KEWIRAUSAHAAN
“LUMPIA UBI UNGU”
Bussines plan
Disusun oleh
Kelompok 6 :
Dosen pembimmbing :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siapa yang tidak mengenal ubi jalar ungu? Ubi ungu merupakan makanan yang
sudah begitu lama dikenal. Sebagai makanan pokok pengganti nasi, ubi ungu
dijual dalam bentuk mentah atau siap saji sudah memiliki permintaan pasar.
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) berasal dari Amerika Tengah, pada tahun 1960-an
ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia (Rukmana, 2001). Ubi jalar (Ipomoea
batatas L) merupakan salah satu komoditas pertanian di Indonesia yang memiliki jumlah
produksi cukup melimpah. Menurut Badan Pusat Statistik (2011), produksi ubi jalar di
Indonesia, yaitu sekitar 2.438.076 ton per tahunnya.
Jenis ubi jalar ada beberapa macam diantaranya ubi ungu, ubi kuning, ubi putih dan ubi
jingga. Karakteristik ubi jalar ungu memiliki warna kulit ungu tua ke hitam-hitaman, warna
daging ubi ini ungu muda ke ungu tua, memiliki rasa manis tergantung varietasnya.
Biasanya semakin lama penyimpanan ubi yang masih mentah maka rasanya akan semakin
manis.
Di Indonesia sebagian dari jenis ubi dimanfaatkan sebagai makanan pokok karena umbi –
umbian ini merupakan sumber karbohidrat. Ada juga yang memanfaatkan umbi-umbian ini
sebagai makanan sampingan seperti tape, keripik, ubi goreng, ubi rebus, bahan dasar
pembuatan es krim dan cake. Ubi ungu mengandung serat pangan alami tinggi, prebiotik,
kadar Glycemic Index rendah, dan oligosakarida. Kandungan yang terdapat pada ubi ungu
tiap 100 gr seperti kalsium 30,00 gr, protein 1,80 gr, lemak 0,70 gr, vitamin A 7.700 gr,
kalori 123 kal, fosfor 49,00 gr, zat besi 0,70 gr, vitamin B1 0,90 mg, vitamin C 22,0 gr,
serat kasar dan abu (Rukmana, 2008). Ubi ungu juga mengandung lisin, Cu, Mg, K, Zn rata
– rata 20 %.
Kami membuat suatu usaha di bidang makanan yaitu pembuatan makanan dari ubi
ungu yang telah dikreasikan sehingga konsumen akan tertarik untuk mencoba.
F. Tujuan
1. Untuk mencoba mengembangkan ide, kreatifitas dan inovasi
2. Untuk mencari peluang bisnis melalui kegiatan berwirausaha
3. Menambah pengalaman berwirausaha bagi pemula
4. Menarik minat agar mahasiswa/I lainnya agar mengembangkan diri di
bidang kewirausahaan
BAB II
KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN
A. Lingkungan Usaha
B. Kondisi Pasar
C. Rencana Pemasaran
Dengan usaha lumpia ubi ini kami akan memasarkannya melalui media
sosial, sehingga akan ada banyak yang membantu untuk mengembangkan usaha ini
dan memasarkannya secara langsung pada konsumen. Media sosial yang kami
manfaatkan seperti jejaring sosial (social network), yaitu: facebook,
twitter, instagram dan whatsapp.
Lokasi, harga , promosi merupakan hal yang paling penting bagi produk
kami . Produk ini akan kami sesuaikan seperti pada kemasannya. kami sebagai
penjual juga sangat memperhatikan guna melayani konsumen. Manajemen yang
baik akan kami terapkan di antara anggota dalam kelompok agar berjalan
dengan baik dan berkembang sesuai harapan.
BAB III
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses
seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat
dan sangat mendukung dalam menjalankan usaha ini.
C. ANALISIS SWOT
a) Strength (kekuatan)
1. Menjual produk untuk semua kalangan (anak anak, remaja, dan orang
tua)
2. Memiliki keunikan rasa dari semua pengolahan ubi yang pernah ada,
karena isinya ada beragam.
3. Baik bagi kesehatan, karena kandungan yang terdapat dalam ubi.
b) Weakness (kelemahan)
1. Sangat mudah di buat sendiri, sehingga biasannya orang memilih
untuk membuatnya sendiri
2. Cara pembuatannya mudah di tiru
c) Opportunity (peluang/kesempatan)
1. Mudah dalam pemasaran, karena makanan banyak orang yang
tertarik kepada makanan sehat.
2. Alat dan bahan mudah di temukan, sehingga kami tidak merasa kesulitan
dalam pembuatan camilan ini
3. Harga terjangkau.
d) Threat ( hambatan)
1. Jika ada produsen baru yang membuat produk sam a seperti kami.
2. Pesaing menambah inovasi baru yang sulit kami dapatkan,
contohnya donat ubi ungu yang lebih innovatif sehingga kami sulit
memproduksi.
3. Melakukan strategi pemasaran yang lebih kompetitif.
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
A. Alokasi Usaha
Usaha ini berlokasi di kampus karena di kampus masih jarang yang berjualan
inovasi ubi ungu.
Kami memilih lokasi tersebut, karena target pemasaran utama kami adalah
mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus.
C. Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan adalah:
No Bahan Harga
1 Ubi ungu 2 kg 2 kg = Rp 20.000,-
2 Tepung terigu ¼ kg ¼ kg = Rp 3.000,-
3 Kulit lumpia 50 lembar 50 lembar = Rp 20.000,-
4 Minyak goreng 1 kg 1 kg = Rp 12.000,-
5 Susu kental manis 2 kaleng 2 x Rp 10.000,-
6 Kacang tanah ¼ kg Rp 20.000,-
7 Kelapa parut 1 buah Rp 5.000,-
8 Keju 1 bungkus ¼ kg = Rp 15.000,-
9 Mises ¼ kg ¼ kg = Rp 10.000,-
10 Gula pasir ¼ kg ¼ kg =Rp 4.000,-
11 Air mineral -
12 Coklat batangan ¼ kg ¼ kg = Rp 15.000,-
D. Proses Produksi
Dalam proses produksi usaha ini diantaranya :
a) Menyiapkan bahan yang akan digunakan
b) Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan
c) Memulai proses pengerjaan
d) Membersihkan hasil pekerjaan agar lebih baik (finishing).
E. Proses Pengerjaan
Dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan rincian sebagai berikut:
Hari : sabtu - minggu
Waktu : 08.00 – selesai
BAB V
ASPEK KEUANGAN
A. Rencana produksi
1. Jenis produk = lumpia ubi ungu
2. Jumlah produksi = 100 biji/hari
B. Biaya tetap
1. Peralatan = Rp. 64.000,-
2. Bahan baku = Rp.124.000,- +
Jumlah = Rp. 188.000,-
Modal = Rp. 188.000,-
Keuntungan = 40% x 188.000 = Rp. 75.000,-
Modal + keuntungan = 188.000 + 75.000
= 263.000
Harga jual = Rp. 263.000 / 100
= Rp. 2.630
= Rp. 2.500,-
BAB VI
PENUTUP
B. KESIMPULAN
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai
keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang
karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan
setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pe sat
tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha
ini.