34 dan 89, 55 dan 144, … dst. Ternyata, angka yang
dihasilkan oleh pembagian ini tak kalah menakjubkan
dengan yang sebelumnya.
Semua hasil dari pembagian ini mendekati angka 0,382
yang juga sekarang digunakan sebagai rasio tetap yang
ada pada Deret Fibonacci.

5 : 13 = 0,384
8 : 21 = 0,381
13 : 34 = 0,382
21 : 55 = 0,382
34 : 89 = 0,382
55 : 144 = 0,382
Fibonacci dikenal luas sebagai deret istimewa. Secara definitif, deret
fibonacci merupakan deret yang diawali dengan dua angka (yaitu 0
dan 1) dan setiap nomor berikutnya adalah hasil dari penjumlahan
dua angka sebelumnya.

Contoh: 0 + 1 = 1 maka akan tercipta bilangan 0, 1, 1. Kemudian


(dilanjutkan dengan penjumlahan dua angka terakhir) 1 + 1 = 2 maka
hasilnya; 0, 1, 1, 2. Lalu 1 + 2 = 3 maka 0, 1, 1, 2, 3. Begitu seterusnya
dan tak pernah berujung.

Berikut lanjutan deret fibonacci yang dimaksud: 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,


21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765,
10946…
bakat yang luar biasa dari Fibonacci ini menyababkan
dia dipanggil oleh raja Federick III untuk ikut dalam
suatu perlombaan yang soalnya sudah disiapkan oleh
Jhon dari Pelermo,

yaitu 𝑥 2 + 5 adalah suatu kuadrat bilangan dan 𝑥 2 - 5


juga merupakan suatu kuadrat dari sebuah bilangan,
dan Fibonacci menjawab dengan tepat bahwa x
bernilai problem ini terdapat dalam buku Liber
Quadrtorum.
selain itu Fibonacci juga menuliskan identitas-
identitas dalam buku Liber Quadrtorum seperti;
(𝑎2 + 𝑏 2 )( 𝑐 2 + 𝑑 2 ) = (𝑎𝑐 + 𝑏𝑑)2 + (𝑏𝑐 − 𝑎𝑑)2
= (𝑎𝑑 + 𝑏𝑐)2 + (𝑎𝑐 − 𝑏𝑑)2
JORDANUS NEMORARIUS

Jordanus nemorarius atau kadang dikenal dengan nama


jordanus teutonicus atau jordanus dari saxony adalah
penulis dari karya-karya matematika seperti aritmatika,
geometri, astronomi, aljabar dan kemungkinan juga
ststistika disampimg mekanika. Dia adalah
mathematician yang pertamakali menggunakan huruf
sebagai lambang dari sebuah bilangan. Dia adalah pendiri
sekolah yang dikenal dengan nama sekolah mechanios
(sekolah teknik mesin) pada abad pertengahan. Jordanus
jugalah yang memberikan rumus tepat untuk hukum
bidang miring, yaitu gaya sepanjang suatu lintasan miring
adalah berbanding terbalik dengan kemiringannya.
Bukunya “Aritmatica” adalah buku yang merupakan basis bagi
komentator-komentator pada universitas Paris dalam abad ke XVI, buku
ini hampir menyerupai filsafah. Dalam buku ini digunakan lambang huruf
untuk menyatakan bilangan, yang memungkinkan untuk membuat
statmen dalam teorema aljabar secara umum.

“algorismus demonstratus” adalah sebuah karya Jhon nemorarius yang


berisikan tentang penjelasan tentang hukum-hukum aritmatika.
Karya Jhordanus yang lainnya adalah “De numeris datis”, buku ini
berisikan kumpulan dari hukum-hukum aljabar. untuk menemukan
suatu bilangan yang diketahui , bilangan-bilangan lain yang
berhubungan dengan bilangan tersebut untuk suatu kondisi tertentu,
atau untuk memperlihatkan bahwa suatu bilangan yang memenuhi
batasan-batasan khusus yang ditentukan.

Sebagai contoh misalnya “apabila suatu bilangan yang diketahui dibagi


menjadi dua bagian , sedemikian sehingga perkalian bagian yang satu
dengan bagian yang kedua diketahui, maka masing-masing dari kedua
bagian ini dapat ditentukan”.
Hukum ini dinyatakan agak secara sembrono oleh jordanus sebagai
berikut:
“misalkan diketahui bilangan abc dan dimisalkan bilangan ini dibagi
menjadi dua bagian ab dan c, dan misalkan diketahui lagi d adalah
hasil perkalian ab dan c. Misalkan kuadrat abc adalah e, dan
misalkan lagi empat kali d adalah f, dan misalkan g adalah hasil
pengambilan f dari e. Maka g adalah kuadrat dari selisih antara ab
dan c. Misalkan h akar pangkat dua dari g, maka h adalah selisih
antara ab dan ac. Karena h diketahui, maka c dan ab dapat
ditentukan”.
campanus dari novara

Campanus dari Novara ( 1220 - 1296) adalah


seorang ahli matematika , astronom , peramal , dan
dokter Italia yang terkenal karena karyanya pada
Euclid's Elements . Dalam tulisannya ia menyebut
dirinya sebagai Campanus Nouariensis; dokumen
kontemporer menyebutnya sebagai Magister
Campanus; dan gaya lengkap namanya adalah
Magister Campanus Nouariensis
Campanus mulai dikenal di Eropa pada tahun 1260. Dia adalah
pendeta pada Paus Urban IV yang menerjemahkan karya Elements
Euclid dari bahasa arab kedalam bahasa latin. Dalam
menerjemahkan elements ini , companus menggunakan bermacam-
macam sumber arab, dan disamping itu dia juga melakukan diskusi
dengan jordanus .
WILLIAM dari Moerbeke
(1215-1286)

Dalam abad kedua belas muncul gelombang besar-


besaran dalam penerjemahan karya-karya matematika
dari bahasa arab kedalam bahasa latin. Sedikit sekali
penerjamahan yang langsung dari bahasa yunani
kedalam bahasa latin, sehingga banyak sekali karya-
karya matematician-matematician yunani yang belum
dikenal oleh orang eropa sampai abad kedua belas ini.

Sebagai contoh , misalnya karya-karya asli archimedes belum banyak


dikenal dieropa pada awal abad pertengahan
Barulah pada Tahun 1269 William
Moerbeke mempublikasikan suatu
terjemahan karya dari karya
Archimedes tentang matematika dan
limu pengetahuan alan, semenjak itu
orang lebih mengenal Archimedes

Karya Archimedes yang diterjemahkan oleh Moerbeke


diantaranya adalah;
‘on spiral’, ‘the quardature of the parabola’, dan ‘on
conoid and spheroid’ dan banyak lagi karya Archimedes
yang diterjemahkan oleh William ini.
THOMAS BRADWARDINE

Thomas bradwardine adalah seorang


filosof, ahli theology, juga mathematician
yang meninggal ketika menjadi uskup
agung Centerbury. Dia menulis
pengembangan dari teori Bacthius
tentang ‘n-tuple proportion’ dalam
bukunya yang berjudul “Tachtatus the
proportonibus” pada th 1328. Disamping
itu Bradwardine jug menulis buku
tentang “aritmatic”,“geometri”,
“geometrica speculative” dan “tactatus
de continuo”.
Dalam “geometri”nya bradwardine
banyak menyinggung tentang karya
archimedes “hensurement of the circle”.
Dalam “geometrico speculativo” dan “de
continuo” bradwardine mengatakan
bahwa besaran kontinu juga termasuk
jumlah tak terhingga dari yang tidak
dapat dibagi (indivisible), bukan
tersusun dari atom-atom matematika,
melainkan terdiri dari bilangan-bilangan
kontinu yang terhingga dari jenis yang
sama.
Nicole oresme

Oresme dilahirkan di normandia sekitar


tahun 1323, dia meninggal pada tahun 1382.
oresma adalah seorang profesor matematika
suatu universitas kemudian sebelum akhir
hayatnya dia diangkat sebagai seorang
uskup. Oresma menulis lima karya
matematika dan menterjemahkan beberapa
karya aristoteles.
Dalam karyanya “deproportionibus proportionum” yang ditulisnya pada tahun 1360, oresma
memberikan generalisasi dari teori proporsi bradwardine termasuk pangkat pecahan
rasional, dan memberikan hukum untuk mengkombinasikan proporsi yang ekivalen dengan
notasi sekarang 𝑥 𝑚 . 𝑥 𝑛 = 𝑥 𝑚+𝑛 dan (𝑥 𝑚 )𝑛 = 𝑥 𝑚𝑛

Setiap hukum ini diberikannya beberapa contoh khusus. Dalam bagian lain dari
karyanya “algorismus proportionum”, presma menggunakan hukum-hukum ini
dalam menyelesaikan problem-problem fisika dan geometri. Oresma juga
menganjurkan penggunaan notasi khusus untuk pecahan.
Karya lain dari oresma adalah
Calculator memperoleh hasil deret tak
“troctatus de latitudinibus formarum”
terhingga ini sama dengan 2, dengan
yang berhubungan dengan lukisan
menggunakan pembuktian secara
grafik suatu fungsi , yang merupakan
verbal dan sangat panjang. Tetapi
permulaan daripada geometri
oresma dengan menggunakan
koordinat modern, disamping itu
prosedur grafik dapat membuktikan
oresma membuktikan tentang jumlah
teorema ini dengan mudah sekali,
suatu deret tak hingga pada tahun
disamping itu oresma juga
1350. richard suieth yang lebih
menyelesaikan kasus jumlah deret tak
dikenal dengan nama “calculator”
terhingga lainnya:
menyelesaikan suatu problem , yang 1.3 2.3 3.3 𝑛.3
dinyatakan dalam notasi modern + + + . . .+ 𝑛 + . . .
4 16 64 4
adalah: Dimana oresma memperoleh jumlah
1 2 3 4 𝑛 deret ini sama dengan 4/3
+ + + +...+ 𝑛 ...
2 4 8 16 2
Diantara kontribusi oresme yang lain dalam deret tak
terhingga adalah pembuktian nya mengenai deret
harmonik yang merupakan pertama kali dalam sejarah
matematika. Oresme membuktikan bahwa deret
harmonik adalah divergen, dengan mengelompokkan
suku-suku yang berurutan dari deret:
1 1 1 1 1 1 1
+ + + + + + . . . + +...
2 3 4 5 6 7 𝑛
Deret tersebut dibagi dalam kelompok-kelompok:
Suku pertama dalam kelompok pertama, dua suku berikutnya kedalam kelompok
kedua, empat suku berikutnya dalam kelompok ketiga, dan seterusnya. Dimana
kelompok ke n berisi n-1 suku. Jadi akan terlihat bahwa masing-masing kelompok ini
akan mempunyai jumlah suku paling kecil sama dengan ½ . Karena banyak kelompok
yang dapat dibuat dalam deret ini, maka jumlah semua kelompok ini akan tak
terhingga banyaknya. Jadi, jumlah deret ini tak terhingga.
Abad ketiga belas merupakan zaman kemajuan yang sangat pesat di eropa, khususnya
untuk eropa barat. Dari karya fibonacci terlihat bahwa eropa barat muncul menjadi
saingan dari peradaban-peradaban dunia maju lainnya dalam tingkat pengembangan
matematika, yang baru merupakan sebagian kecil saja dari perkembangan kebudayaan
latin secara keseluruhan .
Banyak universitas-universitas didirikan pada akhir abad kedua belas atau awal abad
ketiga belas , seperti misalnya universitas-universitas oxford, cambridge dan universitas
paris. Begitu juga dalam abad ketiga belas ini ditemukan penemuan-penemuan baru
lainnya, seperti misalnya penemuan mesin dan kompas, yang kemungkinan berasal dari
cina yang sudah mengenalnya terlebih dahulu, penemuan kacamata dari itali, serta
penemuan jam yang dijalankan secara mekanis.
Dari perkembangan matematika yang mencapai titik terendah pada abad
ketujuh, eropa bangun kembali pada abad ketiga belas, berkat hasil karya
fibonacci dan kawan-kawannya. Kalau pada abad keempat belas prancis dan
inggris memegang peranan penting dalam matematika, maka pada abad
kelima belas , universitas-universitas di jeman , italia, dan polandia mengambil
cover kepemimpinan matematika di eropa.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai